Show peluru4.3 Mempraktikkan gerak spesifikjalan, lari, lompat, dan lempardalam berbagai permainansederhanadanatautradisional. *)4.3.1 Siswa mampu mempraktikkan cara memegangpeluru4.3.2 Siswa mampu mempraktikkan sikap badan saatakan menolak peluru4.3.3 Siswa mampu mempraktikkan cara menolakkan Kompetensi DasarIndikator Pencapaian Kompetensipeluru4.3.4 Siswa mampu mempraktikkan sikap badansetelah menolakkan peluruMateri Pembelajaran1.Materi Pembelajaran RegulerLatihan dan pengukuran kebugaran jasmani terkait dengan kesehatan Aktivitas pembelajaran gerak spesifik memegang peluru-Materi selengkapnya dapat dilihat pada buku siswa hal 147-148Aktivitas pembelajaran gerak spesifik sikap badan saat akan menolak peluru-Materi selengkapnya dapat dilihat pada buku siswa hal 148-149Aktivitas pembelajaran gerak spesifik menolakkan peluru-Materi selengkapnya dapat dilihat pada buku siswa hal 149-150Aktivitas pembelajaran gerak spesifik sikap badan setelah menolakkan peluru-Materi selengkapnya dapat dilihat pada buku siswa hal 150-1512.Materi Pembelajaran RemedialPada dasarnya materi pembelajaran remedial adalah materi pembelajaran reguleryang disederhanakan sehingga lebih mudah dipahami dan dilakukan3.Materi Pembelajaran PengayaanMateri pengayaan dikembangkan dari materi pembelajaran reguler denganmeningkatkan faktor kesulitannya.Misalnya melakukan aktivitas kebugaran jasmanidengan variasi gerakan yang lain atau pengulangan yang lebih banyak A.Kegiatan Pembelajaran (Pendekatan Saintifik)1.Pertemuan PertamaKEGIATANDESKRIPSIALOKASIWAKTUPendahuluan1. Berbaris, memberi salam, berdoa dipimpin oleh salah satupeserta didik, dan absensi.20 menit 2.Guru mempertanyakan keadaan dan kondisi kesehatan pesertadidik, jika ada yang sakit peserta didik bersangkutan tidakperlu mengikuti aktivitas fisik, tapi menyesuaikan dengankondisi.3. Guru mempertanyakan apakah pengertian atletik menurutkalian? dan sebutkan nomor-nomor atletik”, dan pertanyaanlainnya yang relevan.4. Guru memotivasi peserta didik, dengan menyampaikanmanfaat dan kelebihan tolak peluru.5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuantersebut, yaitu: pengetahuan, keterampilan dan sikap dalammengembangkan berbagai komponen kebugaran jasmani.6. Guru menyampaikan penilaian dengan menerangkan carapenilaian mencakup sikap awal, sikap pelaksanaan, dan sikapakhir.7.Guru menyampaikan tahapan kegiatan pembelajaran yang akandilalui selama pertemuan (membagi pasangan/ kelompok,pengamat/pelaku, membagikan Lembar kerja siswa, mengaturgiliran peran, melakukan klarifikasi, dan melakukan penilaianproses dan hasil).8. Guru meminta salah seorangsiswa untuk memimpinmelakukan pemanasan. Pemanasan yang dilakukan antara lain:pemanasan untuk seluruh tubuh dan pemanasan secara spesifikuntuk jenis aktivitas yang akan diikuti melalui permainan. Upload your study docs or become a Course Hero member to access this document Upload your study docs or become a Course Hero member to access this document End of preview. Want to read all 17 pages? Upload your study docs or become a Course Hero member to access this document Tolak peluru adalah salah satu nomor yang terdapat dalam nomor lempar pada cabang atletik yang berbentuk gerakan menolak atau mendorong suatu peluru yang terbuat dari logam yang dilakukan dari bahu dengan satu tangan untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya. Tujuan tolak peluru adalah untuk mencapai tolakan yang sejauh-jauhnya. Sesuai dengan namanya tolak bukan dilempar, tetapi ditolak atau didorong dengan tangan satu yang diletakkan di pangkal bahu.[1] Dalam sejarah perkembanganya lebih dari 2000 tahun yang lalu olahraga ini sangat digemari oleh kaum laki-laki Britania atau Inggris untuk menguji kekuatanya dengan melempar peluru dari batu bukan terbuat dari besi seperti sekarang ini.[2] Pada zaman pertengahan mulai ada perlombaan melempar peluru meriam yang termasuk senjata mematikan pada masa itu dengan jarak sejauh mungkin.[3] Kejuaraan amatir tolak peluru pertama diperlombakan pada tahun 1866. Pada tahun 1896 yaitu pada saat Olimpiade Athena.