Bagaimana proses pengemasan makanan awetan hewani supaya menarik konsumen

Bagaimana proses pengemasan makanan awetan hewani supaya menarik konsumen

Bagaimana cara pengemasan bakso yang menarik perhatian pelanggan? Tentunya mudah, tetapi sebelum itu, ada beberapa hal menurut bisnisukm.com yang harus dicantumkan dalam sebuah produk usaha terutama usaha makanan seperti berikut ini.

  • Nama Merk Bakso. Merk produk bakso Anda sangat berguna untuk memasarkan nama usaha Anda.
  • Komposisi Produk Bakso yang Lengkap. Banyak sekali pelanggan yang ingin tahu tentang kandungan sebuah produk terutama makanan. Apalagi dengan beredarnya rumor “bakso tikus” atau lainnya, pastikan Anda mencantumkan komposisi produk bakso Anda secara detail agar pelanggan percaya pada produk Anda.
  • Informasi Berat Bersih Produk Bakso. Berat bersih sangat berguna bagi para pelanggan untuk mengetahui seberapa banyak berat yang bisa untuk dikonsumsi. Ini juga sangat berguna untuk konsumen yang mempunyai usaha kuliner dengan bakso sebagai bahannya.
  • Nomor Legalitas Usaha (PIRT, Sertifikat Halal, dan lainnya). Legalitas usaha seperti Sertifikat Halal, P-IRT, BPOM dan lainnya merupakan hal penting untuk industri kuliner. Mengapa demikian? Karena ini adalah salah satu cara konsumen Anda bisa untuk percaya kepada pada produk Anda. Maka, pastikan semua uji makanan atau uji usaha telah Anda selesaikan dan jangan lupa untuk mencantumkannya di atas kemasan bakso Anda.
  • Tanggal Kadaluarsa dan Kode Produksi Bakso. Selain komposisi produk, legalitas, dan lainnya, tanggal kadaluarsa dan kode produksi juga merupakan hal penting bagi sebuah kemasan, apalagi kemasan bakso. Karena pelanggan perlu tahu kapan bakso tersebut diproduksi dan juga kapan bakso tersebut sudah tidak layak untuk dimakan lagi.

Daftar Juga: Kursus cara Membuat bakso dan bakso kemasan Di GOUKM Traning Center

Sudahkah poin-poin di atas ada di kemasan produk usaha bakso Anda? Jika sudah, Anda sudah memiliki kemasan yang sesuai dengan ketentuan dan layak untuk diperjualbelikan. Lalu, apalagi yang perlu diperhatikan dalam tahap pengemasan ini?

Pada tahap pengemasan atau pengepakkan, Anda harus memiliki tingkat perhatian yang tajam. Mengapa demikian? Karena proses tersebut membutuhkan ketelitian yang tinggi karena harus sesuai dengan volume kemasannya. Maka dari itu, berikut ini beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam tahap pengepakkan atau pengemasan bakso.

Memiliki Kemasan yang Simple, Eye Catching, dan Kreatif

Kemasan memang hal penting terutama dalm bisnis makanan seperti bakso ini. Kebanyakan kemasan bakso menggunakan kemasan plastik kedap udara tetapi dengan desain yang biasa saja. Walaupun komponen pentingnya sudah masuk ke dalam kemasan, kita juga perlu mengetahui bagaimana kemasan kita bisa dilirik oleh pelanggan.

Kemasan yang biasanya sering dilihat oleh pelanggan itu biasanya memiliki kriteria seperti:

  • Unik dan Kreatif. Biasanya kemasan yang menarik perhatian itu memiliki ciri khas yang berbeda dari pada kemasan kompetitor lainnya. Contoh ingin menjual apel, lalu dikemas dengan gambar apel dengan bentuk potongan seperti apel.
  • Perpaduan Font dan Warna yang Sesuai. Font dan warna juga sangat berpengaruh karena kita menyenenangi sesuatu yang enak untuk dipandang. Warna juga ternyata mempunyai bahasa tersendiri misalnya hijau berarti sehat. Pastikan Anda memadukan warna yang tepat untuk kemasan bakso Anda.
  • Relevan, sesuai dengan produk. Jangan sampai produk Anda menjual bakso lalu gambarnya adalah baju saja. Pastikan sesuai dengan tema produk Anda.
  • Kemasan Mudah Dibuka. Biasanya orang melihat juga dengan cara membuka kemasannya seperti apa. Contoh seperti makanan ringan biasanya yang sering diminati adalah kemasan yang mudah dibuka dan ditutup.
  • Judul Merk sampai Bahasanya Mudah Dibaca. Pastikan tulisan serta bahasa Anda menggunakan bahasa yang bersifat mengajak. Tidak perlu terlalu baku, yang penting dapat dipahami.

Sebelum Dikemas Pastikan Produk Anda dan Kemasan Bersih dan Siap untuk Digunakan

Karena tidak ada pelanggan yang ingin makanannya kotor bukan? Selalu sediakan kemasan yang benar-benar baru serta bakso yang benar-benar telah selesai atau baru jadi yang disediakan pada kemasan usaha Anda.

Baca Juga: 8 Macam Kemasan Makanan Bisnis UKM untuk Produk Lebih Aman dan Menarik

Pilihlah Kemasan Plastik atau Lainnya yang Kedap Udara

Mengapa harus kedap udara? Karena bakso memiliki wangi daging yang sangat khas sehingga butuh dikurangI dengan menggunakan kemasan kedap udara. Selain itu, kemasan kedap udara juga membuat bakso akan lebih tahan lama dibandingkan bakso pada kemasan biasa.

Pastikan Bakso Anda tidak Rusak di dalam Kemasan

Ketika Anda memasukkan ke dalam plastik, pastikan Anda memasukkannya sesuai dengan volume kemasan Anda. Jangan sampai overload atau berlebihan. Walaupun memang bagus jika diberi bonus lebih, tetapi belum tentu dengan produk makanan Anda.

Nah, sudah mulai mendapatkan cara pengemasan bakso yang benar? Semua ini bisa Anda pelajari pada kursus-kursus kuliner salah satunya kursus membuat bakso. Selain membuat bakso, Anda juga akan mempelajari tentang analisa usaha sampai ke rinciannya. Menarik bukan?

Berikut adalah soal mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengelolaan) kelas X SMA materi Sistem Pengolahan Makanan Awetan Dari Bahan Nabati lengkap dengan kunci jawaban.


Soal Essay

  1. Jelaskan pengertian dari bahan makanan awetan!
  2. Mengapa setiap makanan awetan mempunyai karakteristik berbeda dengan bahan yang digunakan untuk pengolahan makanan?
  3. Jelaskan kelebihan bahan pangan nabati dibandingkan dengan bahan pangan hewani dalam pengolahan makanan!
  4. Tuliskan contoh (minimal 3) makanan awetan dari bahan pangan nabati
  5. Jelaskan yang dimaksud dengan alat pengolahan makanan awetan kategori kitchen equipment!
  6. Identifikasi proses makanan awetan dari bahan nabati berdasarkan garis besar cara pengawetan!
  7. Jelaskan yang dimaksud dengan pengawetan makanan secara biokimia! Berikan contoh makanan awetan secara biokimia!
  8. Jelaskan yang dimaksud dengan teknik pengawetan secara kimia (pendinginan) makanan awetan!
  9. Bagaimana cara proses pengawetan secara kimia dengan pemanisan?
  10. Tuliskan zat pengawet apa saja yang sering dipakai dalam pengalengan?
  11. Jelaskan yang dimaksud dengan kemasan!
  12. Kemasan terdiri atas beberapa jenis. Identifikasi jenis kemasan makanan awetan!
  13. Jelaskan yang dimaksud dengan kemasan primer!
  14. Tuliskan syarat kemasan yang baik untuk makanan awetan!
  15. Tuliskan unsur yang harus ada dalam pelabelan!

Kunci Jawaban

1. Makanan awetan adalah produk makanan dan minuman yang sudah mengalami proses pengolahan sehingga mempunyai keawetan yang lebih tinggi. Pengawetan makanan bertujuan untuk meningkatkan daya tahan baik keadaan fisik maupun unsur kimia didalamnya sehingga bertahan lebih lama.

2. Makanan awetan mempunyai karakteristik berbeda dengan bahan yang digunakan untuk pengolahan makanan, adapun Karakteristik dari nabati dan hewani adalah :

  • Bahan pangan hewani adalah bahan pangan yang mempunyai waktu penyimpanan lebih singkat dari bahan pangan nabati jika bahan pangan nabati masih dalam keadaan segar terkecuali Telur
  • Karakteristik selanjutnya pagan hewani lebih lunak tekstur nya dan lembek dari bahan pangan nabati.
  • Sifat karakteristik bahan pangan hewani sangat spesifik sehingga tidak dapat digeneralisasi.
  • Kandungan dari bahan pangan dari nabati biasannya mengandung sumber karbohidrat, vitamin, mineral, lemak dan protein sedangkan bahan pangan hewani banyak mengandung sumber protein dan lemak

Bahan pangan hewani adalah bahan pangan yang berasal dari hewan atau dari olahan lain namun bahan dasarnya berasal dari hewan sedangkan bahan pangan nebati adalah bahan pangan yang berasal dari tanaman atau tumbuhan yang dapat berupa akar,batang,dahan,daun,bunga,buah maupun semua bagian dari tubuh tanaman itu sendiri.

