Arteriosklerosis merupakan jenis penyakit karena pengendapan zat kapur pada dinding

Penyebab kolesterol tinggi mungkin tidak Anda sadari. Untuk menghindari gejala kolesterol tinggi, Anda bisa membatasi pola makan, rutin berolahraga, dan melakukan medical check up berkala.

04 Mar 2020|dr. Reni Utari

Trombus merupakan tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang tidak bergerak, sedangkan embolus merupakan tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang bergerak. Adapun sklerosis merupakan gangguan pada pembuluh nadi yang mengakibatkan mengerasnya pembuluh nadi. Pengerasan pembuluh nadi dapat terjadi karena pengendapan senyawa lemak (atherosklerosis) atau pengendapan senyawa zat kapur (arteriosklerosis). 

Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah D. 

Arteriosklerosis merupakan kondisi ketika dinding pembuluh darah arteri mengalami pengerasan. Berdasarkan penyebabnya, arteriosklerosis dibagi menjadi 2 jenis, yaitu aterosklerosis dan Monckeberg’s sclerosis. Aterosklerosis merupakan pengerasan dinding arteri karena adanya endapan lemak, seperti kolesterol. Sementara Monckeberg's sclerosis merupakan pengerasan dinding arteri karena adanya endapan zat kapur. Dengan demikian jawaban yang tepat adalah B.

Arteriosklerosis perlu dibedakan dengan istilah Atherosklerosis. Arteriosklerosis merupakan proses patologis yang melibatkan jaringan pembuluh darah (arteri) yang mengalami sklerosis (pengerasan). Sedangkan Atherosklerosis merupakan proses terjadinya pembuntuan akibat terjadinya pembuntuan atherom yang letaknya berada di lumen pembuluh darah. Atheroklerosis berasal dari dua nama athero dan sklerosis. Athero berasal dari bahasa yunani yaitu athere yang berarti bubur atau lunak.[1] Arteriosklerosis adalah suatu keadaan yang ditandai dengan hilangnya elastisitas dari arteri atau terjadi pengerasan arteri karena penebalan dinding pembuluh nadi yang akan menyebabkan penyakit jantung degeneratif, stroke, dan penyakit arteri lainnya.[1][2] Kondisi ini merupakan proses yang samar dimana serat-serat otot dan lapisan endotelial dari dinding arteri yang kecil serta arteriole mejadi menebal.[3] Terdapat faktor-faktor risiko penngkatan arteriosklerosis diantaranya adalah hiperkolesterolema, merokok, kegemukan, hipertensi, dan gaya hidup yang monoton.[1] Faktor-faktor tersebut meruakan faktor yang dianggap saling berkaitan dalam meningkatkan proses arterioklerosis.[1] Namun, terdapat empat faktor risiko biologis yang tidak dapat diubah, yaitu usia, jenis kelamin, ras, dan riwayat keluarga.[1] Wanita memiliki risiko yang lebih rendah terhadap penyakit ini.[1] Sebelum terjadi penyempitan arteri atau penyumbatan mendadak, arteriosklerosis biasanya tidak menimbulkan gejala.[4] Gejala bergantung pada lokasi terbentuknya, dapat berupa gejala jantung, otak, tungkai, atau tempat lain.[4] Jika arteriosklerosis menyebabkan penyempitan arteri yang berat, maka bagian tubuh yang disuplai darahnya tidak mendapatkan darah dalam jumlah memadai untuk mengangkut oksigen ke jaringan.[4] Gejala awal penyempitan arteri dapat berupa nyeri atau kram yang terjadi pada saat aliran darah tidak mencukupi kebutuhan akan oksigen.[4] Penatalaksanaan tradisional dari arteriosklerosis tergantung pada modifikasi faktor risiko, pemberian obat, dan tindakan keperawatan yang berhubungan dengan penyakit yang diakibatkan.[3] Beberapa teknik radiologi telah menunjukkan pentingnya hubungan terapeutik dengan prosedur pembedahan seperti angioplasti laser dan aterektomi rotasional.[3]

Arteriosklerosis merupakan jenis penyakit karena pengendapan zat kapur pada dinding

Arteriosklerosis

  1. ^ a b c d e f Arif Muttaqin (2009). Pengantar Asuhan Keperawatan Dgn Gangguan Sistem Kardiovaskular. Jakarta: Salemba Medika. ISBN 978-979-3027-6-6 Periksa nilai: length |isbn= (bantuan). 
  2. ^ Jansen Silalahi (2006). Makanan Fungsional. Yogyakarta: Kanisius. ISBN 979-21-1192-1. 
  3. ^ a b c Diane C. Baughman dan JoAnn C. Hackley (2000). Keperawatan Medikal- Bedah. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. ISBN 979-448-509-8. 
  4. ^ a b c d Devi Indriasari, S.Gz. (2009). 100% Sembuh Tanpa Dokter. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Grhatama. ISBN 978-602-95259-2-2. 

