Apakah darah kental bisa disembuhkan

Apakah darah kental bisa disembuhkan
Bukan Covid-19, melainkan pengentalan darah yang merenggut nyawa suami Swani. Apa pengaruh covid-19 terhadap pengentalan darah? (Istockphoto/ipopba)

Jakarta, CNN Indonesia --

Bukan Covid-19, melainkan pengentalan darah yang merenggut nyawa suami Swani. Perempuan asal Semarang itu terkejut saat mendapati suaminya meninggal dunia ketika keluar dari rumah sakit setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Suami Swani dirawat hampir lebih dari 20 hari hari di salah satu rumah sakit di Semarang. Dia didiagnosis positif Covid-19 pada 9 Desember dan langsung menjalani perawatan di rumah sakit.

Di rumah sakit, suami Swani menerima tatalaksana pengobatan Covid-19 termasuk obat pengencer darah. Data dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 90 persen pasien Covid-19 mengalami koagulasi atau pengentalan darah sehingga harus diberikan obat pengencer darah.

Panduan tatalaksana Covid-19 dari WHO juga merekomendasikan dokter untuk langsung memberikan obat pengencer darah pada pasien Covid-19 saat tiba di rumah sakit.

"Suami saya 9 Desember diopname, diberi pengobatan oleh RS, waktu itu juga diberi pengencer darah," kata Swani dalam wawancara bersama CNN TV, Kamis (4/2).

Setelah menjalani pengobatan, suami Swani dinyatakan negatif Covid-19 setelah menjalani dua kali tes swab PCR pada 21 Desember.

Namun, dua hari setelah dinyatakan negatif, suaminya kesulitan bernapas. Setelah diperiksa, D-dimer atau uji sampel darah menunjukkan masih terdapat pengentalan darah. Dia pun kembali mendapatkan injeksi pengencer darah.

Pada 1 Januari, suaminya dibolehkan untuk meninggalkan rumah sakit. Namun, saat keluar dari rumah sakit, suami Swani tidak sadarkan diri dan dinyatakan meninggal dunia.

"Saat itu pingsan, dua jam kemudian dinyatakan enggak ada. Padahal itu kondisi negatif Covid-19. Dokter bilang ternyata masih ada kekentalan darahnya, D-dimernya belum normal." ungkap Swani.

Ahli penyakit dalam Profesor Zubairi Djoerban menjelaskan kekentalan darah merupakan salah satu keadaan yang dapat terjadi karena Covid-19. Kondisi ini bisa dicegah dengan memberikan obat pengencer darah saat pasien pertama kali dirawat dan diteruskan dengan pantauan dokter.

Jika sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19, Zubairi menyebut pengentalan darah mungkin masih bisa terjadi. Oleh karena itu dokter atau pasien harus memeriksakan keenceran darahnya. Selain itu, kekentalan darah juga harus diobati dengan benar dan biasanya membutuhkan waktu mengonsumsi obat selama enam bulan.

"Jika masih kental, masih mendapatkan pengobatan sampai enam bulan kemudian. Pengobatan jangka panjang," ucap Zubairi.

Jika tidak mendapatkan pengobatan,pengentalan darah dapat berujung pada kondisi pembekuan darah. Jika hal ini terjadi di otak maka dapat menyebabkan stroke, jika terjadi di jantung dikenal dengan serangan jantung, atau bisa juga terjadi di kaki yang disebut dengan trombosis vena dalam (DVT).

(ptj/chs)

[Gambas:Video CNN]

Halodoc, Jakarta – Studi dari Universitas Harvard, Amerika menyebutkan bahwa darah kental meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit jantung lainnya. Tapi, bukankah darah mengental itu wajar? Simak penjelasannya di sini, yuk!

Darah mengental termasuk hal normal, terutama jika terjadi saat kamu mengalami luka. Sebab, pembekuan darah ini bertujuan untuk menghentikan perdarahan dan membantu proses penyembuhan luka. Namun pada beberapa kasus, pembekuan darah terjadi secara tidak normal. Kondisi ini disebut hiperkoagulabilitas, yaitu kondisi di mana darah menjadi lebih kental (tebal dan lengket) dibanding darah normal.

Penyebab Darah Mengental

  • Paparan bahan beracun, seperti logam berat atau racun lingkungan lainnya.
  • Stres dan trauma. Misalnya, berupa cedera yang menyerang pembuluh darah.
  • Stasis, yaitu kondisi di mana darah tertahan di satu tempat. Misalnya, di kaki setelah operasi atau akibat kurangnya aktivitas fisik.
  • Kelainan pada gen koagulasi, sehingga memengaruhi kemampuan tubuh untuk mematikan saklar yang bertuga dalam mengaktifkan proses pembekuan darah.
  • Infeksi patogen, seperti jamur, virus, bakteri, dan parasit. Patogen tersebut bisa mengaktifkan respons koagulasi dalam tubuh. Respons ini muncul karena adanya upaya patogen melarikan diri dari serangan sistem kekebalan tubuh.
  • Gumpalan kolesterol di pembuluh darah. Jika terdapat sumbatan, darah akan menumpuk dan trombosit dalam darah bisa menyatu membentuk darah kental.

