Bagaimana peran kemasan produk terhadap pencapaian keuntungan suatu usaha

jsh Jurnal Sosial Humaniora, Vol 8 No.2, Nopember 2015

181

PERANAN PACKAGING DALAM MENINGKATKAN HASIL PRODUKSI

TERHADAP KONSUMEN

Syukrianti Mukhtar, Muchammad Nurif

Abstrak

Kebutuhan masyarakat sekarang ini semakin meningkat dalam berbagai hal.

Peluang seperti ini bagi seorang Technopreneurship merupakan peluang yang

sangat baik untuk mengembangkan usaha dan dapat juga menciptakan usaha

baru yang mengembangkan perusahaannya. Berangkat dari perihal ini seorang

Technopreneurship harus menganalisa pasar, mendesain, dan lain-lain, agar

peluang-peluang ini terisi yang tidak kalah penting disamping kesiapan daya tarik

dari berbagai hal produk, yang menjadi pemikat konsumen adanya beraneka

macam kemasan atau packaging dapat meletakkan dan menyelemat bahkan

menyimpan produk yang di produksi, sehingga menjadi daya pikat tersendiri bagi

masyarakat sekarang ini.

Kata kunci : Produk, Packaging, Konsumen

Kemasan atau packaging adalah suatu wadah yang menempati suatu barang

agar aman, menarik, mempunyai daya pikat dari seorang yang ingin membeli suatu

produk. Dapat juga menjadi media komunikasi antara produsen dengan calom

konsumen, sehingga didalam desain kemasan tercantum informasi-informasi yang

harus diketahui oleh calon konsumen, agar calon konsumen merasa tidak asing

dengan produk yang di kemas. Semakin lengkap informasi yang tertera dikemasan

persepsi dari calon pembeli semakin tau dan meyakinkan terhadap produk yang di

jual yang akan dibelinya.

Pada mulanya fungsi kemasan hanya sebatas untuk melindungi barang dan

mempermudah waktu membawanya agar tidak rusak sampai tujuan. Dengan ada

kemasan, konsumen mendapat layanan dalam menyelamatkan barang yang dibeli

dan mempunyai jaminan yang ada kepuasan tersendiri dari barang produk yang akan

menjadi milik dirinya, yang akhirnya terselamatkan dari hal yang tidak diharapkan

selama di perjalanan sampai tujuan.

Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin kompleks barulah terjadi

penambahan nilai-nilai fungsional dan peranan kemasan dalam pemasaran mulai di

akui sebagai satu kekuatan utama dalam persaingan pasar.

Syukrianti dan Muchammad Nurif - 182

jsh Jurnal Sosial Humaniora, Vol 8 No.2, Nopember 2015

PERANAN PACKAGING

Peranan kemasan lambat laun semakin memikat para konsumer ini dirasakan

mulai kelihatan tahun 1950-an, saat ini terutama di Indonesia banyak bermunculan

toko swalayan, dimana kemasan harus “dapat menjual” produk di rak-rak toko.

Tetapi disaat itupun kemasan hanya berfungsi sekedar memberikan informasi

kepada konsumen tentang apa isi dalam kandungan didalam kemasan tersebut.

Baru pada tahun 1980-an dimana persaingan dalam dunia usaha semakin

tajam dan kalangan produsen saling berlomba untuk merebut perhatian calon

konsumen, bentuk dan model kemasan dirasakan sangat penting peranannya dalam

strategi pemasaran. Disitulah kemasan harus mempu menarik perhatian,

menggambarkan keistimewaan produk untuk menghimbau agar calon konsumen

tertarik. Pada saat inilah kemasan mengambil alih tugas penjualan pada saat jual beli

terjadi.

Di masa era globalisasi sekarang ini packaging semakin meningkat

perkembangannya, misal untuk membawa produk-produk yang bernilai kapasitas

besar dan memiliki produk bernilai teknologi tinggi seperti : alat berat, mobil,

perangkat peralatan bernilai elektronik. Packagingnya pun memiliki nilai tinggi

demi menyelamatkan produk tidak rusak, sampai perihal limbah-limbah packaging

pun bisa dimanfaatkan untuk produk yang mempunyai nilai tinggi dan seni tinggi

yang tepat guna, banyak diminati oleh para calon konsumen.

