Artikel tentang sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari

Hai , adik adik kimia , salam kimia , nah dipostingan kali ini kita membahas materi mengenai Pengaplikasian atau penerapan dari Sifat Koligatif larutan , sebenarnya sangat sekali contoh dari sifat koligatif larutan ini , namun banyak dari kita kurang menyadari dan melek sains / litarisi sains,nah salah satu cara meningkatkan literasi sains diindonesia yaitu dengan cara kita belajar teori dan mengaplikasikannya dalam kehidupam . sebenarnya apa saja sih manfaat dari sifat koligatif larutan ini ? nah tentunya banyak sekali pertanyaan yang melintas dipikiran adik adik semua , nah diblog ini sudah dirangkum dengan padat , ringkas ,  dan mudah dimengerti oleh adik adik semua .

Nah tanpa basa basi , kuy kita masuk saja kemateri nya !

Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya bergantung pada banyaknya partikel zat terlarut dalam larutan. Sifat koligatif larutan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sifat koligatif larutan nonelektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit. Hal itu disebabkan karena zat terlarut padalarutan larutan nonelektrolit jumlahnya tetap karena tidak terurai menjadi ion-ion, sedangkan zat terlarut pada larutan elektrolit bertambah jumlahnya karena terurai menjadi ion-ion.

Beberapa contoh penerapan sifat koligatif larutan diantaranya adalah :

Penurunan Tekanan Uap

Artikel tentang sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari

Laut mati ini merupakan salah satu contoh dari penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap.nah biasanya kadar garam pada laut mati ini sangat tinggi dibandingkan dengan laut pada umumnya , nah dengan adanya kadar yang sangat tinggi menyebabkan air itu tidak mudah menguap . biasanya laut mati ini berada pada daerah gurun yang cuacanya sangat panas .

Baca Juga : Sifat Koligatif Larutan Penurunan Tekanan Uap

Adik adik mesi tau Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung.

Baca juga : Sifat Koligatif Larutan Berdasarkan Kenaikan Titik Didih Larutan

Penurunan titik beku

Nah bagi kamu yang lahir pada tahun 97 an  , .pastinya kmu pernah melihat penjual es serut , atau es putar , nah pembuatan es ini dibuat dengan cara mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu , Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sementara suhu campuran turun. Selanjutnya, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan dalam bejana lain yang terbuat dari bahan stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus menerus diaduk sehingga campuran membeku. Pembuatan campuran pendingin ini merupakan salah satu contoh dari penurunan titik beku . Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0 °C.

Baca Juga : Penurunan Titik Beku Larutan Pada Sifat Koligatif Larutan

Artikel tentang sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari

Di daerah beriklim dingin seperti jepang , korea , inggris , francis , jerman ,dll . biasanya air radiator pada mobil etilen glikol. Mengapa harus deitambahkan etilen glikol pada radiator mobil ? adik adik mesti tau bahwa air radiator sangat mudah membeku , nah jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku.

untuk daerah beriklim dingin , seperti negara yang telah disebutkan tadi , jika seandainya hujan saljub turun maka seluruh jalan raya banyak ditutupi oleh hamparan salju yang sangat banyak , dan tentu saja membuat para pengguna jalan sangat sulit untuk menggerakkan kendarannya yang diselimuti saja , kita dapat menaburi garam seperti NaCl dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair.

Penerapan Kenaikan Titik Didih

Artikel tentang sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari

Pastinya adik adik pernah masak air didapur kan , kadang untuk masak , untuk buat teh hangat , kopi , atau pun susu hangat. Titik didih zat cair adalah suhu tetap pada saat zat cair mendidih. Pada suhu ini, tekanan uap zat cair sama dengan tekanan udara di sekitarnya. Hal ini menyebabkan terjadinya penguapan di seluruh bagian zat cair. Titik didih zat cair diukur pada tekanan 1 atmosfer. Dari hasil penelitian, ternyata titik didih larutan selalu lebih tinggi dari titik didih pelarut murninya. Hal ini disebabkan adanya partikel – partikel zat terlarut dalam suatu larutan menghalangi peristiwa penguapan partikel – partikel pelarut. Oleh karena itu, penguapan partikel – partikel pelarut membutuhkan energi yang lebih besar. Perbedaan titik didih larutan dengan titik didih pelarut murni di sebut kenaikan titik didih. Contohnya air mendidih pada 100 oC.

