Apakah maag bisa menyebabkan usus buntu

Bisnis.com, JAKARTA - Saat Alami sakit perut yang parah, orang seringkali sulit membedakan apakah sakit perut karena gas atau penyakit lain yang lebih serius, seperti usus buntu. 

Healthline menyebut, penyakit usus buntu yang meradang bisa menjadi keadaan yang mengancam jiwa. Ini terjadi akibat usus buntu yang tersumbat sehingga menimbulkan peradangan. 

Lalu apa perbedaan gejala usus buntu dan sakit perut akibat gas?

Gejala usus buntu

Gejala usus buntu adalah rasa sakit yang tiba-tiba dan tajam. Umumnya dimulai dengan kram di sisi kanan perut bagian bawah. Kram ini semakin lama semakin memburuk dan disertai dengan batuk ataupun bersin.

Rasa sakit yang ditimbulkan, tidak akan hilang sampai menerima tindakan pembedahan.

Gejala radang usus buntu lainnya seperti:

  • Mual dan muntah
  • Demam ringan, dengan suhu tubuh 38 ° C
  • Diare atau sembelit
  • Perut kembung
  • Tidak nafsu makan

Gejala sakit perut akibat gas

Rasa sakit akibat gas biasanya timbul seperti simpul di perut. Bahkan mungkin memiliki sensasi bahwa gas bergerak melalui usus.

Lokasi rasa sakit juga berbeda, jika usus buntu menyebabkan rasa sakit di sisi kanan bawah perut, nyeri gas dapat dirasakan di semua area perut, bahkan dada.

Nyeri atau sakit yang ditimbulkan biasanya berlangsung dalam hitungan jam, atau bahkan menit dan dapat hilang tanpa perawatan. Berbeda dengan rasa sakit usus buntu yang akan hilang jika dilakukan pembedahan. 

Rasa sakit akibat gas juga akan merasa lega setelah bersendawa ataupun buang gas. 

Pengobatan usus buntu

Pengobatan radang usus buntu biasanya membutuhkan operasi pengangkatan usus buntu. Prosedur ini sering dapat dilakukan sebagai operasi rawat jalan.

Ada dua jenis operasi usus buntu, operasi terbuka dan dan bedah laparoskopi.

Operasi terbuka

Operasi terbuka dilakukan dengan membuat satu sayatan di perut kanan bawah. Ini sangat membantu jika usus buntu pasien pecah dan area di sekitar usus buntu perlu dirawat karena infeksi.

Bedah laparoskopi

Operasi laparoskopi membuat beberapa sayatan kecil. Caranya dengan memasukan sebuah tabung yang disebut kanula dimasukkan ke dalam salah satu sayatan. 

Tabung tersebut mengisi perut dengan gas yang memperluas perut dan membantu ahli bedah melihat usus buntu dengan lebih baik.

Kemudian laparoskop dimasukkan melalui sayatan itu. Ini berisi kamera kecil yang menampilkan gambar di monitor terdekat. 

Kamera tersebut membantu memandu ahli bedah untuk mengangkat usus buntu. Mereka akan menggunakan instrumen yang dimasukkan melalui sayatan kecil lainnya.

Operasi laparoskopi ini dinilai memiliki risiko lebih sedikit daripada operasi terbuka dan memiliki waktu pemulihan yang lebih singkat.

Pengobatan sakit perut akibat gas

Nyeri akibat gas dipicu oleh konsumsi makanan yang tidak terjaga, cara menanganinya adalah dengan mengurangi makanan yang dapat memicu gas tersebut. 

Pemicu umum gas meliputi:

  • Kacang polong
  • Produk susu
  • Minuman berkarbonasi
  • Makanan berserat tinggi
  • Makanan berlemak
  • Lalu, untuk membantu meringankan rasa sakit perut akibat gas, pengobatan rumaham ini bisa menjadi salah satu saran, seperti:
  • Teh peppermint
  • Teh kamomil
  • Cuka sari apel dicampur dengan air
  • Obat Simetikon, yang dapat membantu mengumpulkan gelembung-gelembung gas sehingga dapat dikeluarkan dengan lebih mudah. 
  • Suplemen laktase dapat membantu jika merasa tidak toleran terhadap laktosa dan mengalami nyeri serta gejala lain setelah mengonsumsi produk susu.
  • Berjalan dan aktivitas fisik lainnya juga dapat membantu melepaskan gas yang terperangkap. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :


Editor : Mia Chitra Dinisari

Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam

Apakah maag bisa menyebabkan usus buntu

Gejala radang usus buntu, awalnya mirip dengan sakit lambung atau maag. Rasa nyeri bagian perut sekitar pusar, sering kali diacuhkan oleh penderita. Padahal jika lambat ditangani, radang ini bisa menyebabkan pecahnya usus buntu.

