Perpanjangan Masa Edar Vaksin COVID-19 Dekati Kedaluwarsa, Amankah? pada 23 Jan 2020, 15:00 WIB Diperbarui 23 Jan 2020, 15:00 WIB Ilustrasi Garam (iStockphoto) Liputan6.com, Jakarta - Istilah sayur tanpa garam menggambarkan peran garam dalam makanan menjadi penting. Garam dapur maupun garam laut berguna untuk menambah rasa pada makanan, namun apa bedanya? Dikutip dari Medical News Today, produsen menambang garam dapur dari endapan garam dan mengolahnya menjadi kristal halus, sedangkan garam laut berasal dari penguapan air laut. Banyak orang percaya bahwa garam laut lebih sehat daripada garam dapur karena sumber alami natriumnya. Namun, produsen menambahkan garam dapur dengan yodium, yang sangat penting untuk produksi hormon tiroid. Orang dengan kekurangan yodium dapat menderita gondok dan berbagai gejala lainnya. Kurangnya yodium juga dapat menyebabkan pertumbuhan yang buruk dan gangguan kognitif pada anak-anak. Meskipun garam laut tidak memiliki yodium, namun secara alami mengandung magnesium, kalsium, kalium, dan nutrisi lainnya. Simak Video Menarik Berikut:Scroll down untuk melanjutkan membaca Ilustrasi Garam (iStockphoto) Garam dapur dan sebagian besar garam laut mengandung 40 persen natrium. Satu sendok teh garam dapur mengandung 2.300 miligram (mg) natrium. Kristal garam laut lebih besar, jadi lebih sedikit kristal yang bisa ditampung dalam 1 sendok teh. Karena lebih sedikit garam laut dapat masuk dalam volume yang sama, orang mungkin percaya garam laut memiliki lebih sedikit natrium daripada garam dapur. Natrium dalam garam membantu mengontrol tekanan darah dan diperlukan untuk fungsi saraf dan otot. Orang perlu makan garam untuk fungsi sel normal dan menjaga keseimbangan asam darah. Terlepas dari kenyataan ini, orang membutuhkan jumlah garam yang benar dalam makanan mereka untuk menjaga kesehatan. American Health Association (AHA) merekomendasikan untuk makan garam kurang dari setengah 3.440 mg per hari, atau 1.500 mg per hari. Negara-negara di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah sepakat untuk membantu mengurangi asupan natrium populasi global sebesar 30 persen pada tahun 2025. Jumlah maksimum natrium anak di bawah 14 tahun seharusnya bergantung pada jenis kelamin dan usia mereka. Scroll down untuk melanjutkan membaca Ilustrasi Garam (iStockphoto) Hanya karena garam laut itu alami, bukan berarti garam laut lebih baik untuk kesehatan. Banyak orang percaya bahwa garam laut adalah alternatif yang menyehatkan dari garam dapur, namun terlalu banyak makan garam juga dapat berbahaya. Orang-orang perlu memasukkan jumlah natrium yang sesuai ke dalam makanan mereka. Menghilangkan garam dapat menyebabkan ketidakseimbangan mineral berbahaya dalam darah dan dapat mempengaruhi fungsi tiroid. Garam laut berasal dari sumber alami dan mengandung mineral lain, tetapi tidak mengandung yodium. Memilih garam laut tanpa ionisasi dapat menempatkan orang pada risiko kekurangan yodium, sehingga mereka harus mencari sumber yodium lain dalam makanan mereka. Satu jenis garam mungkin tidak lebih sehat dari yang lain sehingga orang dapat memilih garam pilihan mereka, tergantung pada kebutuhan, rasa, dan tekstur. Penulis: Lorenza Ferary Lanjutkan Membaca ↓
Selain itu, garam ini mengandung sejumlah mineral, tetapi memiliki kandungan natrium yang lebih rendah dari garam meja. Garam ini mempunyai sifat basa dan bisa dimanfaatkan untuk mencegah kram otot. Garam mana yang lebih sehat?Pada dasarnya, semua garam sama kegunaannya, yaitu untuk menambah rasa pada masakan Anda. Anda bisa memilih garam mana yang bisa Anda tambahkan ke dalam masakan Anda sesuai dengan rasa, tekstur, warna, dan kebiasaan. Selama ini, Anda mungkin terbiasa menggunakan garam meja pada masakan Anda, hal ini tidak menjadi masalah selama Anda menambahkannya dalam jumlah yang cukup (tidak berlebihan). ika Anda ingin mendapatkan warna yang menarik pada masakan Anda, Anda bisa menaburkan garam Himalaya pada masakan Anda setelah matang. Selain itu, semua garam pada dasarnya juga mengandung natrium klorida dan berbagai mineral penting bagi tubuh. Namun, sebaiknya pilihlah garam yang mengandung yodium karena mineral ini sangat diperlukan oleh tubuh dan garam beryodium terbukti dapat mencegah Anda dari berbagai penyakit terkait yodium. Dalam ilmu kimia, garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion negatif (anion), sehingga membentuk senyawa[netral]] (tanpa bermuatan). Garam terbentuk dari hasil reaksi asam dan basa. Komponen kation dan anion ini dapat berupa senyawa anorganik seperti klorida (Cl−), dan bisa juga berupa senyawa organik seperti asetat (CH3COO−) dan ion monoatomik seperti fluorida (F−), serta ion poliatomik seperti sulfat (SO42−). Natrium klorida (NaCl), bahan utama garam dapur adalah suatu garam.
Ada banyak macam-macam garam. Garam yang terhidrolisa dan membentuk ion hidroksida ketika dilarutkan dalam air maka dinamakan garam basa. Garam yang terhidrolisa dan membentuk ion hidronium di air disebut sebagai garam asam. Garam netral adalah garam yang bukan garam asam maupun garam basa. Larutan Zwitterion mempunyai sebuah anionik dan kationik di tengah di molekul yang sama, tetapi tidak disebut sebagai garam. Contohnya adalah asam amino, metabolit, peptida, dan protein. Larutan garam dalam air (Misalnya natrium klorida dalam air) merupakan larutan elektrolit, yaitu larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Cairan dalam tubuh makhluk hidup mengandung larutan garam, misalnya sitoplasma dan darah. Tapi, karena cairan dalam benda ini juga mengandung banyak ion-ion lainnya, maka tidak akan membentuk garam setelah airnya diuapkan. Kalium dikromat, garam berwarna jingga yang digunakan sebagai pigmen Mangan dioksida, garam yang berwarna hitam Garam dapat berwarna cerah dan transparan (contohnya natrium klorida), Buram, dan kadang juga berwarna metalik dan berkilau (Besi disulfida). Garam dapat berwarna macam-macam, seperti misalnya di bawah ini:
RasaDi semua garam, ada 5 rasa berbeda, yaitu: asin (natrium klorida), manis (timbal (II) asetat, beracun kalau sampai tertelan), asam (kalium bitartrat), pahit (magnesium sulfat), dan gurih (monosodium glutamat). BauGaram yang berasal dari asam kuat dan basa kuat ("garam kuat") biasanya stabil dan tidak berbau, sedangkan garam yang terbentuk dari asam lemah maupun basa lemah ("garam lemah") lebih berbau karena disebabkan oleh asam konjugasinya (contohnya asetat (asam asetat) pada (cuka) dan sianida seperti hidrogen sianida) atau bisa juga karena basa konjugasinya (contohnya garam amonium seperti amonia). Dekomposisi parsial ini bisa dipercepat dengan penambahan air, karena hidrolisis merupakan setengah bagian lain dari reaksi reversibel yang membentuk garam lemah. Nama-nama garam diawali dengan nama ion kation (contohnya, natrium atau amonium) diikuti dengan nama ion anion (contohnya, klorida atau asetat). Ion yang termasuk kation diantaranya: Besi (II) oksida (FeO) Besi (III) oksida (Fe2O3)
Ion yang termasuk anion termasuk:
Timbal(II) sulfat (PbSO4) Reaksi kimia untuk menghasilkan garam antara lain:
|