Apakah sikap kepahlawanan yang bisa kamu teladani dari tokoh tersebut

Apakah sikap kepahlawanan yang bisa kamu teladani dari tokoh tersebut

Hi Klobbers!

Menyambut 75 tahun kemerdekaan Indonesia, menurut kamu nilai-nilai apa yang perlu dikembangkan bangsa? Sebagai orang Indonesia, kamu pasti tahu pancasila yaitu nilai-nilai atau ideologi pedoman bangsa kita. Namun, negara kita juga dibangun oleh nilai-nilai peninggalan dari para pahlawan. Dari Pangeran Diponegoro, Cut Nyak Dhien, Kapitan Pattimura, R.A. Kartini, hingga Soekarno, mereka semua memperjuangkan bangsa berdasarkan nilai-nilai ini.

Berikut ini adalah nilai-nilai kepahlawanan yang bisa kamu teladani:

1. Ikhlas/Rela Berkorban

Untuk kehidupan bangsa yang lebih sejahtera, para pahlawan perlu mengorbankan waktu, tenaga, hingga nyawanya. Ini bukan berarti kita semua harus meninggal seperti para pahlawan. Namun, kerelaan mereka memberikan hal-hal yang berharga untuk kepentingan bangsa bisa menjadi panutan bagi kita.

2. Membela Keadilan

Ketidakadilan dapat menimbulkan perpecahan. Jika tidak diatasi, maka orang bisa kehilangan hak asasi manusia. Ini sebabnya para pahlawan tergerak untuk melawan penjajah ketika sesamanya diperlakukan tidak adil.

3. Keberanian

Keberanian bukan berarti tanpa rasa takut. Membela kebenaran pasti memiliki resiko yang perlu disadari. Namun rasa takut tidak membuat mereka mundur atau menyerah begitu saja. Mereka akan tetap berpegang teguh pada prinsip.

4.Persatuan dalam Kebinekaan

Sebagai negara kesatuan, Indonesia dianugerahi keragaman. Oleh karena itu,istilah “Bhinneka Tunggal Ika” (beraneka tapi satu) digunakan untuk menjadi semboyan bangsa. Indonesia dibangun dengan ideologi ini karena pahlawan para pahlawan perintis kemerdekaan mengerti bahwa perbedaan bukanlah hambatan untuk menjadi bangsa yang besar dan kuat.

Semoga nilai-nilai ini bisa menjadi teladan bagi kamu dalam membangun negara yang keberlanjutan. Apa nilai-nilai penting yang perlu dijunjung tinggi di Indonesia? Nah, bagi kamu yang ingin berkontribusi untuk membangun Indonesia, kamu bisa melakukannya dengan sharing nilai-nilai yang menurutmu penting pada survei Nenilai. Data dari penelitian ini akan diolah untuk menjadi serangkai dialog antara pihak-pihak terkait. Yuk luangkan 5 menit untuk Indonesia yang lebih baik! Klik di sini untuk mengikuti survei Nenilai.

Share on Facebook

Apakah sikap kepahlawanan yang bisa kamu teladani dari tokoh tersebut
Tweet

Apakah sikap kepahlawanan yang bisa kamu teladani dari tokoh tersebut
Follow us

Apakah sikap kepahlawanan yang bisa kamu teladani dari tokoh tersebut

Ki Hajar Dewantara, Kunci Jawaban Kelas 4 SD Tema 5, Apa Sikap Kepahlawanan yang Bisa Diambil dari Ki Hajar Dewantara /Buku Tematik SD/

PORTAL PURWOKERTO - Berikut adalah kunci jawaban dari soal pilihan ganda nomor 10 dalam buku elektronik kelas 4 SD/MI tema 5.

Pertanyaan tersebut bertuliskan "Apa saja sikap kepahlawanan yang kita dapat ambil dari tokoh Ki Hajar Dewantara?"

Di bawah ini akan diberikan kutipan materi sekaligus jawaban berdasarkan penjelasan yang diberikan oleh alumni UNESA (Universitas Negeri Surabaya) Amalia Winda Prada, S.Pd.

Pada tema 5 kali ini, adik-adik akan mempelajari materi mengenai biografi tokoh bersejarah. Nah, tokoh yang akan kita pelajari kali ini adalah Ki Hajar Dewantara atau yang juga dikenal sebagai Bapak Pendidikan.

Ki Hajar Dewantara merupakan seorang aktivis kolumnis, politisi, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda.

Baca Juga: Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani, Apa Arti dari Semboyan Ki Hajar Dewantara

Untuk membantu para pribumi mendapatkan pendidikan yang layak, ia mendirikan Perguruan Taman Siswa.

Ki Hajar Dewantara memiliki nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat. Ia lahir pada 2 Mei 1889 di Pakualaman, Hindia Belanda.

Sejak tahun 1922, ia mengganti namanya menjadi Ki Hajar Dewantara, beberapa menuliskan bunyi bahasa Jawanya dengan Ki Hajar Dewantoro.

Ia berasal dari lingkungan keluarga Kadipaten Pakualaman yang merupakan putra dari GPH Suryaningrat dan merupakan cucu dari Pakualam III.

Ia kemudian menempuh pendidikan dasar di sekolah dasar Eropa/Belanda atau ELS. 

Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan di Sekolah Dokter Bumiputera atau STOVIA. Namun tak menampungkan pendidikannya tersebut karena sakit.

Setelah menyelesaikan pendidikannnya, ia bekerja sebagai penulis dan wartawan untuk surat kabar.

Baca Juga: Apa Nama Sekolah yang Didirikan oleh Ki Hajar Dewantara? Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 4 SD MI Muatan IPS

Ki Hajar Dewantara pernah terlibat dalam aktivitas dan organisasi politik bersama Budi Utomo. Dalam Organisasi tersebut ia mempelopori sosialisasi dan menyadarkan masyarakat akan persatuan dan kesatuan.

Ia kemudian bergabung dalam organisasi multietnik Insulinde, yang berjuang untuk pemerintahan sendiri di Hindia Belanda. 

Di sana, ia berkolaborasi dengan Ernest Douwes Dekker, yang kemudian tergabung dalam Indische Partij, partai pertama di Hindia Belanda.

Pada saat Belanda merayakan kemerdekaannya dari Prancis, Ki Hajar Dewantara menulis sebuah buku berjudul "Seandainya Aku Seorang Belanda". 

Tulisannya tersebut dianggap terlalu kritis oleh pemerintah Belanda. Hingga suatu hari Gubernur Jendral Idenburg memerintahkan untuk menangkap Ki Hajar Dewantara, untuk diasingkan ke Pulau Bangka.

Hak tersebut langsung ditentang oleh Douwes Dekker dan Cipto Mangunkusumo. Akhirnya, mereka bertiga ikut diasingkan bersama Ki Hajar Dewantara. Itulah awal mula mereka dijuluki Tiga Serangkai.

Setelah menghabiskan 6 tahun di Belanda, Ki Hajar Dewantara kembali ke Indonesia pada tahun 1916. Ia langsung mengajar di sekolah binaan saudaranya.

Baca Juga: Apa Judul Artikel yang Ditulis Ki Hajar Dewantara untuk Mengkritik Kebijakan Pemerintah Hindia Belanda?

Kemudian ia membangun sekolahnya sendiri pada 3 Juli 1992 yang bernama Perguruan Nasional Taman Siswa.

Salah satu semboyan yang terkenal dari Ki Hajar Dewantara dan masih diingat sampai sekarang adalah "ing ngarso sung tuladha, ing madya mbangun karsa, Tut Wuri Handayani."

Semboyan tersebut memiliki arti "Di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan."

Berdasarkan biografi di atas, kini kerjakan soal berikut dengan jawaban yang sebenar-benarnya!

Apa saja sikap kepahlawanan yang kita dapat ambil dari tokoh Ki Hajar Dewantara?

a. Berani dan pantang menyerah membela kebenaran

b. Berani karena dibayar

c. Membela demi kepentingan sendiri

d. Berani berperang mengusir penjajah

Jawaban

a. Berani dan pantang menyerah membela kebenaran.

*Disclaimer: Kunci jawaban ini hanyalah referensi dan panduan bagi orang itu. Maka jawaban tersebut tidak sepenuhnya mutlak. Siswa bebas bereksplorasi menggunakan jawaban lainnya yang dirasa benar.***

Jakarta, wapresri.go.id – Pada momen peringatan Hari Pahlawan 10 November 2020, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk berefleksi sejenak, mengenang jasa para pahlawan di masa lalu yang tak gentar maju ke medan perang, mempertaruhkan jiwa dan raga demi mewariskan sebuah negeri yang merdeka, kaya, makmur, dan damai kepada generasi masa depan.

“Sudah sepatutnya kita meneladani sikap terpuji para pahlawan yang memiliki semangat juang tinggi, pantang menyerah, tahan uji, rela berkorban, bersatu, dan cinta tanah air,” ungkap Wapres dalam rekaman video ucapan Hari Pahlawan 2020, Selasa (10/11/2020).

Sikap itu semua, menurut Wapres, harus ditanamkan kembali pada diri generasi saat ini dan yang akan datang, dalam mengisi kemerdekaan dan membangun Indonesia yang lebih maju dan sejahtera. Terlebih, dalam situasi pandemi Covid-19 yang saat ini menjadi tantangan berat bangsa Indonesia.

“Di masa pandemi Covid-19 sekarang ini, mari bangkitkan jiwa kepahlawanan dalam diri kita dan perkokoh persatuan dan kesatuan,” ajak Wapres.

Dengan meyakini besarnya potensi yang dimiliki serta terus menanamkan rasa saling peduli, Wapres mengatakan bahwa bangsa Indonesia akan menang dan bangkit kembali dari keterpurukan akibat dampak pandemi Covid-19.

“Selamat Hari Pahlawan, teriring do’a bagi para pahlawan yang senantiasa menjadi panutan kita, semoga arwah mereka beristirahat dengan damai di sisi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,” pungkas Wapres.

Sebagai informasi, Kementerian Sosial mengangkat tema “Pahlawanku Sepanjang Masa” dalam peringatan Hari Pahlawan 2020. Dilansir dari siaran pers Biro Hubungan Masyarkat Kementerian Sosial, tema ini diambil dengan pertimbangan bahwa di masa lalu ‘pahlawan’ identik dengan perjuangan melawan penjajah untuk meraih kemerdekaan Indonesia. Namun di era sekarang ini, gelar ‘pahlawan’ bisa disematkan kepada mereka yang menjadi panutan karena mampu membawa perubahan serta memberikan kontribusi positif bagi Indonesia dalam berbagai sisi, dari segi ekonomi, sosial budaya, seni, politik, bahkan pariwisata dengan lingkup lokal hingga internasional. (EP-KIP Setwapres)