Apakah kista bartholin bisa sembuh dengan sendirinya

Saat memikirkan cara menghilangkan kista, Anda mungkin akan langsung mengasosiasikannya pada tindakan operasi. Padahal, terdapat cara untuk mengobati kista secara alami yang bisa menjadi alternatif bagi penderitanya.

Kista adalah benjolan di tubuh yang bisa berisi cairan, nanah, atau gas. Benjolan ini umumnya tidak menular, sekalipun lewat hubungan intim.  Umumnya, kista ini bersifat non-kanker. Namun, beberapa kasus mungkin memiliki sel kanker.

Kista bisa tumbuh di bagian tubuh manapun. Salah satunya pada kelenjar Bartholin yang terletak di kedua sisi pada bukaan vagina tepatnya antara vagina dan vulva (bagian luar alat kelamin wanita). Kista ini disebut dengan istilah kista Bartholin.

Mekanisme kemunculan kista Bartholin

Vagina memiliki kelenjar Bartholin yang akan memproduksi cairan. Cairan ini berfungsi menjaga vagina untuk tetap lembap tidak kering sekaligus menjadi pelumas supaya tidak rawan gesekan saat berhubungan seksual.

Kelenjar Bartholin akan memproduksi dan mengalirkan cairan ke vagina melalui saluran khusus. Saat saluran menuju vagina ini tersumbat, cairan akan kembali ke kelenjar Bartholin dan terjadi penumpukan.

Kondisi inilah yang kemudian memicu terjadinya kista Bartholin. Kista ini dapat menyerang segala usia, tetapi lebih jarang terjadi ketika sudah berusia lebih dari 40 tahun, terlebih apabila Anda telah memasuki masa menopause. Selain itu, infeksi Escherichia coli juga sering dikaitkan dengan kista tersebut.

Dalam kondisi normal, kelenjar Bartholin tidak bisa terlihat oleh mata. Kista ini bahkan sulit diraba karena ukurannya yang sangat kecil. Umumnya, kista tersebut juga hanya terjadi pada satu sisi bibir vagina.

Meski begitu, kista bisa saja membesar dan mengalami infeksi. Sebagai akibatnya, kista yang terinfeksi akan menimbulkan gejala  berupa rasa nyeri dan dapat membentuk abses (benjolan berisi nanah).

Sebelum infeksi terjadi, periksakan kista pada kelenjar Bartholin ke dokter. Kista ini tidak melulu harus dihilangkan dengan operasi. Ada cara-cara alami yang mungkin bisa Anda terapkan untuk mengurangi gejala kista bartholin yang terasa mengganggu.

Bagaimana cara mengobati kista secara alami?

Yang perlu digarisbawahi, pengobatan sendiri di rumah ini hanya bisa dilakukan pada kista Bartholin yang belum terinfeksi. Kondisi yang dimaksud adalah ketika Anda meraba adanya benjolan, namun kista tidak bernanah, terasa hangat saat disentuh, maupun mengganggu aktivitas.

Ketika muncul rasa sakit atau nyeri pada kista kelenjar Bartholin, Anda bisa melakukan dua cara untuk mengobati kista secara alami sebagai berikut:

  • Merendam kista pada kelenjar Bartholin dalam air hangat selama 10 hingga 15 menit dan beberapa kali sehari. Lakukan secara rutin selama tiga hingga empat hari. Anda dapat berendam dalam bak mandi berisi air hangat. Airnya tidak perlu penuh, air setinggi 7 cm pun cukup selama kista telah terendam sepenuhnya dalam air.
  • Kompres kista yang terasa nyeri dengan menggunakan handuk yang telah dibasahi air hangat.

Meski tergolong pengobatan alami, banyak dokter yang juga merekomendasikan langkah-langkah di atas. Merendam maupunmengompres kista dengan air hangat dipercaya dapat mengempiskan ukuran kista.

Selain merendamnya, ada juga cara lain untuk menangani kista secara alami. Mulai dari menggunakan tea tree oil, cuka apel, lidah buaya, hingga madu. Namun belum ada penelitian ilmiah yang dapat membuktikan khasiat bahan-bahan alami ini.

Jika cara alami di atas tak efektif, atau kista mengalami infeksi, Anda butuh penanganan secara medis dari dokter. Dokter akan menentukan diagnosis kista bartholin Anda dengan tepat.

Menghilangkan kista Bartholin secara medis

Apabila kista pada kelenjar Bartholin sudah infeksi dan bernanah, dokter akan meresepkan antibiotik untuk dikonsumsi. Setelah infeksi sembuh, dokter tetap akan merekomendasikan prosedur medis untuk mengeluarkan isi kista, apalagi jika benjolan berukuran besar.

Dokter bisa menganjurkan salah satu dari sederet cara medis di bawah ini untuk menghilangkan kista Bartholin:

1. Kateter

Dokter akan melakukan sayatan kecil di kista, kemudian memasukkan selang karet (kateter) melalui sayatan untuk membuat cairan keluar. Anda akan menggunakan kateter hingga maksimal enam minggu.

Langkah tersebut bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, terutama ketika berhubungan seks. Efek samping lainnya adalah muncul bengkak di bibir vagina (labia), infeksi, sampai perdarahan.

2. Marsupialisasi

Dokter akan menyayat kista hingga terbuka, lalu menjahit kulit di sekitarnya agar membentuk kantong kecil. Dokter kemudian mengeluarkan seluruh cairan atau nanah dari dalam kista Bartholin.

Setelah itu, dokter akan memasukkan kain kasa khusus untuk menyerap nanah dan darah yang tersisa. Ketika yakin semuanya sudah bersih, dokter akan mengeluarkan kain kasa dan menjahit kulit agar kembali menutup.

Prosedur marsupialisasi umumnya hanya berlangsung kurang dari satu jam. Operasi ini khususnya digunakan pada kista yang terjadi secara berulang atau kambuhan.

3. Mengangkat kelenjar Bartholin

Cara menghilangkan kista ini hanya dilakukan sebagai langkah terakhir jika semua penanganan lain tidak membuahkan hasil dan kista Bartholin terus muncul serta mengalami infeksi. Anda akan dibius total selama menjalani prosedur ini.

Operasi pengangkatan kista pada kelenjar Bartholin umumnya akan memakan waktu sekitar satu jam. Setelah efek obat bius hilang, Anda bisa langsung pulang dan tidak memerlukan rawat inap di rumah sakit.

Setelah menjalani prosedur medis, Anda sebaiknya meminimalisir aktivitas yang membutuhkan konsentrasi penuh selama 24 hingga 48 jam pascatindakan. Misalnya, menyetir.

Hindari pula menggunakan tampon, hubungan seksual, maupun berendam dalam bathtub dengan air sabun yang mengandung parfum, selama setidaknya empat minggu. Larangan ini akan mempercepat kesembuhan dan mencegah infeksi pascaoperasi.

Apapun langkah yang Anda pilih, baik cara mengobati kista Bartholin  secara alami atau medis, Anda tetap harus memeriksakan diri ke dokter. Langkah tersebut akan membantu Anda dalam menentukan jenis penanganan yang tepat.

Bagaimana cara mengempeskan kista bartholin?

Obat kista bartholin yang di rekomendasikan dokter antara lain:.
Berendam menggunakan air hangat atau sitz bath. Berendam dalam bak berisi air hangat beberapa kali sehari membantu mengecilkan kista. ... .
Drainase. ... .
Obat-obatan. ... .
Marsupialisasi kista. ... .
Operasi..

Berapa lama kista bartholin bisa sembuh sendiri?

Kista Bartholin yang terinfeksi dapat pecah dan sembuh sendiri dalam 3-4 hari. Kamu pun bisa berendam dalam bak berisi air hangat (sitz bath) beberapa kali sehari.

Kista Bartholin apakah bisa kempes?

Tidak semua kista bartholin bisa sembuh sendiri. Penyakit ini apabila benjolan kistanya cukup besar atau ada tanda infeksi memerlukan perawatan medis. Di tahap awal penyakit, kista bartholin biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun.

Apakah kista bartholin jika dibiarkan berbahaya?

Apakah kista bartholin berbahaya dan patut dikhawatirkan? Meski penyakit ini tidak termasuk gangguan kesehatan yang membahayakan jiwa, namun tetap dapat menimbulkan rasa tidak nyaman. Hal ini wajar mengingat kista bartholin juga menimbulkan gejala tertentu.