Menulis adalah kegiatan yang holistik menurut saya. Pikiran, perasaan, gerakan motorik, selera dan gaya, serta karakter penulis terlibat di dalamnya. Menulis adalah salah satu ME TIME yang membawa kita ke percakapan dengan diri sendiri dan menikmati diri kita. Salah satu tugas mahasiswa Interaksi Manusia dan Komputer semester Gasal 2015/2016 adalah membuat catatan materi kuliah dalam kesendirian mereka dengan gaya menulisnya. Ada 7 mahasiswa yang mengumpulkan tulisan mereka. Mereka adalah Winnie "Paijo", Angga, Fery Liyut, Thomas dan 3 cewek ceria : Rebecca, Citta dan Mona. Setiap tulisan sudah mengalami perbaikan oleh jari-jemari saya, kecuali satu tulisan yang diluar kemampuan saya untuk memperbaiki. Saya menayangkan tulisan mereka untuk menjadi suatu pelajaran untuk kita, bahwa bagi sebagian generasi muda, kelancaran mereka menulis di sosial media tidak terjadi di catatan kuliah mereka. Bisa dibayangkan paper mereka yang dipagari oleh pilar-pilar ilmiah akan lebih memerlukan perbaikan. Dalam rangka menjaga nama baik mereka, tulisan yang saya akan tampilkan tidak disertai nama penulisnya. Urutan tayang juga tidak sesuai dengan urutan saya menyebutkan nama mereka di atas. Selamat menikmati, dan jangan lupa tersenyum. Dalam metode UCD (User Centered Design) pengguna produk mempunyai peranan penting dalam tahapan sebuah projek, yang bertujuan menghasilkan produk sesuai kebutuhan pengguna. MetodeUCD fokus pada tanggapan pengguna produk namun dilakukan berulang kali daritahap pertama sampai tahap implementasi.Di dalam metode UCD pengguna adalah pusat dari dua lingkaran: lingkaran luar (detail tugas, isi tugas, pengelolaan tugas, aliran tugas) dan lingkaran dalam (konteks, tujuan, lingkungan dan sasaran). Dengan demikian dalam UCD: (1) pengguna mempunyai peranan terpenting dalam lahirnya sebuah produk. (2) Sebuah produk dihasilkan daripengalamanpengguna di dalam interaksi antara pengguna dan sample produk. Tahapan dalam penggunaan metode UCD adalah :
Beberapa metode populer adalah Focus Group, Usability testing, Card Sorting, Participatory Design, Questionaire, dan Interview. Metode Focus Group dapat digunakan di awal sebelum melakukan desain, kita dapat menanyakan keinginan klien, hal ini terdapat dalam tahap Requirement Gathering. Hal ini membutuhkan sample yang kecil, tidak perlu banyak orang, dan hasilnya juga tidak perlu dihiting (kualitatif). [akhir tulisan] Hari ini matakuliah Interaksi Manusia dan komputer sangat menyenangkan. Seperti hari rabu biasanya kelas IMK ini sangat menarik dan berbeda dari mata kuliah lainnya dan cara belajarnya yang santai mengasyikkan dan saya mampu menerima Ilmu dengan baik karena cara penyampaian yang sangat mudah di mengerti.Kelas hari ini membahas tentang UCD atau User Centered Design yang berguna untuk merancang antar muka. Saya belajar bahwa beberapa hal penting dapat di perhatikan di dalam UCD. Wawancara adalah salah satu bagian terpenting dari User Centered Design, kemudian pendekatan UCD yang melibatkan pengguna dengan berbicara langsung dengan pengguna pada tahap-tahap penting projek, tujuannya adalah menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Lalu kami diajari beberapa Tahap projeknya yang pertama Reqiurement Gathering, Reqiurement Specification, design dan evaluate design. [akhir tulisan] Diskusi minggu ini tentang UCD kepanjangan dari User Centered Design, yang dimaksud UCD adalah suatu pendekatan yang menetapkan pengguna sebagai pusat perancangan dari proses pengembangan sistem. Pendekatan pada UCD didukung dengan adanya metode, teknik , prosedur dan prosesnya.Metode yang di maksud, ada 6 metode populer yang sering digunakan oleh perancang yaitu:
[akhir tulisan] UCD adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan filosofi perancangan, konsep yang diambil dari UCD ini adalah user sebagai pusat dari pengembangan sistem, dan tujuan/sifat-sifat, konteks dan lingkungan sistem semua didasarkan dari pengalaman pengguna. Pendekatan yang melibatkan pengguna dengan berbicara langsung dengan pengguna pada tahap-tahap penting projek, tujuannya adalah menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. UCD dapat dicirikan sebagai proses pemecahan masalah multi-tahap yang tidak hanya membutuhkan desainer untuk menganalisis dan meramalkan kecenderungan pengguna menggunakan produk, tetapi juga untuk menguji validitas asumsi mereka berkaitan dengan perilaku di dunia nyata dengan pengguna yang sebenarnya pada setiap tahapan proses dari persyaratan, konsep, model pra-produksi, produksi pertengahan dan pasca produksi yang menciptakan bukti untuk mengkonfirmasikan atau memodifikasi persyaratan yang asli. Pengujian tersebut diperlukan karena sangat sulit bagi para perancang produk untuk memahami secara intuitif apa yang pengguna alami pertama kali pada pengalaman desain mereka. Perbedaan utama dari filosofi desain produk lainnya adalah bahwa desain yang berpusat pada pengguna mencoba untuk mengoptimalkan produk di sekitar bagaimana pengguna dapat, ingin, atau perlu menggunakan produk, daripada memaksa pengguna untuk mengubah perilaku mereka untuk mengenal produk yang tidak lazim.Prinsip yang harus diperhatikan dalam UCD adalah :
[akhir tulisan] UCD adalah metode atau teknik dalam membuat suatu sistem atau produksi yang dengan tujuan atau goalnya adalah kepuasan dari pengguna tersebut, sehingga pengguna dapat menggunakan produk atau sistem tersebut dengan nyaman tanpa ada banyak pertanyaan. Cara yang dapat di lakukan dengan metode UCD adalah dengan cara pendekatan secara langsung kepada pengguna dengan cara bertanya langsung, survey yang dapat dilakukan agar mengetahui karakter pribadi pengguna, setelah melakukan riset dengan pendekatan pengguna pada saat sistem selesai dibuat, pengguna di harapkan melakukan tes pada sistem tersebut disitulah yang penting apakah sistem tersebut berhasil membuat seperti apa yang pengguna tersebut inginkan atau malah membingungkan, tujuan dari produk atau sistem dibuat agar pengguna nyaman dengan adanya metode UCD akan ada relasi antar pembuat dan pengguna sehingga keakuratan pembuatan sistem tidak memerlukan waktu lama dan sesuai keinginan pengguna karena tidak mungkin membuat sistem yang hanya dapat di pakai oleh pembuatnya saja, tujuan produk di ciptakan adalah mempermudah pekerjaan pengguna jadi anggap saja pengguna itu sebagai raja, sangat bermanfaat sekali UCD kerja juga tidak memerlukan berkali kali untuk menemukan goal, karena belum tentu pemikiran pembuat sistem dengan pemakai sama mungkin bisa 2x maintenance dari proses pembuatan lalu dilakukan tes dan ternyata hasilnya masih sangat kurang memuaskan pengguna lalu tinggal sedikit sentuhan agar pengguna dapat menemukan goalnya, biasanya setelah dilakukan UCD di awal dengan cara pendekatan tersebut sistem tidak meleset jauh dari permintaan pengguna. itu bisa juga di pakai survey dengan cara kuisioner tapi kalau penggunanya banyak karena pada hasil kuisioner tersebut dapat digunakan sebagai acuan rata rata karakter pemakai karena biasanya beda pemakai beda pemikiran Terima kasih untuk kontributor tulisan : Winnie "Paijo", Angga, Fery Liyut, Thomas, Rebecca, Citta dan Mona. |