Proses yang terjadi pada bagian tubulus kontortus proksimal di nefron ginjal adalah

Ngomongin tentang struktur ginjal manusia, maka akan berkaitan dengan proses terbentuknya urine nih, guys! Well, kalian pernah gak sih, bertanya-tanya bagaimana bisa urine keluar dari tubuh manusia? Memangnya dari mana sih, asal urine? 

Jadi guys, urine merupakan hasil penyaringan darah di mana proses terbentuknya sendiri perlu melalui beberapa tahapan yaitu filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi. Nah, proses pembentukan urine ini akan melibatkan struktur-struktur di dalam ginjal seperti glomerulus, tubulus proksimal, dan lain sebagainya. So, bagaimana struktur ginjal lainnya? Yuk, kita bahas bersama-sama!

Proses yang terjadi pada bagian tubulus kontortus proksimal di nefron ginjal adalah
Ilustrasi Ginjal (Dok. Pixabay)

Struktur Ginjal Beserta Fungsinya

1. Glomerulus (Proses Filtrasi)

Proses yang terjadi pada bagian tubulus kontortus proksimal di nefron ginjal adalah
Gambar struktur ginjal (Arsip Zenius)

Glomerulus merupakan salah satu bagian dari struktur ginjal yang berada dalam kapsula bowman dan terdiri dari kapiler-kapiler darah. Fungsi glomerulus adalah untuk menyaring darah atau filtrasi sehingga menghasilkan filtrat. Untuk menghasilkan urine, pertama-tama darah akan masuk ke glomerulus melalui arteri eferen. Lalu, di glomerulus ini terjadi yang namanya proses penyaringan. 

Nah, senyawa apa saja sih, yang disaring? 

  • H2O
  • O2 & Co2
  • Nutrien
  • Protein Darah (albumin)
  • Urea
  • HCO3-
  • H+
  • Hormon
  • Garam

Dari semua senyawa yang disebutkan tadi, ada senyawa yang gak bisa disaring nih guys, yaitu protein darah dan hormon. Dengan begitu, hasil filtrasi ini menghasilkan filtrat glomerulus yang mengandung H2O, nutrien, urea, HCO3-, H+, dan garam.

Oh iya guys, kalian tahu gak sih, kerusakan pada glomerulus dapat menyebabkan penyakit gagal ginjal, lho! Maka dari itu, Sobat Zenius harus rajin mengonsumsi air putih ya, agar terhindar dari penyakit ginjal. 

Baca Juga: Sistem Pernapasan Manusia

2. Tubulus Proksimal (Proses Reabsorpsi)

Proses yang terjadi pada bagian tubulus kontortus proksimal di nefron ginjal adalah
Bagian tubulus proksimal (Arsip Zenius)

Struktur ginjal selanjutnya ada yang namanya tubulus proksimal. Well, setelah melewati proses filtrasi di glomerulus, maka tahap selanjutnya adalah proses reabsorpsi yang terjadi di tubulus proksimal. Fungsi tubulus proksimal adalah untuk menyerap zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh. Kira-kira apa saja yang direabsorpsi? 

Senyawa-senyawa yang direabsorbsi yaitu HCO3-, NaCl, H2O, Nutrien, Ion K+, H+, dan NH3. Nah, hasil dari proses reabsorpsi ini meliputi H2O, Urea, HCO3, garam dan H+. 

Baca Juga: Sistem Reproduksi Pria dan Gangguannya – Materi Biologi Kelas 11

3. Lengkung Henle (Proses Reabsorpsi)

Setelah melewati proses reabsorpsi di tubulus proksimal, maka selanjutnya urine masuk ke dalam lengkung henle. Lengkung henle adalah salah satu bagian dari struktur ginjal yang terdiri dari dua bagian yaitu bagian turun dan naik. Pada bagian lengkung henle terjadi yang namanya reabsorpsi. Lah, kok reabsorpsi lagi? 

Well, di dalam ginjal sendiri akan terjadi banyak proses reabsorpsi karena tubuh sendiri sebenarnya tidak ingin membuang zat-zat yang masih dibutuhkan. Di bagian lengkung henle turun terjadi reabsorpsi air. Sementara itu, fungsi lengkung henle naik adalah untuk menyerap garam.

4. Tubulus Distal (Proses Reabsorpsi dan Augmentasi)

Tubulus distal adalah salah satu struktur ginjal yang di dalamnya terjadi proses reabsorpsi dan sekresi. Apa saja yang direabsorpsi? Senyawa yang direabsorpsi antara lain H2O, NaCl, dan HCO3.

Selain proses penyerapan, fungsi tubulus distal lainnya adalah untuk sekresi atau augmentasi, yaitu proses pengeluaran zat-zat yang tidak diperlukan tubuh meliputi K+ dan H+. Kemudian, urine akan masuk ke dalam tubulus kolektivus. 

5. Tubulus Kolektivus

Struktur ginjal selanjutnya adalah tubulus kolektivus nih, guys! Tubulus kolektivus merupakan saluran yang berfungsi untuk mengumpulkan urin dari banyak nefron. Selain itu, fungsi tubulus kolektivus yakni berperan dalam reabsorpsi air. Nah, pada tahap inilah zat yang dihasilkan adalah urine sesungguhnya. 

Contoh Soal Struktur Ginjal dan Proses Ekskresi 

  1. Proses yang terjadi pada lengkung henle turun atau lengkung henle descending adalah…

A. penyerapan air melalui aquaporin yang membutuhkan ATP

B. penambahan air ke urin primer agar urin tidak terlalu pekat

C. penyerapan garam-garaman melalui difusi membran

D. penyerapan air melalui proses osmosis

E. penyerapan garam-garaman melalui proses osmosis

Jawaban: Pada lengkung henle turun, terjadi proses reabsorbsi atau penyerapan air dengan cara osmosis. Kalau pada lengkung henle naik, terjadi proses penyerapan ion Na+ dan Cl- untuk menjaga konsentrasi cairan interstisial medula ginjal. Maka jawaban yang tepat adalah D. penyerapan air melalui proses osmosis.

Baca Juga: Kupas Tuntas Materi Sistem Koordinasi Manusia

Nah, itu dia guys, pembahasan kita hari ini mengenai struktur ginjal dan fungsinya. Ternyata ginjal sangat berperan penting ya, di dalam proses pembentuk urine. Btw, kalau masih ingin mendalami lagi materi hari ini kalian bisa langsung kunjungi Zenius ya, guys! 

Proses yang terjadi pada bagian tubulus kontortus proksimal di nefron ginjal adalah

Caranya mudah banget, kalian cuma perlu download aplikasi Zenius di smartphone kalian. Lalu, kalian bisa menonton berbagai video pembelajaran yang sudah disediakan. So, sampai jumpa di artikel selanjutnya. See you!


MANUSIA saban harinya wajib melakukan ekskresi atau pembuangan zat-zat sisa metabolisme. Salah satunya yaitu buang air kecil alias kencing dengan mengeluarkan urine.

Urine adalah hasil sisa metabolisme yang melalui proses sekresi dari ginjal yang kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh melalui saluran kemih. Urine biasanya mengandung zat yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh, sehingga perlu dikeluarkan karena dapat meracuni tubuh.

Lalu bagaimana proses pembentukan urine? Proses pembentukan urine di dalam tubuh adalah salah satu cara alami tubuh untuk mengeluarkan zat sisa metabolisme dan racun tubuh serta kelebihan kadar air untuk memelihara kesehatan. Proses pembentukan urine ini melibatkan beberapa organ terutama organ seperti ginjal, kandung kemih, dan saluran kemih.

Zat-zat sisa atau produk sampingan dari metabolisme butuh dikeluarkan oleh tubuh melalui pengeluaran urine dan tinja. Semakin banyak cairan yang dikonsumsi, maka semakin banyak urine yang akan dihasilkan oleh tubuh.

Proses pembentukan urin  terdiri dari tiga tahap, yaitu filtrasi (penyaringan), reabsorpsi (penyerapan kembali) dan augmentasi (pengeluaran zat).

1.Filtrasi
Proses pembentukan urine yang satu ini dilakukan dengan bantuan dari ginjal. Setiap ginjal mempunyai sekitar satu juta nefron ,yaitu tempat pembentukan urine.

Pada waktu tertentu, sekitar 20 persen dari darah akan melewati ginjal untuk disaring. Hal ini dilakukan agar tubuh dapat menghilangkan zat-zat sisa metabolisme (limbah) dan menjaga keseimbangan cairan, pH darah, dan kadar darah.

Proses penyaringan darah pun dimulai di ginjal. Darah yang mengandung zat sisa metabolisme akan disaring karena dapat menjadi racun untuk tubuh.

Tahapan ini terjadi di badan malphigi yang terdiri dari glomerulus dan kapsul Bowman. Glomerulus bertugas menyaring air, garam, glukosa, asam amino, urea, dan limbah lainnya agar dapat melewati kapsul Bowman.

Hasil penyaringan ini kemudian disebut sebagai urine primer. Urine primer termasuk urea di dalamnya merupakan hasil dari amonia yang sudah terakumulasi. Hal ini terjadi ketika hati memproses asam amino dan disaring oleh glomerulus.

Baca Juga: Pascaoperasi Tumor, Pele Mengaku Merasa Lebih Baik

2. Reabsorpsi Setelah filtrasi, proses pembentukan urine selanjutnya adalah reabsorpsi, yakni penyaringan ulang. Sekitar 43 galon cairan melewati proses filtrasi. Namun, sebagian besar akan diserap kembali sebelum dikeluarkan dari tubuh.

Penyerapan cairan tersebut dilakukan di tubulus proksimal nefron, tubulus distal, dan tubulus pengumpul.

Air, glukosa, asam amino, natrium dan nutrisi lainnya diserap kembali ke aliran darah di kapiler yang mengelilingi tubulus. Setelah itu, air bergerak melalui proses osmosis, yaitu pergerakan air dari area yang terkonsentrasi tinggi ke konsentrasi lebih rendah. Hasil dari proses ini adalah urine sekunder.

Pada umumnya, semua glukosa akan diserap kembali. Namun, hal ini tidak berlaku pada penyandang diabetes karena glukosa berlebih akan tetap dalam filtrat.
Setelah proses reabsorpsi berlangsung terbentuklah urin sekunder. Jika zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh diserap kembali, dibawa kemana ya zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh? Nah, zat-zat ini akan disekresikan pada tahap augmentasi.

3. Augmentasi
Augmentasi merupakan tahap terakhir dari proses pembentukan urin pada tubuh manusia. Jadi, seperti yang disebutkan di atas, zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh akan disekresikan, di sinilah tempatnya.

Augmentasi terjadi di tubulus kontortus distal dan tubulus kolektivus (pengumpul) sebagai tempat penyimpanan urin untuk sementara. Di tahap ini masih terjadi penyerapan kembali pada air, garam NaCl dan urea sehingga terbentuk urin sebenarnya yang harus dibuang oleh tubuh. (OL-13)

Baca Juga: Apa sih Bedanya Nabi dan Rasul dalam Islam? Tugasnya Beda? Ini Penjelasannya