Kemasan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2000:537) berarti hasil

mengemas/bungkus pelindung barang dagangan. Kemasan atau packaging adalah

ilmu, seni dan teknologi yang bertujuan untuk melindungi sebuah produk saat akan

dikirim, disimpan atau dijajakan atau bisa juga suatu proses produksi yang bertujuan

untuk mengemas. Menurut Widiatmoko (2007:20) bahwa secara hakiki packaging

merupakan upaya manusia untuk mengumpulkan sesuatu yang berantakan kedalam

suatu wadah serta melindunginya dari gangguan cuaca.

Menurut Marianne Rosner Klimchuk dan Sandra A. Krasnova (2006)

menyatakan kata “kemasan” mengimplementasikan hasil akhir dari proses

mengemas. Menurut Cenadi (2000) menyatakan kemasan dapat didefinisikan

183 – Peranan Packaging dalam Meningkatkan Hasil Produksi ..........

jsh Jurnal Sosial Humaniora, Vol 8 No.2, Nopember 2015

sebagai kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus suatu produk.

Kemasan meliputi tiga hal yaitu :

1. Kemasan memenuhi syarat keamanan dan manfaat. Kemasan melindungi

produk dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen. produk yang

dikemas biasanya lebih bersih, menarik dan material yang tahan terhadap

kerusakan yang disebabkan oleh cuaca dan kondisi perjalanan.

2. Kemasan dapat melaksanakan program pemasaran. Melalui kemasan

identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah

pertukaran oleh produk lain.

3. Kemasan merupakan suatu cara untuk meningkatkan penghasilan atau omset

perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus membuat kemasan semenarik

mungkin. Dengan kemasan yang menarik akan memikat perhatian konsumen

untuk membeli produk. Selain itu, kemasan juga mengurangi kemungkinan

kerusakan produk dan memberikan kemudahan dalam pengiriman.

Menurut Marianne Rosner Klimchuk dan Sandra A. Krasnova (2006)

menyatakan mengemas adalah tindakan membungkus atau menutup suatu barang.

Definisi lain yang diungkapkan oleh Kothler dan Amstrong (2007) adalah kegiatan

merancang desain dan memproduksi wadah atau pembungkus produk.

Menurut Marianne Rosner Klimchuk dan Sandra A. Krasovec (2006)

menyatakan desain kemasan adalah bisnis kreatif yang mengkaitkan bentuk,

struktur, material, warna, citra, tipologi dan elemen-elemen desain dengan informasi

produk agar produk dapat dipasarkan . Desain kemasan berlaku untuk membungkus,

melindungi, mengirim, mengelarkan, menyimpan, mengidentifikasi dan

membedakan sebuah produk dipasar.

Sedangkan menurut Bhakti (2001) dalam Natadjaja (2002) menyatakan kemasan

seharusnya merupakan kesan singkat dari citra produk yang ingin disampaikan oleh

pabrik, dan kemasan tersebut haruslah terpadu dengan fungsi produk. Desain

kemasan memerlukan banyak pemikiran dan tentu saja bukansuatu hal yang mudah.

Yang paling penting, kemasan menggambarkan merk di mata konsumen, dan bila

orang mengingat merk tersebut mereka menghayalkan kemasan tersebut, dalam hal

seperti ini sampai dengan yang menghasilkan penjualan.

Syukrianti dan Muchammad Nurif - 184

jsh Jurnal Sosial Humaniora, Vol 8 No.2, Nopember 2015

FUNGSI KEMASAN

Direktorat Jenderal Pengelolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementrian

Pertanian Republik Indonesia (2012) menginformasikan secara umum fungsi

kemasan adalah:

1. Melindungi dan mengawetkan produk, seperti melindungi dari sinar

ultraviolet, panas, kelembaban udara, benturan serta kontaminasi kotoran dan

mikroba yang dapat merusak dan menurunkan mutu produk.

2. Sebagai identitas produk, dalam hal ini kemasan dapat digunakan sebagai

alat komunikasi dan informasi kepada konsumen melalui merk yang tertera

pada kemasan.

3. Meningkatkan efisiensi, seperti memudahkan proses penghitungan

pengiriman dan penyimpanan produk.

Rahmatillayev Nurnatjon menyatakan kemasan produk adalah bagian

penting keamanan produk makanan. karena, kemasan yang baik melindungi produk

dari kerugian dan kerusakan sementara menjaga kualitas produk di dalamnya, yang

bisa di pengaruhi oleh perubahan iklim, penyimpanan dan penanganan yang tidak

benar. Ini adalah penggunaan dan tujuan primer dari kemasan yang lebih focus pada

menyampaikan kualitas keamanan.

Natadjaja (2002) menyatakan bahwa fungsi kemasan lebih dari fungsi teknis.

Kemasan justru harus berfungsi sebagai “Ambasador” atau “Duta Besar” yang

mewakili total konsep suatu produk atau jasa.

Menurut Kotler dan Amstrong (2001) sudah menjadi kebiasaan lama, fungsi

utama pembungkus adalah memuat dan melindungi produk. Saat ini, banyak factor

yang membuat kemasan menjadi alat pemasaran yang penting. Persaingan

meningkat dan berlimpah ruahnya produk di rak took eceran mengharuskan

kemasan menampilkan berbagai tugas pemasaran yaitu, mulai dari menarik

perhatian, menjelaskan produk, hingga membuat penjualan

Kemasan yang baik adalah kemasan yang mampu melindungi isi produk

dengan maksimal dan mampu menyediakan informasi lengkap tentang produk bagi

konsumen. Informasi produk sangat penting bagi konsumen, jika konsumen masih

185 – Peranan Packaging dalam Meningkatkan Hasil Produksi ..........

jsh Jurnal Sosial Humaniora, Vol 8 No.2, Nopember 2015

salah menggunakan produk karena informasi tidak tertera jelas pada kemasan, maka

tindakan hukum perlu dilakukan karena ada undang-undang Republik Indonesia

Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (Dikti).

LABEL

Menurut Marianne Rosner Klimchuk dan Sandra A. Krasovec (2006) label

biasanya terbuat dari kertas atau film plastic dengan atau tanpa tambahan perekat,

label dapat mencakup keseluruhan kemasan atau hanya setempat saja. Satu bentuk

kemasan fleksibel adalah film yang dapat disusut regangkan yang digunakan sebagai

label. Material tersebut ketika diaplikasikan pada kemasan dengan pemanasan,

meregang mengikuti bentuk kontur benda yang dilapisinya. Kontainer plastic, botol

kaca, kaleng dan struktur kaku lainnya dapat dilapisi dengan kemasan fleksibel ini.

Label dapat bervariasi mulai dari tanda pengenal produk yang sederhana

hingga grafik rumit yang merupakan bagian dari kemasan. Label menampilkan

beberapa fungsi. Pada tingkatan paling akhir, label mengidentifikasi produk atau

merk. Label juga menjelaskan beberapa hal mengenai produk, siapa yang

membuatnya, dimana dibuat, pakan dibuat, isinya, bagaimana produk tersebut

digunakan dan bagaimana menggunakannya dengan aman.

DESAIN KEMASAN SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DAN INFORMASI

Desain kemasan selain untuk memberikan daya tarik dari sisi visual tentunya

desain kemasan harus menjadi media komunikasi antar produsen dengan calon

konsumen, sehingga dalam desain kemasan harus tercantum informasi-informasi

yang harus diketahui oleh calon konsumen sehingga calon konsumen merasa tidak

asing dengan produk yang dikemas. Perlu diketahui juga bahwa semakin lengkap

informasi yang tercantum dalam kemasan semakin pula memberikan persepsi yang

lebih baik kepada produk.

Yang harus dicantumkan dalam desain kemasan sebagai berikut:

Nama Produk/Nama Makanan

Komposisi/Daftar Ingredients

Isi/Netto

Syukrianti dan Muchammad Nurif - 186

jsh Jurnal Sosial Humaniora, Vol 8 No.2, Nopember 2015

Nama dan Alamat Pabrik/Importer

Nomor BPOM/PIRT

Info Halal

Kode Produksi

Tanggal Kadaluarsa

Petunjuk cara penyimpanan

Petunjuk cara penggunaan

Nilai Gizi

FUNGSI KEMASAN

Hermawan Kartajaya, seorang pakar di bidang pemasaran mengatakan

bahwa teknologi telah membuat packaging berubah fungsi, dulu orang bilang

Packaging protects what it sells (Kemasan melindungi apa yang dijual)”. Sekarang,

Packaging sells what it protects (Kemasan menjual apa yang dilindungi)”. Dengan

kata lain, kemasan bukan lagi sebagai pelindung atau wadah tetapi harus dapat

menjual produk yang dikemasnya. Perkembangan fungsional kemasan tidak hanya

berhenti sampai di situ saja. Sekarang ini kemasan sudah berfungsi sebagai media

komunikasi. Misalnya pada kemasan susu atau makanan bayi seringkali dibubuhi

nomor telepon toll-free atau bebas pulsa. Nomor ini bisa dihubungi oleh konsumen

tidak hanya untuk complain, tetapi juga sebagai pusat informasi untuk bertanya

tentang segala hal yang berhubungan dengan produk tersebut. Kemasan juga dapat

berfungsi untuk mengkonsumsikan suatu citra tertentu. Contohnya, produk-produk

makanan Jepang. Orang Jepang dikenal paling pintar membuat kemasan yang bagus.

Permen Jepang sering kali lebih enak dilihat dari pada rasanya. Mereka berani

menggunakan bahan-bahan mahal untuk membungkus produk yang dijual.

Walaupun tidak ada pesan apa-apa yang ditulis pada bungkus tersebut, tapi

kemasannya mengkomunikasikan suatu citra yang baik. Semua produk yang dijual

di pasar swalayan harus benar-benar direncanakan kemasannya dengan baik. Karena

produk dalam kategori yang sama akan diletakkan pada rak yang sama. Jika

produsen ingin meluncurkan suatu produk baru, salah satu tugas yang penting adalah

membuat kemasannya stands out, lain daripada yang lain dan unik. Kalau tidak

187 – Peranan Packaging dalam Meningkatkan Hasil Produksi ..........

jsh Jurnal Sosial Humaniora, Vol 8 No.2, Nopember 2015

terkesan berbeda dengan produk lain, maka produk baru itu akan “tenggelam”.

Sebelum mencoba isinya, konsumen akan menangkap kesan yang dikomuniksikan

oleh kemasan. Dengan demikian kemasan produk baru tersebut harus mampu

“beradu” dengan kemasan produk-produk lainnya (Hermawan Kertajaya, 1996).

FAKTOR-FAKTOR DESAIN KEMASAN

Kemasan yang baik dan akan digunakan semaksimal mungkin dalam pasar

harus mempertimbangkan dan dapat menampilkan beberapa factor, antara lain

sebagai berikut.

1. Faktor Pengamanan

Kemasan harus melindungi produk terhadap berbagai kemungkinan yang

dapat menjadi penyebab timbulnya kerusakan barang, misalnya: cuaca, sinar

matahari, jatuh, tumpukan, kuman, serangga dan lain-lain. Contohnya,

kemasan biscuit yang dapat ditutup kembali agar kerenyahannya tahan lama.

2. Faktor Ekonomi

Perhitungan biaya produksi yang efektif termasuk pemilihan bahan, sehingga

biaya tidak melebihi proporsi manfaatnya. Contohnya, produk-produk refill

atau isi ulang, produk-produk susu atau makanan bayi dalam karton, dan

lain-lain.

3. Faktor Pendistribusian

Kemasan harus mudah didistribusikan dari pabrik ke distributor atau

pengecer sampai ke tangan konsumen. Ditingkat distributor, kemudahan

penyimpanan dan pemajangan perlu dipertimbangkan. Bentuk dan ukuran

kemasan harus direncanakan dan dirancang sedemikian rupa sehingga tidak

sampai menyulitkan peletakan di rak atau tempat pemajangan.

4. Faktor Komunikasi

Sebagai media komunikasi kemasan menerangkan dan mencerminkan

produk, citra merk, dan juga bagian dari produksi dengan pertimbangan

mudah dilihat, dipahami dan diingat. Misalnya, karena bentuk kemasan yang

aneh sehingga produk tidak dapat “diberdirikan”, harus diletakkan pada

Syukrianti dan Muchammad Nurif - 188

jsh Jurnal Sosial Humaniora, Vol 8 No.2, Nopember 2015

posisi “tidur” sehingga ada tulisan yang tidak dapat terbaca dengna baik,

maka fungsi kemasan sebagai media komunikasi sudah gagal.

