Berapa lama darah keluar setelah keguguran 6 minggu

Keguguran adalah hal yang sangat menyedihkan. Tidak ada cara untuk menggantikan kehilangan bayi, tidak peduli seberapa awal kehamilan itu. Walaupun Moms tidak bisa melahirkan si buah hati yang telah dinanti, namun Moms perlu melalui masa nifas setelah keguguran.  Pasca keguguran ataupun persalinan maka wanita akan melewati masa nifas, yaitu dimulai pada saat 1 jam setelah plasenta lahir hingga paling lama sampai 6 minggu (42 hari) setelahnya. Masa nifas pasca keguguran dapat berlangsung lebih singkat sekitar 1-3 minggu bergantung pada masing-masing individu.

Lalu bagaimana dengan menstruasi? Moms mungkin terkejut menemukan bahwa menstruasi pertama setelah keguguran sedikit berbeda dari biasanya untuk satu atau dua siklus pertama dan Moms mungkin ingin tahu apakah pendarahan yang dialami itu normal atau bahkan sebaliknya. Dilansir dari What to Expect  banyak wanita dapat mengharapkan menstruasi pertama mereka empat hingga enam minggu setelah keguguran. Namun, waktu yang tepat dapat bervariasi beberapa minggu, tergantung pada kapan kadar hCG kembali ke nol karena tubuh  akan tetap menganggapnya hamil sampai kadar hCG  hilang.

HCG meningkat saat kehamilan berlanjut. Semakin jauh usia dalam kehamilan, semakin tinggi kadar hCG. Jika Moms sata itu berada di akhir trimester pertama atau di trimester kedua saat Moms mengalami keguguran, akan membutuhkan waktu lebih lama agar kadar hCG  kembali ke nol dan menstruasi kembali normal.

Kemudian, setelah mengalami keguguran seorang wanita juga membutuhkan nutrisi, di samping dukungan emosional. Kehilangan kehamilan bisa membuat tubuh rapuh. Itulah mengapa penting untuk mengetahui makanan apa yang harus dimakan setelah keguguran dan apa yang tidak boleh dimakan untuk tidak hanya pulih dari keguguran tetapi juga untuk mencegahnya di masa depan.

Baca Juga:
Larangan Masa Nifas Yang Harus Moms Ketahui!

$[banner_single]$

Makanan Terbaik Untuk Dikonsumsi Setelah Keguguran

Keguguran dapat menyebabkan pendarahan dan pusing. Itu juga bisa menyebabkan kelemahan. Makanan yang Moms makan selama ini dapat sangat mempengaruhi kesehatan. Berikut adalah beberapa makanan yang harus dimakan setelah keguguran:

1. Makanan kaya zat besi

Seperti disebutkan sebelumnya, keguguran dapat menyebabkan pendarahan hebat. Hal itu bisa menyebabkan penipisan jumlah zat besi dalam tubuh. Moms bahkan mungkin mengalami anemia dan gejala terkait karena keguguran. Perasaan lemah dan lelah sering terjadi setelah keguguran. Itulah mengapa penting untuk mengonsumsi makanan kaya zat besi setelah keguguran.

Jenis zat besi terbaik untuk dikonsumsi setelah keguguran adalah zat besi heme. Ini adalah jenis zat besi yang mudah diserap oleh tubuh. Daging tanpa lemak adalah sumber zat besi heme yang baik. Jadi konsumsilah daging merah dalam jumlah banyak setelah keguguran. Tapi ingat untuk memasaknya dengan baik. Hindari menggorengnya dan Moms bisa memanggangnya sebagai gantinya.

Sumber zat besi non-heme lainnya meliputi kacang polong, sayuran berdaun hijau, kubis Brussel, kismis, kacang-kacangan, kedelai, beras merah dan coklat hitam. Selain mengonsumsi makanan kaya zat besi tersebut, cobalah mengonsumsi makanan yang kaya vitamin C. Makanan ini dapat membantu penyerapan zat besi oleh tubuh dengan lebih baik. Buah-buahan seperti pepaya, stroberi, dan jeruk harus ada di dalam daftar makanannya Moms.
 

2. Makanan kaya kalsium

Selama kehamilan, cadangan kalsium tubuh bisa menurun. Itulah mengapa penting untuk mengkonsumsi makanan yang kaya akan kalsium. Beberapa sumber kalsium terbaik adalah susu, produk susu, makanan laut seperti salmon dan sarden dan sayuran berdaun hijau tua.
 

