makanan, Sumber: Pexels Makan dikategorikan sebagai salah satu kebutuhan pokok manusia. Mengonsumsi makanan akan memberikan nutrisi yang membantu semua organ tubuh berfungsi dengan baik. Jika tidak, tentunya akan meningkatkan resiko terkena penyakit dan masalah kesehatan lainnya. Seperti kendaraan bermotor yang membutuhkan bahan bakar untuk bergerak, manusia juga memerlukan sumber energi yakni dari makanan. Seperti bahan bakar, makanan yang dikonsumsi memiliki kualitas yang berbeda-beda, tapi yang lebih penting lagi apakah makanan tersebut halal atau tidak. Zaman sekarang jenis kuliner semakin beragam, namun umat Muslim tetap harus bisa membedakan antara makanan yang haram dan halal. Allah SWT mengingatkan umat-Nya akan hal ini melalui surat An Nahl ayat 114 yang berbunyi: فَكُلُوْا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللّٰهُ حَلٰلًا طَيِّبًاۖ وَّاشْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ اِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ Fa kulụ mimmā razaqakumullāhu ḥalālan ṭayyibaw wasykurụ ni'matallāhi ing kuntum iyyāhu ta'budụn Artinya: "Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya." Apa maksud isi surat An Nahl ayat 114 tersebut? Agar bisa memahami lebih lanjut, simak ulasan berikut. Makan, Sumber: FlickrumparanKandungan Surat An Nahl ayat 114Dalam situs resmi Kementerian Agama RI dijelaskan bahwa, Allah memerintahkan umat Muslim untuk mengonsumsi makanan yang halal dan baik untuk tubuh. Baik makanan yang dari rezeki yang diberikan Allah, maupun dari tumbuhan dan hewan. Makanan tersebut juga harus yang rasanya enak dan bergizi agar dapat menjaga kebugaran tubuh. Tinggalkan makanan yang telah diharamkan oleh Allah karena akan berdampak buruk untuk kesehatan. Umat muslim juga harus bersyukur karena telah diberkahi makanan berlimpah oleh Allah yang sangat bagus untuk kesehatan. Hal tersebut menunjukkan betapa sayangnya Allah SWT kepada manusia, dan Dia selalu ingin yang terbaik untuk umat-Nya. Berikut adalah jenis-jenis makanan yang haram dikutip dari buku Halal atau Haram? Kejelasan Menuju Keberkahan oleh Ahmad Sarwat:
|