Ada perusahaan yang begitu mulai beroperasi langsung menggunakan aplikasi akuntansi, tetapi ada yang beberapa tahun bari baru memakai aplikasi akuntansi. Jika transaksi sudah banyak dan kita tidak mungkin menginput semua transaksi yang telah terjadi, maka kita akan memasukkan balance dari masing-masing akun. Inilah yang disebut transaksi opening balance. Pada saat mulai menggunakan suatu software, kita akan menemui transaksi opening balance. Transaksi opening balance ini adalah memasukkan balance dari masing-masing COA(Chart Of Account) ke dalam aplikasi akuntansi. Tabel-tabel yang diperlukan adalah
Setelah opening balance diisi dengan benar, maka program kemudian mengeksekusi Tabel untuk journal entry dan ledger . Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda. Transaksi opening balance
Pada waktu melakukan konversi dari sistem lama ke sistem baru maka kita akan mengumpulkan data dari sistem lama dan memasukkan ke sistem baru. Data-data dari sistem lama ini kemudian akan dijadikan opening balance dari pada sistem baru. Secara prinsip kita akan melakukan opening balance pada akun-akun yang selalu dibawa ke periode berikutnya. A. Proses opening balance untuk aset adalah B. Proses opening balance untuk hutang adalah C. Proses opening balance untuk modal adalah
tmp_opening pada retained earning Berkaitan dengan operasinal pembelian dan operasional penjualan maka outstanding pembelian perlu dimasukkan ke dalam purchase_order dan outstanding penjualan ke dalam sales_order. Kunjungi www.proweb.co.id untuk menambah wawasan anda. Opening Balance pada Konversi Sistem ERP Odoo ERP merupakan aplikasi lengkap untuk otomatisasi proses bisnis perusahaan anda.
Tidak bisa dimungkiri, akuntan adalah salah satu pekerjaan yang paling melelahkan di dunia. Bagaimana tidak, inti utama dari pekerjaan sebagai akuntan adalah mencari balance atau keseimbangan. Keseimbangan adalah sesuatu yang tidak mudah untuk didapatkan. Apalagi jika dikaitkan ke dalam akuntansi. Tidak hanya ada ada satu, tapi ada 5 konsep balance akuntansi yang perlu dipahami akuntansi. Cukup rumit untuk memahami semuanya dengan membaca banyak buku akuntansi yang ada. Apa lagi ada pepatah sakti yang tidak hanya menjadi pegangan bagi para akuntan, tetapi juga menjadi momok yang menakutkan. Pepatah tersebut berbunyi “Balance belum tentu benar, tidak balance sudah pasti salah”. Tapi melalui artikel ini, kami akan meringkasnya dan membuat anda mudah untuk memahaminya. Silakan disimak. 1. Balance debit dan kredit A = L + E Rumus di atas adalah rumus dasar akuntansi. Seperti yang diketahui, dalam akuntansi ada dua lajur yang saling berjalan beriringan yaitu lajur aset dan lajur kewajiban (disebut juga lajur debit dan kredit). Aset adalah harta yang dimiliki oleh perusahaan baik bersifat likuid atau tidak. Sedangkan liabilitas dan ekuitas adalah modal dan kewajiban yang dimiliki perusahaan seperti investasi, utang, saham dan lain-lain. Karena dua lajur ini berjalan secara beriringan, maka setiap perubahan nilai salah satunya maka akan mengubah nilai yang lainnya. Namun demikian, perubahan tersebut tidak boleh mengubah keseimbangan nilai keduanya. Untuk memahaminya mari kita simak contoh di bawah ini. A = L + E Jika kita tambah nilai di satu sisi, maka kita harus menambah dengan jumlah yang sama di sisi yang lain. Contohnya, 4 (+ 1) = 3 + 1 (+ 1) Begitu juga ketika kita mengurangi nilai di salah satu lajur, maka kita harus menguranginya dengan jumlah yang sama di lajur yang lain. Seperti di contoh berikut 4 (-2) = 3 + 1 (-2) Cukup mudah bukan. Tapi mungkin anda masih bingung apa kaitannya dengan akuntansi. Untuk itu mari kita lihat contoh kasus dengan menggunakan metode teknis akuntansi yang anda kenal. Pada tanggal 1 Januari 2015, Tuan Ahmad berniat membuka toko bangunan dengan menginvestasikan dana sebesar Rp 5 Milyar dengan rincian, uang tunai sebesar Rp 3,5 Milyar, Tanah dan bangunan sebesar Rp 1 Milyar dan Persediaan barang awal sebesar Rp 500.000.000,-. Kemudian akuntan tuan Ahmad akan mencatat [D] Kas Rp 3.500.000.000 (A) [D] Tanah dan Bangunan Rp 1.000.000.000 (A) [D] Persediaan Barang Rp 500.000.000 (A) [K] Modal Tn Ahmad Rp 5.000.000.000 (E) Dari contoh di atas kita coba uraikan ke dalam rumus yang dijabarkan sebelumnya. Apakah sesuai antara lajur debit (Aset) dengan lajur kredit (Liabilitas) Baca Juga : Sistem Akuntansi Di Tengah Software Akuntansi A = L + E Kas + Tanah dan Bangunan + Persediaan Barang = Modal Tn Ahmad 3.500.000.000 + 1.000.000.000 + 500.000.000 = 5.000.000.000 5.000.000.000 = 5.000.000.000 Dari uraian di atas