Banyak orang salah kaprah soal usus buntu. Usus buntu (apendiks) merupakan organ berbentuk kantong kecil dan tipis yang terhubung pada usus besar. Dalam dunia kedokteran, penyakitnya disebut dengan radang usus buntu atau apendisitis. Gejala apendisitis memang menyerupai sakit perut biasa, namun jika lebih jeli melihat gejala, penderita bisa cepat ditangani.

Dokter Spesialis Bedah Umum RS Awal Bros Batam, dr. Sri Wulandari, SpB menyampaikan, jika terjadi gejala tersebut dianjurkan segera datang ke dokter. “Dokter selanjutnya akan memastikan diagnosis dengan wawancara, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang seperti tes laboratorium, USG dan pemeriksaan penunjang lainnya,” kata Wulan.

Kebanyakan pasien yang takut menjalani operasi, kemudian memilih minum obat, tetap saja berujung pada tindakan operasi. Karena usus buntu tidak bisa ditangani dengan obat-obatan. “Rasa sakitnya mungkin saja hilang dengan obat anti nyeri, tapi radang akan tetap berlanjut,” ujarnya. Penanganan apendisitis yang lazim dilakukan adalah dengan operasi pengangkatan usus buntu (appendectomy).

Operasi ini bisa dilakukan secara konvensional atau laparoscopy. “Pada dasarnya tujuan operasinya adalah pengangkatan usus buntu. Jadi pasien bisa memilih teknik operasi mana yang diinginkan,” ucapnya. Bedah laparoscopy atau bedah minimal invasive merupakan teknik pembedahan yang dilakukan hanya dengan menggunakan sayatan kecil sekitar 0,5 centimeter dan 1,2 centimeter. “Atau biasanya disebut dengan prosedur lubang kunci ini sangat minimal bekas luka, bahkan bisa dibilang tidak ada bekas operasinya,” ucapnya.

Namun, tidak semua penderita penyakit usus buntu dapat menjalani operasi laparoscopy ini. Misalnya, usus buntu yang sudah pecah dan infeksinya sudah menyebar. “Apabila ini terjadi, penderita membutuhkan prosedur bedah terbuka atau konvensional sekaligus membersihkan rongga perut yang terkena infeksi bakteri tersebut,” jelasnya. “Pembedahan konvensional sering kali meninggalkan bekas luka permanen yang cukup panjang,” tambahnya. Kedua prosedur ini memerlukan bius total (general anasthesia), pemeriksaan standar sebelum tindakan operasi dilakukan untuk keamanan pasien. “Pemeriksaan laboratorium, x ray dada dan rekam jantung juga dilakukan bila diperlukan.

Pasien juga diharuskan puasa minimal 6 jam sebelum operasi,” terangnya. Mengenai tindakan operasi laparoscopy dilakukan dengan menggunakan instrument khusus laparoscopy, dipandu dengan kamera kecil yang masuk ke rongga perut dan dilihat melalui layar monitor. Usus buntu dilepaskan dari penggantungnya, aliran pembuluh darah apendiks dihentikan, pangkal usus buntu diikat dan kemudian usus buntu dipotong.

Setelah itu, usus buntu ditampung dalam kantong khusus dan dikeluarkan dari rongga perut. “Pengangkatan usus buntu, sejauh ini menurut penelitian belum menimbulkan efek samping,” ucapnya. Rumah Sakit Awal Bros Batam sendiri sudah cukup berpengalaman menangani bedah di dalam rongga perut secara laparoscopy.

Gejala Radang Usus Buntu (Apendisitis) di Antaranya:

  1. Kehilangan nafsu makan
  2. Perut kembung
  3. Mual dan muntah
  4. Demam
  5. Susah buang gas

Bagikan ke :

Apakah asam lambung berhubungan dengan usus buntu?

Penyakit asam lambung dan penyakit usus buntu adalah dua penyakit berbeda yang tidak saling berkaitan satu dengan yang lainnya, meski keduanya sama-sama terjadi di sistem pencernaan, dan ada gejalanya yang mirip.

Apakah gejala usus buntu sama dengan gejala maag?

Perbedaan mendasar antara usus buntu dan sakit maag terletak pada lokasi sakit yang dirasakan. Maag memicu rasa sakit di perut bagian atas, atau di sekitar ulu hati. Sedangkan sakit perut pada pengidap usus buntu, muncul di perut bagian kanan bawah yang semakin memburuk jika ditekan.

Apa saja yang bisa menyebabkan usus buntu?

Penyebab utama radang usus buntu adalah saat adanya benda kecil atau keras (fecaliths) yang menyumbat organ usus buntu (appendix) dan tidak bisa keluar. Benda yang menyumbat usus buntu bervariasi mulai dari kotoran, benda asing (sesuatu di dalam tubuh yang tidak seharusnya ada), atau sel kanker.

Apakah asam lambung mempengaruhi usus?

Asam lambung yang berlebihan dan juga infeksi dari lambung (H. pylori)dapat menyebabkan kerusakan dari dinding lambung anda hingga lama-kelamaan juga kerusakan pada dinding usus anda.