Apa yang anda ketahui tentang klasifikasi penyakit

Influenza
Flu adalah penyakit yang disebabkan virus yang terus bermutasi sehingga sulit dideteksi sistem kekebalan tubuh. Gejala umum penyakit flu adalah nyeri otot, batuk, bersin-bersin, hidung tersumbat, sakit kepala, kelelahan, dan demam. Meski tergolong penyakit menular, saat ini flu dianggap tidak berbahaya. Namun, yang perlu diwaspadai adalah mutasi virus penyebab flu yang kemudian menyebabkan penyakit yang jauh lebih berbahaya, seperti flu burung.


Penularan: Secara langsung apabila cipratan air dari mulut (droplet) mengenai orang lain—saat bersin, batuk, atau berbicara. Penularan secara tidak langsung terjadi apabila Anda menyentuh permukaan atau benda yang telah terkontaminasi virus flu, lalu tangan Anda menyentuh mulut dan hidung sehingga virus masuk ke dalam tubuh.



Pencegahan:

  • Menjaga jarak dengan orang yang menderita penyakit flu.
  • Rajin membersihkan tangan dengan sabun ataupun hand sanitizer.
  • Orang yang sedang menderita flu sebaiknya mengenakan masker agar tidak menyebarkan virus ke orang lain.
  • Praktikkan etika batuk dan bersin yang benar, yaitu menutup mulut dan hidung dengan siku saat sedang batuk atau bersin.
  • Jaga daya tahan tubuh agar tidak mudah tertular virus flu.
     

Tuberkulosis
Penyakit infeksi pada saluran pernapasan ini disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Gejala atau ciri penyakit menular ini adalah batuk berdahak yang berlangsung selama lebih dari dua minggu. Selain itu, penderita tuberkulosis juga akan kehilangan napsu makan, mengalami penurunan berat badan, berkeringat pada malam hari, dan kelelahan.

Penularan: Tuberkulosis menular melalui udara. Bila berdekatan dengan penderita tuberkulosis, Anda berisiko tinggi tertular saat penderita bernapas atau batuk. Cara penularan tuberkulosis yang lain adalah bila Anda menggunakan barang yang sebelumnya dipakai penderita tuberkulosis.
Pencegahan:

  • Tidak berdekatan dengan penderita tuberkulosis. Bila terpaksa, kenakan masker untuk melindungi saluran pernapasan Anda.
  • Hindari menyentuh atau menggunakan benda yang sebelumnya dipakai oleh penderita tuberkulosis.
  • Mendapat vaksinasi BCG (saat balita).
  • Perkuat daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi dan berolahraga secara teratur.
     

Cacar Air
Penyakit menular ini disebabkan infeksi virus Varicella zoster dan rentan menyerang anak berusia di bawah 12 tahun. Gejala cacar air adalah demam, timbul bintik kemerahan di kulit yang menggelembung maupun yang tidak, kulit seperti melepuh, dan terasa gatal.

Penularan: Cacar air menular melalui kontak langsung dengan penderitanya, yaitu bila terkena cairan yang keluar dari kulit yang menggelembung. Cacar air juga dapat menular melalui udara, misalnya saat penderita bernapas, bersin, atau batuk. Virus yang dikeluarkan kemudian terhirup orang lain. Cara penularan yang lain adalah bila Anda menyentuh benda yang telah dipegang penderita.

Pencegahan:

  • Lakukan vaksinasi cacar air.
  • Jaga kebersihan diri dan lingkungan.
  • Konsumsi makanan bergizi.
  • Tidak berdekatan dengan penderita cacar air.
     

Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit ini disebabkan virus dengue yang dibawa nyamuk Aedes aegypti betina. Gejala umum penyakit DBD adalah demam tinggi, sakit pada persendian, muncul bintik merah di kulit, trombosit turun drastis, serta perdarahan.

Penularan: Virus dengue masuk ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Jumlah nyamuk Aedes aegypti biasanya meningkat pada awal musim hujan.

Pencegahan:

  • Tutup tempat-tempat yang menampung air.
  • Kuras bak mandi minimal satu kali dalam seminggu.
  • Bersihkan pekarangan rumah dari barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya jentik nyamuk Aedes aegypti.
  • Bersihkan genangan air di sekitar rumah agar tidak dihinggapi nyamuk Aedes aegypti.

Hepatitis
Hepatitis adalah penyakit peradangan pada hati atau lever. Ciri penyakit menular hepatitis adalah demam, nyeri sendi, nyeri perut, dan penyakit kuning. Dalam situs Alodoc disebutkan, hepatitis dapat bersifat akut maupun kronis. Jika tidak segera ditangani dengan baik, hepatitis dapat menimbulkan komplikasi, seperti gagal hati, sirosis, atau kanker hati (hepatocellular carcinoma).

Penularan: Melalui makanan atau minuman yang tidak bersih, misalnya es batu yang proses pembuatannya terkontaminasi virus hepatitis. Penularan virus hepatitis B dan hepatitis C melalui darah dan cairan tubuh yang terinfeksi; seperti transfusi darah, hubungan seks, pembuatan tato dan tindik, serta injeksi.

Pencegahan:

  • Jaga kebersihan pangan yang hendak diolah maupun makanan yang hendak dikonsumsi.
  • Hindari pertukaran cairan tubuh yang berisiko, seperti hubungan seks yang tidak aman.
  • Hindari berbagi menggunakan barang pribadi, seperti handuk, pakaian, alat makan, dan sikat gigi dengan penderita hepatitis.
  • Pastikan Anda menggunakan jarum baru yang steril saat hendak melakukan injeksi, seperti transfusi darah, akupuntur, serta membuat tato atau tindik.

Malaria
Penyakit menular yang disebabkan parasit plasmodium ini masih menjadi wabah di beberapa wilayah di Indonesia. Nyamuk Anopheles yang membawa parasit plasmodium berkembang biak di kubangan air alami; seperti sungai, sawah, tegalan, dan bekas genangan banjir. Ciri penyakit menular ini adalah demam tinggi berkepanjangan, tubuh menggigil, tubuh nyeri, mual, hingga muntah-muntah.

Penularan: Parasit plasmodium dibawa dan disebarkan oleh nyamuk Anopheles yang kemudian menggigit manusia.

Pencegahan:

  • Lindungi diri dari gigitan nyamuk dengan mengenakan pakaian dan celana panjang.
  • Memasang kelambu di tempat tidur.
  • Mengoleskan krim antinyamuk.
  • Minum obat antimalaria saat hendak bepergian ke wilayah yang diketahui terdapat banyak kasus malaria.
     

Pneumonia
Dalam situs Halodoc dijelaskan, pneumonia adalah penyakit pernapasan akut yang menyerang paru-paru. Penderita pneumonia akan merasa kesakitan saat bernapas karena asupan oksigennya terganggu. Pneumonia disebabkan bakteri, virus, dan jamur. Penyebab pneumonia paling umum adalah bakteri Streptococcus pneumoniae dan virus Haemophilus influenzae tipe b (Hib).

Penularan: Melalui udara yang tercemar oleh bakteri, virus, atau parasit penyebab pneumonia.

Pencegahan:

  • Rajin cuci tangan menggunakan sabun.
  • Praktikkan etika batuk dan bersin yang benar.
  • Tidak berbagi alat makan dan mandi dengan orang lain.

Campak
Penyakit ini sangat menular dan dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada bayi dan anak. Penyebab campak adalah virus yang termasuk dalam golongan paramyxovirus. Tanda utama penyakit campak adalah munculnya ruam kemerahan di seluruh tubuh, disertai batuk, pilek, dan demam.

Penularan: Virus penyebab campak menular melalui percikan air liur penderita saat batuk atau bersin. Selain itu, bisa karena Anda menyentuh benda yang telah terpercik air liur penderita.

Pencegahan: Melakukan vaksinasi campak saat anak masih berusia balita, kemudian dilanjutkan dengan vaksinasi measles, mumps, rubella (MMR).

Tifus
Penyakit yang disebabkan infeksi bakteri Salmonella typhi dapat terjadi bila sanitasi di lingkungan Anda tidak baik. Gejala umum tifus adalah demam, sakit atau kram perut, diare atau sembelit, mual, dan muntah.

Penularan: Melalui konsumsi makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi tinja yang mengandung bakteri Salmonella typhi. Selain itu bisa juga akibat menggunakan air yang terkontaminasi bakteri Salmonella typhi untuk mencuci bahan makanan, peralatan masak, serta perlengkapan makan.