3. Buah dan sayuran

Moms juga perlu mengonsumsi buah dan sayuran dalam jumlah yang cukup untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan tubuh setelah keguguran. Dikutip dari Klik Dokter, vitamin, mineral, dan serat sangat dibutuhkan oleh Ibu yang habis keguguran. Semua itu bisa didapatkan dari macam-macam jenis buah dan sayuran. Akan lebih baik bila setiap hari bisa divariasikan.

Untuk buah, hindari mengolahnya dengan memberikan banyak gula atau susu kental manis yang justru bisa merusak nutrisi. Sedangkan sayur, hindari masak terlalu lama, apalagi sampai lembek dan warnanya pucat. Karena selain tak enak, nutrisinya juga hilang.

Baca Juga:
Moms, Yuk Ketahui Penyebab Keguguran yang Paling Sering Terjadi

Makanan Yang Harus Dihindari Setelah Keguguran

Diet sehat tidak hanya berarti mengonsumsi makanan bergizi. Ini juga berarti mengatakan tidak pada makanan yang tidak baik untuk tubuh. Beberapa makanan yang harus Moms hindari setelah keguguran meliputi:

1. Pati rendah serat

Karbohidrat memberi tubuh  bahan bakar yang dibutuhkan dan juga mengontrol kadar gula tubuh. Tetapi biji-bijian olahan atau pati rendah serat dapat berdampak buruk pada tubuh. Mereka dapat menyebabkan fluktuasi cepat dalam kadar gula tubuh dan itulah mengapa penting untuk membatasi jumlah pati serat rendah dalam diet. Hindari makanan seperti nasi instan, mie dan kue pretzel.

2. Makanan manis berlebihan

Hindari makanan manis dengan indeks glikemik tinggi karena juga dapat menyebabkan fluktuasi kadar gula darah. Katakan tidak pada makanan seperti permen dan minuman berkarbonasi.

3. Daging berlemak tinggi

Setelah keguguran, penting untuk menghindari peradangan yang dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan. Lemak dalam daging dapat menyebabkan peradangan. Jadi hindari daging berlemak tinggi, seperti domba, babi, hingga lemak daging sapi.

4. Makanan cepat saji

Moms mungkin mendambakan junk food, dan tidak apa-apa untuk memakannya dalam jumlah sedang. Namun jangan jadikan junk food sebagai menu utama setelah keguguran. Junk food hanya akan mengisi dengan kalori kosong dan mencegah Moms mengonsumsi makanan kaya nutrisi yang dibutuhkan tubuh saat setelah mengalami keguguran.

Selain nutrisi yang perlu diperhatikan, kondisi kulit juga perlu Moms perhatikan. MOOIMOM Belly Cream  dapat membantu menyamarkan stretch mark dan merawat kulit wajah. Krim ini tidak lengket dan dapat menyegarkan kulit wajah selama masa kehamilan ataupun pasca melahirkan. Tidak perlu khawatir akan kandungannya karena MOOIMOM Belly Cream dibuat tanpa alkohol dan tanpa pigmen buatan sehingga nyaman di kulit dan tidak menyebabkan iritasi.

$[video(FFt7sLRLDSs)]$

Setelah bersuka cita melihat dua garis biru di tespek, Moms merasakan sesuatu di celana dalam. Setelah di periksa, ternyata terlihat warna merah di sana. Apakah itu adalah darah keguguran? Sebenarnya, apa saja tanda keguguran yang harus diwaspadai?

Keguguran adalah keluarnya darah secara spontan sebelum usia kehamilan 20 minggu. Sekitar 8 hingga 20 persen kehamilan yang diketahui berakhir dengan keguguran, dengan mayoritas terjadi sebelum minggu ke-12, menurut Mayo Clinic.

Namun, tidak semua darah yang keluar dari vagina adalah darah keguguran. Ada hal-hal yang bisa mengakibatkan keluarnya darah dan tidak menjurus kepada keguguran. Ada baiknya bagi Moms untuk mengetahui seperti apa darah keguguran dan bagaimana membedakannya dengan darah yang lain.

Baca Juga: 5 Mitos Seputar Keguguran

Tanda dari Darah Keguguran

Foto: Orami Photo Stock

Didefinisikan sebagai kehilangan bayi secara spontan dalam 20 minggu pertama kehamilan, keguguran adalah fenomena yang sangat umum. Faktanya, sekitar 15 hingga 20 persen kehamilan yang diketahui berakhir dengan keguguran, menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG).

“Kram dan pendarahan rahim adalah gejala keguguran yang paling umum,” kata Dr Joshua Hurwitz, spesialis OBGYN dan infertilitas bersertifikat.

ADVERTISEMENT

Sebenarnya, tanda dan gejala keguguran pada setiap perempuan akan berbeda, dan dapat bervariasi dan salah satunya tergantung dari usia saat orang tersebut hamil. Namun, gejala keguguran secara umum biasanya termasuk:

  • Bercak atau pendarahan dari vagina,
  • Kram perut atau nyeri di punggung bawah,
  • Bagian jaringan, cairan, atau bentuk lain yang keluar dari vagina.

Pendarahan yang menghasilkan darah keguguran biasanya dimulai dengan adanya bercak ringan atau bisa lebih berat dan tampak seperti semburan darah. Saat serviks membesar hingga kosong, perdarahan akan terlihat dan terasa lebih berat dirasakan.

Perdarahan terberat biasanya akan selesai dalam waktu tiga sampai lima jam sejak pendarahan hebat dimulai, menurut American Family Physician. Pendarahan ringan dapat berhenti dan mulai dalam satu hingga dua minggu sebelum benar-benar berhenti.

Warna darah keguguran dapat terlihat berwarna merah muda, merah merah, hingga coklat. Darah merah adalah darah segar yang keluar dari tubuh dengan cepat. Sebaliknya, darah coklat adalah darah yang sudah lama berada di dalam rahim.

Moms mungkin akan melihat keluarnya warna darah keguguran yang seperti warna bubuk kopi atau hampir hitam. Berapa banyak darah keguguran yang keluar bergantung pada berbagai keadaan, termasuk seberapa lama darah keguguran terlihat dan apakah keguguran berlangsung alami atau tidak.

Sama seperti jumlah darah yang akan dilihat, durasi keguguran akan bervariasi untuk setiap orang bahkan dari kehamilan ke kehamilan. Dalam banyak kasus, keguguran akan memakan waktu sekitar dua minggu untuk berlalu secara alami.

Dokter mungkin akan meresepkan obat misoprostol (Cytotec) untuk membantu keguguran berlangsung lebih cepat. Pendarahan dapat dimulai dalam dua hari setelah memulai pengobatan bahkan hingga dua minggu, dilansir The Women’s .

Setelah keguguran dimulai, jaringan dan perdarahan terberat harus dikeluarkan dalam waktu sekitar tiga sampai lima jam. Setelah janin keluar, Moms mungkin masih mengalami bercak dan kehilangan jaringan ringan selama satu hingga dua minggu.

Baca Juga: Rainbow Baby, Bayi yang Lahir Pasca Keguguran

Membedakan Darah Keguguran dan Menstruasi

Foto: orami Photo Stock

Mungkin sulit untuk membedakan darah keguguran yang sangat dini dari menstruasi yang terlambat. Faktanya, banyak keguguran yang terjadi bahkan sebelum seorang perempuan tahu bahwa dirinya sedang hamil.

“Gejala keguguran bervariasi untuk setiap orang dan pendarahan tidak selalu ada. Beberapa perempuan tidak mengalami gejala keguguran sama sekali. Ini sering disebut ‘keguguran yang terlewat’ dan hanya terdeteksi melalui USG,” kata Jennifer Jolley, M.D., Asisten Profesor Maternal Medicine di University of Washington di Seattle.

Secara umum, keguguran akan menyebabkan gejala yang lebih intens dibandingkan saat menstruasi, misalnya:

  • Darah menstruasi mungkin relatif sama dari bulan ke bulan, dengan hari-hari berat dan hari-hari ringan. Keguguran juga bisa terjadi pada hari-hari yang berat dan ringan, tetapi pendarahan terkadang sangat berat dan berlangsung lebih lama dari biasanya,
  • Darah akibat keguguran juga mungkin akan terlihat seperti gumpalan besar dan jaringan yang biasanya tidak pernah dilihat selama menstruasi,
  • Kram bisa menjadi bagian dari siklus bulanan normal, tetapi saat keguguran, kram mungkin akan terasa lebih menyakitkan saat serviks membesar,
  • Warna darah selama menstruasi dapat berkisar dari merah muda hingga merah hingga coklat. Jika Moms melihat warna yang tidak biasa, itu mungkin bisa menjadi tanda keguguran.

