Loading Preview Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
KIMIA UNSUR Kompetensi Dasar 3.7 Menganalisis kelimpahan, kecenderung an sifat fisika dan kimia, manfaat, dan proses pembuatan unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, dan alkali tanah) 4.7 Menyajikan data hasil penelusuran informasi sifat dan pembuatan unsur-unsur golongan utama(halogen, alkali, dan alkali tanah) Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar 1. Menganalisis kelimpahan unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, dan alkali tanah) di alam. 2. Menganalisis kecenderungan sifat fisika dan kimia unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, dan alkali tanah) 3. Menjelaskan proses pembuatan unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, dan alkali tanah) 4. Menganalisis manfaat unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, dan alkali tanah Materi Pembelajaran 1. Kelimpahan Unsur Golongan Utama Di Alam Beberapa unsur logam dan nonlogam, baik dalam bentuk unsur ataupun senyawanya, banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan beberapa unsur logam dan nonlogam meningkat dengan berkembang pesatnya industri, baik sebagai alat, bahan dasar, ataupun sumber energi Pada umumnya unsur-unsur logam terkandung dalam batuan sebagai senyawa yang disebut mineral bijih logam. Jumlah unsur di alam banyak sekali, baik yang alamiah ataupun yang buatan. Unsur yang paling banyak terdapat di alam ternyata yaitu helium (terdapat di matahari). Sedangkan unsur yang paling banyak terdapat di bumi kita ini yaitu oksigen, silikon, alumunium, dan besi. Unsur-unsur yang paling melimpah di kulit bumi adalah oksigen, silikon, dan aluminium. Tabel 1.1 Persentase Kelimpahan Unsur di Kulit Bumi a) Kelimpahan Gas Mulia Gas mulia adalah unsur-unsur yang dalam sistem periodik terletak pada golongan VIIIA, yang meliputi : Helium (He), Neon (Ne), Argon (Ar), Kripton (Kr), Xenon (Xe), dan Radon (Rn). Pada mulanya, unsur-unsur ini dikenal dengan gas inert karena tidak bereaksi dengan unsur lain membentuk senyawa , sehingga di alam dalam bentuk unsur bebas. Pada tahun 1962 Neil Bartlett berhasil mensintesa senyawa gas mulia yang pertama, yaitu XePtF6 (xenon heksa fluoro platinat IV) dengan mereaksikan unsur Xe dengan PtF6 (platina fluorida). Sejak saat itu berbagai senyawa gas mulia berhasil disintesis. Tabel 1.2. Kelimpahan unsur gas mulia dalam udara kering Dari tabel tersebut dapat disimpulkan, bahwa kelimpahan unsur di udara unsur gas mulia yang paling banyak terdapat di udara adalah argon, sedangkan unsur gas mulia yang paling sedikit adalah radon yang bersifat radioaktif yang mempunyai waktu paruh yang pendek (4 hari) dan meluruh menjadi unsur lain. b) Kelimpahan Halogen Halogen adalah unsur-unsur yang dalam sistem periodik terletak pada golongan VIIA yang meliputi: F (fluorin), Cl (klorin), Br (bromin), I (iodin), dan At (astatin). Unsur golongan halogen sangat reaktif, sehingga di alam hanya ditemukan dalam bentuk senyawanya. Halogen berasal dari bahasa Yunani dari kata halos yang berarti garam, dan genes yang berarti pembentuk, karena umumnya ditemukan dalam bentuk garam. Kelimpahan unsur-unsur halogen banyak terdapat