Bagian telinga tengah yang pertama menerima rangsang berfungsi sebagai statoreseptor adalah

Masing-masing saluran dalam semisirkular berisi cairan yang dilapisi dengan rambut-rambut kecil. Saat kepala bergerak, cairan di saluran mengalir dan menggerakkan rambut.

Rambut ini mengirimkan sinyal ke otak melalui saraf vestibular. Otak kemudian mengirimkan pesan ke otot-otot tubuh untuk membantu Anda tetap seimbang.

3. Vestibular

Vestibular merupakan bagian penghubung antara koklea dan saluran semisirkular. Bersama saluran semisirkular, bagian ini juga berperan dalam menjaga keseimbangan tubuh Anda.

Pada bagian telinga dalam, kondisi medis juga bisa muncul. Salah satunya adalah labirinitis, yaitu ketika labirin mengalami peradangan.

Selain itu, gangguan pendengaran sensorineural juga bisa terjadi ketika telinga bagian dalam, tepatnya koklea dan/atau saraf koklea, mengalami gangguan.

Bagaimana Anda dapat mendengar?

Dari anatomi telinga, Anda sudah mempelajari struktur yang menyusun telinga, yaitu telinga bagian luar, telinga bagian tengah, dan telinga bagian luar.

Ketiga bagian telinga tersebut menjadi saluran suara dari luar untuk masuk dan diterjemahkan di otak.

Dilansir dari Stanford Children’s Health, proses mendengar dimulai dari telinga luar yang menangkap suara berupa getaran atau gelombang di sekitar Anda .

Lalu, suara diturunkan ke liang telinga sehingga memberi tekanan atau pukulan pada gendang telinga (membran timpani).

Saat gendang telinga bergetar, getaran akan diteruskan ke tulang ossicles sehingga getaran diperkuat dan dikirim ke telinga bagian dalam.

Begitu getaran mencapai telinga dalam, getaran akan diubah menjadi impuls listrik dan dikirim ke saraf pendengaran pada otak. Otak lalu menerjemahkan impuls ini sebagai suara.

Setelah mengetahui anatomi telinga, Anda pasti memahami bahwa telinga bukan hanya sebagai alat pendengaran, tetapi juga menjaga keseimbangan.

Ini membuat Anda bisa berjalan, melompat, atau berlari tanpa terjatuh.

Bila Anda merasakan gangguan pada telinga Anda, segera periksa kesehatan Anda ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

  • Home
  • Biologi 2 SMA
  • Sistem Koordinasi : Indera (4)

Bagian telinga tengah yang pertama menerima rangsang berfungsi sebagai statoreseptor adalah

Semua penyebab perubahan dalam tubuh kita dikenal dengan rangsang (stimulus). Rangsang dapat dibedakan mejadi dua, yaitu:

  • Rangsang dari luar       :  berupa bau, asin, manis, cahaya, kelembaban, tekanan, gaya berat, dan lain sebagainya.
  • Rangsang dari dalam    : berupa lelah, haus, nyeri, kenyang, pusing, dan lain sebagainya.

Umumnya rangsang akan diterima oleh alat tubuh yang khusus menerima rangsang, yaitu indera atau disebut juga reseptor. Reseptor yang bertugas sebagai penerima rangsangan dibedakan menjadi:

  1. Eksteroseptor (reseptor luar), yaitu organ tubuh yang mampu menerima rangsangan dari luar, misalnya mata, telinga, hidung, dan lain sebagainya.
  2. Interoseptor (reseptor dalam), yaitu organ tubuh yang mampu menerima rangsangan dari dalam tubuh sendiri, misalnya rasa lapar, haus.

Berikut ini akan dibahas beberapa reseptor yang penting, yaitu:

  1. Kinestesis
  2. Indera Peraba
  3. Indera Pengecap dan Pembau
  4. Indera Pendengar
  5. Indera Penglihat

1.    Kinestesis

Kinestesis adalah indera yang terdapat pada otot, tulang, dan sendi. Indera ini termasuk proprioreseptor. Kinestesis dapat membantu koordinasi sikap tubuh. Misalnya kita dapat memakai baju walaupun mata tertutup.