ADVERTISEMENT

Baca Juga: 7 Makanan yang Harus Dimakan dan Dihindari setelah Keguguran

Kapan Harus Mencari Bantuan

Foto: Orami Photo Stock

Selalu hubungi dokter jika sedang hamil dan mengalami pendarahan. Meskipun keguguran tidak dapat dihentikan setelah dimulai, dokter dapat menjalankan tes untuk membantu menentukan apakah itu adalah darah keguguran atau hal yang lain.

Untuk mendiagnosis keguguran, dokter kemungkinan akan melakukan USG untuk mencari detak jantung bayi jika umur kandungan lebih dari 4 bulan. Dokter juga mungkin akan meminta tes darah untuk memeriksa kadar human chorionic gonadotropin (hcG) untuk melihat apakah naik atau turun.

Jika keguguran dikonfirmasi, dokter mungkin menyarankan ‘manajemen hamil’ atau menunggu keguguran berlalu secara alami. Ini biasanya terjadi dalam dua minggu. Keguguran mungkin tidak lengkap jika:

  • Pendarahan sangat berat,
  • Demam,
  • USG mengungkapkan masih ada jaringan di rahim.

Jika ini masalahnya, dokter mungkin menyarankan pelebaran dan kuretaseyang merupakan prosedur pembedahan untuk menghilangkan jaringan yang tersisa. Prosedur ini dilakukan dengan bius total atau regional dan dianggap aman. Ini juga biasanya tidak menyebabkan komplikasi jangka panjang.

Penting juga untuk melaporkan perdarahan atau rasa sakit yang dialami selama kehamilan kepada dokter. Dalam beberapa kasus, Moms mungkin mengalami apa yang disebut terancam keguguran, dan mungkin ada perawatan tertentu yang dapat membantu, seperti:

  • Suplemen hormon jika perdarahan disebabkan oleh progesteron rendah,
  • Cerclage (jahitan di serviks) jika masalahnya adalah pembukaan serviks sebelum waktunya.

Moms bisa kembali berbicara dengan dokter jika berencana untuk hamil kembali setelah keguguran. Meskipun mungkin aman untuk mulai mencoba setelah haid normal pertama, Moms mungkin ingin menjadwalkan pemeriksaan dan tergantung pada penyebab atau jumlah keguguran yang dialami.

Penyebab keguguran sendiri tidak selalu dapat diketahui, tetapi sekitar setengah dari keguguran disebabkan oleh masalah pada kromosom bayi. Penyebab lain yang mungkin termasuk adanya masalah rahim, ketidakseimbangan hormon, dan sebagainya.

Setelah keguguran, Moms mungkin memiliki hcG dalam darah selama satu hingga dua bulan yang dapat menyebabkan tes kehamilan positif yang palsu. Dalam kebanyakan kasus, siklus menstruasi akan kembali dalam empat hingga enam minggu, meskipun mungkin dapat mulai berovulasi segera setelah keguguran.

Bicarakan juga dengan dokter tentang pilihan kontrasepsi jika Moms tidak ingin hamil lagi setelah keguguran. Sebab, mengalami satu kali keguguran tidak selalu meningkatkan peluang untuk mengalami keguguran lagi.

Jangan terlalu panik saat melihat dara, dan segera hubungi dokter untuk mengetahui apakah itu adalah darah keguguran atau bukan, serta melakukan beberapa perawatan yang dibutuhkan.

Sumber

  • //www.parents.com/pregnancy/complications/miscarriage/the-lowdown-on-bleeding-and-miscarriage/
  • //www.healthline.com/health/pregnancy/what-does-a-miscarriage-look-like#bleeding-and-miscarriage
  • //www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/pregnancy-after-miscarriage/art-20044134
  • //www.aafp.org/afp/2011/0701/p85.html
  • //www.aafp.org/afp/2011/0701/p85.html
  • //www.thewomens.org.au/health-information/pregnancy-and-birth/pregnancy-problems/early-pregnancy-problems/treating-miscarriage
  • //www.acog.org/womens-health/faqs/early-pregnancy-loss

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA