Bagaimana cara agar anak tidak kagetan?

Bunda tidak perlu panik jika mendapati anak sering kaget dan menangis saat tidur. Apa yang dialami Si Kecil adalah hal yang biasa. Kondisi ini dikenal dengan refleks Moro, dimana kondisi ini umum dialami seorang bayi. Umumnya kondisi ini sering dialami bayi berusia  3-4 bulan, dan perlahan akan menghilang ketika bayi menginjak usia 6 bulan. Lantas, apa penyebab sering kaget saat tidur? 

Penyebab Anak Sering Kaget Saat Tidur

Sebelum mengulas cara mengatasi supaya anak tidak kagetan saat tidur, lebih dulu Bunda harus mengetahui alasan dan penyebab sering kaget saat tidur yang sering dialami Si Kecil. Dalam dunia kesehatan, bayi kagetan dikenal dengan istilah Benign Neonatal Sleep Myoclonus (BNSM), yaitu kondisi dimana bayi tiba-tiba melakukan gerakan tersentak selama beberapa detik.

Saat kaget bayi biasanya akan mengangkat kedua tangannya secara tiba-tiba dan akan menurunkannya kembali saat sudah tenang. Bayi kagetan tidak ada hubungannya dengan gejala epilepsi atau gangguan saraf tertentu. Justru kagetnya bayi saat tidur sekaligus menunjukan bahwa sistem saraf anak dalam kondisi sehat. Keluhan sering kaget saat tidur yang dialami Si Kecil umumnya disebabkan beberapa hal, diantaranya:

  • Suara kencang
  • Cahaya terlalu terang
  • Gerakan tiba-tiba
  • Transisi dari digendong dan akan diletakkan (begitu pula sebaliknya)

Cara Menjaga Agar Bayi Tidak Kagetan Saat Tidur

Kendati Refleks Moro adalah hal yang wajar dialami setiap bayi, namun ada kalanya Bunda merasa khawatir dan kasihan melihat Si Kecil tiba-tiba kaget saat tidur dan menangis. Supaya hal ini tidak sering terjadi, Ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk membantu mengatasi bayi yang tiba-tiba kaget saat tidur dan menangis, jika Si kecil mengalaminya segera lakukan tips berikut ini:

Jangan Panik

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Paul Wilson dan Tania Wilson dari Calm Centre kepada para Ibu. Diketahui bahwa emosi antara dua orang akan cenderung bekerja sama bila kedua orang tersebut memiliki ikatan batin yang kuat. Dengan kata lain seorang Ibu yang tidak relax dan mudah panik maka Si anak juga akan merasakan hal yang sama.  Di dalam kandungan, Si Kecil menghabiskan seluruh waktunya bersama Si Ibu. Oleh karenanya, Sebisa mungkin bersikaplah tenang saat Bunda melihat Si Kecil kaget seperti kejang saat tidur. Karena tenang tidaknya bayi bergantung pada ketenangan seorang Ibu. 

Membedong

Sering kaget saat tidur yang dialami Si Kecil dapat dikurangi dengan membungkusnya menggunakan kain bedong. Jika Bunda tidak terbiasa menggunakan bedong, Bunda juga bisa menggunakan swaddle yang memiliki fungsi sama dengan bedong. Pastikan Bunda tidak membedong Si Kecil dengan terlalu ketat. Selain akan mengganggu tidur dan gerakan Si Kecil, membedong terlalu ketat dapat menimbulkan risiko kelainan hingga terjadinya sindrom kematian mendadak pada Si kecil atau SIDS

Tenangkan Si Kecil

Menenangkan bayi bisa dengan berbagai cara, namun ada cara efektif yang bisa Bunda coba ketika bayi mengalami kaget saat tidur. Caranya yaitu dengan menciptakan suasana yang nyaman untuk bayi. Layaknya dalam kandungan, umumnya bayi akan merasa aman dan nyaman saat berada di samping Si Ibu. Bunda bisa memberikan penenangan dengan mendesahkan suara ‘ssshhhh’ secara perlahan dan lembut pada bayi.

Memiringkan Tubuh Bayi

Cara mengatasi bayi yang tiba-tiba kaget saat tidur dan menangis selanjutnya yang bisa Bunda terapkan adalah dengan memiringkan tubuh Si Kecil sebentar. Posisi ini sama seperti posisi Si Kecil saat masih berada di dalam kandungan. Meski posisi ini membuatnya nyaman, namun perlu diingat, jangan pernah Bunda meninggalkan Si Kecil dalam posisi miring terlalu lama, apalagi sampai tertidur. Pasalnya, selain tidak disarankan, posisi tidur miring dan tengkurap akan membuat bayi kesulitan bernapas. Saat Si kecil sudah berhenti menangis, kembalikan posisinya seperti semula.

Pijat Bayi

Sebetulnya, waktu paling baik memijat bayi adalah sebelum Si kecil tertidur. Namun, jika Bunda melewatkan waktu tersebut, Bunda bisa memijatnya saat Si Kecil kaget atau bahkan menangis saat tidur. Pijatan lembut dari Bunda akan membuat Si Kecil rileks dan lebih nyenyak tidur. Awali dengan memijat tungkai, kemudian lengan, dada, punggung, kepala dan wajah. Agar Si Kecil menikmati pijatan, Bunda bisa mengoleskan sedikit minyak. Simak manfaat pijat bayi di artikel berikut ini, yuk: Manfaat Pijat Bayi dan Cara Aman Melakukannya

Jauhkan dari Pemicu Kaget

Penyebab anak sering kaget saat tidur biasanya disebabkan karena suara kencang, cahaya yang terlalu terang dan gerakan tiba-tiba. Jika Bunda tidak ingin melihat Si Kecil kagetan saat tidur, pastikan Si kecil tidur di tempat yang tenang dan jauh dari kebisingan serta benda-benda yang menimbulkan suara keras, seperti TV, ponsel atau radio. Perhatikan juga pencahayaan di dalam kamar, apakah terlalu terang hingga membuat Si Kecil silau dan tidak bisa tidur dengan nyaman.

Itulah penyebab dan cara mengatasi anak sering kaget saat tidur yang bisa Bunda terapkan di rumah. Jika hal tersebut terus berlanjut, segera konsultasikan dengan dokter supaya Si Kecil mendapatkan penanganan yang tepat. Selain cara diatas, jangan lupa untuk selalu mendoakan Si Kecil agar tumbuh dengan sehat tanpa ada gangguan suatu apapun. Ketahui juga Bun, ada waktu di mana Si Kecil tidak lagi mengalami kaget saat tidur.

Apa penyebab anak mudah kaget?

Penyebab Bayi Sering Kaget Kondisi bayi yang mudah kaget secara normal merupakan keadaan refleks bayi baru lahir. Refleks moro, adalah sebutan untuk kondisi yang satu ini. Kaget merupakan refleks yang timbul sebagai bentuk adaptasi bayi baru lahir dengan lingkungan barunya.

Bagaimana agar anak tidak kagetan?

Cara Atasi Bayi Kagetan.
Membedong bayi. Tubuh bayi yang dibedong akan membuatnya merasa nyaman seperti berada di dalam rahim. ... .
2. Tidur di dekat bayi. Secara alamiah, bayi akan merasa nyaman ketika dia berada di dekat orangtua. ... .
3. Berikan suara halus. ... .
4. Lakukan peregangan. ... .
Jauhkan dari suara bising..

Sampai kapan bayi kagetan?

Ketika bayi kaget, ia akan tampak mengangkat kedua tangannya secara tiba-tiba, lalu beberapa saat kemudian tangannya kembali lagi ke samping tubuh. Hal ini akan berlangsung hingga bayi berusia 3–4 bulan, namun ada juga yang terjadi sampai bayi berusia 6 bulan.