2.    Indera Peraba (Mekanoreseptor / Tangoreseptor)

Indera peraba disebut tangoreseptor/mekanoreseptor dan terdapat di kulit. Ini semua merupakan eksteroseptor, sedangkan yang terdapat di dalam tubuh sebagai intereseptor adalah yang dapat merasakan haus, lapar, dan lain sebagainya. Indera peraba dan perasa tersebar di seluruh permukaan kulit, tetapi tidak sama banyak. Pada ujung jari terdapat amat banyak, demikian pula pada telapak tangan, telapak kaki, bibir, dan alat kelamin.

Pada kulit bagian dermis terdapat indera yang digunakan untuk menerima berbagai rangsangan:

  • ujung saraf bebas: menerima rangsang nyeri / sakit
  • korpuskel Meissner: menerima rangsang sentuhan
  • korpuskel Paccini : menerima rangsang tekanan
  • korpuskel Ruffini: menerima rangsang panas
  • korpuskel Krausse: menerima rangsang dingin
Bagian telinga tengah yang pertama menerima rangsang berfungsi sebagai statoreseptor adalah
Penampang kulit manusia

3.     Indera Pengecap dan Pembau  (Kemoreseptor)

Pengecap (lidah) adalah indera yang berfungsi untuk menangkap rangsangan senyawa kimia yang larut dalam air. Sedangkan indera pembau (bukan pencium) berfungsi menangkap zat-zat kimia yang menguap (hidung). Keduanya termasuk kemoreseptor.
Indera pengecap terdapat di lidah, berupa puting-puting pengecap yang dapat dibedakan atas bagian-bagian:

  • tepi depan untuk rasa manis
  • belakang untuk rasa pahit
  • samping untuk asam
  • depan untuk rasa asin

Perlu dipahami bahwa sebenarnya area pengecap pada lidah tidak dibatasi seperti itu. Semua area pada lidah bisa mengecap semua rasa. Tetapi ada area tertentu yang lebih peka terhadap rasa tertentu seperti area-area di atas.

Bagian telinga tengah yang pertama menerima rangsang berfungsi sebagai statoreseptor adalah
Penampang lidah manusia
Bagian telinga tengah yang pertama menerima rangsang berfungsi sebagai statoreseptor adalah
Bentuk puting pengecap pada lidah
Bagian telinga tengah yang pertama menerima rangsang berfungsi sebagai statoreseptor adalah
Skema penampang hidung manusia
Bagian telinga tengah yang pertama menerima rangsang berfungsi sebagai statoreseptor adalah
Pembau dan pengecap keduanya memberi kontribusi dalam merasakan makanan. Perhatikan bahwa kedua indera ini memiliki akses langsung ke pusat bau dan rasa di otak.

4.     Indera Pendengar (Phonoreseptor)

Reseptor pendengaran atau fonoreseptor berupa sel-sel berbentuk rambut. Fungsi sel rambut adalah untuk menerima rangsangan getaran dan mengubahnya menjadi impuls sensorik yang selanjutnya ditransmisikan ke pusat pendengaran. Alat pendengaran manusia berupa telinga.

Bagian telinga tengah yang pertama menerima rangsang berfungsi sebagai statoreseptor adalah
Penampang struktur telinga manusia

Struktur telinga manusia

Terdiri atas telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. 1. Telinga luar, bagian-bagiannya: –    daun telinga –    saluran telinga yang dindingnya dapat menghasilkan minyak serumen. 2. Telinga tengah (ruangan timfani) terdiri atas:

–    gendang telinga/selaput pendengaran (membran timfani).

–    tulang-tulang pendengaran yang terdiri atas:

–     martil(maleus)


–     landasan (inkus)
–     sanggurdi (stapes)
–    saluran Eustachius, yaitu saluran penghubung antara ruang telinga dengan rongga faring.

3. Telinga dalam (Labyrinth) terdiri atas:
–    Organ pendengaran atau koklea (rumah siput).

Struktur rumah siput (koklea)

Rumah siput berupa saluran spiral terbagi atas 3 daerah, yaitu: 1.    Skala vestibuli yang terletak di bagian dorsal 2.    Skala media terletak di bagian tengah 3.    Skala timfani terletak di bagian ventral Antara skala yang satu dengan skala yang lain dipisahkan oleh: –    membran vestibularis: memisahkan skala vestibuli – skala media. –    membran tektoral memisahkan skala media –  skala timfani.

–    membran basilaris: memisahkan skala timfani – skala vestibuli.

Struktur koklea

Struktur organ Corti

Organ corti terdapat pada skala media, terdiri atas: –    sel-sel rambut saraf pendengaran yang terdapat di dalam selaput dasar –    membrana tektoralis atau selaput atas. Selaput atas terletak di atas sel-sel rambut, merupakan penerus getaran dari fenestra ovali ke sel-sel rambut lewat cairan limfe yang terdapat pada skala media.

–    organ keseimbangan: terdiri atas kanalis semi sirkularis (saluran setengah lingkaran), sakulus, dan utrikulus.

Bagian telinga tengah yang pertama menerima rangsang berfungsi sebagai statoreseptor adalah
Struktur organ Corti. Inilah organ pendengaran yang sesungguhnya pada telinga manusia

Rangsang getaran yang diterima ujung saraf pendengaran diteruskan oleh saraf koklea ke otak. Di dalam koklea terdapat 24.000 alat corti, yang masing-masing mempunyai kepekaan menerima frekuensi tertentu. Kita hanya dapat mendengar suara dari 20 sampai 20.000 Hertz, tetapi ada orang-orang tertentu yang dapat mendengar antara 16 sampai 20.000 Hertz.

Mekanisme transmisi pendengaran

Bagian telinga tengah yang pertama menerima rangsang berfungsi sebagai statoreseptor adalah

Suara dari luar dapat sampai pada skala media dengan beberapa cara: a.    Penghantaran udara: getaran suara luar menggetarkan membran timfani. Kemudian oleh tulang pendengaran akan diteruskan ke fenestra ovali (tingkap oval) dan akan menggetarkan cairan limfe pada koklea. Akibatnya, sel-sel rambut dari organ korti terangsang, menghasilkan impuls dan diteruskan oleh saraf auditorius ke pusat pendengaran di otak

b.    Penghantaran tulang: getaran yang terjadi pada tulang-tulang tubuh kita (misalnya tulang tengkorak) akan menyebabkan bergetarnya cairan limfe pada koklea.

Bagian telinga tengah yang pertama menerima rangsang berfungsi sebagai statoreseptor adalah
Urutan mekanisme pendengaran pada telinga manusia. Perhatikan arah anak panah yang menggambarkan aliran getaran suara

Gangguan pada pendengaran

Tuli atau kurang tajam pendengaran, dapat disebabkan oleh: a.    Tuli konduksi, dapat terjadi karena: –     penyumbatan saluran telinga oleh minyak serumen –     penebalan atau pecahnya membrana timfani –     pengapuran tulang pendengaran –     kekakuan hubungan stapes pada fenesta ovali. b.    Tuli saraf dapat disebabkan oleh: –     kerusakan saraf auditorius

–     kerusakan saraf pendengaran

Baca juga yang ini :  Sistem Koordinasi : Hormon pada Hewan dan Feromon (3)

Alat keseimbangan pada telinga

Reseptor keseimbangan terdapat dalam kanalis semisirkularis, utrikulus, dan sakulus.

a.     Kanalis semisirkularis (saluran setengah lingkaran)

Suatu struktur yang terdiri atas 3 tulang setengah lingkaran, tersusun menjadi satu kesatuan dengan posisi berlainan, yaitu ada yang horisontal, vertikal atas dan vertikal belakang. Setiap kanalis berisi endolimfe, dan pada setiap pangkalnya membesar disebut ampula, dan berisi reseptor keseimbangan yang disebut cristae ampularis. Pada cristae ampularis terdapat cupula yang berhubungan langsung dengan sel-sel reseptor keseimbangan. Kelembaman endolimfe yang terdapat dalam kanalis semisirkularis akan menyebabkan ia bergerak ke arah yang berlawanan dengan arah putaran/gerakan sehingga kita dapat merasakan adanya perubahan posisi tubuh.

b.    Sakulus dan utrikulus

Merupakan alat keseimbangan statis (statoreseptor) yaitu berfungsi memberikan respons terhadap perubahan kedudukan tubuh, misalnya tegak, miring, dan lain-lainnya. Pada dasar utrikulus terdapat makula (organ otolith). Kedudukan otolith ini akan berubah bila posisi kepala berubah.

