Bagaimana upaya-upaya mengatasi ketimpangan sosial menurut Bank Dunia?

Jakarta, Indonesia, 8 Desember 2015 – Dalam 15 tahun terakhir, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang kuat. Pencapaian ini telah mengurangi tingkat kemiskinan dan memperbesar jumlah kelas menengah.

Namun, manfaat dari pertumbuhan ini lebih dinikmati oleh 20% masyarakat terkaya.  Sekitart 80 persen penduduk – atau lebih dari 205 juta orang – rawan merasa tertinggal.

Rasma mendorong gerobaknya keliling kota Jakarta untuk menjual es buah. Ia merasa dirinyasalah satu yang tertinggal. Meski tiap hari bekerja dari jam 4 pagi hingga jam 10 malam, Rasma masih sulit memenuhi kebutuhan keluarganya sehari-hari.

“Saya melihat  Jakarta sudah berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Tapi saya tidak berkembang sama sekali,” kata Rasma.

Indonesia khawatir ketimpangan naik cepat

Tingkat ketimpangan di Indonesia relatif tinggi dan naik lebih pesat dibanding banyak negara Asia Timur lain.

Antara tahun 2003 hingga 2010, bagian 10 persen terkaya di Indonesia mempertambah konsumsi mereka sebesar 6% per tahun, setelah disesuaikan dengan inflasi. Bagi 40% masyarakat termiskin, tingkat konsumsi mereka tumbuh kurang dari 2% per tahun.

Hal ini mengakibatkan koefisien Gini naik pesat dalam 15 tahun – naik dari 30 pada tahun 2000 menjadi 41 pada tahun 2013.

Banyak warga Indonesia mulai khawatir. Sebuah survei persepsi masyarakat pada tahun 2014 mengenai ketimpangan menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia menilai distribusi pendapatan di Indonesia “sangat tidak setara” atau “tidak setara sama sekali”. Para responden juga menuntut pemerintah untuk bertindak.

“Saya merasa sekarang kondisinya tidak adil,” kata Nandang, seorang buruh tani di Jawa Barat. “Yang miskin terus hidup susah, tapi yang sudah kaya bisa gampang jadi lebih kaya. Kalau pemerintah bisa membantu, saya ingin punya pekerjaan yang lebih bagus.”

Bila tidak ada tindakan, konsekuensi bagi Indonesia bisa mengecam. Pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan dapat melambat, disertai naiknya risiko konflik.

Lebih dari 61% responden mengatakan bahwa mereka dpat menerima pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah asalkan ketimpangan juga berkurang.

tirto.id - Ketimpangan secara bahasa bisa berarti sebagai sebuah jarak yang jauh dalam konteks perbedaan antara suatu keadaan dengan keadaan yang lain. Di studi sosiologi, keadaan yang dimaksud dalam pengertian ketimpangan itu adalah kesejahteraan.

Dengan demikian, ketimpangan sosial adalah keadaan kesenjangan atau ketidakseimbangan akses masyarakat terhadap sumber daya yang mendukung kesejahteraan.

Ketimpangan sosial juga bisa diartikan sebagai sebuah kondisi di masyarakat yang menunjukkan ada ketidakseimbangan akibat perbedaan dalam sejumlah aspek, baik ekonomi, sosial, ataupun budaya.

Ketimpangan sosial dapat juga dilihat dari adanya perbedaan akses di tengah masyarakat untuk mendapatkan atau memanfaatkan sumber daya yang tersedia, demikian dikutip dari modul materi sosiologi terbitan Kemendikbud.

Sumber daya tersebut dapat berupa kebutuhan primer, seperti sandang, pangan dan papan. Selain itu, sumber daya itu bisa berupa kebutuhan sekunder, seperti sarana saluran aspirasi politik dan lain sebagainya.

Sementara mengutip publikasi University of Oslo, ketimpangan sosial merupakan wilayah kajian dalam sosiologi yang berfokus pada distribusi sumber daya dan beban dalam masyarakat. Sumber daya itu bisa berupa pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan. Sedangkan bentuk dari beban adalah penyalahgunaan narkoba, kriminalitas, pengangguran, marginalisasi, dan lainnya.

Salah satu contoh kajian sosiologi terkait topik ketimpangan sosial ialah studi mengenai distribusi kesejahteraan. Misalnya, apakah pendapatan ekonomi terdistribusikan secara merata di seluruh komunitas atau ada perbedaan tajam antara yang berpenghasilan tinggi dan rendah.

Adapun bentuk ketimpangan sosial bisa berupa kesenjangan ekonomi, kesenjangan derajat sosial, kesenjangan pembangunan infrastuktur, ketimpangan pendidikan, ketimpangan akses kesehatan, dan lain sebagainya.

