Apakah tujuan dari pajangan karya siswa di dalam kelas

Memajang Karya Siswa
(Kolaborasi Siswa-Guru)

1. Pendahuluan
Kelas yang dipenuhi dengan karya/pekerjaan siswa merupakan pemandangan yang menyenangkan karena memberi pesan kepada mereka bahwa pekerjaan dan belajar mereka penting. Selama ini yang menentukan pemajangan karya siswa biasanya guru, bukan siswa. Clayton (2002) mengajukan gagasan tentang pemajangan karya siswa yang melibatkan siswa, jadi merupakan kolaborasi antara siswa dengan guru. Ia beranggapan bahwa melibatkan siswa dalam memajang hasil pekerjaan mereka dapat meningkatkan tanggungjawab siswa dalam perkembangan belajarnya. Mereka bias dibiarkan bebas memilih pekerjaannya yang akan dipajang guru, bisa juga diserahi tugas mendisain dan memajang pekerjaan di papan (bulletin board), atau mereka bisa juga ditugasi untuk mengelola sendiri seluruh proses mulai dari memilih, membuat tempat pajangan, dan memeliharanya.

2. Manfaat kolaborasi siswa-guru dalam memajang karya siswa
Melibatkan siswa dalam mengelola pajangan dapat memberi manfaat, baik manfaat yang berkaitan dengan proses pendidikan, maupun manfaat praktis.

Manfaat Pendidikan: • Siswa mempunyai kesempatan untuk belajar mempraktekkan ketrampilan akademik dan social. • Ketika mereka memilih sendiri karyanya untuk dipajang,mereka belajar untuk melakukan refleksi atas apa yang telah mereka kerjakan. • Dengan menciptakan pajangan yang lebih mengutamakan USAHA dari pada HASIL SEMPURNA, anak akan lebih memahami bahwa belajar adalah proses pertumbuhan, bukan hanya proses penguasaan. • Kolaborasi macam ini juga dapat meyakinkan/menguatkan rasa tumbuh kembangnya kompetensi mereka dan memberikan pengalaman kepada mereka untuk mengambil keputusan baik secara individu maupun kelompok.

• Memberi kesempatan kepada mereka untuk belajar dari orang lain, menghargai pekerjaan orang lain, menumbuhkan empati, menghormati, dan menumbuhkan rasa kebersamaan dalam komunitas kelas.

Manfaat Praktis: • Mengembangkan ketrampilan mengukur, menggunting, menggunakan alat-alat, dan menulis.

• Mengembangkan ketrampilan berorganisasi dan pengambilan keputusan.

Pada dasarnya semua aspek dalam kegiatan tersebut menjadikan anak mengambil tanggungjawab dalam bagian dari kehidupan kelas.

3. Mengajari siswa cara memilih hsil karya untuk pajangan
Agar anak merasa nyaman memilih karyanya untuk pajangan, guru perlu mengajari mereka bagaimana menilai pekerjaan mereka dan bagaimana memilihnya. Berikut ini langkah-langkah yang perlu dilakukan.

(1) Membuat kriteria untuk memilih karya untuk dipajang. Mulailah dengan bertanya: “Mengapa kita memajang pekerjaan di kelas?” Mungkin mereka menjawab: • Supaya kita bisa melihat apa yang telah dikerjakan teman • Supaya kita bisa menunjukkan karya yang membuat kita bangga • Supaya bisa belajar lebih banyak tentang suatu topik

• Agar ada hal menarik yang dipajang di tembok dsb.

Guru bisa menambahkan bahwa pajangan juga bisa berguna untuk merefleksi pekerjaan kita sendiri, belajar dari pekerjaan teman, dan membuat kelas menjadi indah.

Kriteria untuk memilih karya pajangan: • Karya tersebut menunjukkan usaha kita, bukan hanya menunjukkan pekerjan yang baik. • Karya menunjukkan perkembangan dan perbaikan • Kita merasa bangga dengan karya tersebut,

• Karya tersebut penting buat kita

(2) Praktek memilih karya untuk pajangan
Berilah mereka kesempatan untuk menggunakan kriteria yang berbeda dalam memilih karya untuk pajangan. Misalnya, biarkan mereka memiih karya tulis dari portfolionya sesuai dengan keinginannya.

(3) Minta pendapat teman
` Biarkan mereka meminta pendapat teman sekelas sebelum memajangnya. Mereka mungkin menunjukkan aspek yang ingin mereka perhatikan.

4. Mengajari siswa membuat pajangan yang efektif Pajangan yang efektif adalah yang membuat setiap karya yang dipajang memancarkan hal yang membuat bangga pemiliknya. Karya tersebut lebih menonjol bila dibandingkan dengan lingkungan sekitarnya. Cara-cara yang bisa dilakukan guru adalah: • Ingatkan siswa mengapa kita memajang karya di kelas • Memeriksa pajangan yang ada. Ajak mereka melihat pajangan tersebut dan ajak mereka memeriksa pajangan tersebut tentang efektifitasnya. • Buatlah daftar kriteria pajangan efektif. Setelah melihat pajangan dan membuat daftar tujuan memajang karya, buatlah petunjuk menciptakan pajangan yang efektif, misalnya, pajanan harus: (1) sederhana, (2) menunjukkan apa yang paling penting dari karya tsb, (3) dekorasi harus cocok dengan karya yang dipajang, dan pajangan lebih menojol dari pada dekorasinya, (4) pajangan mencantumkan nama pemiliknya, judul karya, atau mungkin ada hal lain tentang karya tersebut.

(5) Pajangan rapi

• Letakkan petunjuk tersebut di dekat tempat pajangan • Ajari mereka cara-cara membingkai dan memajang karyanya

• Siswa bisa menambahi dengan label lain yang diperlukan misalnya tema, siapa pembuatnya, foto pembuatnya, dll.

Empat tips tentang Pajangan

(1) Pajangan harus memiliki hubungan yang bermakna dengan kurikulum.
Pajangan merupakan alat yang efektif untuk belajar dan mengajar.

(2) Ciptakan pajangan yang menghargai usaha, bukan hanya pekerjaan yang sempurna. Hindari adanya nilai atau komentar pada karya yang dipajang.

(3) Pastikan ada pajangan yang merefleksikan upaya seluruh siswa dalam kelas tersebut. Hal ini untuk menumbuhkan rasa kepemilikan dan memiliki pengaruh yang kuat pada pembentukan komunitas.

(4) Jaga kemutakhiran pajangan, bermakna, dan tidak berserakan. Pajangan harus diganti sesuai dengan perjalanan relevansinya dengan kurikulum. Bila ruang terbatas, karya dipajang bergiliran dari pada dipaksakan sampai berjubel.

Reference:
Clayton, Marlyn K. 2002. Displaying Student Work. An Opportunity for Student-teacher collaboration. http://www.responsiveclassroom.org.


Page 2

Pengantar

Salah satu upaya untuk mengoptimalkan pembelajaran PAKEM adalah dengan mengembangkan lingkungan kelas yang mendukung. Di bawah ini adalah beberapa contoh inovasi lingkungan kelas yang dapat mendukung terciptanya pembelajaran PAKEM.

1. Pajangan kelas • Pajangan kelas merupakan tempat untuk memamerkan hasil kreasi semua siswa dalam proses pembelajaran. Jadi semua siswa memiliki tempat untuk memajangkan hasil karyanya. • Pajangan kelas dapat dibuat dari bahan sederhana seperti bambu atau bahan yang lebih mahal semacam melamin. • Prinsipnya terdapat nama siswa dan tempat untuk menggantungkan karya siswa seperti paku, penjepit atau yang lainnya.

• Umumnya pajangan siswa diletakkan di dalam kelas

2. Sudut Baca • Sudut baca merupakan tempat untuk mewadahi berbagai bahan bacaan seperti buku, majalah, cerita koran atau yang lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh siswa dalam belajar. • Pajangan kelas dapat dibuat dari bahan sederhana seperti papan kayu yang disangga dengan plat L atau berbentuk rak-rak buku. Jika masih tersedia tempat, sudut baca dapat dilengkapi dengan beberapa kursi, bangku atau tikar untuk membaca sambil lesehan. • Prinsipnya terdapat tempat untuk mewadahi bahan bacaan

• Umumnya sudut baca diletakkan di pojok kelas sehingga sering pula disebut dengan pojok baca.

3. Pengaturan bangku • Pada dasarnya pengaturan bangku untuk kelas pakem dibuat sedemikian rupa sehingga dapat mengakomodasi interaksi antar siswa. • Umumnya bangku diatur berkelompok-kelompok.

• Idealnya menggunakan bangku dan meja yang mudah digeser

4. Alat Peraga dan Media • Salah satu ciri pembelajaran PAKEM adalah belajar sambil bekerja. Jadi, alat peraga merupakan perangkat yang perlu tersedia di kelas. • Alat peraga dapat dibuat sendiri oleh guru memanfaatkan alat-alat/bahan sederhana.

• Alat peraga tidak perlu dipajang, dimasukkan dalam kotak/dos dan dipergunakan ketika diperlukan.

5. Jam kejujuran • Jam kejujuran merupakan peraga jam dinding untuk semua siswa yang mana jarum-jarumnya dapat diputar/diubah

• Setiap anak memiliki sebuah peraga jam dan mengubah jarumnya sesuai dengan waktu kehadirannya

6. Pohon Prestasi • Pohon prestasi merupakan tempat bagi guru untuk memberikan penghargaan kepada siswa. • Pohon prestasi dapat berupa gambar pohon di kertas dan ditempelkan di tembok.

• Pohon prestasi dapat pula di buat dari ranting pohon sungguhan dan penghargaan berupa bintang atau yang lain di kaitkan pada ujung-ujung ranting tersebut

7. Point Prestasi • Setiap siswa dapat memperoleh point prestasi

• Point prestasi dapat berupa daftar nama siswa dan kolom untuk menempelkan

8. Folder/Tempat Karya Siswa • Setiap siswa mempunyai tempat tersendiri untuk mengumpulkan karya-karya mereka yang sudah tidak di pajang lagi. • Folder dapat dibuat dari kardus bekas atau kotak susu bekas dan bisa di balut dengan kertas kado supaya terlihat manis.

• Folder diletakkan ditempat yang aman secara berjajar dan diberi nama setiap siswa.

9. Bank Kelas • Kelas dapat memiliki bank kelas bagi siswa yang kelebihan uang jajan • Kotak amal dapat dibuat dari kaleng biskuit .

• Uang yang terkumpul dapat dipergunakan untuk membeli keperluan kelas seperti buku cerita, kitab dan sebagainya

10. Kotak Soal • Kotak soal berisi soal hari ini yang di buat oleh guru. • Kotak soal dapat dibuat dari kardus bekas atau kotak susu bekas dan bisa di balut dengan kertas kado supaya terlihat manis. . 11. Kebun Percobaan • Lahan di luar kelas dapat dimanfaatkan sebagai kebun percobaan untuk pelajaran IPA • Jika tidak tersedia area kebun percobaan dapat memanfaatkan pot atau polibag yang harganya relatif murah

• Jika memungkinkan kebun percobaan dapat menghasilkan produk yang dapat dijual misalnya bunga, bonsai, sayuran dan sebagainya.

12. Emblem • Emblem adalah karton dengan tulisan tertentu yang dilengkapi dengan penjepit untuk dijepitkan di baju

• Emblem dapat membantu siswa menghapal sesuatu

13. Karya Tiga Dimensi • Karya tiga dimensi yang dihasilkan siswa juga dapat dipajangkan di kelas asalkan tidak mengganggu.

• Jika memungkinkan areal di luar kelas juga dapat digunakan sebagai pameran karya/ majalah dinding kelas

14. Point Prestasi
• Setiap siswa dapat memperoleh point prestasi

15. Point prestasi dapat berupa daftar nama siswa dan kolom untuk menempelkan pointnya


Page 3

1. Dapatkan ketertarikan siswa yang sesungguhnya. Sapa siswa ketika masuk. Pahami budaya dan bahasa prokem mereka. Dorong keterlibatan dan berikan reward. Dekati siswa secara individual tidak hanya keseluruhan kelas. 2. Komunikasikan aturan kelas dengan jelas. Jelaskan aturan kelas serta konsistensinya. Tegakkan aturan dengan adil dan konsisten. 3. Jadilah orang yang obyektif bukan pengailan. Berusahalah untuk mengadopsi perspektif siswa. Pandanglah isu dari berbagai perspektiv. 4. Tunjukkan bahwa kita adalah manusia. Siapkan diri untuk mengakui kesalahan atau kekurangan. Jika perlu gunakan humor. 5. Minimalisasi perbedaan kekuasaan dalam komunikasi setiap hari. Duduk dibelakang meja atau podium dapat menunjukkan kesan bahwa kita ingin menciptakan jarak antara guru dengan siswa. 6. Atasi masalah kelakuan secara langsung dan secepatnya. Isu dan konflik yang tidak diselesaikan biasanya akan kembali. Atasi masalah sebelum berkembang semakin parah. 7. Pakailah pendekatan kolaborativ. Maksimalkan kesempatan siswa untuk membuat pilihan di kelas. Pandanglah siswa sebagai milik siswa bukan milik guru. Secara aktif terimalah pendapat siswa.

Aturan Kelas Kita

Organisasi Aturan dan prosedur sebaiknya dibangun dalam hubungannya dengan strategi pembelajaran yang dapat membantu siswa menemukan kebutuhan pribadi dan akademiknya. • Atur tempat duduk dalam bentuk U, baris atau lingkaran sehingga kita mudah mengawasi dan bergerak mendekati siswa. • Tentukan jadwal setiap hari dan diskusikan perubahannya pada pagi hari. • Libatkan siswa sampai anda benar-benar memberikan instruksi yang jelas pada suatu kegiatan. • Libatkan siswa untuk lebih bertanggung jawab pada pembelajaran dengan cara tidak melakukan tugas yang dapat dilakukan oleh siswa. • Tentukan cara-cara mengumpulakn PR membagi kertas dsb. • Bergeraklah disekitar ruangan dan ketahuilah kebutuhan individu siswa.. • Tentukan arahan dengan sederhana dan bertahap. • Ingatkan siswa tentang prosedur kunci dihubungkan dengan pelajaran berikutnya.. • Gunakan kompetisi kelompok untuk merangsang belajar. • Bangun kegiatan transisi Komunikasi Komunikasi efektif merupakan dasar manajeman kelas yang baik. Ketrampilan komunikasi terdiri dari mengirim dan menerima. Mengirim pesean • Informasi sangat berguna jika diberikan sebelumnya • Berbicaralah langsung pada mereka untuk mendapat respek dan perhatian. • Berbicaralah dengan sopan sebagai teladan bagi siswa. • Tunjukkan tanggung jawab dengan berkata “saya” • Berikan pernyataan bukan pertanyaan. Pertanyaan seringkali menakutkan siswa. Menerima pesan (teknik menjadi pendengar yang baik): • Jadilah pendengar yang empatik. Hal ini akan membuat siswa merasa pernyataannya dapat didengar dengan baik dan diterima. • Tunjukkan reaksi sehingga siswa merasa berdialog. • Lakukan kontak mata dan sadarilah pesan-pesan non verbal. • Tunjukkan kepemimpinan yang baik dengan gerakan, ekspresi wajah dan gesture. Monitoring Berikut ini adalah teknik-teknik yang berguna untk merespon gangguan di kelas • Lakukan pengamatan kelas secara berkala untuk memperhatikan dan merespon potensi masalah. • Lakukan reaksi dengan cepat dan tenang jika ada anak yang nakal . • Lakukan kontak awal yang positif dengan menghargai kelakuan baik dan menentang kelakuan yang kurang baik. • Ingatkan siswa tentang aturan kelas • Jelaskan siswa tentang aturan, prosedur dan konsekuensinya jika terjadi pelanggaran. • Terapkan konsekuensi yang konsisten terhadap kelakuan kurang baik. • Informasikan pada siswa bahwa mereka memilih konsekuensi dari kelakuannya. • Gunakan konsekuensi yang secara alamiah mendidik. • Ketika ada satu atau dua siswa sangat mengganggu, fokuskan siswa yang lain untuk melaksanakan tugas, dan carilah waktu untuk berbicara dengan siswa yang mengganggu. Menyampaikan pelajaran • Libatkan siswa dalam mengevaluasi pekerjaannya sendiri. • Tuliskan garis besar, definsi atau bimbingan untuk membantu siswa mengorganisasi pikiran dan memfokuskan perhatian. • Ajukan pertanyaan dan dan berikan waktu sebelum menunjuk seseorang. • Variasikan gaya mengajar dan materi untuk mewadahi perbedaan gaya belajar siswa.. • Tentukan tugas dengan kesulitan tertentu sehingga cocok untuk tingkat kemampuan yang beragam. • Hubungkan bahan-bahan dengan kehidupan siswa kapanpun memungkinkan. • Animasikan, buat antisipasi dan gunakan kegiatan-kegiatan untuk memancing ketertarikan siswa dan meningkatkan motivasi untuk berpartisipasi.

• Libatkan siswa dalam pembelajaran kooperative, kompetisi kelompok, diskusi kelompok, debat dan bermain peran.

Daftar reward 1. Duduk di kursi guru 2. Ortu mendapat telfon tentang kehebatan anaknya. 3. Duduk di barisan terdepan 4. Mendapatkan permen 5. Membawa pulang peliharaan kelas semalam. 6. Membantu siswa lain yang lebih muda 7. Membantu guru 8. Mendapat stempel 9. Membawa pulang alat peraga semalam 10. Pindah tempat duduk yang disukai. 11. Menjaga binatang di meja. 12. Tidak ada PR 13. Bercerita di depan kelas 14. Menjadi pemimpin dalam permainan kelas 15. Membaca untuk teman-temannya

16. Memilih film untuk dilihat teman-temannya.

Saya sudah selesai, lalu ngapain? 1. Cek ulang pekerjaanmu. Apakah bisa diperbaiki? 2. Membaca buku. 3. Menulis dalam jurnal. 4. Menulis cerita. 5. Membantu teman yang lain. 6. Mengatur meja 7. Mengatur kelas 8. Melihat hasil kerja teman 9. Menyiapkan untuk tes. 10. Membuat catatan pada seseorang yang lain yang juga sudah selesai. 11. Pergi ke perpus dan mencari buku. 12. Bekerja dengan komputer. 13. Tiduran di atas meja

14. Bertanya pada guru jika tidak ada sesuatu yang dapat dilakukan

Cara membangkitkan kelakuan baik These are mostly suited for the younger students but can be adapted for older classes. • Aturan Kelas Diskusikan dengan siswa sejumlah aturan kelas dan konsekuensinya jika melanggar. • Kartu berwarna Pada saku nama dapat diberikan warna-warna. Merah berarti melanggar aturan, kuning hati-hati dan hijau berarti telah bertindak sesuai dengan harapan. • Point Kelas Pajangkan sistem talus suatu poin pada sebuah papan. Setiap kali siswa menunjukkan prestasi, berikan poin. Jika kelas mencapai poin tertentu berilah hadiah berupa kegiatan yang mengasyikkan. • Positive Popsicle Sticks

Tuliskan komentar positif pada batang sedotan misalnya; “ sangat aktif” , “ suka membantu” dll. Jika seorang anak menerima beberapa sedotan berikan padanya reward.

Managemen Ruang Pengaturan kelas yang baik tidak menjamin perilaku baik dari siswa sementara pengaturan kelas yang kurang baik dapat menciptakan kondisi yang mengarahkan pada masalah. * Guru hendaknya dapat mengamati seluruh siswa dan memonitor perilaku siswapada seluruh waktu. Guru hendaknya juga dapat melihat pintu dari tempatnya duduk. * Guru hendaknya dapat mengakses semua ruangan kelas. * Siswa dapat melihat guru dan presentasinya tanpa harus menoleh atau berpindah. * Buku-buku, presensi, ijin meninggalkan kelas dan buku acuan siswa hendaknya telah disiapkan.

* Beberapa pajangan hendaknya tersusun dengan baik sehingga kelas menjadi menarik.

Mengatur perilaku Negatif Siswa * Lakukan pengawasan secara teratur sehingga kelakuan yang kurang baik dapat segera diketahui dan dicegah untuk menular pada yang lain atau menimbulkan kekacauan yang lebih besar. *Lakukan tindakan jika terdapat kelakuan yang menyimpang sedemikian sehingga tidak menyela kegiatan kelas atau menyita perhatian siswa dengan cara: – Dekatilah siswa, lakukan kontak mata dan berikan sinyal non verbal untuk menghentikan tindakan siswa. – Panggil nama siswa atau berikan perintah non verbal pendek untuk menghentikan perilaku siswa. – Berikan pengarahan pada siswa untuk memfokuskan perhatian.

– Perilaku yang serius semacam perkelahian harus segera diatasi, pelajaran dihentikan dan diserahkan pada petugas sekolah.


Page 4

Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : X/I Standar Kompetensi : Memahami hakikat Biologi sebagai ilmu Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi Ruang Lingkup Biologi Alokasi Waktu : 2×45 Menit (1x pertemuan) Indikator : – Dengan teka-teki siswa diharapkan mampu Mengidentifikasi macam – macam ruang lingkup Biologi dari lingkungan Dengan diskusi siswa diharapkan mampu menyebutkan macam-macam ruang lingkup Biologi Dengan diskusi dan presentasi siswa diharapkan mampu menjelaskan pengertian dan bagian – bagian dari ruang lingkup Biologi. Tujuan Pembelajaran : – Siswa mampu menyebutkan ruang lingkup biologi dari lingkungan – Siswa mampu menjelaskan manfaat ruang lingkup yang ada pada biologi. – Siswa mampu menjelaskan bagian-bagian penting dari ruang lingkup Biologi.

Materi Ajar : Identifikasi Ruang Lingkup Biologi

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN a.Kegiatan Awal (15 Menit) Guru menyampaikan salam kemudian mengajak siswa berdoa dengan dipimpin oleh ketua kelas. Guru mengecek kehadiran siswa Guru menyampaikan tema dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Guru memusatkan pikiran siswa dengan mengajukan beberapa teka-teki diantaranya: – aku cukup beruntung di dunia. Aku merupakan cabang dari biologi yang ditugaskan untuk mempelajari bagian-bagian dari tumbuhan seperti ciri-ciri, kehidupan, siapakah aku? – aku merupakan makhluk hidup yang berukuran sangat kecil, aku punya banyak manfaat tapi aku juga punya banyak kerugian. Cabang ilmu biologi apa sih yang mempelajari aku? – Setelah siswa selesai menjawab teka-teki yang diajukan oleh guru menggali lagi pengetahuan awal siswa dengan mengkaitkannya dengan materi pelajaran biologi apa sajakah yang didapatkan oleh siswa selama smp. b. Kegiatan Inti (60 Menit) – Guru membagi siswa kedalam 5 kelompok sesuai dengan ruang lingkup biologi yang akan dipelajari yaitu botani, zoologi, mikrobiologi, sitologi,dan histology dengan cara menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa soal dan bagian lainnya berupa jawaban yang dibuat berdasarkan pembagian dari ruang lingkup biologi. – Setiap siswa yang mendapat satu buah kartu akan memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang dan kemudian setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban). Selain itu juga para siswa dalam hal ini dituntut untuk mengenali dirinya termasuk dalam bagian ruang lingkup biologi yang mana. – Setelah menemukan pasangannya para siswa dituntut untuk bergabung dalam kelompok besar sesuai denga ruang lingkup biologi yang sesuai dnegan kartu yang diberikan oleh guru. – Setelah bergabung dalam kelompok besar. Siswa diharuskan melakukan diskusi dan membuat kesimpulan tentang ruang lingkup biologi yang harus dia bahas seperti kelompok yang mendapat tema botani harus membahas tentang ruang lingkup botani yang meliputi tumbuhan. – Setelah selesai melakukan diskusi dan membuat kesimpulan. Hasil kesimpulan tersebut diletakkan di depan kelas agar bias dilihat oleh semua siswa. – Setelah langkah tersebut tiap kelompok menunjuk satu orang siswa sebagai tutor untuk menjelaskan ruang lingkup biologi yang menjadi pembahasannya. – Guru Memberikan kesempatan siswa/peserta tiap kelompok untuk menjelaskan kepada peserta lainnya baik melalui bagan/peta konsep maupun yang lainnya. – Setelah kegiataan diatas selesai guru menyegarkan pikiran siswa dengan mengajak siswa melihat film yang berhubungan dengan Biologi dan ruang lingkupnya. Kegiatan Penutup (15 Menit) Guru menentun siswa untuk bersama-sama membuat kesimpulan Guru memberikan penguatan terhadap kesimpulan yang telah diberikan oleh siswa. Guru melakukan penilaian kepada siswa dengan cara memberi tes atau kuis seacara kelompok dan individu. Penetapan tim yang dianggap paling baik dalam pelajaran

Guru menutup pembelajaran hari ini.


Page 5

Mata Pelajaran : Biologi Standart Kopetensi :Memahami Manfaat Keanekaragaman Hayati Kompetensi Dasar :Mengkomunikasikan keanekaragaman hayati Indonesia,dan usaha pelestarian serta pemanfaatan Sumber Daya Alam Kelas : X Semester 2 Waktu : 2X45 menit Indikator :1. Dengan berdiskusi kelompok siswa dapat menjelaskan keragaman hayati, usaha pelestarian serta pemanfatan sumber daya alam suatu kawasan di Indonesia 2. Dengan menunjukan pada peta, menuliskan pada kertas karton lalu mempresentasikanya siswa dapat menunjukan kenekaragaman hayati yang ada di kawasan-kawasan di Indonesia berdasarkan biografinya 3. Dengan adanya presentasi pada masing-masing kelompok siswa dapat membedakan keanekaragaman hayati pada sutu kawasan dengan kawasan lain di Indonesia.

4. Dengan melihat film siswa dapat menentukan keanekaragaman hayati, usaha pelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam pada berbagai kawasn di Indonesai

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Ø Kegitan Awal 1. Ketua kelas memimpin doa secara bersama-sama 2. Guru mengecek atau mengabsen kehadiran siswa 3. Guru memberikan penjelasan tentang materi yang akan di pelajari pada pertemuan kali ini 4. Guru memberikan rifresing atau penyegaran serta agar siswa berkonsentrasi dalam menerima pelajaran dengan memberikan sedikit permainan yaitu dengen cara ketika guru bilang ”berdiri” maka siswa duduk dan sebaliknya Guru berkat ” duduk ” maka siswa berdiri dan seterusnya. 5. Guru memberikan pertanyaan tentang keanekaragaman hayati untuk mengetahui seberapa besar penetahuan siswa tentang keaneragaman hayati. Ø Kegiatan Inti 1. Guru membagi siswa menjadi 5 Kelompok, tiap kelompok diberikan satu wilayah di Indonesia yaitu: Kelompok 1 Pulau Sumatra, Kelompok 2 Pulau Jawa, Kelompok 3 Pulau Kalimantan, Kelompok 4 Papua dan Kelopok 5 Pulau Nusa Tenggara. 2. Masing-masing kelompok diberi tugas untuk mempelajari tentang Keanekaragamn Hayati berdasarkan Penyebaranya (Biografinya) baik pada Persebaran Hewan maupun Persebaran Tumbuhan, berdasarkan Ekosistem Perairan Baik pada Ekosistem air tawar maupun ekosistem air laut serta usaha dan pemanfaatan sumber daya alamnya,( selama 20 menit). 3. Guru meminta hasil dari diskusi ditulis pada selembar kertas kertas karton yang telah dipersiapkan, serta menunjukan lokasi wilyahnya pada peta Indonesia. 4. Guru meminta perwakilan pada masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok, kemudian kelompok yang lain boleh bertanya, atau memberikan tambahan. 5. Setelah semua kelompok selesai presentasi, guru memberikan sedikit penyegaran dengan mengajak siswa bermain sebentar seperti pada awal.

6. Guru meminta siswa kembali duduk pada tempat duduk masing-masing, kemudian memutarkan film tentang keanekaragaman hayati di indonesia.

Ø Kegiatan Akhir 1. Guru memberikan pertanyaan tentang keaneka ragaman hayati apa saja,serta usaha untuk melestarikanya dan pemanfatan sumber daya alam yag terdapat pada film 2. Guru memberikan penguatan siswa tentang materi keanekaragaman hayati,usaha pelestarian serta pemanfatan sumber daya alam. 3. Guru menyimpulkan konsep dari pelajaran yang baru diperoleh. 4. Guru melakukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa menguasai meteri pembelajaran yang baru saja diperoleh. 5. Guru menyampaikan Pesan Moral yang terkait dengan pelajaran kepada siswa 6. Guru memberikan tugas untuk mempelajari tentang keanekaragam hayati khas indonesia yang akan di bahas pda pertemuan mendatang.

7. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa secara bersama-sama