Bagaimana kondisi masyarakat KERAJAAN Majapahit pada tempo dulu

Bagaimana kondisi masyarakat KERAJAAN Majapahit pada tempo dulu
Candi Bajang Ratu. ©2020 Merdeka.com/pinterest.com

JATIM | 15 September 2021 12:01 Reporter : Rizka Nur Laily M

Merdeka.com - Pada abad XIV, Majapahit menjadi salah satu kerajaan terbesar di Nusantara. Kitab Negarakertagama karangan Empu Prapanca memuat bukti-bukti kejayaan Majapahit.

Kitab itu menunjukkan bahwa wilayah kekuasaan Kerajaan Majapahit lebih luas daripada kepulauan Nusantara yang dikenal kini. Meski demikian, kebesaran Majapahit tidak digambarkan berdasarkan luas wilayah pengaruhnya, melainkan dikatikan dengan orde sosial yang diciptakan.

Masyarakat pada masa Kerajaan Majapahit hidup tenteram dan sejahtera yang dalam Bahasa Jawa diistilahkan sebagai tata tentrem kerto raharjo. Artinya, aman dan tenteram. Kehidupan yang demikian selalu diidealisasikan dalam pewayangan yang mengangkat tradisi kejawen.

2 dari 4 halaman

Bagaimana kondisi masyarakat KERAJAAN Majapahit pada tempo dulu
©2021 Merdeka.com/Kemdikbud

Danang Wahyu Utomo dalam artikelnya yang berjudul Majapahit: Persatuan dan Kesatuan (Buletin Arkeologi DESAWARNAMA Nomor 7, 2007) mengungkapkan, Kerajaan Majapahit mencapai masa kejayaan di bawah pemerintahan Hayam Wuruk (1350-1389 M).

Kejayaan itu didukung dengan sumberdaya manusia dan sumberdaya alam yang dapat diandalkan. Hal itu membuat mereka mampu menghadapi kehidupan yang dinamis.

Selain Raja Hayam Wuruk, ada Patih Gajah Mada yang didukung masyarakat di bawahnya. Kemudian, para pujangga yang menghasilkan karya sastra bermutu tinggi dan para arsitek yang mendesain bangunan monumental.

3 dari 4 halaman

Bagaimana kondisi masyarakat KERAJAAN Majapahit pada tempo dulu
©2021 Merdeka.com/Arie Basuki

Sementara potensi alam ditandai dengan lahan-lahan pertanian yang subur. Melimpahnya hasil pertanian berbanding lurus dengan meningkatnya aktivitas perdagangan hingga terbentuk jaringan perdagangan inter-insuler dan internasional.

Hasil pertanian masyarakat ditukar dengan keperluan lain seperti keramik, rempah-rempah dan sebagainya. Perdagangan saat itu sudah berkembang pesat. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pendatang untuk bermukim di Kotaraja Majapahit.

Bangsa asing dari Cina, Melayu, India, dan Persia pun melirik Kotaraja Majapahit sebagai tempat bermukim. Pengelana asing dari Eropa juga menyempatkan diri singgah di Majapahit.

Banyaknya pendatang yang bermukim ataupun melakukan transaksi perdagangan di kawasan Majapahit menciptakan interaksi mereka dengan pribumi terjadi secara intens. Pengaruh di bidang agama, seni, dan budaya tak terelakkan.

4 dari 4 halaman

Kerajaan Majapahit berkembang melalui fase pemungutan upeti dari negeri-negeri yang lebih lemah hingga mencapai puncaknya saat memiliki dominasi politik atas berbagai daerah di seluruh Nusantara.

Pengintegrasian dibentuk melalui kerjasama dalam soal-soal sosio-kultural di bawah pengawasan suatu kelas teokratis.

Hasilnya ialah produktivitas bertambah, jumlah penduduk meningkat, bangunan-bangunan umum menjadi lebih besar, spesialisasi lebih banyak, kekuasaan pemerintahan pusat semakin kuat dan pengawasan teritorial meluas.

Dalam tatanan tingkat integrasi yang hasilnya sangat luar biasa tersebut menjadikan Majapahit sebuah negara kerajaan yang sangat besar dan disegani.

(mdk/rka)

Home Nasional Nasional Lainnya

Tim | CNN Indonesia

Rabu, 19 Mei 2021 13:05 WIB

Bagaimana kondisi masyarakat KERAJAAN Majapahit pada tempo dulu

Kerajaan Majapahit adalah salah satu kerajaan besar yang menguasai hampir se-Nusantara. Berikut sejarah berdirinya, raja-raja berpengaruh, hingga peninggalan. (iStockphoto/benito_anu)

Jakarta, CNN Indonesia --

Nama Majapahit lekat kaitannya dengan sejarah masa jaya kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia. Kerajaan Majapahit bahkan dianggap sebagai salah satu kerajaan besar dengan luas wilayah kekuasaan yang hampir se-Nusantara.

Masa jaya kerajaan Majapahit sekaligus menjadi penanda berakhirnya kerajaan bercorak Hindu-Budha yang berkuasa di Nusantara.

Kerajaan Majapahit menorehkan masa jayanya di bawah kepemimpinan Hayamwuruk dengan Gajah Mada sebagai panglimanya. Berikut uraian sejarah kerajaan Majapahit.


Bagaimana kondisi masyarakat KERAJAAN Majapahit pada tempo dulu
Sejarah Kerajaan Majapahit mulai awal berdiri pada 1292 M (Foto: iStockphoto/5bf5911a_905)

Disebutkan awal mula kerajaan Majapahit berdiri adalah setelah runtuhnya kerajaan Singasari akibat pemberontakan Jayakatwang pada 1292 masehi.

Keponakan Kartanegara (raja Singosari yang kalah oleh Jayakatwang) yang terdesak yakni Raden Wijaya kemudian melarikan diri.

Dalam pelariannya ia mendapat bantuan dari seseorang bernama Arya Wiraja. Raden Wijaya kemudian membuat desa kecil di hutan Trowulan dan menamai desa tersebut dengan Majapahit.

Penamaan diambil dari nama buah maja yang tumbuh subur di hutan itu namun memiliki rasa yang pahit, merujuk Historia.

Seiring berjalan waktu, desa tersebut berkembang dan Wijaya secara diam-diam memperkuat dirinya dengan merebut hati para penduduk yang datang dari Tumapel dan Daha.

Niat balas dendam Raden Wijaya terbantu lebih cepat dengan datangnya tentara Khubilai Khan pada 1293.

Setelah berhasil mengalahkan Jayakatwang, Raden Wijaya menyerang pasukan Khubilai Khan karena tidak ingin tunduk di bawah kekuasaan kaisar Mongol.

Penobatannya sebagai raja pada tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 atau 10 November 1293 merupakan cikal bakal lahirnya kerajaan Majapahit.

Sebagai raja, Raden Wijaya memiliki gelar Kertarajasa Jayawardhana. Nama rajasa disematkan Raden Wijaya untuk menghormati pamannya, sang pendiri kerajaan Singasari sekaligus menghormati para leluhurnya di Singasari.

Masa Jaya Kerajaan Majapahit

Butuh 4 kali pergantian kepemimpinan raja untuk membangun kejayaan kerajaan Majapahit.

Setelah Raden Wijaya wafat (1293 - 1309), era kepemimpinan berganti ke tangan Sri Jayanagara, Tribuwana Wijayatunggadewi, dan Sri Rajasanagara atau yang lebih dikenal dengan Hayam Wuruk.

Kerajaan Majapahit sangat berkembang pesat saat dipimpin oleh Hayam Wuruk cucu dari Raden Wijaya dengan dampingan mahapatih Gajah Mada. Mahapatih Gajah Mada dikenal dengan Sumpah Palapanya yang bertekad mempersatukan Nusantara di bawah panji kekuasaan Majapahit.

Pusat Kerajaan Majapahit

Sebagai kerajaan besar di masa itu, Majapahit tercatat pernah mengalami kepindahan pusat pemerintahan sebanyak 3 kali. Ketiga pusat pemerintahan tersebut masih dalam area wilayah Jawa Timur.

Pusat pemerintahan atau ibu kota pertama kerajaan Majapahit berada di kota Mojokerto. Kala itu ibu kota dipimpin oleh raja pertama, yakin Kertarajasa Jayawardhana atau Raden Wijaya. Disebutkan letak pusat pemerintahan terletak di tepi sungai Brantas.

Pusat pemerintahan kemudian berpindah mengikuti masa kepimimpinan Sri Jayanegara, raja kedua kerajaan Majapahit. Jayanegara memindahkan pusat pemerintahan ke Trowulan. Pada masa kini, kota tersebut berjarak 12 km dari Mojokerto. Pusat pemerintahan di Trowulan berjalan cukup lama.

Daha atau disebut Kediri saat ini merupakan kota ketiga dari pusat pemerintahan kerajaan Majapahit.

Kepindahan pusat pemerintahan Majapahit ke Daha berkaitan erat dengan masalah internal di kerajaan dan ancaman dari kerajaan Islam, kerajaan Demak yang merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa.

Kejatuhan Kerajaan Majapahit

Melemahnya kekuasaan Majapahit terjadi saat kematian Hayam Wuruk dan mahapatih Gajah Mada pada 1364.

Sinar kejayaan Kerajaan Hindu-Buddha paling besar dan Berjaya di Nusantara perlahan meredup meski telah beberapa kali mengalami pergantian kepemimpinan.

Masa jaya Majapahit berakhir saat wilayah kekuasaannya direbut oleh kerjaan lain. Terutama setelah mendapat serangan dari kerajaan islam pertama di Jawa, Kesultanan Demak.

Nama Raja-Raja Kerajaan Majapahit hingga Peninggalannya


BACA HALAMAN BERIKUTNYA