di lautan. Tabel 1.3 Kelimpahan unsur halogen di udara c) Kelimpahan Alkali Unsur-unsur logam alkali terletak pada golongan IA dalam sistem periodik unsur, yang meliputi: Li (litium), Na (Natirum), K (Kalium), Rb (Rubidium), Cs (Sesium), dan Fr (Fransium). Unsur logam alkali bersifat sangat reaktif sehingga di alam hanya dalam bentuk senyawanya. Salah satu unsur alkali yang banyak di alam adalah natrium yang banyak ditemukan di dalam air laut yaitu garam dapur (NaCl dan banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari). Tabel 1.4. Kelimpahan unsur-unsur logam alkali di alam d) Kelimpahan Alkali Tanah Unsur golongan alkali tanah terletak pada golongan IIA dalam sistem periodik unsur, yaitu meliputi Be (berilium), Mg (magnesium), Ca (kalsium), Sr (stronsium), Ba (barium), dan Ra (radium). Unsur-unsur logam alkali tanah hanya ditemukan di alam dalam bentuk senyawa, karena bersifat reaktif. Berilium ditemukan dalam bentuk mineral yaitu beril, magnesium ditemukan dalam mineral air laut seperti dolomit dan kalsium banyak ditemukan pada cangkang kerang yaitu kalsium karbonat (CaCO3) Tabel 1.5. Kelimpahan unsur-unsur logam alkali tanah di alam 2. Sifat fisika dan sifat kimia unsur–unsur golongan utama a) Sifat-sifat Gas Mulia Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA (18). Disebut mulia karena unsur-unsur ini sangat stabil (sangat sukar bereaksi), dan memiliki elektron valensi ns2 np6, kecuali Helium Tabel 2.1. Sifat Gas mulia 1) Sifat Fisika • Sebagai gas monoatomik. • Tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan sedikit larut dalam air. • Bersifat non polar. • Titik didih dan titil leleh sangat rendah karena memiliki gaya London sangat lemah Gambar 2.1 warna Gas Mulia (Sumber : https://seputarilmu.com/2020/07/gas-mulia) 2) Sifat Kimia • Kereaktifan rendah, karena kulit terluarnya sudah penuh sehingga bersifat stabil. • Sangat inert, hanya beberapa senyawa yang dapat dibentuk.yaitu · XeF2, XeF4, dan XeF6. b) Sifat-sifat Halogen Unsur halogen adalah unsur-unsur golongan VIIA. Halogen itu berasal dari bahasa Yunani halos berati garam dan genes berarti pembentuk, jadi “pembentuk garam”, karena unsur- unsur tersebut dapat bereaksi dengan logam membentuk garam. Unsur-unsur halogen mempunyai 7 elektron valensi pada subkulit ns2 np5 sehinggan unsur-unsur halogen bersifat sangat reaktif. Halogen cenderung menyerap satu elektron sehingga membentuk ion bermuatan negatif satu. Tabel 2.2. Sifat Unsur Halogen (Sumber https://docplayer.info/46309784) 1) Sifat Fisika • Sebagai molekul diatomik • Umumnya berbau menyengat dan menusuk • Titik didih dan titik leleh relatif rendah karena memiliki gaya Vander walls antar molekulnya .Titik didih dan titik leleh bertambah dari unsur Fluorin ke Iodin. • Wujud berupa gas, cair, padat dan berwarna (Fluorin berupa gas berwarna kuning muda, klorin beruga gas berwarna hijau muda, Bromin berupa zat cair merah kecoklatan dan Iodin padatan berwarna ungu muda) • Mudah larut dalam air kecuali I, kelarutan dalam air berkurang dari F ke Br, Iodin larut dalam KI. • Kerapatan bertambah dari Fluorin ke Astatin. Gambar 2.2 Warna dan bentuk Gas Halogen Sumber https://kimiarini.wordpress.com/ 2) Sifat Kimia • Reaktif, kereaktifannya dari F ke semakin berkurang • Daya Oksidator kuat ( dari F ke I makin kecil daya oksidatornya) Contoh: F2(g) + 2Br–(aq) →2F–(aq) + Br2(g) (reaksi berlangsung spontan) • Dapat bereaksi dengan basa membentuk garam • Dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk asam Sifat asam halida meliputi: Urutan titik didih asam halida adalah HF > HI > HBr > HCl, karena gaya antar molekul HF adalah ikatan hidrogen sedangkan lainnya gaya dipol-dipol yang relatif lebih lemah. Urutan kekuatan asam halida adalah HI > HBr > HCl > HF • Reaksi Halogen dengan air adalah reaksi autoredoks atau disproporsionasi kecuali Fluorin. Contoh: 2 F2(g) + 2 H2O(l) → 4 HF(aq) + O2(g) Asam Fluorida Cl2 + 2 H2O ⇌ HOCl + HCl Asam hipoklorit asam klorida Kekuatan asam oksi Semakin banyak jumlah O maka sifat sebagai oksidator semakin lemah, semakin banyak O sifat asam semakin kuat Urutan kekuatan asam oksi: HClO4 > HClO3 > HClO2 > HClO • Reaksi antar halogen membentuk senyawa antar halogen. Cl2 + F2 → 2 ClF I2 + Cl2 → 2 ICl c) Sifat-sifat Alkali Kata alkali berasal dari bahasa arab Al- qaly yang bearti abu , yang dalam air bersifat basa, sehingga logam-logam golongan IA membentuk basa-basa kuat yang larut dalam air. Tabel 2.3 Sifat Unsur Logam Alkali
(Sumber https://www.studiobelajar.com/logam-alkali-dan-alkali-tanah/) 1) Sifat Fisika • Logam alkali bersifat lunak. • Jika dibersihkan berwarna putih mengkilap. (Na berwarna pink) • Dapat menghantarkan panas dan listrik yang baik (konduktor). • Titik leleh dan titik didihnya makin kebawah makin rendah, disebabkan kerapatan delokalisasi elektron (ikatan logam) yang makin rendah sehingga atom–atomnya mudah dipisahkan. • Sifat kelogaman alkali lebih kuat dibanding sifat kelogaman alkali tanah Gambar 2.3 Warna Logam Alkali (Sumber : https://blog.ruangguru.com/alkali) 2) Sifat Kimia • Sangat reaktif, sehingga di alam tidak ditemukan sebagai unsur bebas. • Daya reduktor kuat, sehingga mudah teroksidasi. • Dapat bereaksi dengan halogen. Reaksi: 2L(s) + X2 → 2LX(s) garam halida • Dapat bereaksi dengan hidrogen , khusus untuk Li dapat bereaksi dengan nitrogen. Reaksi: 2L(s) + H2(g) → 2LH(s) alkali hidrida Contoh: Reaksi: 6Li(s) + N2(g) → 2Li3N(s) Litium Nitrida • Dapat bereaksi dengan oksigen membentuk oksida (jumlah oksigen terbatas), peroksida atau superoksida (K, Rb,Cs) (jumlah oksigen berlebih) . 4L(s) + O2(g) → 2L2O(s) (L = logam alkali) Contoh: Oksida : 4Li(s) + O2(g) → 2Li2O(s) Peroksida : 2Na(s) + O2(g) → Na2O2(s) Superoksida : K(s) + O2(g) → KO2(s) • Dapat bereaksi dengan air Reaksi: 2L(s) + 2H2O(l) → 2LOH(aq) + H2(g) Li bereaksi lambat ; Na bereaksi hebat dengan percikan api; K, Rb, dan Cs akan meledak jika dimasukkan dalam air. Gambar 2.4 warna nyala alkali (Sumber http://iniblognyaromi.blogspot.com/) d) Sifat-sifat Alkali Tanah Unsur-unsur golongan IIA disebut juga alkali tanah, karena unsur-unsur tersebut bersifat basa dan banyak ditemukan dalam mineral tanah. Tabel 1.8 Sifat Unsur Golongan Alkali tanah 1) Sifat Fisika • Relatif lunak tetapi lebih keras dibanding logam natrium dan kalium. • Barium bersifat keras seperti timbal. • Berwarna seperti perak mengkilat. • Dapat menghantarkan listrik dengan