Show Keuntungan dalam bidang keuangan itu sendiri bermacam-macam jenisnya dan salah satunya dilakukan dengan cara rate of return. Laba merupakan keuntungan yang dapat diukur secara absolut dalam dollar atau mata uang tertentu, bisa juga dalam persentase. Sedangkan untuk rate of return atau tingkat pengembalian yang dihitungnya per tahun dan biasanya disebut sebagai pengembalian tahunan. Untuk lebih jelasnya, berikut pembahasan lengkap soal rate of return. Pengertian dan Fungsi Rate of Return Rate of return atau tingkat pengembalian adalah ukuran laba atau keuntungan yang digunakan sebagai persentase investasi dalam bidang keuangan. Menurut lexicon, dalam daftar istilah Financial Times, rate of return adalah keuntungan dari investasi yang biasanya dinyatakan dalam persentase tahunan. Hal ini merupakan rasio pendapatan dari investasi dibandingkan biaya investasi itu sendiri. Perhitungan rate of return ini akan dilakukan dalam periode tertentu dan dalam satu periode juga dapat dibagi menjadi sub-sub periode. Perhitungan akan berlangsung dalam jangka waktu yang lama dan dilakukan secara berkesinambungan. Fungsi utama rate of return adalah untuk mengukur peningkatan jumlah aset atau liabilitas atau pun posisi sell. Kecuali jika nilai awal nol, maka tidak ada pengembalian yang dapat dihitung. Berikut ini berbagai fungsi dari rate of return, antara lain:
Cara Kerja Rate of Return Secara umum, untuk melakukan perhitungan rate of return terdapat rumus tersendiri yaitu seperti di bawah ini: Vf : nilai akhir, termasuk dividen dan bunga Vi : nilai awal Contohnya jika seseorang membeli saham sebanyak 100 dengan harga awalnya sebesar 20, maka nilai awal adalah 100 x 20 = 2000. Kemudian di pemegang saham mengumpulkan 0.50 per saham dalam dividen tunai dan harga akhir saham yang tadinya 20 menjadi 19.7. Maka, pemegang saham akan memiliki 100 x 19.7 = 1970 dan 100 x 0.50 = 50 dengan total 1970 + 50 = 2020 Perubahan nilainya 20, sehingga return nya dapat dihitung melalui rumus di atas seperti berikut ini: Menurut CFA Institute’s Global Investment Performance Standards (GIPS), pengembalian atau rate of return yang kurang dari periode satu tahun tidak bisa atau tidak boleh disetahunkan. Hal ini karena tidak masuk akal atau tidak mudah melakukan perhitungan dan indikasi tingkat pengembalian dalam jangka pendek. Selain itu, banyak pula risiko-risiko lain yang mungkin terjadi, sehingga biasanya pihak bank akan menawarkan jasa lain seperti suku bunga antar bank. Faktor yang Mempengaruhi Rate of Return Ada beberapa hal yang mempengaruhi nilai akhir rate of return sebelum perhitungan akhir dilakukan, antara lain:
Faktor utama yang mempengaruhi rate of return adalah jumlah saham yang dibeli karena hal ini akan berpengaruh pada jumlah poin dan nilai awal. Nilai awal ini akan digunakan dalam perhitungan akhir.
Faktor lainnya yang mempengaruhi tingkat pengembalian tahunan adalah nilai awal dan pembelian sahamnya. Jika seseorang membeli 100 saham dengan harga awal 10 maka nilai awalnya menjadi 100 x 10 = 1000. Nilai awal ini akan digunakan sebagai pembagi dalam rumus rate of return sehingga sangat besar pengaruhnya. Kecuali, jika nilai awalnya nol tentu saja tidak akan ada pengembalian karena tidak dapat dihitung alias jumlahnya akan nol.
Biasanya pemegang saham akan mengumpulkan dividen tunai per sahamnya untuk mendapatkan nilai akhir yang lebih menguntungkan. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerugian akibat harga saham per poinnya mengalami penurunan.
Selain itu, mata uang yang digunakan sebagai ukuran juga memiliki pengaruh pada rate of return itu sendiri. Misalnya jika seseorang membeli saham dalam dollar lalu mengonversikan ke dalam yen. Kemudian nilai yen mengalami peningkatan sekian persen dalam satu dollar, maka bisa dipastikan keuntungannya akan lebih banyak. Alasan Investor Bersedia Menginvestasikan Uang Rate of return atau tingkat pengembalian dapat mempengaruhi investor untuk berinvestasi dengan alasan/faktor berikut ini:
Nilai waktu dari uang atau modal yang diberikan investor akan tercermin pada tingkat bunga yang ditawarkan bank untuk rekening deposito dan yang dibebankan untuk pinjaman. Sedangkan tingkat pengembalian yang dibutuhkan dari investasi tertentu disebut tingkat diskonto atau biaya modal (peluang). Secara umum, semakin tinggi risikonya maka semakin tinggi pula tingkat diskonto atau pengembaliannya. Nah, itulah pembahasan mengenai rate of return atau tingkat pengembalian yang digunakan dalam investasi bank. Jika ingin keuntungan lebih maka harus berani mengambil risiko. Artikel Terkait
Demikianlah artikel tentang definisi rate of return, semoga bermanfaat bagi Anda semua. Bagaimanakah cara menghitung ROI Return on Investment )?Salah satu cara untuk menghitung ROI adalah dengan membagi return atau laba bersih dengan jumlah dana yang diinvestasikan kemudian dikalikan seratus. Cara lainnya adalah mengurangi jumlah keuntungan dengan jumlah investasi terlebih dahulu lalu hasilnya dibagi lagi dengan biaya investasi.
Apa itu rate of return dalam investasi?Kedua angka tersebut biasanya harus sama selama satu tahun (dengan beberapa pengecualian), tetapi tidak akan sama untuk periode yang lebih lama. Return on Investment (ROI) atau sering disebut dengan the rate of return (ROR) merupakan persentase kenaikan atau penurunan investasi selama periode tertentu.
Bagaimana cara mengukur return?Rumus menghitung return saham adalah Return = (Pt-Pt-1) / (Pt-1). Penjelasan: Pt merupakan harga saham di periode ke-t, sementara Pt-1 merupakan harga di periode sehari sebelumnya (t-1).
Apa itu ROI dan contohnya?Return on Investment merupakan cara yang efektif untuk melihat efektivitas sebuah bisnis. ROI juga digunakan untuk menghitung berapa dana yang dibutuhkan untuk investasi. Contohnya, jika investor ingin menanam modal, persentase ROI bisa digunakan untuk meyakinkan investor agar mau berinvestasi.
|