Bagikan "Pajak atas impor atau ekspor, biasanya dikenakan untuk meningkatkan pendapatan atau untuk melindungi perusahaan domestik dan persaingan barang impor (tarif)." Show Otoritas Jasa Keuangan Secara sederhana dapat disimpulkan pengertian tarif sejumlah pungutan yang dibebankan atas suatu hal, kegiatan, kebijakan, atau apapun yang telah diatur dalam peraturan. Dalam skala pemerintahan, tarif dapat didefinisikan sebagai pungutan yang dibebankan untuk semua barang yang melewati negara baik keluar ataupun masuk dan diatur melalui perundang-undangan seperti tarif ekspor, tarif impor dan sejenisnya.
Dalam ekspor impor, tarif diberlakukan untuk menaikkan biaya impor untuk barang tertentu. Bagi konsumen domestik, cara tersebut bisa mengurangi permintaan barang impor karena harganya lebih mahal. Bagi pengekspor, tarif membuat produk mereka menjadi tidak kompetitif di pasar negara tujuan. Selain itu pengenaan tarif juga bisa melindungi produsen dalam negeri termasuk industri yang baru berkembang dan menyembangkan ketidakadilan pada praktik ketidak adilan para produsen asing yang melakukan praktik dumping alias menjual harga lebih murah daripada pasar mereka. Tarif juga bisa menambah pendapatan pemerintah dari pajak. Berdasarkan berbagai perspektif mulai dari penentuannya dan cara penarikannya, berikut beberapa jenis-jenis tarif atau istilah tarif lainnya beserta arti dan definisinya:
Squad, siapa yang suka membeli barang lewat online shop? Kadang-kadang online shop tersebut menjual barang-barang yang diproduksi di luar negeri, lho. Oleh karena itu, mereka harus membeli barang-barangnya terlebih dahulu, baru kemudian dikirim deh ke rumah kalian sesuai pesanan. Nah, proses tersebut sebenarnya sudah termasuk ke dalam kegiatan perdagangan internasional. Perdagangan internasional ini sendiri memiliki beberapa kebijakan, yaitu kebijakan di bidang ekspor dan impor. Yuk, kita pelajari kebijakannya satu persatu! Squad, kamu masih ingat kan tentang ekspor? Pada perdagangan ekspor, barangnya ini dihasilkan di negara kita - jadi bukan di negara asing, ya. Kamu tahu nggak sih, kebijakan ekspor ini sebenarnya bertujuan untuk melindungi produksi dalam negeri. Wah! Ternyata nggak hanya untuk mencari keuntungan aja, ya? Nggak dong! Oleh karena itu, ada beberapa kebijakan perdagangan internasional yang dikembangkan pemerintah. Ada apa saja, ya? Diskriminasi HargaApa sih yang dimaksud dengan diskriminasi harga? Diskriminasi harga adalah penetapan harga barang yang berbeda untuk masing-masing negara. Oleh karena itu, harga barang yang sama di negara A akan berbeda dengan harga barang di negara B. Oleh karena itu, mungkin saja lho, harga barang di negara B lebih murah dibanding harga barang di negara A. Padahal barangnya sama persis. Kebijakan ini dilakukan berdasarkan perjanjian untuk memenangkan persaingan serta untuk memperoleh keuntungan yang besar. Pemberian PremiKebijakan selanjutnya adalah kebijakan premi. Kebijakan premi merupakan salah satu kebijakan yang diambil pemerintah untuk memajukan ekspor. Bagaimana caranya, ya? Caranya adalah dengan memberikan premi kepada badan usaha atau industri yang melakukan ekspor. Pemberian premi banyak bentuknya nih. Bentuknya antara lain berupa bantuan biaya produksi serta pemberian pajak dan fasilitas lain, dengan tujuan agar barang ekspor memiliki daya saing di luar negeri. DumpingKamu sudah pernah mendengar istilah dumping? Dumping adalah penetapan harga barang ekspor lebih murah dibandingkan harga barang tersebut di dalam negeri. Ada kondisi tertentu yang harus kamu perhatikan jika ingin menerapkan kebijakan dumping. Kamu dapat melakukannya jika pasar dalam negeri berada di dalam kendali pemerintah. Tapi kamu tahu nggak sih, kebijakan dumping ini sudah dilarang, lho. Wah, kenapa dilarang? Kebijakan ini dilarang karena bisa mematikan persaingan penjual lain. Jadi, harap diingat ya Squad, kebijakan ini nggak dipakai lagi. Politik Dagang BebasPolitik dagang bebas merupakan suatu kondisi ketika masing-masing Pemerintah memberi kebebasan dalam ekspor dan impor. Kebebasan dalam perdagangan ini akan membawa beberapa keuntungan seperti mutu barang yang tinggi dan harga yang relatif murah. Larangan EksporSesuai dengan namanya, larangan ekspor adalah kebijakan suatu negara untuk melarang ekspor barang-barang tertentu keluar negeri. Ada beberapa alasan yang melatarbelakanginya, antara lain karena ada alasan ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Kok banyak ya alasannya? Contohnya apa saja, sih? Contoh alasan ekonomi antara lain adalah larangan ekspor karena ingin mendorong perkembangan industri lokal. Jadi, supaya industri lokalnya terus berkembang dan tidak "manja" dengan kebiasaan mengekspor barang ini. Lalu, kalau alasan politik, seperti apa ya? Contoh alasan politik adalah dilarangnya ekspor minyak bumi di negara Timur Tengah, misalnya Irak. Hal ini dikarenakan ada campur tangan politis dari PBB dan Amerika Serikat dalam bentuk embargo ekonomi. Kalau alasan sosial budaya, seperti apa dong? Contoh alasan sosial dan budaya adalah larangan ekspor benda-benda bersejarah dan ekspor hewan-hewan yang dilindungi. Jangan sampai kalian terlibat dalam kegiatan perdagangan ini, ya! Sekarang, kita masuk ke bagian impor ya Squad. Kamu tahu nggak impor itu apa? Impor itu kebalikannya ekspor, ya? Yes, betul banget! Dalam kasus impor barang, barangnya dibuat di luar negeri. Jadi, barangnya bukan berasal dari negara kita, ya. Sama seperti ekspor, ada beberapa kebijakan yang diterapkan dalam kaitannya dengan impor. Secara garis besar, kebijakan-kebijakan ini dilakukan untuk melindungi perusahaan dalam negeri. Kebijakan apa saja, sih? Kuy, simak penjelasannya satu persatu! KuotaKalian sudah pernah mendengar istilah kuota, kan? Pasti istilah kuota yang paling sering kalian dengar kuota internet habis, ya? Hahaha. Kalau kuota dalam impor itu, apa ya? Dalam konteks impor, kuota yang dimaksud adalah jumlah total suatu barang yang bisa diimpor dalam satu periode tertentu. Kuota impor ini sudah diprediksikan sebelumnya, sehingga seharusnya tidak mengganggu industri dalam negeri. Meskipun demikian, jika suatu negara sedang memberlakukan perdagangan bebas, maka kebijakan kuota tidak bisa dipakai lagi karena bisa menghambat proses perdagangan internasionalnya. TarifSesuai dengan namanya, kebijakan tarif ini berarti ada penerapan tarif yang tinggi untuk impor barang-barang tertentu. Kebijakan tarif ini diharapkan bisa membantu barang produksi dalam negeri meningkatkan daya saingnya di pasar. Jadi supaya konsumernya juga nggak beli barang-barang impor terus, nih. Ada sedikit perbedaan antara negara dengan sistem perdagangan bebas dan sistem perdagangan proteksi mengenai kebijakan tarif ini. Penganut perdagangan bebas akan mengenakan tarif yang rendah atas barang-barang impor. Sebaliknya, negara dengan sistem perdagangan proteksionis akan menetapkan tarif yang tinggi untuk barang impor. Jangan tertukar yaaa! SubsidiKamu pernah nggak sih, belanja barang impor tapi harganya jauh lebih murah dibanding barang lokal? Aneh nggak sih rasanya, kok bisa ya barang impor lebih murah dibanding barang lokal? Kamu pasti jadinya ingin beli barang impor terus, ya. Oleh karena itu, ada yang namanya kebijakan subsidi. Kebijakan subsidi ini bertujuan untuk menekan harga barang produksi lokal. Jadinya produk lokal bisa lebih murah deh dibanding produk impor. Hore! Larangan ImporKebijakan larangan impor dilakukan jika suatu negara diharuskan untuk menghemat devisanya. Selain itu, barang-barang yang dianggap berbahaya juga akan dikenakan kebijakan larangan impor. Jadi kamu harus ingat nih Squad, tidak semua barang bisa diimpor, ya! Squad, ternyata seru juga ya belajar mengenai kebijakan ekspor dan impor ini. Setelah membaca artikel ini, semoga kamu bisa lebih bijak lagi dalam berbelanja barang-barang impor maupun barang-barang lokal, ya! Kalau kamu mau belajar lebih lanjut lagi, belajar pakai ruangbelajar aja. Video belajarnya lengkap banget, latihannya apalagi. Download sekarang, yuk!
Referensi Artikel diperbarui 25 Desember 2020 |