baik (konduktor). • Titik didih tinggi , dari Li ke Cs semakin turun Gambar 2.5 Warna Logam Alkali Tanah (Sumber : https://tambahpinter.com/golongan-alkali-tanah/) 2) Sifat Kimia • Sangat reaktif atau mudah bereaksi. Kereaktifan semakin turun Ba > Sr > Ca > Mg > Be • Merupakan oksidator kuat. • Dapat bereaksi dengan halogen Reaksi: M + X2 → MX2 : logam alkali tanah) • Dapat bereaksi dengan udara Jika dipanaskan, logam alkali tanah bereaksi denga nitrogen dan oksigen membentuk nitrida dan oksida Reaksi: 3M(s) + N2(g) → M3N2(s) 2M(s) + O2(g) → 2MO(s) • Dapat bereaksi dengan Air Reaksi: M(s)+ 2H2O(l) → M(OH)2(aq) + H2(g) Kereaktifanya makin bertambah Be tidak bereaksi dengan air. Mg tidak bereaksi dengan air dingin, tetapi dengan air panas diatas 100 0C. Ca dan Sr bereaksi lambat dengan air pada suhu kamar. Ba bereaksi dasyat dengan air pada suhu kamar. • Dapat bereaksi dengan hidrogen Jika dipanaskan, logam alkali tanah dapat bereaksi dengan gas hidrogen membentuk senyawa alkali hidrida. M(s) + 2H2 (g) → MH2(s) Gambar 2.6 warna nyala alkali tanah (Sumber https://quizizz.com/) 3. Pembuatan Unsur-unsur Golongan Utama a. Pembuatan Gas Mulia Semua unsur gas mulia diperoleh melalui proses distilasi bertingkat udara cair, kecuali helium dan radon, Dengan perbedaan titik didih yang tinggi, maka memungkinkan gas-gas mulia di udara dapat dipisahkan. 1) Pengambilan Helium (He) dari gas alam Untuk memperoleh gas Helium dari gas alam ini diembunkan sehingga diperoleh produk yang berupa campuran Helium (He), gas Nitrogen (N2) dan pengotor. Agar diperoleh gas Helium yang murni dilakukan proses kriogenik dan adsorbsi. Kriogenik adalah pemberian tekanan pada gas alam, kemudian didinginkan dengan cepat agar N2 mengembun sehingga bisa dipisahkan. Setelah itu dilakukan pemurnian dengan adsorpsi,, sehingga pengotor dapat diserap. 2) Pengambilan Ne, Ar, Kr, Xe dari udara Pada tahap awal CO2 dan uap air dipisahkan dari udara, kemudian udara diembunkan dengan pemberian tekanan 200 atm dan diikuti dengan pendinginan cepat. Dari proses ini dihasilkan sebagian besar udara membentuk fase cair dengan kandungan gas mulia lebih banyak yaitu 60% gas mulia (Ar, Kr, Xe) dan sisanya adalah He dan Ne yang tidak mengembun karena titik didihnya sangat rendah. Selanjutnya Ar, Kr, dan Xe dipisahkan dengan menggunakan proses adsorbsi dan destilasi bertingkat a. Proses adsorbsi Mula-mula gas oksigen dan nitrogen dipisahkan dahulu dengan cara mereaksikan gas oksigen dengan Cu panas, sedangkan gas nitrogen direaksikan dengan Mg. Hasil dari pemisahan ini (Ar, Xe, dan Kr) diadsorpsi oleh arang teraktivasi. Saat arang dipanaskan perlahan, gas akan keluar dari arang. Akhirnya diperoleh Ar pada suhu ±-80 oC, sementara Kr, dan Xe diperoleh pada suhu yang lebih tinggi. b. Proses destilasi bertingkat Proses destilasi bertingkat adalah proses pemisahan zat berdasarkan perbedaan titik didih zat. Oleh karena titik didih N2 paling rendah, maka N2dapat dipisahkan terlebih dahulu. Kemudian Ar dan O2 dipisahkan. Sedangkan Xe dan Kr dipisahkan pada tahapan destilasi selanjutnya 3) Perolehan Radon (Rn) Radon diperoleh dari peluruhan unsur radioaktif U-238 dan peluruhan langsung Ra-226. Radon cepat meluruh