Baca Juga : Menyetarakan Reaksi Redoks Metode Setengah Reaksi Dan Perubahan Bilangan Oksidasi

Penerapan Tekanan Osmotik

Tekanan osmotik adalah gaya yang diperlukan untuk mengimbangi desakan zat pelarut yang melalui selaput semipermiabel ke dalam larutan. Membran semipermeabel adalah suatu selaput yang dapat dilalui molekul – molekul pelarut dan tidak dapat dilalui oleh zat terlarut.

Nah biasanya para penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah

Nah pengawetan pada makanan ini biasanya digunakan garam dan gula dapur untuk menghindari adnya bakteri atau mikroba dan jamur yang tumbuh pada makanan tersebut , contohnya adalah ikan asin , manisan manga dan lainnya

Baca Juga : 25 Latihan Soal Sifat Koligatif Larutan Dan Pembahasan

Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya.

Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman.

Baca Juga : Latihan Soal Kenaikan Titik Didih Larutan : Sifat Koligatif Larutan

Sifat koligatif merupakan sifat fisik larutan yang hanya bergantung pada jumlah partikel zat terlarut. Berikut ini penjelasan sifat koligatif

Sifat koligatif larutan adalah sifat fisik larutan yang hanya bergantung pada jumlah partikel zat terlarut. Sebelum mempelajari lebih lanjut, kita harus mengetahui jenis-jenis konsentrasi larutan terlebih dahulu, karena dalam perhitungannya akan banyak melibatkan rumus-rumus konsentrasi.

Berikut ini adalah beberapa jenis konsentrasi larutan.

1. Molaritas (M), adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan

Rumusnya adalah : M = $\frac{n}{V}$ atau M = $\frac{massa}{Mr}$ x $\frac{1000}{mL}$

2. Molalitas (m), adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg pelarut.

Rumusnya adalah : m = $\frac{n}{P}$ atau m = $\frac{massa}{Mr}$ x $\frac{1000}{\text {gr pelarut}}$

3. Fraksi mol (X), adalah perbandingan mol bagian dengan mol seluruh komponen.

3.a Fraksi mol pelarut (Xt): Rumusnya Xt = $\frac{\text {mol terlarut}}{\text {mol terlarut + mol pelarut}}$

3.b Fraksi mol terlarut (Xp): Rumusnya Xp = $\frac{\text {mol pelarut}}{\text {mol terlarut + mol pelarut}}$

Hubungan fraksi mol zat terlarut & fraksi mol zat pelarut adalah: 

Setelah kita mempelajari konsentrasi larutan maka selanjutnya kita masuk ke bab inti yakni Sifat Koligatif larutan. Sifat koligatif larutan meliputi empat sifat fisik larutan berikut ini:

1. Penurunan tekanan uap (∆P)

2. Kenaikan titik didih (∆Tb)

3. Penurunan titik beku (∆Tf)

Tekanan uap dari cairan murni bergantung pada jumlah molekul yang meninggalkan fase cair menjadi fase uap. Jumlah partikel zat terlarut yang ditambahkan dalam cairan murni akan menjadi penghalang molekul cairan murni yang akan meninggalkan fase cair sehingga tekanan uap cairan murni (P⁰) lebih besar dari tekanan uap larutan (P). Hal itu menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan tekanan uap (∆P).

Dimana i = 1 + (n-1)α yang merupakan faktor Van’t Hoff dengan derajat disosiasi, α = $\text{(mol terion)/(mol mula-mula)}$ , dan n = jumlah koefisien ion-ion. 

Jika partikel zat terlarut ditambahkan dalam suatu pelarut, maka akan menyebabkan kenaikan titik didih (∆Tb), dimana titik didih larutan (Tblarutan) lebih besar dari titik didih pelarut (Tbpelarut). Dimana :

Jika zat terlarut ditambahkan dalam suatu pelarut, maka akan menyebabkan penurunan titik beku (∆Tf), dimana titik beku pelarut (Tfpelarut) lebih besar dari titik beku larutan (Tflarutan).

Osmosis adalah peristiwa berpindahnya zat pelarut dari larutan yang lebih encer ke larutan yang lebih pekat melalui membran semipermeabel.

Dimana :

π = tekanan osmotik (atm)

R = tetapan gas ideal = 0,082 L.atm/mol.K

Berdasarkan tekanan osmosik larutan, larutan terbagi menjadi tiga, yaitu :

1. Larutan isotonik, adalah larutan yang memiliki tekanan osmotik sama.

2. Larutan hipertonik, adalah larutan yang memiliki tekanan osmotik lebih besar.

3. Larutan hipotonik, adalah larutan yang memiliki tekanan osmotik lebih kecil.

1. 10 gram zat terlarut non elektrolit dilarutkan dalam 180 gram air pada suhu 26 C. Ternyata tekanan uap larutan turun sebesar 0,2 mmHg. Jika tekanan uap air = 25,2 mmHg.Tentukan massa molekul relatif dari zat non elektrolit tersebut!

∆P = $\frac{\text {mol terlarut}}{\text {mol terlarut + mol pelarut}}$ . P⁰

∆P =  P⁰ x $\frac{\frac{10}{\text{Mr}}}{\frac{10}{\text{Mr}} + \frac{180}{18}}$

0,2 =  25,2 x ${\frac{\frac{10}{\text{Mr}}}{\frac{10}{\text{Mr}} + 10}}$

0,2 x ${\left (\frac{10}{Mr} + 10\right )}$ = 25,2 x ${\frac{10}{\text{Mr}}}$

$\frac{2}{\text{Mr}} + 2 = \frac{252}{\text{Mr}}$

2 = $\frac{252}{\text{Mr}} - \frac{2}{\text{Mr}}$

2 = $\frac{250}{\text{Mr}}$

2. 10 gram urea $\text{(CO(NH$_2$)$_2$)}$ dilarutkan dalam 90 gram air pada suhu tertentu. Berapa tekanan uap larutan jika tekanan uap air pada suhu tersebut = 31 mmHg? Ar C = 12, H = 1, O = 16, N = 14.

P =  P⁰ x $\frac{\text {mol pelarut}}{\text {mol terlarut + mol pelarut}}$ 

P =  P⁰ x $\frac{\frac{90}{18}}{\frac{90}{18} + \frac{10}{60}}$

P = 31 x $\frac{5}{5 + 0,166}$

3. Hitunglah penurunan tekanan uap larutan etanol $\text{(C$_2$H$_5$OH)}$ 46%, jika tekanan uap air pada suhu tertentu = 32 mmHg!

∆P = $\frac{\text {mol terlarut}}{\text {mol terlarut + mol pelarut}}$ . P⁰

∆P =  P⁰ x $\frac{\frac{46}{\text{46}}}{\frac{46}{\text{46}} + \frac{54}{18}}$

∆P =  32 x $\frac{1}{1 + 3}$

4. 30 gram urea $CO\left ( NH_{2} \right )_{2}$ dilarutkan dalam sejumlah air. Jika tekanan uap air pada suhu 25 C adalah 62 cmHg dan tekanan uap larutan urea pada suhu yang sama sebesar 60 cmHg. Hitunglah massa air! 

P =  P⁰ x $\frac{\text {mol pelarut}}{\text {mol terlarut + mol pelarut}}$ 

P =  P⁰ x $\frac{\frac{x}{18}}{\frac{x}{18} + \frac{30}{60}}$

P = 62 x $\frac{\frac{x}{\text{18}}}{\frac{x}{\text{18}} + \frac{1}{2}}$

60 x ${\left (\frac{x}{18} + \frac{1}{2}\right )}$ = ${\frac{62x}{\text{18}}}$

$\frac{60x}{18}$ + $\frac{60}{2}$ = $\frac{62x}{18}$

30 = $\frac{62x}{18}$ - $\frac{60x}{18}$

x = 270. jadi massa air nya adalah 270 gram

Aplikasi penurunan titik beku dapat kita jumpai pada kegiatan pembuatan es krim yang lembut, antibeku pada radiator mobil, antibeku untuk mencairkan salju di jalan dan penggunaan es batu untuk tetap membuat ikan segar.

Tekanan osmotik berperan penting dalam kehidupan manusia diantaranya ialah digunakan pada mesin cuci darah, pengawetan makanan, serta penggunaan garam untuk membasmi lintah

Contoh kondisi penurunan tekanan uap akibat zat terlarut dapat dilihat pada kolam apung dan kadar garam dilaut mati

Kenaikan titik didih terjadi saat kita melarutkan sesuatu pada air yang dipanaskan hingga mendidih, proses destilasi dan penambahan garam saat memasak makanan akan membuat titik didih meningkat sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk mendidih.