Dampak Negatif Darah Mengental

Darah mengental tidak boleh dianggap sepele. Sebab, kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi serius jika tidak segera diobati. Salah satunya adalah membuat seseorang rentan mengidap penyakit kardiovaskular. Ini karena darah yang kental berkaitan dengan kelancaran aliran darah dalam tubuh. Semakin kental darah seseorang, semakin lambat aliran darah yang bergerak. Ketika aliran darah bergerak lambat, risiko pengendapan darah semakin besar sehingga terbentuklah gumpalan-gumpalan akibat darah kental. Pada akhirnya, kondisi tersebut mengganggu beberapa fungsi tubuh dan menimbulkan gangguan kesehatan, terutama gangguan pada jantung.

Gejala Darah Mengental Berdasarkan Lokasinya

Gejala yang timbul akibat darah mengental bisa bervariasi. Ini bergantung pada lokasi terjadinya pengentalan darah, seperti berikut ini:

  • Lengan atau kaki. Terjadinya pembengkakan, nyeri, dan terasa hangat di satu tempat.
  • Jantung. Menyebabkan sesak napas, keringat berlebih, nyeri dada, mual, pusing, hingga pingsan.
  • Daerah perut. Menyebabkan nyeri pada perut, diare, muntah, darah bercampur tinja, atau darah bercampur muntah.
  • Paru-paru. Menyebabkan nyeri dada, batuk bercampur darah, berkeringat, sulit bernapas, pingsan, denyut nadi lebih cepat, hingga pingsan.

Mencegah Darah Mengental

  • Hindari duduk terlalu lama. Sebab, duduk terlalu lama bisa menyebabkan darah berkumpul di kaki dan memicu penggumpalan darah. Kamu dianjurkan untuk melakukan peregangan atau sekadar berjalan-jalan di sekitar tempat duduk setiap 1–2 jam sekali. Hal ini bertujuan untuk melancarkan sirkulasi darah, sehingga mencegah darah mengental.
  • Penuhi kebutuhan cairan tubuh, yaitu dengan minum 8 gelas sehari atau disesuaikan dengan kebutuhan. Yang pasti, kamu harus tetap terhidrasi agar sirkulasi darah dalam tubuh tetap lancar.
  • Perbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan. Mengonsumsi makanan yang mengandung omega-3 dan vitamin E juga dipercaya bisa mencegah penggumpalan darah.
  • Terapkan gaya hidup sehat. Yakni dengan rutin berolahraga (setidaknya 10 – 20 menit sehari), menjaga pola makan, istirahat yang cukup, dan berhenti merokok.

Ketika darah begitu kental dan mulai menimbulkan masalah pada tubuh, kamu bisa mengonsumsi obat pengencer darah. Namun, kamu perlu berbicara pada dokter sebelum menggunakannya. Agar tidak repot, kamu bisa berbicara pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan dimana saja melalui Chat, dan Voice/Video Call. Jadi, yuk download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!

Baca juga:

  • Ini Bahaya Pembekuan Darah bagi Kesehatan
  • 7 Tanda Darah Tinggi yang Harus Diketahui semua orang
  • Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Kurang Darah & Darah Rendah

Bagaimana cara menyembuhkan darah kental?

Berdasarkan faktor risikonya, terdapat beberapa cara yang dapat diterapkan untuk mencegah darah kental menggumpal, di antaranya:.
Hindari duduk dalam jangka waktu lama. ... .
Minum air putih yang cukup. ... .
3. Jalani gaya hidup sehat. ... .
Konsumsi obat-obatan tertentu. ... .
Kenakan stocking kompresi..

Darah Kental apa bisa sembuh?

Beberapa orang mungkin bertanya-tanya apakah kondisi darah kental bisa disembuhkan. Sayangnya, hingga saat ini belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan secara total kondisi ini.

Apa pantangan darah kental?

Hindari konsumsi makanan yang mengandung tinggi kolesterol seperti goreng-gorengan, jeroan, kulit ayam, makanan bersantan, dan berminyak. Sajian tersebut masuk ke dalam makanan tinggi kolesterol. Bila dikonsumsi, ini dapat menyebabkan penumpukan plak pada vena yang membuat darah kental jadi semakin parah kondisinya.

Darah Kental harus makan apa?

Ada beberapa jenis makanan pengencer darah yang dapat Anda konsumsi untuk mencegah penggumpalan darah, di antaranya:.
Jahe. ... .
Kunyit. ... .
3. Ginkgo biloba. ... .
Kayu manis. ... .
Makanan yang kaya akan vitamin E. ... .
6. Bawang putih..