Apakah yang wajib dilakukan oleh gereja dalam mencegah perilaku bullying

“Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa membenci teguran, adalah dungu.” Amsal 13: 1

Apakah yang wajib dilakukan oleh gereja dalam mencegah perilaku bullying
Dalam media sosial ataupun dalam kehidupan sehari-hari, kita sering membaca atau mendengar kata bully. Tak dapat dipungkiri bahwa kata ini begitu populer dalam masyarakat manapun, termasuk Indonesia. Banyak negara yang saat ini mempunyai kesadaran hukum yang kuat, memiliki hukum anti bullying.

Apakah arti bully itu? Melakukan “bully” dapat diartikan sebagai “memakai kekuatan atau kekerasan untuk mengintimidasi atau melecehkan orang lain”. Orang yang suka mem-bully adalah orang yang suka mencari mangsa-mangsa, yang dianggap lebih lemah, dan mengancam mereka untuk dicelakai/dilecehkan, atau benar-benar mencelakai/melecehkan mereka, agar maksudnya tercapai. Mereka umumnya adalah orang-orang yang mau dan yang terbiasa untuk “menangnya sendiri”, seperti layaknya orang preman (thug).

Bullying bisa terjadi di sekolah, di kantor, di rumah, di gereja dan dimana saja, termasuk di dunia maya. Bullying sudah ada sejak dulu, tetapi baru sejak dekade yang lalu disorot orang karena akibatnya yang sangat destruktif dalam kehidupan manusia. Banyak orang yang menjadi hancur hidupnya setelah menjadi korban bullying.

Sekalipun Alkitab tidak mempunyai kata bully atau bullying, dalam ayat diatas ada kata-kata yang berkaitan. Kata dungu dapat diartikan bodoh dan kasar, dan mereka yang dungu adalah yang orang-orang preman yang mempunyai kelakuan kasar, seperti mereka yang suka mem-bully. Memang dalam bahasa Ibrani dan Yunani, kata kasar atau kekasaran tingkah laku dapat dihubungkan dengan “kebodohan yang dimiliki hewan”. Seperti apa yang juga tertulis dalam ayat diatas, orang yang suka mem-bully biasanya sukar berubah sifatnya.

Walaupun bullying sudah tentu bertentangan dengan perintah Kristus untuk mengasihi sesama manusia, banyak orang Kristen yang menganggap itu “mungkin bisa saja diterima”. Misalnya, seorang suami atau majikan yang jika marah, sering membuat orang lain ketakutan. Selain itu, ada juga yang memandang pemimpin yang bisa mem-bully adalah orang yang macho atau benar-benar jantan.

Ada berbagai istilah mengenai bullying yang perlu diketahui umat Kristen, diantaranya:

  1. Intimidasi fisik adalah bullying yang berbentuk kekerasan badani, seperti: mendorong, memukul, melukai, dan meludahi.
  2. Intimidasi emosional adalah bullying yang melibatkan faktor-faktor lain selain interaksi fisik, seperti: penghinaan, komentar yang menghina, memberi nama panggilan, membodoh-bodohkan dan mengolok-olok.
  3. Intimidasi individu adalah bullying yang dilakukan perorangan dan bisa terjadi baik secara langsung atau online. Intimidasi individu juga bisa dilakukan dengan cara intimidasi fisik atau intimidasi emosional.
  4. Intimidasi kelompok adalah bullying yang dilakukan beramai-ramai terhadap seseorang, dengan cara intimidasi fisik atau intimidasi emosional. Ini juga dapat dilakukan secara langsung atau di dunia maya.

Intimidasi emosional (intimidasi sosial) sering terjadi dalam masyarakat secara tersembunyi karena kurang bisa terlihat. Ini bisa dilakukan misalnya dengan cara merampas hak orang lain (harta, anak, jabatan) dengan paksa. Dalam kehidupan keluarga, seorang suami bisa juga berhenti memberi uang belanja kepada istri atau anak, atau berhenti berkomunikasi jika mereka tidak tunduk sepenuhnya kepada kehendaknya.

Bullying adalah suatu dosa, dan maraknya kasus bullying di berbagai tempat adalah sangat menyedihkan. Pagi ini, anda mungkin ingin tahu bagaimana reaksi Yesus seandainya Ia masih ada bersama kita sekarang ini. Matius 5: 22 bisa memberi sebuah gambaran:

“Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.“

Jelas bahwa Yesus membenci bentuk bullying sekecil apapun. Karena itu, sebagai umat Kristen kita harus ikut berusaha bersama masyarakat umum, badan gereja, aparat hukum dan pemerintahan untuk menghilangkan praktik bullying dari kehidupan masyarakat. Itu adalah bagian panggilan kita untuk mengasihi sesama manusia.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Alkitab adalah Firman Tuhan, Kanonisasi dari beberapa Kitab dan Mazmur serta mujizat terbesar dalam sejarah umat manusia. Manfaat yang bisa kita ambil saatkitamembaca,merenungkan bahkan mempraktekkan dalam kegidupan kita sangat tak terhingga. Alkitab adalah otoritastertinggi dan sumber pedoman kebenaran yang sejati.

Terdapat lebih dari sepuluh manfaat saat kita mempelajari Alkitab yaitu menuntun manusia pada jalan Keselamatan (2 Timotius 3:15; Matius 4:4), membuat setiap orang Kristen yang kuat,Menyakinkan kehidupan kita akan keselamatan yang sudah kita terima, menguatkan keyakinan dan kuasa dalam doa,menginformasikan pada kita bagaimana berusaha membersihkan diri dari dosa, Memberikan efek Sukacita , Menimbulkan damai sejahtera dalam kehidupan orang percaya , Membimbing manusia dalam membuat keputusan-keputusan dalam kehidupan , Menyebabkan  manusia dapat menyatakan iman Anda , Menjamin kesuksesan dalam kehidupan rohani kita .

Saat ini, tak bisa kita sangkali bahwa hampir setiap aktivitas seseorang mulai dari kalangan anak-anak, remaja,pemuda sampai pada usia dewasa sudah pasti mengenal apa itu media sosial seperti Telegram,Whatsapp,Facebook,Instagram,Path,tiktok dan sebagainya. Media sosial ini cukup banyak memberikan dampak positif maupun negative bagi kehidupan manusia, tetapi juga dapat berdampak negatif jika penggunaanya terlalu berlebihan.Oleh karena itu, kita sebagai seorang Kristen hendaknya dapat membatasi dan memilih mana yang baik dan mana yang tidak baik bagi pribadi kita sendiri, jangan sampai media sosial digunakan untuk menjerumuskan kita kedalam hal-hal yang bersifat negatif.

Salah satu tujuan positif dari adanya jaringan media sosial adalah media sosial dapat menjalin kembali komunikasi dan percakapan virtual dengan saudara, teman ataupun kerabat lama. Namun, tidak pernah jauh dari tujuan negatif penggunaan media sosial adalah makin semangatnya masyarakat khususnya bagi kalangan usia remaja yang menggunakan media sosial hanya untuk menjadikan remaja lain bahkan teman,saudara atau kerabatnya sendiri sebagai cyber perundungan atau kejadian manakala seorang remaja diejek, dihina, di intimidasi atau dipermalukan oleh temannya sendiri melalui media sosial.

Perundungan itu sendiri dapat berupa penyiksaanataupelecehan yang dilakukantanpa motif, tetapidengansengajabahkandilakukanberulang-ulangterhadap orang yang dianggaplebihlemah/rendah. Perundunganbiasanyadilakukandalamsituasidimanaadahasratuntukmelukai, membuatseseorangmenjaditerasatertekan dan takut, trauma, depresi dan takberdayaataubalasdendam.

Perundungandapatdikelompokkankedalam 6 kategori:

1. Kontakfisiklangsungberupa Tindakan memukul, mendorong, menggigit, menjambak, menendang, mengunciseseorangdalamruangan, mencubit, mencakar, juga termasukmemeras dan merusakbarang yang dimiliki orang lain dan pastinya korban terdapatlukafisik/memar.

2. Kontak verbal langsungberupaTindakan mengancam, mempermalukan, merendahkan, mengganggu, memberipanggilannama (name-calling), sarkasme, merendahkan (put- downs), mencela/mengejek, mengintimidasi, memaki, menyebarkangosip.

3. Perilaku non-verbal langsung. Tindakan melihatdengansinis, menjulurkanlidah, menampilkanekspresimuka yang merendahkan, mengejek, ataumengancam; biasanyadisertai oleh perundunganfisikatau verbal.

4. Perilaku non-verbal tidaklangsung. Tindakan mendiamkanseseorang, memanipulasipersahabatansehinggamenjadiretak, sengajamengucilkanataumengabaikan, mengirimkansuratkaleng.

5. Perundungandigital. Tindakan menyakiti orang lain dengansarana media elektronik (rekaman video intimidasi, pencemarannamabaiklewat media social)

Bullying adalah masalah yang serius dan bisa dialami oleh siapa saja. Tak hanya dialami oleh siswa-siswi yang duduk di bangku sekolah saja, perundungan juga bisa terjadi di lingkungan kuliah, kerja, maupun tetangga. Agar tidak menjadi korban bullying, ada beberapa cara mencegah bullying yang bisa kamu lakukan. Yuk, simak cara-caranya di bawah ini.

1.    Tunjukkan Prestasi

Orang yang melakukan bullying umumnya beraksi karena rasa iri maupun dengki. Sebagian besar korban bullying pasti memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh orang yang menindasnya. Yang harus dilakukan oleh para korban bullying adalah tak ragu menunjukkan prestasinya, entah itu di sekolah maupun lingkungan kerja. Lama kelamaan si pelaku bully akan mundur dengan sendirinya karena merasa korbannya tidak terkalahkan.

2.    Jalin Pertemanan dengan Banyak Orang

Pernahkah kamu memperhatikan bahwa korban bullying umumnya suka menyendiri dan jarang memiliki teman? Cara mencegah bullying adalah menjalin pertemanan dengan banyak orang. Pastikan bahwa circle pertemananmu ini sehat dan tidak suka melakukan bully. Ketika korban bullying memiliki banyak teman, maka pelaku bully akan berpikir dua kali untuk menindasnya.

3.    Tumbuhkan Rasa Percaya Diri

Pelaku bully akan semakin bersemangat ketika mengetahui bahwa korbannya merasa minder dan semakin terpuruk. Untuk mencegah sekaligus memberikan efek jera pada pelaku bully, bangun rasa percaya diri agar tidak terlihat minder atau takut kepada si pelaku. Percayalah, pelaku bully akan malas menindas orang yang berani dan percaya diri.

4.    Tidak Terpancing untuk Melawan

Emosi terkadang memicu kita untuk bertindak ketika merasa ditindas. Akhirnya banyak korban bullying yang melakukan perlawanan. Boleh-boleh saja melakukan perlawanan, tapi kamu juga harus memikirkan bahwa pelaku akan semakin gencar menindasmu ketika kamu melawannya. Cara mencegah bullying bisa dimulai dengan tetap bersikap tenang dan sabar tanpa terpancing untuk melakukan perlawanan.

5.    Jadikan Bully-an Sebagai Penyemangat untuk Sukses

Sebagian koran bully akan merasa tidak berharga dan putus asa. Namun, untuk mencegah bullying yang menghancurkan dirimu sendiri, sikapi dengan positif semua perundungan tersebut. Jadikan bully-an sebagai sarana penyemangat agar kamu bisa meraih suksesmu. Ingat, balas dendam terbaik bukan membalas perbuatan jahat mereka, tetapi dengan membuktikan bahwa dirimu bisa menjadi sukses dan lebih baik dari mereka yang pernah mem-bully kamu.

6.    Jangan Menunjukkan Sikap Takut atau Sedih

Pelaku bully tentu akan merasa puas ketika berhasil membuat korbannya sedih, takut, dan semakin terpuruk. Cara mencegah bullying yang paling efektif adalah tidak menunjukkan sikap takut atau sedih di depan pelakunya. Jika kamu terus berkonsisten menunjukkan sikap seperti ini, maka pelaku bully lama kelamaan akan mundur karena takut.

7.    Laporkan pada Pihak yang Berwenang

Perundungan adalah masalah yang cukup serius, apalagi jika pelakunya dibiarkan tanpa sanksi yang berarti. Apabila kamu atau orang-orang di sekitarmu menjadi korban perundungan, saatnya kamu menyuarakan isi hatimu dengan melaporkan tindak perundungan ini ke pihak yang berwenang. Biarkan masalah tersebut diselesaikan oleh pihak yang berwenang untuk menghentikan bullying.

Cara mencegah bullying ini dapat dilakukan untuk menghindari diri sendiri atau orang lain dari kasus perundungan. Jangan biarkan diri sendiri maupun orang terdekatmu menjadi depresi karena dijadikan korban bullying.

Penyandang disabilitas juga sering dijadikan korban bullying. Mari  duku teman-teman disabilitas dengan cara ikut #GerakTakTerbatas, sebuah campaign yang akan mengajak kita memberi support pada penyandang disabilitas agar semangat menjalani hidup. Download juga aplikasi Gerak by Rexona di smartphone untuk mendapat kesempatan berbagai kursi roda bagi penyandang disabilitas yang membutuhkan.