Apa yang terjadi ketika tekanan darah naik?

Tekanan darah tinggi (hipertensi) sering kali disebut sebagai silent killer. Ini karena umumnya tidak ada ciri-ciri darah tinggi yang mungkin muncul pada tahap awal. Sampai pada akhirnya gejala muncul ketika kondisi terhitung sudah berat, bahkan sampai menyebabkan stroke. 

Meski mungkin pada awal tak ada gejala signifikan, tetap ada beberapa tanda hipertensi yang perlu Anda perhatikan dengan saksama. Terlebih, jika Anda punya riwayat hipertensi. Apa yang kira-kira dirasakan saat tekanan darah tinggi? 

Hipertensi dikenal sebagai penyakit yang diam-diam mematikan. Ini karena pada awal kemunculannya, tidak ada tanda-tanda hipertensi yang mungkin Anda rasakan. 

Tekanan darah normal biasanya berkisar antara 90/60 mmHg sampai 120/80 mmHg. Namun, Mayo Clinic menyebutkan, ciri-ciri darah tinggi biasanya baru akan terasa saat kondisi sudah menjadi lebih berat, bahkan ketika tekanan darah sudah jauh melebihi batas aman atau mengancam nyawa. 

Bahkan faktanya, sepertiga orang di dunia tidak mengetahui mereka memiliki tekanan darah yang tinggi. Meski begitu, ada beberapa ciri yang bisa Anda waspadai, terlebih jika kondisi ini terus berulang dan tidak biasa.

Berikut adalah beberapa gejala darah tinggi (hipertensi) yang perlu Anda waspadai:

1. Sakit kepala

Sakit kepala jadi salah satu ciri-ciri darah tinggi yang umum terjadi

Sakit kepala adalah salah satu gejala darah tinggi yang paling sering dirasakan saat tekanan darah melonjak. Meski begitu, dr. Luke Laffin dari Cleveland Clinic menyebutkan, “Kebanyakan orang tidak mengalami gejala apa pun saat tekanan darahnya tinggi.” 

Ia menambahkan, sangat mungkin Anda mengalami sakit kepala ketika tekanan darah menjadi sangat tinggi. Itu sebabnya, Anda perlu waspada ketika sakit kepala datang secara tiba-tiba dan tidak membaik, atau bahkan malah memburuk.

Sebuah penelitian dalam Iranian Journal of Neurology menyebutkan, sakit kepala hipertensi biasanya terjadi di seluruh kepala dan terasa seperti berdenyut. Selain itu, WHO juga menyebutkan sakit kepala akibat hipertensi mungkin saja terjadi di pagi hari.

Rasa sakit ini muncul karena tekanan darah yang tinggi dapat membuat tekanan pembuluh darah di otak jadi berlebihan. Ini menyebabkan munculnya risiko pecahnya pembuluh darah di otak (perdarahan otak). 

Perdarahan otak inilah yang kemudian bs menyebabkan pembengkakan atau menekan otak sehingga menyebabkan sakit kepala hebat.

BACA JUGA: Begini Cara Menurunkan Darah Tinggi dengan Cepat dan Alami

2. Penglihatan kabur

Tanda hipertensi lain yang sudah cukup berat adalah penglihatan kabur. Masalah penglihatan merupakan salah satu komplikasi hipertensi yang akan muncul jika tidak ditangani dengan baik.

Tekanan darah yang dibiarkan tinggi tanpa pengobatan dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah, termasuk pembuluh darah di retina. Kerusakan ini bisa berupa pecahnya pembuluh darah atau bahkan tersumbat oleh gumpalan darah.

Selain itu, karena masalah pembuluh darah di mata tersebut, bisa juga terjadi penumpukan cairan di bawah retina yang akhirnya memengaruhi penglihatan Anda.

Kerusakan saraf mata akibat hipertensi juga dapat menyebabkan penglihatan Anda buram, atau yang terburuk kehilangan penglihatan sama sekali.

3. Muncul bercak darah di mata

Munculnya bercak darah di mata adalah salah satu ciri-ciri darah tinggi. Ini berhubungan dengan masalah aliran darah di mata yang telah dibahas pada poin sebelumnya.

Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah di mata pecah. Selain pembuluh darah di retina, ada pula pembuluh darah kecil yang terletak di konjungtiva dan di ruang antara konjungtiva dan sklera mata.

Saat pembuluh darah di sana pecah, maka akan muncul bercak darah di bagian putih mata (sklera). Bercak darah ini umumnya memang tidak memengaruhi penglihatan. Namun, Anda tetap harus waspada karena pecahnya pembuluh darah ini membuat risiko Anda semakin tinggi untuk mengalami pecah pembuluh darah di tempat lain yang lebih vital.

4. Wajah memerah

Wajah memerah juga bisa jadi salah satu gejala darah tinggi

American Heart Association menyebutkan bahwa wajah yang memerah juga bisa jadi salah satu gejala darah tinggi. Kondisi ini terjadi karena pembuluh darah di wajah melebar.

Saat wajah memerah, biasanya kondisi ini disertai dengan tekanan darah yang lebih tinggi dari biasanya. 

Sebuah penelitian yang dimuat dalam The Journal Clinical of Hypertension juga menyebutkan bahwa ada hubungan antara wajah memerah dengan hipertensi yang disebabkan oleh alkohol. Alkohol sendiri diketahui sebagai salah satu faktor risiko tekanan darah tinggi.

Penelitian tersebut menyimpulkan mereka yang minum alkohol dalam jumlah ringan atau sedang dapat meningkatkan risiko hipertensi.

5. Pusing

Pusing berbeda dengan sakit kepala. Ada banyak kondisi kesehatan yang salah satu gejalanya adalah pusing. Bahkan, efek samping obat pun bisa menyebabkan pusing. 

Meski bukan spesifik ciri-ciri hipertensi, Anda tetap harus mewaspadai jika pusing muncul secara tiba-tiba. Pusing yang terjadi secara tiba-tiba, apalagi disertai dengan kehilangan keseimbangan dan masalah berjalan bisa jadi tanda stroke.

Tekanan darah tinggi yang tidak dikendalikan bisa jadi salah satu faktor risiko penyebab stroke.

BACA JUGA: Banyak yang Keliru, Ini Dia Perbedaan Pusing dan Sakit Kepala

6. Mimisan

Mimisan memang bukan ciri utama Anda mengalami hipertensi. Akan tetapi, mimisan bisa jadi salah satu ciri-ciri tekanan darah tinggi ekstrem, alias hipertensi emergensi.

Meski tidak secara langsung menyebabkan mimisan, tekanan darah tinggi dapat membuat seseorang lebih berisiko mengalami perdarahan dari hidung. Hal ini terjadi karena hipertensi dapat membuat pembuluh darah jadi lebih rentan rusak dan pecah.

Hal ini dibuktikan dengan penelitian tahun 2020 yang dilakukan oleh Korean National Health Insurance Service. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang punya riwayat hipertensi punya risiko lebih tinggi mengalami mimisan bahkan sampai harus mengunjungi rumah sakit.

7. Sesak napas

Sesak napas bisa muncul jika hipertensi sudah memengaruhi paru

Sesak napas adalah salah satu ciri-ciri darah tinggi yang sudah memengaruhi paru. Kondisi ini disebut sebagai hipertensi paru.

Hipertensi paru (pulmonary hypertension) adalah jenis tekanan darah tinggi yang memengaruhi pembuluh darah arteri di paru dan jantung bagian kanan. Jantung bagian kanan umumnya berfungsi untuk memompa darah yang tinggi karbon dioksida menuju paru untuk ditukar dengan oksigen. 

Akan tetapi, pada orang yang memiliki hipertensi paru, pembuluh darah dari jantung menuju paru menjadi terlalu sempit. Akibatnya, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah agar bisa sampai ke paru. Kondisi inilah yang menyebabkan Anda mengalami sesak napas.

8. Nyeri dada

Nyeri dada juga bisa menjadi salah satu ciri-ciri darah tinggi yang mungkin terjadi. Kondisi ini khususnya berhubungan dengan pembuluh darah ke jantung atau paru yang rusak akibat tekanan darah yang tinggi.

Kerusakan pembuluh darah di jantung dan paru ini dapat berupa penyempitan pembuluh darah, muncul sumbatan, atau pembuluh darah yang pecah. Akibatnya, aliran darah menuju jantung atau paru jadi tidak lancar sehingga menyebabkan rasa sakit pada dada.

Selain itu, hipertensi yang dibiarkan tanpa pengobatan juga dapat menyebabkan Anda berisiko tinggi mengalami serangan jantung (angina). Salah satu gejala serangan jantung akibat hipertensi adalah nyeri dada hebat.

9. Kelelahan

Kelelahan yang jadi ciri-ciri darah tinggi masih ada hubungannya dengan kerusakan pembuluh darah jantung dan paru. Saat pembuluh darah arteri jantung menuju paru rusak, kemampuan membawa darah yang penuh karbon dioksida ke paru pun akan menurun.

Akibatnya, jantung perlu bekerja lebih keras untuk memompa darah. Ini membuat jantung beradaptasi dengan membesar. Pembesaran ini membuat jantung membutuhkan lebih banyak oksigen, tapi di saat yang sama sulit mempertahankan aliran darah yang tepat. 

Kondisi ini akan membuat pasien hipertensi merasa kelelahan.

10. Detak jantung tidak teratur

Saat mengalami tekanan darah tinggi, beberapa orang juga merasakan detak jantung tidak teratur. Ini bisa detak jantung lebih lambat ataupun lebih cepat.

Jantung juga bisa jadi salah satu organ yang mengalami dampak dari tekanan darah tinggi yang tidak dikendalikan. Sebuah studi dalam The Journal Clinical Hypertension menyebutkan masalah irama jantung akibat tekanan darah tinggi muncul karena aktivitas jantung yang berlebihan, pengobatan hipertensi, atau penyakit lain yang mungkin menyertai.

Mengingat irama jantung ini dapat berdampak fatal bagi beberapa orang, pastikan Anda memeriksakan diri secara rutin.

BACA JUGA: Kenali Makanan Penyebab Darah Tinggi yang Harus Dihindari

Cara mencegah tekanan darah tinggi (hipertensi)

Menjalani gaya hidup sehat, seperti berolahraga, bisa mencegah darah tinggi dan gejala yang muncul

Sayangnya, ciri-ciri hipertensi di atas umumnya baru akan muncul ketika kondisi sudah menjadi lebih berat. Malah, beberapa tanda tekanan darah tinggi di atas sebenarnya merupakan gejala komplikasi hipertensi.

Mengingat gejalanya kadang tidak dapat dideteksi di awal, penting bagi Anda untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah tinggi secara rutin. Jika Anda berusia di atas 40 tahun tanpa riwayat hipertensi, memeriksakan kesehatan secara keseluruhan setiap dua hingga tiga tahun sekali sangat direkomendasikan.

Sementara, apabila Anda memiliki faktor risiko yang dapat menyebabkan darah tinggi, periksalah lebih sering, yaitu setahun sekali. 

Selain itu, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah hipertensi, yaitu:

  • Menjaga berat badan ideal
  • Berolahraga rutin, minimal 30 menit sehari atau 150 menit dalam seminggu
  • Mengurangi asupan garam (sodium)
  • Mengonsumsi makanan sehat

Apabila ragu akan kondisi Anda, tidak ada salahnya untuk melakukan pemeriksaan awal hipertensi di rumah sakit. Atau, Anda juga bisa mencoba berkonsultasi online dengan dokter terlebih dulu di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ sebelum ke rumah sakit. Anda bisa mengunduhnya di App Store dan Google Play secara gratis.

Apa yang terjadi bila tensi naik?

Tekanan darah tinggi tergolong kondisi yang serius, apalagi jika tidak terkontrol. Ada banyak risiko penyakit berbahaya yang mengintai. Serangan jantung, stroke, gangguan ginjal hingga disfungsi seksual komplikasi yang bisa terjadi akibat tekanan darah tinggi.

Apa penyebab tekanan darah tiba2 naik?

Umumnya tekanan darah tinggi disebabkan penumpukan lemak di arteri dan konsumsi garam berlebihan. Melansir WebMD, terdapat beberapa penyebab tekanan darah naik mendadak yang kerap tidak disadari, antara lain: Konsumsi gula tambahan, terutama dari makanan olahan atau sirup gula yang ditambahkan ke dalam minuman.