menjadi unsur lain, Radon mempunyai waktu paruh 3,8 hari. b. Pembuatan Halogen 1) Pembuatan Fluorin Gas fluorin (F2) merupakan oksidator kuat, sehingga diperoleh melalui proses elektrolisis garamnya hidrogen fluorida, KHF2 yang dilarutkan dalam HF cair, kemudian ditambahkan LiF 3% (agar suhu turun sampai ±100 oC). Elektrolisis dilakukan pada tempat terbuat dari baja, di mana baja sebagai katode dan karbon (grafit)sebagai anoda Reaksi: KHF2 → K+ + HF2- HF2- → H+ + 2F- Katoda : 2H+ + 2e → H2 Anoda : 2F- → F2 + 2e 2) Pembuatan Klorin Klorin dapat dibuat dengan proses deacon (oksidasi), elektrolisis larutan NaCl menggunakan diafragma, elektrolisis lelehan NaCl. Secara komersial klorin dibuat dari elektrolisis leburan NaCl, yaitu Proses Down Elektrolisis leburan Katoda (besi) : Na+ + e → Na Anoda (karbon) : 2Cl- → Cl2 + 2e Pada proses tersebut sebelum NaCl dicairkan, NaCl dicampurkan dengan sedikit NaF agar titik lebur turun dari 800oC menjadi 600oC 3) Pembuatan Bromin Bromin dapat dibuat dengan cara mengoksidasi ion bromide dalam air laut dengan klorin. Reaksi: Cl2(g) + 2Br–(aq) → 2Cl-(aq) + Br2(g) Dari proses tersebut Br2 dalam air dapat mengalami hidrolisis, maka perlu ditambahkan H2SO4 pada air laut hingga pHnya 3,5, kemudian dialiri gas Cl2 dan udara. Setelah itu Cl2 dimurnikan dengan destilasi Selain dengan cara di atas bromin dapat dibuat dengan elektrolisis llarutan garam MgBr2 4) Pembuatan Iodin Secara komersial iodin dapat dibuat dengan mengoksidasi ion iodida yang terdapat di air laut dengan klorin Cl2(g) + 2I–(aq) → 2Cl-(aq) + I2(g) Iodin juga dapat dibuat dengan reduksi ion iodat dengan mengalirkan natrium hidrogensulfit kedalam garam Chili (NaIO3). 5) Pembuatan Astatin (At) Astatin merupakan unsur radioaktif, untuk memperolehnya dari penembakan Bi dengan partikel α (He). c. Pembuatan Unsur Alkali Logam-logam alkali dapat dibuat dengan elektrolisis lelehan garamnya atau mereduksi garamnya. 1) Pembuatan litium Litium diperoleh dengan elektrolisis lelehan LiCl LiCl(l) → Li+(l) + Cl-(l) Katoda : Li+(l) + e → Li Anoda : Cl–(l) → ½Cl2(g) + e 2) Pembuatan natrium Natrium dibuat dari elektrolisis lelehan natrium klorida yang dicampur dengan kalsium klorida disebut proses Down. Kalsium klorida berfungsi untuk menurunkan titik cair (dari 800 oC sampai 500 oC). NaCl(l) → Na+(l) + Cl–(l) Katoda : Na+(l) + e → Na(l) Anoda : Cl–(l) → ½Cl2(g) + e Gambar 3.1 Proses Down natrium (Sumber https://kimiarini.wordpress.com/kimia-unsur/) 3) Pembuatan kalium, rubidium, dan cesium Logam -logam tersebut dibuat dengan mereduksi lelehan garam kloridanya. Reaksi: Na(s) + KCl(l) → NaCl(l) + K(s) Na(s) + RbCl(l) → NaCl(l) + Rb(s) Na(s) + CsCl(l) → NaCl(l) + Cs(s) d. Pembuatan Unsur Alkali Tanah Logam-logam alkali tanah diperoleh dengan elektrolisis lelehan garamnya, kecuali berilium. 1. Pembuatan berilium Berilium dapat dibuat dengan mereduksi garam flouridanya. BeF2 + Mg → MgF2 + Be 2. Pembuatan magnesium Magnesium diperoleh melalui proses Downs, yaitu menambahkan CaO ke dalam air laut sehingga megnesium mengendap sebagai magnesium hidroksida (Mg(OH)2) CaO (s) + H2O (l) → Ca2+ (aq) + 2OH– (aq) Mg2+ (aq) + 2OH– (aq) → Mg(OH)2 (s) Mg2+(aq) + H2O(l) + CaO(s ) → Mg(OH)2(s) + Ca2+(aq Selanjutnya Mg(OH)2 direaksikan dengan larutan HCl pekat membentuk MgCl2 Mg(OH)2(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + 2H2O(l) Larutan MgCl2 yang dihasilkan diuapkan sehingga didapat kristal MgCl2, kemudian di elektrolisis MgCl2(l) → Mg2+(l) + 2Cl–(l) Katoda : Mg2+(l) + 2e → Mg(s) Anoda : 2Cl–(l) → Cl2(g) + 2e Gambar 3. 