[2] Kompetisi tolak peluru direkam pada awal abad ke-19 di Skotlandia yang merupakan bagian Kejuaraan Amatir Inggris mulai tahun 1866. Tolak peluru adalah acara Olimpiade modern asli, dengan kemenangan Robert Garrett dari Amerika di Olimpiade Athena pada tahun 1896. Salah satu pukulan hebat di awal Olimpiade, American Ralph Rose memenangkan medali emas pada tahun 1904 dan 1908.[2] Pada tahun 1950 olahraga tolak peluru mengalami kemajuan besar, saat Parry O'Brien memulai tolakan membelakangi sektor lapangan. Selanjutnya metode ini dikenal sebagai metode O'Brien atau teknik membelakangi.[4] Peluru dalam olahraga tolak peluru. Peluru yang digunakan adalah peluru yang digunakan harus terbuat dari besi utuh keras (solid iron), kuningan atau logam lain yang tidak lebih lunak dari pada kuningan atau kulit suatu bahan metal yang keras dan diisi dengan timah atau bahan lain. Peluru ini harus berbentuk bulat bola dengan permukaan yang halus licin. Untuk bisa halus licin tinggi rata-rata permukaan harus tidak kurang dari 1.6 um atau mikrometer, yaitu suatu tingkat kekasaran N7 atau kurang. Berat peluru yang digunakan untuk putri 3 kg dan 4 kg. Berat peluru untuk putra 5 kg, 6 kg dan 7 kg.[1] LapanganLapangan tolak peluru. Luas lingkaran tolak peluru adalah 2.135 m dengan balok penahan 1.22 m. Sektor lemparan membentuk sudut 45 derajat dari titik tengah lingkaran tolak pelempar atau penolak peluru tidak boleh meninggalkan lingkaran sebelum peluru jatuh ke tanah dan ke luar dalam posisi berdiri melalui lingkaran bagian belakang.[5]
tangan kecil dan jari-jarinya pendek, jari-jari agak ranggang, ibu jari berada disamping dan jari kelingking berada di belakang peluru.[3] Sikap Badan Pada Waktu Akan Menolak peluruBerdiri tegak menyamping ke arah tolakan, kedua kaki dibuka lebar (kangkang), kaki kiri lurus ke depan, kaki kanan dengan lutut dibengkokkan ke depan sidikit agak serong ke samping kanan. Berat badan berada pada kaki kanan, badan agak condong ke samping kanan. Tangan kanan memegang peluru pada bahu (pundak), tangan kiri dengan sikut dibengkokkan berada di depan sedikit agak serong ke atas lemas. Tangan kiri berfungsi untuk membantu dan menjaga keseimbangan, pandangan diarahkan ke arah tolakan.[6] Cara Menolakkan PeluruBersamaan dengan memutar badan ke arah tolakan, siku ditarik serong ke atas ke belakang (ke samping kiri), pinggul, pinggang serta perut di dorong agak ke depan ke atas hingga dada menghadap ke depan serong ke atas ke arah tolakan. Dagu diangkat atau agak ditengadahkan, pandangan ke arah tolakan. Pada saat seluruh badan (dada) menghadap ke arah tolakan, secepatnya peluru itu ditolakkan sekuat-kuatnya ke atas ke depan ke arah tolakan (parabola) bersamaan dengan bantuan menolakkan kaki kanan dan melonjakkan seluruh badan ke atas serong ke depan (kalau menolak dengan tangan kanan, sedangkan dengan tangan kiri dengan sebaliknya).[6] Sikap Badan Setelah Menolakkan PeluruSikap akhir menolak peluru merupakan salah satu faktor yang menentukan sah tidaknya tolakan yang dilakukan.[6] Cara Mengambil AwalanDi dalam perlombaan tolak peluru, tolakan selalu menggunakan awalan guna mendapatkan kekuatan tolakan secara maksimal. Awalan dalam tolak peluru sangat penting yaitu untuk memadukan antara gerak awal dalam mengambil sikap menolak serta dilanjutkan dengan sikap menolak. Pada waktu akan melakukan tolakan, kaki yang depan (kaki kiri) digerakkan ke depan kebelakang, atau diputar guna mendapatkan keseimbangan yang sempurna. Bersamaan dengan menolakkan kaki kanan ke depan ke arah tolakan, kaki kiri digerakkan ke depan agak ke samping kiri lurus hingga menyentuh balok panahan. Usahakan badan agak rendah dengan lutut kaki kanan agak dibengkokkan. Pada saat kaki kiri menyentuh [balok]] penahan, secepat mungkin badan diputar ke arah tolakan, bersama dengan pinggul, pinggang dan perut didorong ke depan hingga badan menghadap arah tolakan. Secepat mungkin peluru ditolakkan sekuat-kuatnya ke depan atas dengan bantuan menggerakkan seluruh tenaga badan.[6]
|