5. Faktor Ergonomi

Pertimbangan agar kemasan mudah dibawa atau dipegang, dibuka dan

mudah diambil sangatlah penting. Pertimbangan ini selain mempengaruhi

bentuk dari kemasan itu sendiri juga mempengaruhi kenyamanan pemakai

produk atau konsumen. Contohnya, bentuk botol minyak goring Tropical

yang pada bagian tengahnya diberi cekungan dan tekstur agar mudah

dipegang dan tidak licin bila tangan pemakainya terkena minyak.

6. Faktor Estetika

Keindahan pada kemasan merupakan daya tarik visual yang mencakup

pertimbangan penggunaan warna, bentuk, merk atau logo, ilustrasi, huruf,

tata letak atau layout, dan mascot. Tujuannya adalah untuk mencapai mutu

daya tarik visual secara optimal.

7. Faktor Identitas

Secara keseluruhan kemasan harus berbeda dengan kemasan lain, memiliki

identitas produk agar mudah dikenali dan dibedakan dengan produk-produk

yang lain.

8. Faktor Promosi

Kemasan mempunyai peranan penting dalam bidang promosi, dalam hal ini

kemasan berfungsi sebagai silent sales person. Peningkatan kemasan dapat

efektif untuk menarik perhatian konsumen-konsumen baru.

9. Faktor Lingkungan

Kita hidup di dalam era industry dan masyarakat yang berpikiran kritis.

Dalam situasi dan kondisi seperti ini, masalah lingkungan tidak dapat

terlepas dari pantauan kita. Trend dalam masyarakat kita akhir-akhir ini

adalah kekhawatiran mengenai polusi, salah satunya pembuangan sampah.

Salah satunya yang pernah menjadi topic hangat adalah styrofoom. Pada

tahun 1990 organisasi-organisasi lingkungan hidup berhasil menekan

perusahaan Mc Donald untuk mendaur ulang kemasan-kemasan mereka.

Sekarang ini banyak perusahaan yang menggunakan kemasan-kemasan yang

189 – Peranan Packaging dalam Meningkatkan Hasil Produksi ..........

jsh Jurnal Sosial Humaniora, Vol 8 No.2, Nopember 2015

ramah lingkungan (environmentally friendly), dapat didaur ulang

(recyclable) atau dapat dipakai ulang (reuseable).

RAGAM KEMASAN

Ada beberapa bahan yang digunakan dalam pembuatan kemasan,

diantaranya adalah kemasan dari kertas, kemasan dari kayu, dan kemasan dari

plastic.

a. Kemasan Kertas

Kemasan kertas merupakan kemasan fleksibel yang pertama sebelum

ditemukannya plastic dan aluminium foil. Saat ini kemasan kertas masih

banyak digunakan dan mampu bersaing dengan kemasan lain seperti plastic

dan logam karena harganya yang murah, mudah diperoleh dan

penggunaannya yang luas. Selain sebagai kemasan, kertas juga berfungsi

sebagai media komunikator dan media cetak. Kelemahan kemasan kertas

untuk mengemas bahan pangan adalah sifatnya yang sensitive terhadap air

dan mudah dipengaruhi oleh kelembaban udara lingkungan.

b. Kemasan Kayu

Kayu merupakan bahan pengemas tertua yang diketahui oleh

manusia, dan secara tradisional digunakan untuk mengemas berbagai macam

produk padat seperti barang antik dan emas, keramik, dan kain. Kayu adalah

bahan baku dalam pembuatan palet, peti atau kotak kayu di negara-negara

yang mempunyai sumber kayu alam dalam jumlah banyak. Tetapi saat ini

penyediaan kayu untuk pembuatan kemasan juga banyak menimbulkan

masalah karena makin langkahnya hutan penghasil kayu. Desain kemasan

kayu tergantung pada sifat dan berat produk, kontruksi kemasan, bahan

kemasan dan kekuatan kemasan, dimensi kemasan, metode dan kekuatan.

Penggunaan kemasan kayu baik berupa peti, tong kayu atau palet sangat

umum di dalam transportasi berbagai komoditas dalam perdagangan

internasional. Pengiriman produk kerajinan seperti keramik sering di

bungkus dengan peti kayu agar dapat melindungi keramik dari resiko pecah.

Syukrianti dan Muchammad Nurif - 190

jsh Jurnal Sosial Humaniora, Vol 8 No.2, Nopember 2015

Kemasan kayu umumnya digunakan sebagai kemasan tersier untuk

melindungi kemasan lain yang ada di dalamnya.

c. Kemasan Plastik

Beberapa jenis kemasan plastic yang dikenal adalah polietilen,

polipropilen, polyester, nilon dan vinil film. Jenis plastic yang banyak

digunakan untuk berbagai tujuan (60% dari penjualan plastic yang ada di

bumi) kemasan adalah polistiren, Polopropilen, Polivinil Klorida, dan

Akrilik.

KESIMPULAN

1. Kemasan berfungsi sebagai melindungi produk dalam perjalanan dari

produsen ke konsumen.

2. Kemasan dapat meningkatkan laba perusahaan, tentu dengan membuat

kemasan yang menarik dan berkualitas.

3. Kemasan suatu identitas yang lebih efektif, dengan sendirinya mencegah

pertukaran oleh produk pesaing, karena kemasan merupakan satu-satunya

cara perusahaan membedakan produknya.

4. Kemasan suatu komunikasi secara langsung secara otomatis dipahami dan

suatu pikat secara langsung tanpa promosi tanpa menekan biaya dan waktu.

5. Kemasan suatu yang menimbulkan rasa senang yang menciptakan rasa

simpati dan rasa tersendiri.

6. Kemasan merupakan satu solusi untuk menarik perhatian konsumen karena

berhadap langsung dengan konsumen, seiring dengan perkembangan jaman

dan meningkatnya persaingan.

7. Fungsinya kemasan yang dulunya hanya sebagai wadah atau pelindung,

berubah menjadi alat jual yang menciptakan citra kepada produk yang di

jual.

191 – Peranan Packaging dalam Meningkatkan Hasil Produksi ..........

jsh Jurnal Sosial Humaniora, Vol 8 No.2, Nopember 2015

DAFTAR PUSTAKA

Cangara, Hafied. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Cenadi, Christine S. 1999. Elemen-Elemen dalam Dasar Komunikasi Visual. Jurnal

Nirmala Vol.1 No.1 Universitas Kristen Petra Surabaya.

Cenadi, Christine Suharto, Peranan Desain Kemasan dalam Dunia Pemasaran.

Jurnal Nirmala 2.1 (Januari 2000) : 92-103

Christy, Priscilla. 2014. Pengaruh Desain Kemasan (Packaging) pada Impulsive

Buying. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya

Gobe, Marc. 2005. Emotional Branding. Jakarta: Erlangga

Herudiyanto, Marleen S. 2008. Teknologi Pengemasan Pangan. Bandung: Widya

Padjadjaran.

Iwan Wirya. 1999. Kemasan yang Menjual. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Julianti. E. dan Nurminah. M. 2006. Teknologi Pengemasan. Departemen Teknologi

Pertanian, Fakultas Pertanian. Universitas Sumatra.

Kartajaya, Hermawan. 1996. Marketing Plus 2000: Siasat Memenagkan Persaingan

Global. Jakarta : Gramedia

Klimchuk, Marianne Rosner dan Krasovec, Sandra A. 2007. Desain Kemasan:

Perencanaan Merek Produk yang Berhasil Mulai dari Konsep sampai

Penjualan. Jakarta: Erlangga

Kotler, Philip. 1997. Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta: Prenhallindo.

M. A., Morissan. 2010. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta:

Ramdina Prakasa.

Muharam, Ashari Satrio. 2010. Analisis Pengaruh Desain Kemasan Produk dan

Daya Tarik Iklan Terhadap Brand Awareness dan Dampaknya pada Minat

Beli Konsumen. Semarang: Universitas Diponegoro.

Rosner, Klimchuk Marianne dan Sandra A. Krasovec. 2002. Desain Kemasan.

Jakarta: Erlangga.

Sunyoto, Danang. 2013. Perilaku Konsumen: Panduan Riset Sederhana untuk

Mengenali Konsumen. Yogyakarta: Caps Publishing.

Wirya, Iwan. Kemasan yang Menjual. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 1999.