Bagian telinga tengah yang pertama menerima rangsang berfungsi sebagai statoreseptor adalah
Kanalis semisirkularis merupakan alat keseimbangan pada telinga manusia. Di dalamnya terdapat endolimfe. Bila endolimfe bergerak, maka cupula akan ikut bergerak. Gerakan cupula akan diterima oleh sel-sel reseptor dan diteruskan ke otak sehingga kita bisa merasakan gerakan maju, mundur, ke kanan, dan ke kiri.

5.    Indera Penglihat (Fotoreseptor)

Indera penglihat disebut juga fotoreseptor. Sel  fotoreseptor yang terdapat pada retina dapat dibedakan dua macam, yaitu sel batang (basilus) bertugas menerima rangsangan cahaya yang tidak berwarna, dan sel kerucut (konus) yang bertugas menerima rangsangan cahaya yang berwarna atau terang. Sel fotoreseptor bertugas menerima dan mengubah rangsangan cahaya menjadi impuls, yang selanjutnya oleh otak diubah menjadi sensasi penglihatan.

Bagian telinga tengah yang pertama menerima rangsang berfungsi sebagai statoreseptor adalah
Penampang bola mata manusia
Bagian telinga tengah yang pertama menerima rangsang berfungsi sebagai statoreseptor adalah
Beginilah penampang bola mata yang sebenarnya. Kiri: bagian berwarna hitam adalah koroid. Tampak di tengah adalah lensa mata. Kanan: tampak di tengah adalah lapisan retina yang melapisi permukaan dalam bola mata hingga ke bagian belakang.

1.     Struktur bola mata

Dinding bola mata terdiri atas 3 lapis, yaitu:

  • Sklera, berwarna putih dan merupakan lapisan terluar. Bagian depannya transparan dan disebut kornea.
  • Koroid, merupakan lapisan tengah yang berwarna hitam dan merupakan bagian yang berfungsi nutritif, karena banyak mempunyai pembuluh darah.
  • Retina, merupakan selubung terdalam, dan merupakan neuroepitelium, yaitu epitelium yang berfungsi sebagai reseptor. Pada lapisan retina inilah terdapat sel batang dan sel kerucut (sel fotoreseptor)

Di dalam bola mata terdapat:

  • Aqueous humor, yaitu cairan yang mengisi ruangan antara lensa mata dengan retina.
  • Viterous humor, ialah cairan yang mengisi rongga mata antara lensa mata dengan kornea.
  • Lensa mata, bentuknya bikonveks, terikat oleh otot siliaris.
  • Iris (selaput pelangi), merupakan struktur berpigmen yang memberi warna mata. Tersusun atas serabut otot sirkular.

2.     Struktur retina

Tersusun atas 3 lapisan, yaitu:

  • lapisan neuroepitelium
  • lapisan bipolar
  • lapisan ganglion

Akson dari sel-sel ganglion berkumpul membentuk saraf optikus. Tempat berkumpulnya akson-akson tersebut bintik buta. Sedang dibagian lain dari retina terdapat suatu daerah yang banyak mengandung sel kerucut dan sel batang. Di tengahnya berupa lekukan yang hanya mengandung sel kerucut, disebut fovea sentralis (bintik kuning).

  • Sel basilus mengandung pigmen rodopsin (senyawa antara vitamin A dengan protein). Bila terkena sinar rodopsin terurai dan pada waktu gelap terbentuk lagi. Waktu yang diperlukan untuk proses pembentukan rodopsin ini disebut waktu adaptasi, di mana kita akan kurang dapat melihat.
  • Sel konus banyak mengandung pigmen iodopsin, yaitu senyawa antara retinin dan opsin. Ada tiga macam sel konus, yaitu yang peka terhadap warna biru, hijau, dan merah. Dari ketiga pasangan konus itu kita dapat menerima rangsang warna dari spektrum warna ungu sampai merah.

Baca juga yang ini :  Sistem Respirasi (2) : Respirasi pada hewan Vertebrata

Gangguan indera penglihatan

Mata dikatakan normal bila dapat memfokuskan sinar sejajar yang masuk ke mata tepat pada bintik kuning. Keadaan ini disebut mata emmertrop. Bila sinar yang datang tidak jatuh tepat pada bintik kuning, maka akan menimbulkan gangguan penglihatan. Berikut ini beberapa jenis gangguan penglihatan :

  • Mata hipermetrop, penyebabnya lensa mata terlalu pipih sehingga bayangan jatuh di belakang bintik kuning. Untuk menormalkannya dapat dibantu dengan lensa cembung (positif).
  • Mata miop, penyebabnya lensa terlalu cembung, sehingga bayangan jatuh di depan bintik kuning. Untuk menormalkannya dapat ditolong dengan lensa cekung (negatif).
  • Mata presbiop. Ini adalah gangguan yang umumnya terdapat pada orang berusia lanjut. Cahaya sejajar yang datang difokuskan di belakang retina sebab lensa mata terlalu pipih karena daya akomodasi terlalu lemah.
  • Mata astigmat, bila cahaya sejajar yang datang tidak difokuskan ke satu titik. Di sebabkan oleh kornea yang tidak rata. Astigmat teratur, dapat dibantu oleh lensa silindris, sedangkan astigmat tidak teratur tidak dapat ditolong.
  • Hermeralopi atau rabun senja, disebabkan oleh kekurangan vitamin A. Bila berkelanjutan akan diikuti gejala terbentuknya bintik putih (bitot spot), kemudian mengeringnya kornea (xeroftalmia) dan akhirnya mengalami keratomalasi (rusaknya kornea).
  • Buta warna, merupakan penyakit mata yang menurun dimana seseorang tidak bisa membedakan warna tertentu. Mata normal ialah mata yang memiliki 3 macam sel kerucut, yang disebut mata trikomat sedangkan mata dikromat hanya memiliki dua sel kerucut. Dengan demikian dapat terjadi kemungkinan: buta warna merah (protanopia) buta warna hijau (duteranopia), atau buta warna biru (tritanopia). Ketiganya disebut buta warna sebagian. Jenis penyakit buta warna lainnya adalah mata monokromat, yang hanya memiliki satu macam sel kerucut. Orang demikian hanya dapat membedakan warna hitam dan putih. Kasus seperti itu disebut buta warna total.

Bagian telinga tengah yang pertama menerima rangsang berfungsi sebagai statoreseptor adalah

  • Bagian telinga tengah yang pertama menerima rangsang berfungsi sebagai statoreseptor adalah

    Yang dimaksud dengan makanan adalah semua bahan yang diperlukan oleh tubuh supaya dapat tetap hidup dengan normal dan sempurna. Agar tetap sehat, makanan yang dimakan...

  • Bagian telinga tengah yang pertama menerima rangsang berfungsi sebagai statoreseptor adalah

    Sistem sirkulasi pada Vertebrata jauh lebih maju dibandingkan dengan sistem sirkulasi pada invertebrata. Berikut ini uraian singkat mengenai perbandingan sistem sirkulasi pada kelompok vertebrata. DAFTAR...

  • Bagian telinga tengah yang pertama menerima rangsang berfungsi sebagai statoreseptor adalah

    DAFTAR ISI Sistem Transportasi (3) : Darah manusiaSel-sel darahFungsi darah:Sel-sel darahCairan darah (plasma darah) Sistem Transportasi (3) : Darah manusia Silahkan baca juga artikel sebelumnya:...

  • Bagian telinga tengah yang pertama menerima rangsang berfungsi sebagai statoreseptor adalah

    [tab:Hal 1]BMC – Pada prinsipnya jaringan pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa. 1. Jaringan Meristem Jaringan meristem adalah...

  • Bagian telinga tengah yang pertama menerima rangsang berfungsi sebagai statoreseptor adalah

    Seperti halnya tumbuhan, reproduksi pada hewan juga dapat dengan cara kawin maupun secara tak kawin. Reproduksi pada Invertebrata 1.    Perkembangbiakan aseksual Perkembangbiakan secara aseksual pada...