Bagaimana komposisi yang baik dalam menggambar model alam benda

Bagi sebagian orang menggambar termasuk kegiatan yang sangat menyenangkan. Pasalnya, lewat menggambar kita bisa mengekspresikan pikiran, imajinasi, maupun kreatifitas. Namun, guna menggambar bentuk dengan baik maka ada prinsip-prinsip yang harus diperhatikan. Kira-kira apa saja prinsip dalam menggambar bentuk?

Teori dan praktik mengenai seni rupa dalam hal ini menggambar harus menjadi perhatian seseorang yang ingin tahu lebih dalam. Setidaknya, ada lima [5] prinsip yang harus diperhatikan dalam menggambar bentuk antara lain; model, proporsi, komposisi, perspektif, dan pencahayaan.

Model

Model merupakan prinsip menggambar dengan mencontoh benda atau orang, bisa keseluruhan bisa pula hanya bagian tertentu, misalnya wajah. Sebagai objek gambar, model harus berada di depan kita selama proses menggambar berlangsung. Model itu dapat berupa benda atau orangnya langsung di depan kita atau berupa foto atau lukisan yang menjadi bahan acuan gambar.

Proporsi

Proporsi merupakan prinsip menggambar yang mencermati ukuran objek yang sedang di gambar. Ukuran itu mencakup ketinggian, keluasan, dan jarak. Kondisi asli objek harus tetap terlihat pada hasil gambar, misalnya tingginya gunung, luasnya danau, jauhnya jalan, bahkan mungilnya jarum. Jangan sampai, misalnya pohon yang aslinya tinggi menjadi terlihat pendek pada hasil gambar kita.

Komposisi

Komposisi merupakan prinsip menggambar yang memperhatikan posisi dan keadaan objek yang sedang di gambar. Objek itu berada dalam satu ruang dalam posisi tertentu dan berdampingan dengan benda-benda lain karena ruang dan benda-benda lain memperkuat karakter objek gambar. Misalnya, pohon tampak tinggi karena berada bersama tanaman lain yang lebih rendah. Atau, tiang akan terlihat tinggi karena berada bersama tiang lain yang tegak.

[Baca juga: Konsep Dasar Menggambar Model]

Di samping itu, dalam prinsip komposisi perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini :

Keseimbangan [balance], menggambar objek benda yang memberikan kesan tidak berat sebelah. Keseimbangan ini mencakup keseimbangan objek itu sendiri dan dalam hubungannya dengan benda lain di sekitarnya. Keseimbangan dikelompokkan menjadi 4 antara lain :

  • Keseimbangan sentral [radial], keseimbangan yang persis sama dari titik pusat ke semua arah.
  • Keseimbangan simetris [formal], keseimbangan yang persis sama dari garis sumbu ke sisi yang berhadapan. Misalnya, antara sisi kanan dan kiri, antara sisi atas dan bawah, dan antara sisi yang berhadapan secara diagonal.
  • Keseimbangan asimetris [informal], keseimbangan yang tidak memiliki kesamaan antarsisi, namun tetap menunjukan keseimbangan. Keseimbangan ini memunculkan kesan dinamis dan spontan.
  • Keseimbangan kontras, keseimbangan hasil penyatuan halus antara dua hal yang berbeda baik bentuk, ukuran maupun warnanya untuk menghindari kesan monoton.

Kesatuan [unity], menggambar objek benda yang memberi kesan tidak terpisah-pisah. Adanya kesatuan dalam gambar akan menumbuhkan kesan kejelasan [kontras] objek yang digambar.

Ritme [rhythm], menggambar objek benda yang memberi kesan pengulangan yang teratur. Gambar yang teratur akan menimbulkan rasa indah dan enak dipandang mata. Ritme dalam menggambar dapat dibedakan menjadi berikut :

  • Ritme repetisi murni, menyusun objek dengan mengulang unsur yang sama.
  • Ritme repetisi alternative, menyusun objek dengan pengulangan bervariasi.
  • Ritme progresi, menyusun objek dengan perubahan komposisi, ukuran, dan warna secara bertahap [gradasi].
  • Ritme mengalir, menyusun objek dengan gerak berkelanjutan.

Keselarasan [harmony], menggambar objek benda yang memberi kesan keterpaduan antara tiap bagian objek dan antara objek itu dengan benda-benda lain disekitarnya. Gambar yang selaras menampakan kombinasi yang pada pada tiap bagian objek maupun antara objek itu dan benda lain. Kombinasi itu dapat berupa bentuk dan juga pilihan warna.

Perspektif

Perspektif merupakan prinsip menggambar yang memperhatikan dimensi objek yang sedang kita gambar. Objek benda apapun berciri tiga dimensi, memiliki panjang, lebar dan tinggi. Dalam menggambar perspektif, kita memindahkan gambar tiga dimensi ke media gambar dua dimensi. Misalnya, rel kereta api yang sejajar semakin jauh semakin terkesan menyempit.

Pencahayaan

Pencahayaan merupakan prinsip gambar yang memperhatikan berkas sinar jatuh pada suatu objek yang kita gambar. Pencahayaan akan menimbulkan terang, gelap, dan bayangan pada suatu benda. Ketiga unsur itulah yang kita tampilkan pada objek yang kita, akibatnya objek itu akan terkesan hidup.

tirto.id - Menggambar model merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh seorang perupa untuk menggambar atau melukis objek menggunakan model, baik berupa benda hidup maupun benda mati.

Mengutip buku Seni Budaya [2014], objek dari kegiatan menggambar model dapat berupa hewan, manusia, tumbuh-tumbuhan, serta kumpulan benda-benda tertentu yang ingin digambar.

Ketika ingin menggambar model menggunakan benda mati, seorang perupa dapat menyusun komposisi dari kumpulan benda-benda yang ingin digambar sesuai dengan keinginan.

Penggunaan model berasal dari alam disebut sebagai gambar bentuk, di mana seorang perupa mengamati secara langsung objek-objek yang ingin digambar.

Penggunaan model dari benda alam memiliki keunikan tertentu, mulai dari segi struktur bentuk, bidang dasar, dan lain sebagainya. Struktur bentuk dari objek gambar alam dapat berupa seperti bola, bujur sangkar, kubus, kerucut, serta tabung.

Struktur objek benda alam memiliki ukuran sendiri yang tidak sama antara satu struktur dan struktur lainnya.

Konsep dan Prosedur Menggambar Model

Menggambar model merupakan kegiatan yang diawali dengan menentukan objek model yang akan digambar. Objek gambar model dapat berupa hewan, tumbuh- tumbuhan, manusia, dan kumpulan benda-benda yang disusun sesuai dengan komposisi, proporsi, keseimbangan, dan irama yang baik sehingga gambar memiliki

satu kesatuan yang utuh.

Menggambar model menggunakan model alam benda memiliki beberapa teknik tertentu, sehingga seorang perupa mendapatkan potret model yang sesuai dengan keinginan.

Objek gambar alam benda memiliki strukur bentuk dan bidang dasar yang berbeda-beda antara yang satu dengan lainnya. Bentuk-bentuk tersebut antara lain seperti bola, kubus, bujur sangkar, kerucut, dan tabung. Struktur bidang gambar model [alam benda] dapat berupa bidang datar, melingkar, maupun mengerucut.

Struktur bentuk dan bidang tersebut memiliki kesan yang tidak sama apabila terkena sinar. Model alam benda yang terkena sinar akan menghasilkan bayangan dengan intensitas cahaya yang berbeda-beda.

Efek bayangan yang ditimbulkan dari pencahayaan memberikan kesan ruang pada model sehingga gambar tampak seperti gambar tiga dimensi.

Tata letak dari penempatan benda merupakan hal penting yang wajib diperhatikan. Letak objek alam tidak boleh terlalu jauh atau pun terlalu dekat, sehingga seorang perupa masih bisa melihat secara jelas detail dari objek.

Beberapa alat yang dapat digunakan untuk menggambar model yaitu kanvas atau tas sebagai bidang untuk menggambar, serta pensil, arang, pensil warna, krayon, dan cat air sebagai media melukis.

Prinsip-Prinsip Menggambar Model

Masih dikutip dari buku Seni Budaya [2014], terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan bagi seorang perupa ketika ingin menggunakan model sebagai objek gambarnya. Beberapa prinsip tersebut termasuk komposisi, proporsi, keseimbangan, dan kesatuan.

1. Komposisi

Komposisi merujuk kepada bagaimana seorang perupa mengatur tata letak objek secara sedemikian rupa sehingga hasil gambar dapat sesuai dengan keinginan perupa. Komposisi termasuk bentuk objek, warna objek, jenis objek, dan latar belakang objek gambar.

Beberapa contoh bentuk komposisi dilihat dari tata letak atau pun penyusunan pola gambar objek terdiri dari:

  • Komposisi simetris. Melalui komposisi simetris, objek gambar disusun dengan komposisi yang seimbang jika dilihat dari semua sudut, baik dalam bentuk dan ukurannya.
  • Komposisi asimetris. Melalui komposisi asimetri, objek gambar disusun dengan tata letak yang beragam, baik dari segi ukuran ataupun bentuknya. Akan tetapi, komposisi asimetris masih mempertimbangkan proporis, kesiembangan, dan kesatuan antara satu objek dan objek lainnya.
  • Komposisi sentral. Melalui komposisi sentral, objek yang menjadi perhatian gambar diletakkan di tengah-tengah bidang gambar. Komposisi ini juga memperhatikan proporsi antara satu objek dan objek lainnya sehingga menjadi padu dan seimbang.

2. Proporsi

Proporsi memiliki pengertian akan perbandingan yang seimbang antara bagian-bagian dari objek gambar ketika diamati.

3. Keseimbangan

Keseimbangan memiliki pengertian tentang keselarasan antara objek gambar, bidang gambar, serta gambar yang dihasilkan. Beberapa komponen yang harus diperhatikan untuk mendapatkan keseimbang itu seperti skala, pemberian efek perspektif, serta sudut pandang penggambar.

4. Kesatuan

Kesatuan memiliki pengertian tentang keserasian dalam mengantur tata letak dari objek gambar. Komponen ini memiliki pengaruh terhadap hasil gambar yang memperhatikan aspek keseimbangan objek-objek yang digunakan.

Baca juga:

  • Ketahui Unsur-Unsur dalam Menggambar Model, Alat dan Tekniknya
  • Pengertian Menggambar, Objek dan Komposisinya
  • Mengetahui Teknik dalam Menggambar Model, Alat dan Bahannya

Baca juga artikel terkait MENGGAMBAR MODEL atau tulisan menarik lainnya Marhamah Ika Putri
[tirto.id - mip/ulf]

Penulis: Marhamah Ika Putri Editor: Maria Ulfa Kontributor: Marhamah Ika Putri

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan