Apakah virgin coconut oil sama dengan minyak klentik?

Lengo Klentik Versus VCO
Apakah virgin coconut oil sama dengan minyak klentik?
Oleh Yossy Suparyo   
Kamis, 11 September 2008 23:51
Suatu saat saya kelepasan ngomong menyebut minyak goreng dengan istilah lengo klentik. Beberapa teman langsung menyebutku dengan kata ndeso. Lengo klentik dipandang sebagai produk inferior dan dekat kaum miskin. Lucunya, di kota-kota ada istilah Virgin Coconut Oil (VCO) yang menjadi primadona kembang agribisnis. Lengo klentik dan VCO sebenarnya sama saja, yaitu minyak yang terbuat dari kelapa. Mengapa mereka dipahami berbeda?

Apakah virgin coconut oil sama dengan minyak klentik?
Menurut saya inilah paradok dunia modern. Di desa, terutama di Jawa, minyak goreng menjadi produk rumah tangga. Warga memarut daging kelapa dan santannya menjadi bahan baku lengo klentik. Proses pembuatan lengo klentik cukup sederhana. Kelapa diparut dan diambil santannya kemudian dipanaskan hingga airnya menguap dan tinggal padatan yang menggumpal. Gumpalan padatan ini disebut blendo.

Minyak dipisahkan dari blendo dengan cara penyaringan. Blendo masih banyak mengandung minyak sehingga masih bisa diambil minyaknya dengan cara diperas. Blendo sebagai residu (ampas) pembuatan lengo klentik memiliki rasa yang manis dan baunya harum. Blendo sering dibuat sambal atau teman makan getuk hangat.

Lengo klentik memiliki fungsi yang beragam. Bisa buat goreng-goreng, nyayur, bahkan bisa buat pelicin saat kerikan. Selain itu, lengo klentik banyak dijadikan minyak rambut. Supaya wangi ditambahi tambah oke ditambahi daun kaca piring dan bunga seperti kenanga dan melati, lalu namanya menjadi lengo bacem. Lengo bacem ternyata ampuh mencegah tumbuhnya uban. Tetangga saya telah berumur 50 tahun belum tumbuh uban karena rajin menggunakan minyak rambut ini.

Di era kekinian muncul istilah VCO atau minyak perawan. Setelah saya membaca buku, bagaimana membuat VCO ternyata tak beda dengan proses membuat lengo klentik yang dipraktikan ibu-ibu di pedesaan. Santan dipanaskan dalam suhu sekitar 100-110 derajat Celcius. Pada suhu itu, protein yang berikatan dengan air pun akan pecah. Selanjutnya, protein akan mengalami denaturasi (rusak). Dengan demikian, protein yang mengikat lemak (minyak) dari santan kelapa akan rusak juga.

Minyak kelapa ini kemudian akan bebas dari ikatan-ikatan emulsi dengan protein sebagai emulgatornya. Dengan lepasnya ikatan-ikatan tersebut, minyak akan mengumpul tersendiri. Sementara protein pun akan berkumpul menjadi satu. Protein tersebut dikenal dengan nama blendo. Nah, sama kan dengan cara membuat lengo klentik, istilah dan bahasanya saja yang ilmiah.

Jika prosesnya sama mengapa lengo klentik harganya murah sementara VCO lebih mahal puluhan kali lipat. Untuk 100 ml VCO bisa mencapai harga Rp 60.000,- sementara lengo klentik hanya Rp 1.000 per 100 ml atau Rp 10.000 per kilogram. Ibaratnya, satu keturunan beda nasibnya. Mungkin orang Indonesia suka membeli barang karena namanya yang aneh, yaitu Virgin Coconut Oil. Jangan-jangan kata virgin (perawan) yang bikin mahal? Ups!

 

  • Tentang Kami
  • Tim Kami
  • Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat dan Ketentuan

Kelapa salah satu buah penghasil minyak nabati yang memiliki keunggulan tersendiri. Terdapat dua jenis minyak yang dihasilkan oleh kelapa, yaitu minyak kelapa biasa (coconut cooking oil) dan Virgin Coconut Oil (VCO). Lalu apa perbedaan diantara kedua minyak tersebut?

Apakah virgin coconut oil sama dengan minyak klentik?

Ekstraksi 

Perbedaan minyak kelapa biasa dengan VCO terlihat dari proses pengekstraksian. Minyak kelapa yang biasa digunakan untuk memasak ini dihasilkan dari bagian daging kelapa yang kemudian dikeringkan atau disebut dengan kopra. Proses selanjutnya adalah digiling atau komprasi dingin dengan penambahan bahan kimia, seperti bahan pelembap sebanyak 6%.

 Sedangkan VCO, ekstraksi dihasilkan murni dari santan kelapa yang masih segar. Untuk menghasilkan VCO sendiri terdapat beberapa tahapan, yaitu fermentasi, churning atau proses pemisahan secara sentrifugal antara santan dan lapisan minyak, pendinginan dan pemberian aksi enzim untuk memisahkan antara minyak dengan air atau santan yang lembab.

Bentuk dan Komposisi

 Secara umum, antara minyak kelapa biasa dengan VCO memang tidak bisa dibedakan secara kasat mata. Namun, perbedaan dapat terlihat dari partikel, koloid maupun tingkat kelembapan antara minyak kelapa biasa dengan VCO. Jika dilihat secara cermat dan jeli,  asam lemak biasa mengendap di dalam minyak kelapa biasa. Sedangkan VCO tidak ada endapan di dalam minyak tersebut dan terlihat sangat jernih seperti air. Dari segi aroma, VCO lebih beraroma segar dan terasa seperti menghirup air kelapa segar murni. Maka dari itu, VCO selain dapat dikonsumsi juga bisa untuk perawatan kulit dan wajah.

Komposisi yang terkandung di dalam minyak kelapa biasa dan VCO pun terdapat perbedaan, walau secara umum beberapa kandungan tetap sama. Kandungan yang terdapat di kedua minyak ini antara lain Polyphenols, vitamin dan mineral. Namun VCO memiliki tambahan komposisi lain yaitu asam lemak, kolesterol baik dan tidak memiliki asam lemak non trans (non trans fatty acid). Selain itu, VCO juga memiliki kandungan Vitamin E yang tidak ada pada minyak kelapa biasa.

VCO dan minyak kelapa memang terkenal berasal dari daerah beriklim tropis, seperti Filipina, India, Sri Lanka dan Indonesia. Indonesia adalah salah satu penghasil minyak kelapa, baik itu minyak kelapa biasa maupun VCO terbanyak dan terbaik di antara negara lain di daerah Asia Pasifik. Khusus untuk VCO, merupakan komoditi yang menjanjikan karena di sukai tidak hanya di negara tropis tapi di Negara Eropa maupun Amerika.  

Baik minyak kelapa biasa (coconut cooking oil) maupun VCO di Indonesia saat ini sudah mudah didapat, baik di pasar swalayan maupun melalui website makanan sehat seperti di Lemonilo.com. Anda bisa mendapatkan minyak sehat tanpa perlu repot lagi.

Sumber:

  • Organic Facts
  • Mayo Clinic
  • Health Impacts
Apakah virgin coconut oil sama dengan minyak klentik?

Apakah virgin coconut oil sama dengan minyak klentik?

Apakah virgin coconut oil sama dengan minyak klentik?
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK

Minyak kelapa atau makanan yang diolah dan dikonsumsi bersamanya termasuk makanan yang tinggi lemak jenuh.

KOMPAS.com - Ada dua jenis minyak kelapa yang umum dijual di pasaran, yaitu minyak kelapa biasa dan minyak kelapa murni atau virgin coconut oil. 

Meski sama-sama terbuat dari buah kelapa, tapi kedua jenis minyak ini memiliki perbedaan. Baik dari segi pembuatan maupun kegunaannya. 

Melansir dari Times of India dan laman lainnya berikut perbedaan minyak kelapa dan virgin coconut oil atau VCO yang perlu diketahui. 

Baca juga:

1. Metode pembuatan 

Minyak kelapa umumnya terbuat dari buah kelapa kering atau biasa disebut kopra. Cara membuatnya yakni dengan menekan kopra menggunakan mesin pres untuk mendapatkan minyak kasar. 

Kemudian, minyak tersebut diolah sedemikian rupa sampai warnanya jernih dan tidak bau. 

Apakah virgin coconut oil sama dengan minyak klentik?

Apakah virgin coconut oil sama dengan minyak klentik?
Lihat Foto

FREEPIK/JCOMP

Oil pulling atau membersihkan mulut dengan minyak juga diyakini bisa menjadi salah satu cara memutihkan gigi yang efektif, salah satunya menggunakan minyak kelapa.

Di sisi lain, minyak kelapa murni diekstraksi dari santan segar lalu diproses hingga menghasilkan minyak kelapa murni yang kaya rasa dan tinggi antioksidan. 

Baca juga:

Untuk menghasilkan VCO terdapat beberapa tahapan yang umum dilakukan, yaitu fermentasi serta pemisahan santan dan lapisan minyak.

Kemudian, ekstraksi tersebut didinginkan dan diberi enzim khusus agar minyak dan air atau santannya tidak menyatu.

2. Penampilan 

Walau sekilas mirip, tapi sebetulnya minyak kelapa dan VCO berbeda. Jika dilihat lebih jeli, minyak kelapa memiliki warna sedikit lebih pekat dan terasa lebih berminyak. 

Sementara itu, VCO tidak terlalu berminyak dan konsistensinya pun ringan. Warna VCO biasanya juga lebih jernih. 

Baca juga: