Bagaimana proses terjadinya mekanisme pembekuan darah manusia saat terjadi luka *

Mekanisme proses pembekuan darah melalui sejumlah tahapan hingga perdarahan terhenti. Proses dimulai dengan menyempitnya pembuluh darah dan berakhir pada terbentuknya helai fibrin.

08 Aug 2019|Armita Rahardini

Ditinjau olehdr. Karlina Lestari

Saat kulit terluka, tubuh akan berusaha membekukan darah agar tidak terus keluar.

Ketika kulit terluka, darah akan mengalir keluar untuk beberapa waktu sebelum akhirnya berhenti dan mengering. Proses pembekuan darah ini termasuk mekanisme yang sangat penting pada sistem peredaran darah.Alasannya, adalah untuk mencegah terjadinya kehilangan darah berjumlah banyak akibat luka.Meskipun begitu, ada pula sebagian orang yang mengalami kelainan dalam pembekuan darah, sehingga memicu komplikasi, seperti kekurangan darah.Simak penjelasan lengkap mengenai proses terjadinya pembekuan darah hingga kelainan yang bisa terjadi pada tubuh manusia.

Proses terjadinya pembekuan darah

Proses pembekuan atau penggumpalan darah

Ketika perdarahan mulai terjadi, pembuluh darah akan mengkerut dan menyempit untuk mengontrol keluarnya jumlah darah. Pembuluh darah yang mengkerut ini akan mengurangi aliran darah pada area tubuh yang terluka.Jenis komponen sel darah yang berfungsi dalam proses pembekuan darah adalah trombosit (platelet). Tubuh akan mengaktifkan platelet sebagai respons atas munculnya luka.Lalu, trombosit ini akan mengeluarkan semacam sinyal kimia yang bisa menarik sel-sel tubuh ke area yang terluka. Platelet dan sel tubuh akan menggumpal, sehinga membentuk sumbatan pada luka.Trombosit atau bisa disebut keping darah ini dapat membantu proses pembekuan darah saat luka karena mengandung struktur berupa protein.Proses ini membutuhkan peran dari protein ernama faktor von Willebrand, yang membuat platelet bisa saling menempel dan menjadi gumpalan.Selain itu, ada pula bagian dari komponen darah lainnya seperti plasma darah yang berperan dalam proses pembekuan darah, yaitu fibrinogen.Kerusakan pada pembuluh darah akan mengaktifkan faktor koagulasi di dalam darah. Protein-protein faktor koagulasi akan mendorong produksi fibrinogen.Fibrin adalah helaian protein yang sangat kuat dan terhubung untuk menutup area tubuh terluka.Helaian fibrin akan diproduksi selama berhari-hari hingga berminggu-minggu sampai luka di pembuluh darah tertutup serta sembuh sepenuhnya.

Pentingnya proses pembekuan darah

Pembekuan darah atau koagulasi punya peran penting dalam perbaikan pembuluh darah yang terluka sehingga tak terjadi perdarahan.Proses pembekuan darah bisa terjadi berkat adanya faktor koagulasi, yaitu protein dalam plasma darah yang mendorong terjadinya koagulasi.Faktor koagulasi tersebut diproduksi oleh hati dengan menggunakan vitamin K yang diperoleh dari makanan dan diproduksi oleh bakteri baik di usus.Selain itu, proses pembekuan darah adalah bagian penting dari hemostasis, yaitu upaya tubuh mencegah terjadinya perdarahan dari pembuluh darah yang terluka.Di dalam proses hemostasis ini, tubuh juga mesti punya kemampuan mengendalikan dan membatasi munculnya perdarahan supaya tidak terjadi gumpalan darah.Jika ada kelainan pada sistem yang mengontrol proses pembekuan darah, dampaknya adalah komplikasi membahayakan nyawa. Perlu Anda ketahui pula bahwa darah yang tidak bisa membeku akan menyebabkan perdarahan yang parah hingga kondisi syok.Sementara itu, proses pembekuan darah yang berlebihan juga akan menimbulkan sumbatan. Penyumbatan pembuluh darah bisa mengakibatkan stroke atau serangan jantung.