2 Proses Downs magnesium (sumber https://kimiarini.wordpress.com/kimia-unsur/) 4. Kegunaan Unsur Golongan Utama a. Kegunaan Unsur Gas Mulia Helium Dalam bentuk gas sebagai pengisi kapal udara dan balon udara, karena sukar bereaksi, tidak mudah terbakar dan ringan Dalam bentuk cair digunakan sebagai zat pendingin karena memiliki titik uap yang sangat rendah Campuran dengan oksigen digunakan untuk pekerja terowongan, pernapasan penyelam/ penderita asma Neon Pengisi lampu neon Dalam bentuk cair sebagai pendingin pada reaktor nuklir. Pengisi tabung televisi Argon Pengisi lampu pijar karena tidak bereaksi dengan kawat wolfram yang panas Untuk lampu reklame dengan cahaya berwarna merah muda Sebagai atmosfer inert pada pengelasan logam terbuat dari stainless steal, titanium, magnesium dan aluminium. Kripton Pengisi lampu tioresensi (lampu neon) bertekanan rendah. Untuk lampu kilat fotografi berkecepatan tinggi Untuk lampu mercusuar Xenon Untuk pembuatan tabung elektron Untuk lampu-lampu reklame yang member cahaya biru Radon Untuk terapi radiasi bagi penderita kanker Untuk sistem peringatan gempa b. Kegunaan Unsur Halogen Fluorin Freon (CFC) digunakan sebagai cairan pendingin Teflon (polietrafluoroetilena) digunakan sebagai anti lengket Asam fluoride (HF) untuk membuat tulisan, lukisan, atau sketsa di atas kaca, karena melarutkan kaca Garam fluoride untuk pasta gigi Klorin Garam dapur NaCl sebagai cairan infus, mengawetkan makanan,mencairkan salju, mensintesis soda api, soda kue, berbagai senyawa lainnya DDT untuk insektisida Kaporit (Ca(OCl) 2) digunakan desinfektan pada air minum dan kolam renang natrium hipoklorit (NaClO) digunakan sebagai pengelantang Kloroform (CHCl3) untuk obat bius dan pelarut. KCl digunakan untuk pupuk Bromin Digunakan untuk sintesis senyawa – senyawa karbon AgBr digunakan dalam sinar X , dalam film fotografi Natrium bromida (NaBr) sebagai obat penenang saraf. Iodin Iodoform (CHCl3) digunakan sebagai zat antiseptik NaI, NaIO3, KI dan KIO3 dicampur dengan NaCl untuk mencegah penyakit gondok KI digunakan sebagai obat anti jamur. AgI digunakan bersama-sama dengan AgBr dalam film fotografi. c. Kegunaan Unsur Alkali Litium Ion litium digunakan untuk baterai smartphone, laptop dan lain – lain Paduan dengan Mg dan Al dimanfaatkan untuk komponen pesawat terbang , litium dengan timbal digunakan untuk membungkus kab Natrium Uap Na digunakan pada lampu jalanan untuk memberikan warna kuning Natrium dalam tubuh berfungsi untuk menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh, menjaga tekanan darah NaOH digunakan untuk membuat sabun, rayon, kertas NaHCO3 digunakan sebagai pengembang kue Natrium benzoat digunakan untuk pengawet makanan Na-glutamat digunakan untuk penyedap makanan Kalium Kalium dalam tubuh berfungsi membantu meredakan tegangan di dinding pembuluh darah, mencegah penyempitan