3. Kelebihan bahan pangan nabati dibandingkan dengan bahan pangan hewani dalam pengolahan makanan berdasarkan perbedaan Karakteristik Bahan Nabati dan Hewani

Karakteristik Bahan Nabati

Karakteristik Bahan Hewani

Umumnya memiliki daya awet yang tinggi

Umumnya mudah rusak (daya awetnya rendah)

Cenderung tahan  terhadap  tekanan  dan tidak gampang rusak

Umumnya bersifat  lunak,  tidak  tahan tekanan, dan hantaman

Meski sifat bahan spesifik, namun masih dapat dicari sifat umumnya

Sifat setiap  bahan  sangat  spesifik  dan sangat sulit digeneralisasi

Selain sumber protein dan lemak, bahan nabati banyak yang juga berperan sbeagai sumber karbohidrat, mineral, dan vitamin

Umumnya merupakan  sumber  protein dan lemak

4. Contoh makanan awetan dari bahan pangan nabati, yakni Manisan buah, tape, aneka kripik buah, aneka selai buah.

5. Alat pengolahan makanan awetan kategori kitchen equipment (perlengkapan dapur) adalah peralatan besar yang membuat ruangan tersebut berfungsi sebagai dapur untuk mengolah makanan seperti oven, kompor, dan sebagainya.

6. Proses makanan awetan dari bahan nabati berdasarkan garis besar cara pengawetan, yaitu:

a. Pengawetan Secara Fisik

  • Pengeringan
  • Pengawetan Suhu Rendah
  • Pengemasan
  • Pemberian Tepung

b. Pengawetan Secara Biokimia

  • Pendinginan
  • Pengasapan
  • Pemanisan
  • Pengeringan
  • Pengalengan

7. Pengawetan makanan secara biokimia adalah teknik pengawetan yang dilakukan dengan cara menambahkan bahan kimia lain sebagai pengawet. Contoh makanan awetan secara biokimia adalah makanan manisan dari daerah Cianjur, Jawa Barat.

8. Teknik pengawetan secara kimia (pendinginan) makanan awetan adalah penyimpanan bahan pangan di atas suhu pembekuan. Sedangkan pengawetan dengan pembekuan adalah penyimpanan bahan pangan dalam keadaan beku.

9. Cara mengawetkan makanan dengan teknik pemanisan adalah dengan cara memasukkan makanan tersebut ke dalam zat yang mengandung gula dengan kadar konsentrasi 40 persen untuk menurunkan kadar mikroorganisme. Apabila kadar konsentrasinya dinaikkan menjadi 70 persen, maka hal tersebut dapat mencegah terjadinya kerusakan makanan. Beberapa makanan yang biasa diawetkan dengan cara dimaniskan adalah agar-agar, manisan buah, dan lain-lain.

10. Zat pengawet yang sering dipakai dalam pengalengan biasanya mengandung garam, asam, ataupun gula dan disimpan ke dalam kaleng yang terbuat dari alumunium.

11. Kemasan adalah desain kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan. Kemasan digunakan untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi dan membedakan sebuah produk di pasar.

12. Jenis kemasan makanan awetan, yaitu:

  • Kemasan Primer adalah kemasan yang bersentuhan langsung dengan produk makanan. Kemasan juga berfungsi untuk penanganan (memudahkan penanganan produk), distribusi, memberikan informasi dan menjadi daya tarik bagi pembeli. Pada kemasan, harus dicantumkan keterangan dan informasi teknis tentang produk makanan yang ada di dalamnya, seperti berat bersih, kandungan bahan dan keterangan kadaluarsa. Keterangan ini biasanya dicantumkan di kemasan sekunder.
  • Kemasan sekunder adalah kemasan yang tidak bersentuhan langsung dengan produk makanan, melainkan digunakan pada bagian luar kemasan primer. Kemasan yang digunakan untuk distribusi jarak jauh adalah kemasan tersier, yang dapat memuat beberapa kemasan sekunder.

13. Kemasan primer adalah kemasan yang melekat pada produk.

14. Syarat kemasan yang baik untuk makanan awetan, di antaranya sebagai berikut:

  • Kemasan harus dapat melindungi isi dari pengaruh lingkungan dan saat distribusi. Misalnya kripik akan lembek jika kemasannya tidak dapat menahan H2O yang masuk melalui pori-pori.
  • Kemasan harus menjadi media penandaan terhadap barang yang dikemas sehingga pelabelan harus tercetak dengan jelas dan komplit.
  • Kemasan harus mudah dibuka dan mudah ditutup kembali  serta berdesain atraktif.
  • Kemasan harus dapat mempromosikan diri sendiri bila dipajang di etalase toko atau swalayan.

15. Unsur yang harus ada dalam pelabelan memuat sekurangnya hal-hal berikut:

  • Nama produk
  • Nama dagang
  • Komposisi
  • Berat/isi bersih
  • Nama dan alamat prosedur
  • Nomor pendaftaran(PIRT/MD)
  • Tanggal/bulan dan tahun kadaluarsa
  • Kode produksi