Jenis-jenis kelainan pembekuan darah

Seperti penjelasan di atas, tubuh secara alami melarutkan bekuan atau gumpalan darah setelah cedera sembuh.Namun, terkadang proses pembekuan darah ini terbentuk di area pembuluh darah tanpa cedera yang jelas atau tidak larut secara alami.Penggumpalan darah yang terbentuk di tempat yang tidak seharusnya ini disebut sebagai thrombus. Tak hanya itu saja, ada pula kelainan darah yang mengakibatkan proses pembekuan tidak sesuai dengan yang seharusnya.Pada penderita kelainan atau gangguan pembekuan darah, faktor koagulasi atau keping darah tidak mampu menjalankan perannya. Selain itu, penderita mungkin saja trombositnya tidak cukup.Kondisi ini berdampak pada terjadinya perdarahan yang parah jika terjadi luka, atau perdarahan spontan pada otot, sendi, dan bagian tubuh lainnya.Umumnya, kelainan proses pembekuan darah merupakan kondisi keturunan. Ada juga kelainan pembekuan darah yang disebabkan oleh kondisi medis tertentu, misalnya penyakit liver.Berikut adalah beberapa jenis kelainan atau gangguan pembekuan darah yang paling banyak terjadi meliputi:Kelainan pembekuan darah ini merupakan kondisi yang paling banyak terjadi. Penderita mengalami kondisi keturunan yang kekurangan faktor von Willebrand.Faktor dari penyakit von Willebrand ini berperan penting dalam membetuk sumbatan keping darah.Penyebab gangguan pembekuan darah pada penderita hemofilia adalah karena rendahnya jumlah faktor koagulasi dalam darah.Proses pembekuan darah tidak berjalan normal, sedikit benturan saja bisa menyebabkan perdarahan yang banyak, misalnya pada sendi-sendi tubuh.Ini bergantung dari faktor koagulasi mana yang kadarnya rendah. Umumnya, penderita akan mengalami masalah dengan proses pembekuan darah atau gangguan perdarahan yang abnormal.Trombofilia adalah kondisi saat proses pembekuan darah terjadi secara berlebihan. Penyebabnya adalah ketidakseimbangan zat dalam proses hemostasis.Akibatnya, bekuan atau gumpalan darah terbentuk dan menyumbat aliran darah ke jaringan sekitarnya.

Gejala umum kelainan pembekuan darah

Tiap jenis kelainan pada proses pembekuan darah memiliki gejala yang spesifik. Namun secara umum, gejala kelainan ini bisa berupa:
  • Timbul memar di kulit yang tak jelas penyebabnya.
  • Kerap mimisan.
  • Perdarahan yang terlalu banyak saat terjadi luka kecil.
  • Perdarahan pada sendi-sendi tubuh.
  • Pada perempuan, menstruasi dengan volume darah berlebihan.

Catatan dari SehatQ

Proses pembekuan darah sangat penting bagi tubuh untuk mencegah perdarahan yang berlebihan. Perlu faktor koagulasi, trombosit (platelet), dan fibrin untuk membentuk pembekuan darah.Apabila salah satu dari faktor bekuan darah tersebut mengalami gangguan, prosesnya otomatis akan terganggu. Kondisi ini bisa menjadi gejala kelainan perdarahan.Gejala umumnya berupa sering memar tanpa penyebab yang jelas, sering mimisan, perdarahan yang terlalu banyak pada luka kecil, serta volume darah haid berlebih.Ingin berdiskusi lebih lanjut seputar proses pembekuan darah dalam tubuh? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

pembekuan darahkelainan darahhemofiliapenyakit von willebrandpembuluh darahsel darahdarah

News medical net. https://www.news-medical.net/health/Blood-Clotting-Process.aspx
Diakses pada 6 Agustus 2019
Healthline. https://www.healthline.com/health/bleeding-disorders
Diakses pada 6 Agustus 2019
Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17675-blood-clots. Diakses pada 26 Oktober 2021Healthline. https://www.healthline.com/health/how-to-tell-if-you-have-a-blood-clot#brain. Diakses pada 26 Oktober 2021

Fungsi darah pada tubuh manusia yaitu sebagai proteksi, regulasi, dan transportasi. Darah juga mengangkut oksigen dan nutrisi ke sel hingga melawan penyakit

Hematokrit rendah bisa menandakan berbagai gangguan kesehatan. Mulai dari gangguan sumsum tulang belakang, pendarahan internal, anemia, hingga penyakit kronis bisa ditandai dengan hematokrit rendah.

15 Jan 2020|Nina Hertiwi Putri

Plasma darah adalah satu dari empat komponen darah yang menyusun sekitar 55% komposisi darah. Fungsi utamanya adalah untuk membantu proses pembeukan darah hingga mengantarkan nutrisi dan hormon ke seluruh tubuh.

Dijawab Oleh dr. Lidya Hapsari

Dijawab Oleh dr. M. Anugerah Yusro

Dijawab Oleh dr. Farahdissa