jelas terlihat bahwa terjadi keseimbangan antara lajur debit dengan lajur kreditnya yaitu dengan nilai Rp 5 Milyar. Jika ada perubahan salah satu diantara keduanya, maka akan ada perubahan juga di sisi lainnya. Contohnya Tanggal 3 Januari, TB Tn Ahmad membeli lagi persediaan barang untuk toko bangunannya secara kredit sebesar Rp 500.000.000,- dan membeli kendaraan operasional berupa 2 buah truk pasir dengan nilai Rp 700.000.000,- secara tunai. Maka akuntan Tn Ahmad akan mencatat. [D] Persediaan Barang Rp 500.000.000 (A) [D] Kendaraan Operasional Rp 700.000.000,- (A) Dari contoh di atas terdapat dua transaksi dan dua penjurnalan yang dilakukan oleh akuntan Tn Ahmad. Yang pertama pembelian persedian barang dagang secara kredit dan pembelian kendaraan operasional secara tunai. Salah satu transaksi tersebut ternyata mengubah nilai aset dan liabilitas. Jika kita urai ke dalam rumus ALE maka akan tampak seperti ini Transaksi pertama A = L + E Kas + TnB + Persediaan barang = Modal + Utang 3.500.000.000 + 1.000.000.000 + (500.000.000 + 500.000.000) = 5.000.000.000 + 500.000.000 5.500.000.000 = 5.500.000.000 Transaksi kedua A = L + E Kas + TnB + Persediaan barang + Kendaraan Operasional = Modal + Utang (3.500.000.000 – 700.000.000) + 1.000.000.000 + 1.000.000.000 + 700.000.000 = 5.000.000.000 + 500.000.000 5.500.000.000 = 5.500.000.000 Dari uraian di atas terlihat jelas juga bagaimana perubahan yang terjadi antara salah satu lajur juga mempengaruhi lajur yang lainnya. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang konsep balance akuntansi ini, anda bisa melihat artikel kami yang lain berjudul Cara Tepat Memahami Logika Akuntansi. 2. Common Practice atau Best Practice Solusinya yaitu baik common practice atau best practice yang digunakan harus mengikuti kaidah dan standar akuntansi yang sudah ditetapkan. Sebagai seorang akuntan, tentunya ia mengetahui dan memahami standar akuntansi adalah sesuatu yang harus digunakan dan dijunjung tinggi ketika melakuka pekerjaannya sebagai akuntan. Dengan mengikuti standar akuntansi yang ada, tidak masalah bagi akuntan untuk menggunakan common practice ataupun best practice. 3. Short-term profit atau Long-term Profit Untuk menghasilkan keputusan yang tepat tentunya harus didukung dengan data-data yang tepat juga terkait biaya dan beban perusahaan yang akan dipangkas. Namun untuk mendapatkan data yang tepat dan akurat mengenai pengeluaran perusahaan tidak dapat dilakukan dengan waktu yang singkat jika akuntan menggunakan cara manual. Software akuntansi seperti Zahir adalah salah satu solusi yang dapat dicoba. Dengan fitur tabel dan grafik, Zahir mampu menampilkan data biaya dan beban perusahaan dengan grafik yang mudah dibaca dan digunakan. Sehingga dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pemangkasan anggaran dalam kaitannya mempertahankan profit dapat dilakukan dengan tepat dan mudah. 4. Kualitas dan Ketepatan Waktu Jadi kunci untuk dapat menyeimbangkan konsep balance akuntansi ini adalah manajemen waktu yang baik dalam pengerjaan laporan keuangan. Selain itu penggunaan software akuntansi seperti Zahir Accounting pun dapat membantu akuntan untuk menyeimbangkan konsep balance akuntansi ini. Dengan menggunakan software akuntansi Zahir, akuntan dapat menyajikan laporan keuangan yang berkualitas sesuai dengan standar akuntansi. Data-data yang ada dalam laporan keuangan tersebut pun dapat dijamin asalkan diinput dengan tepat dan benar. Selain itu, penyajian laporan keuangan juga dapat dilakukan dengan cepat hanya dengan menekan satu tombol saja. Baca Juga : Teknik Penganggaran Modal 5. Keseimbangan Data Historis dan Prediksi Masa Depan Dalam membuat proyeksi anggaran tersebut tentunya harus dibuat dengan sebaik-baik mungkin agar ke depannya tidak terjadi perbedaan antara proyeksi dengan realisasinya dan juga agar tidak terjadi penyimpangan. Tentunya menjaga keseimbangan antara dua hal ini tidak lah mudah. Hal ini dikarenakan beberapa faktor seperti kondisi perekonomian yang berubah, faktor kesalahan dan kecurangan manusia, dan lain-lain. Jika pun harus membuat sebuah prediksi (forecasting) maka harus dilakukan dengan nilai yang realistis bagi perusahaan. Keseimbangan konsep balance akuntansi ini sebenarnya juga dapat dicapai dengan menggunakan software akuntansi Zahir. Software akuntansi Zahir mampu menyajikan grafik dan tabel performa perusahaan dari data-data transaksi yang telah diinput oleh akuntan. Grafik dan tabel performa tersebut tentunya dapat membantu CFO beserta dewan direksi untuk membuat proyeksi anggaran perusahaan ke depannya. |