pembuluh arteri Sebagai Pupuk NPK K2CO3 untuk membuat kaca terutama kaca televisi KOH untuk membuat sabun cair dan detergen KNO3 digunakan dalam pupuk dan bahan peledak Rubidium Digunakan sebagai osilator untuk aplikasi di navigasi dan komunikasi militer Garam rubidium (Rb) digunakan dalam gelas, keramik, dan kembang api untuk memberikan warna ungu Cesium Garam sesium digunakan untuk memperkuat ketahanan berbagai jenis kaca Sesium klorida digunakan untuk sel fotoelektrik Sesium nitrat digunakan untuk membuat gelas optic d. Kegunaan Unsur Alkali Tanah Berilium Paduan logam berilium dan tembaga banyak dipakai pada alat listrik Untuk bahan kaca dari sinar x karena dapat Magnesium Magnalium, paduan dari Mg, Al, dan Cu untuk konstruksi pesawat terbang MgSO4 (garam inggris) untuk obat pencahar Mg(OH)2 bubur magnesia untuk antasida (obat maag) MgO untuk pelapisan tungku karena titik lelehnya yang tinggi Kalsium Untuk pembentukan tulang, gigi, dedaunan CaSO4 (gypsum) untuk pembuatan cetakan alat keramik, perekat CaO (kapur tohor) untuk penyerap air karena sifatnya yang higroskopis Ca(OH)2 (air kapur) digunakan untuk menetralkan keasaman CaC2 untuk menghasilkan gas asetilena yang dimanfaatkan untuk proses pengelasan Stronsium Stronsium klorida (SrCl2) sebagai bahan tambahan pasta gigi sensitive Stornsium nitrat (Sr(NO3)2) sebagai zat pemberi warna merah pada kembang api Barium BaSO4 untuk memeriksa saluran pencernaan, bahan cat berwarna putih, pewarna plastic Untuk kembang api Barium karbonat (Ba(CO3)2) untuk racun tikus Radium Dalam bentuk gas, digunakan dalam kemoterapi Latihan 1. Dalam susunan unsur halogen, mengapa unsur Fmerupakan oksidator yang paling kuat di antara unsur lainnya dalam satu golongan? 2. Mengapa unsur alkali sangat reaktif? 3. Magnesium selain diperoleh melalui elektrolisi juga daopat diperoleh dengan mereduksi MgO dari dolomit.Bagaimana prosesnya? DAFTAR PUSTAKA Sudarmo, Unggul. 2014, Kimia untuk SMA /MA kelas III, Surakarta, Erlangga Ambarsari, Tantri, S.Pd, M.Eng 2020, Modul Pembelajaran SMA Kimia Kelas XI, Kemendikbud Sutresna, Nana.2016, Aktif dan Kreatif Belajar Kimia Untuk Sekolah Menegah Atas/Madrasah Aliyah Kelas XII peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam, Bandung, Grafindo Media Pratama. Sukmanawati, Wening. 2009. Kimia Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Pangajuanto, Teguh dan Rahmidi, Tri. 2009. Kimia 3 Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Harnanto, Ari dan Ruminten2009. Kimia Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. https://www.studiobelajar.com/gas-mulia/ https://sites.google.com/site/dewitatrianiputri/materi-pembelajaran/kelas-xii/bab-18-kimia-unsur/a-kelimpahan-unsur-unsur-di-alam https://sites.google.com/site/dewitatrianiputri/materi-pembelajaran/kelas-xii/bab-18-kimia-unsur/a-kelimpahan-unsur-unsur-di-alam https://sites.google.com/site/dewitatrianiputri/materi-pembelajaran/kelas-xii/bab-18-kimia-unsur/c-pembuatan-unsur-unsur-dan-senyawa https://kimiarini.wordpress.com/kimia-unsur/pembuatan-dan-manfaat-beberapa-unsur-logam-dan-senyawanya/ http://maaymeong.blogspot.com/2015/11/gas-mulia-pengertian-sifat-keberadaan.html https://materiipa.com/alkali-tanah |