Pencegahan:

  • Cuci tangan secara teratur, terutama sebelum dan sesudah makan.
  • Gunakan air bersih untuk mencuci bahan makanan, peralatan makan, dan peralatan masak.
  • Hindari membeli makanan yang tidak terjamin kebersihannya.
  • Jaga daya tahan tubuh tetap kuat.

Cacingan
Penyakit ini sering menyerang anak usia sekolah karena banyak anak yang senang bermain di tempat kotor atau lupa mencuci tangan saat akan makan. Dalam situs Halodoc disebutkan, ada tiga jenis cacing yang menjadi penyebab cacingan, yaitu cacing pita, cacing tambang, dan cacing kremi. Gejala cacingan adalah gatal di sekitar anus atau vagina, gangguan organ pencernaan (diare, mual, muntah), hingga penurunan berat badan.

Penularan: Telur cacing dapat masuk melalui kuku dan tangan yang tidak bersih yang kemudian menyentuh mulut atau makanan. Selain itu, cacing juga bisa masuk lewat makanan yang tidak dibersihkan dengan baik sebelum dimasak serta penggunaan barang yang sudah terkontaminasi cacing (handuk, pakaian, atau sprei).

Pencegahan:

  • Cuci tangan dengan sabun setelah beraktivitas di luar ruangan, dan setiap sebelum dan sesudah makan.
  • Pastikan bahan pangan yang akan diolah sudah bersih sebelum dimasak.
  • Potong kuku secara rutin. Hindari memanjangkan kuku karena berisiko menjadi tempat penularan cacing.
  • Jaga kebersihan diri dan lingkungan.
  • Bersihkan kamar mandi dan WC secara rutin.

Penyakit tidak menular (PTM) adalah jenis penyakit yang tidak dapat ditularkan dari orang ke orang melalui bentuk kontak apa pun. Meski demikian, beberapa macam penyakit tidak menular tersebut memiliki angka kematian yang cukup tinggi.

Angka kematian akibat penyakit tidak menular tergolong tinggi. Berdasarkan data dari WHO di tahun 2018, diperkirakan ada sekitar 41 juta orang yang meninggal akibat penyakit tidak menular setiap tahunnya. Data tersebut menunjukkan bahwa hampir 71% angka kematian di seluruh dunia disebabkan oleh penyakit tidak menular.

Apa yang anda ketahui tentang klasifikasi penyakit

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, diperkirakan sedikitnya ada 1,4 juta orang meninggal setiap tahunnya akibat penyakit tidak menular. Kebanyakan penyakit tidak menular bersifat menahun (penyakit kronis).

Ketahui Lebih Jauh Seputar Penyakit Tidak Menular dan Faktor Risikonya

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit tidak menular, di antaranya faktor genetik atau turunan, usia lanjut, serta faktor lingkungan, seperti polusi.

Selain itu, penyakit tidak menular juga lebih berisiko terjadi pada orang yang memilki gaya hidup kurang sehat, misalnya:

  • Kurang olahraga
  • Kebiasaan merokok
  • Konsumsi alkohol
  • Pola makan tidak sehat, seperti kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji, makanan tinggi kolesterol, garam dan gula, serta kurang mengonsumsi sayur dan buah

6 Jenis Penyakit Tidak Menular dengan Angka Kematian Tinggi

Penyakit tidak menular (PTM) dapat menyerang semua organ tubuh. Oleh karena itu, ada banyak jenis penyakit tidak menular yang bisa terjadi.

Namun, dari sekian banyak jenis penyakit tidak menular tersebut, ada beberapa penyakit yang berisiko tinggi menyebabkan kematian, yaitu:

1. Penyakit kardiovaskular

Penyakit kardiovaskular adalah sekelompok penyakit pada jantung dan pembuluh darah. Penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan kategori penyakit kronis penyebab kematian nomor satu di dunia. Munculnya penyakit ini berhubungan erat dengan tekanan darah tinggi, obesitas, serta aterosklerosis.

Penyakit kardiovaskular ini terdiri dari beberapa jenis dan kebanyakan penyakit ini membahayakan nyawa penderitanya. Jenis penyakit kardiovaskular yang paling sering terjadi dan banyak menyebabkan kematian adalah serangan jantung, penyakit jantung koroner, stroke, dan gagal jantung.

2. Diabetes

Diabetes merupakan penyakit tidak menular kronis yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi. Diabetes bisa disebabkan oleh faktor keturunan dan gaya hidup kurang sehat, seperti jarang olahraga, dan sering mengonsumsi makanan tinggi gula dan berlemak.

Diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh dan berbagai komplikasi berbahaya, seperti penyakit jantung, kebutaan, gagal ginjal, infeksi berat, ketoasidosis diabetik, dan hyperglycemic hyperosmolar syndrome (HHS).

3. Kanker

Kanker merupakan penyakit tidak menular dengan angka kematian tertinggi kedua setelah penyakit jantung dan pembuluh darah.

Di Indonesia, jenis kanker yang paling banyak menyebabkan kematian pada pria adalah kanker paru-paru, kanker prostat, dan kanker kolorektal, sedangkan pada wanita, jenis kanker yang paling banyak menyebabkan kematian adalah kanker payudara, kanker kolorektal, dan kanker serviks.

4. Gangguan pernapasan kronis

Gangguan pernapasan kronis merupakan salah satu penyakit tidak menular yang masih banyak terjadi di Indonesia. Penyakit ini paling sering terjadi akibat kebiasaan merokok, paparan asap rokok, atau sering menghirup udara kotor yang tercemar polusi.

Beberapa jenis penyakit tidak menular yang menyerang saluran pernapasan di antaranya adalah:

  • Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
  • Asma
  • Hipertensi pulmonal
  • Penyakit paru-paru akibat kerja, misalnya terlalu sering menghirup gas beracun atau zat berbahaya di tempat kerja

Jika tidak diobati, penyakit-penyakit di atas dapat menyebabkan gangguan pernapasan berat yang bisa memicu terjadinya gagal napas. Hal ini berpotensi tinggi menyebabkan kematian.

5. Penyakit ginjal

Ada beberapa macam penyakit ginjal. Dua di antaranya yang paling banyak menyebabkan kematian adalah penyakit ginjal kronis dan gagal ginjal akut. WHO memperkirakan ada sekitar 5–10 juta orang yang meninggal akibat penyakit ginjal di seluruh dunia setiap tahunnya.

Banyak penderita penyakit ginjal yang membutuhkan penanganan seumur hidup. Salah satunya adalah dengan menjalnai cuci darah atau hemodialisis. Jika tidak ditangani dengan tepat, penyakit ginjal bisa menyebabkan kerusakan ginjal permanen yang berisiko tinggi menyebabkan kematian.

6. Gangguan mental

Ganggguan mental merupakan salah satu penyakit tidak menular yang sering kali dianggap tidak serius. Hal ini dikarenakan masih banyaknya orang yang kurang memahami atau bahkan memberikan stigma terhadap masalah kesehatan mental.

Menurut WHO, angka kematian akibat gangguan jiwa cukup tinggi. Diperkirakan setidaknya ada 8,6 juta penderita gangguan mental yang meninggal setiap tahun di seluruh dunia.

Dari sekian banyak jenis gangguan mental yang ada, beberapa yang paling sering menyebabkan kematian dini adalah depresi berat, skizofrenia, dan gangguan bipolar. Sebagian besar penyebab kematian pada penderita gangguan mental adalah bunuh diri dan penyalahgunaan narkoba.

Selain penyakit yang telah disebutkan di atas, kecelakaan transportasi dan kecelakaan akibat kerja juga menjadi kondisi medis yang banyak menyebabkan kematian. Data dari Kementerian Kesehatan RI menyebutkan bahwa kecelakaan transportasi dan kecelakaan akibat kerja termasuk dalam 10 besar penyebab kematian tertinggi secara nasional.

Sebagian orang menderita penyakit tidak menular karena faktor keturunan. Oleh sebab itu, jika Anda memiliki keluarga yang memiliki penyakit tertentu, misalnya penyakit jantung, diabetes, atau kanker, maka Anda disarankan untuk berkonsultasi ke dokter.

Penyakit tidak menular memang tidak bisa dicegah sepenuhnya. Namun, risiko Anda untuk terkena penyakit ini bisa dikurangi dengan cara menjauhi faktor risikonya, yakni melalui penerapan pola hidup sehat.Salah satunya adalah dengan rutin olahraga atau menjalani aktivitas fisik.

Selain itu, rutin melakukan pemeriksan kesehatan rutin juga penting dilakukan. Tujuannya adalah untuk mendeteksi penyakit tidak menular sedini mungkin agar dokter dapat menentukan langkah penanganan yang tepat untuk mengatasi penyakit tersebut.