 

Artikel bertopik kedokteran atau medis ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arteriosklerosis&oldid=18636669"

Penasaran dengan penyakit yang menyerang pembuluh darah arteri ini? Mari simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Apa itu arteriosklerosis?

Arteriosklerosis adalah pengerasan pembuluh arteri. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah yang membawa oksigen dan nutrisi dari jantung ke seluruh tubuh mengalami penebalan dan menjadi kaku.

Perlu Anda ketahui bahwa pembuluh arteri yang sehat seharusnya bersifat fleksibel dan elastis. Ketika pembuluh ini mengeras, aliran darah menuju organ dan jaringan akan terhambat. Pada akhirnya, peradaran darah di dalam tubuh akan mengalami gangguan.

American Heart Association (AHA) dalam jurnalnya menjelaskan peningkatan kekakuan arteri (arteriosklerosis) merupakan ciri dari proses penuaan dan konsekuensi dari banyak keadaan seperti diabetes, aterosklerosis, dan gangguan ginjal kronis.

Pengerasan arteri juga merupakan penanda peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk infark miokard, gagal jantung, stroke, demensia, dan penyakit ginjal.

Menurut situs Mayo Clinic, arteriosklerosis dan aterosklerosis sering disamartikan. Padahal, keduanya menunjukkan kondisi yang berbeda.

Sekilas mirip, aterosklerosis sebenarnya merupakan jenis spesifik dari pengerasan pembuluh darah. Lebih jelasnya, aterosklerosis adalah penumpukan lemak, kolesterol, atau zat ain di dalam dan di dinding pembuluh arteri. Penumpukan ini Anda kenal dengan sebutan plak.

Plak dapat menyebabkan arteri menyempit, sehingga aliran darah terhalangi. Pada beberapa kasus, plak juga bisa pecah, menyebabkan bekuan darah dan menimbulkan masalah kesehatan yang membahayakan jiwa.

Apa saja tanda dan gejala arteriosklerosis?

Kondisi ini biasanya tidak akan menimbulkan gejala, sampai terjadi penyempitan atau penyumbatan pada arteri, barulah gejala muncul. Keparahan gejala bervariasi, tergantung bagian arteri mana yang terpengaruh.

Meskipun kondisi ini sering dianggap sebagai penyakit jantung, tidak berarti hanya arteri jantung saja yang terpengaruh. Bagian tubuh lain juga memiliki pembuluh arteri yang juga bisa mengalami kondisi yang sama.

Umumnya, orang dengan pengerasan arteri dan sudah menimbulkan penyempitan atau penyumbatan akan mengalami gejala berikut.

  • Jika arteri yang bermasalah berada di sekitar jantung, gejala yang dirasakan adalah nyeri dada (angina).
  • Bila arteri yang bermasalah mengarah ke otak, Anda mungkin akan mengalami mati rasa, kelemahan tiba-tiba pada lengan tangan atau kaki, kesulitan berbicara atau bicara tidak jelas, kehilangan penglihatan sementara pada satu mata, serta otot wajah yang terkulai. Kesemua gejala ini menandakan serangan iskemik transien yang bisa berkembang menjadi stroke.
  • Arteri yang menuju ginjal juga bisa bermasalah dan menyebabkan tekanan darah tinggi atau gagal ginjal.
  • Pembuluh arteri di lengan tangan atau kaki yang terkena akan menimbulkan nyeri kaki pada saat berjalan dan penurunan tekanan darah pada area kaki yang terkena (klaudikasio). Kondisi ini mengarah pada penyakit arteri perifer.

Jika Anda mengalami gejala yang disebutkan di atas, segera perika ke dokter. Diagnosis dan pengobatan lebih cepat bisa mencegah terjadinya serangan jantung, stroke, atau keadaan darurat lainnya.