Upaya Mengatasi Ketimpangan Sosial

Ketimpangan sosial di suatu wilayah negara bisa berdampak pada multisektor. Dikutip dari situs The Equality Trust, contoh dampak ketimpangan sosial di sektor ekonomi adalah dalamnya jurang perbedaan antara golongan kaya dan miskin. Kondisi ini bisa memicu ketidakstabilan ekonomi.

Bahkan, kesenjangan sosial bisa berimbas ke sektor politik, yakni berupa rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap suatu pemerintahan. Ketimpangan sosial juga bisa memicu lonjakan angka kriminalitas, sehingga berdampak di sektor hukum.

Oleh karena itu, setiap negara perlu mengatasi masalah ketimpangan sosial. Merujuk penjelasan di modul tema sosiologi yang dirilis Kemendikbud, persoalan ketimpangan sosial bisa diatasi dengan cara meningkatkan kualitas penduduk di suatu negara secara merata.

Sejumlah upaya untuk mengatasi ketimpangan sosial itu adalah sebagai berikut:

1. Memperbaiki kualitas pendidikan.

2. Meningkatkan kualitas kesehatan, dari sisi tenaga medis, alat dan tempat, hingga aksesibilitas kesehatan masyarakat.

3. Melakukan pemberdayaan sumber daya manusia (SDM). Hal ini berguna agar seluruh penduduk dapat mengembangkan potensinya dalam bersaing dengan kelompok atau individu lain.

4. Mendorong mobilitas sosial. Hal ini bisa berupa suatu perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain yang bertujuan memeratakan kepadatan warga. Namun, langkah ini perlu disertai pula dengan pemerataan pembangunan.

5. Menciptakan peluang kerja secara merata. Pengangguran adalah masalah penting yang perlu diatasi untuk menekan ketimpangan sosial. Jika tidak, masalah itu bisa memicu persoalan sosial lainnya.

Penyebab Ketimpangan Sosial

Ketimpangan sosial dapat terjadi karena faktor dari dalam dan luar masyarakat. Maksudnya adalah suatu ketimpangan sosial bisa terjadi akibat faktor internal maupun eksternal.

Apabila diperinci, setidaknya ada enam jenis faktor penyebab ketimpangan sosial di masyarakat. Keenamnya adalah sebagai berikut.

1. Kondisi Demografis

Kondisi demografis satu masyarakat dengan yang lainnya bisa berbeda. Letak perbedaan tersebut bisa dilihat dari beberapa hal, seperti jumlah penduduk, komposisi penduduk, dan persebaran penduduk.

Apabila jumlah penduduk yang besar tidak sebanding dengan fasilitas yang ada, misalnya lapangan pekerjaan, tentu bakal memunculkan ketimpangan dalam hal kesejahteraan. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin juga bisa menjadi salah satu pemicu ketimpangan. Hal serupa bisa dipicu oleh persebaran penduduk yang tidak merata.

2. Kondisi Pendidikan

Pendidikan merupakan kebutuhan bagi semua orang. Apabila akses terhadap fasilitas pendidikan berkualitas tidak merata, masalah ketimpangan sosial bisa muncul.

3. Kondisi Kesehatan

Ketimpangan sosial di bidang kesehatan dapat muncul, jika penyebaran fasilitas kesehatan tidak merata di setiap daerah. Perlu diingat, kesehatan merupakan kebutuhan mendasar setiap orang dan menjadi indikator kesejahteraan.

4. Kondisi Ekonomi

Adanya perbedaan dalam kepemilikan sumber daya dan faktor produksi antar-daerah maupun antar-kelompok merupakan salah satu faktor yang bisa mempengaruhi perbedaan tingkat kesejahteraan masyarakat.

5. Faktor Struktural

Faktor ini berkaitan dengan tata kelola dan kebijakan pemerintahan dalam menangani persoalan di tengah masyarakat. Jadi, ketimpangan sosial juga bisa terjadi akibat salah tata kelola pemerintahan atau kebijakan yang tidak tepat.

6. Faktor Kultural

Faktor ini terkait dengan sifat atau karakter masyarakat dalam melaksanakan kehidupannya. Misalnya, sifat malas, rajin, ulet, atau mudah menyerah. Perbedaan nilai-nilai budaya antarkelompok di suatu masyarakat bisa menjadi faktor penyebab adanya ketimpangan sosial.

Baca juga:

  • Apa Saja Faktor Penyebab Konflik Sosial dalam Masyarakat?
  • Mengenal Teori-teori Konflik Sosial Menurut para Ahli Sosiologi

Baca juga artikel terkait KETIMPANGAN SOSIAL atau tulisan menarik lainnya Ayub Rustiani
(tirto.id - ayb/add)


Penulis: Ayub Rustiani
Editor: Addi M Idhom
Kontributor: Ayub Rustiani

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA