Acetylcysteine atau asetilsistein adalah obat yang digunakan untuk mengencerkan dahak pada beberapa kondisi, seperti asma, cystic fibrosis, atau PPOK. Selain itu, obat ini juga digunakan untuk mengobati keracunan paracetamol. Show Acetylcysteine memiliki beberapa sediaan, yaitu tablet, kapsul, sirup, suntik, atau larutan inhalasi. Sebagai obat batuk, acetylcysteine bekerja sebagai mukolitik atau pengencer dahak, sehingga dahak bisa lebih mudah dikeluarkan melalui batuk. Perlu dicatat, obat ini tidak cocok diberikan pada batuk kering. Merek dagang acetylcysteine: Acetylcysteine, Acetin 600, Alstein, Ahep, Benutrion Ve, Fluimucil, L-Acys, Memucil 600, Nalitik, Nytex, Pectocil, Resfar, Siran Forte Apa Itu AcetylcysteineGolonganObat resepKategoriObat mukolitik (pengencer dahak)ManfaatMengencerkan dahak dan mengobati keracunan paracetamolDigunakan olehDewasa dan anak-anakAcetylcysteine untuk ibu hamil dan menyusuiKategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.Acetylcysteine belum diketahui apakah dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter. Bentuk obatTablet effervescent, kapsul, sirop kering, granul, suntik, dan larutan inhalasi (hirup)Peringatan Sebelum Menggunakan AcetylcysteineAcetylcysteine harus digunakan sesuai resep dokter. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan acetylcysteine:
Dosis dan Aturan Pakai AcetylcysteineDokter akan memberikan dosis dan menentukan lama pengobatan sesuai kondisi dan usia pasien. Berikut adalah pembagian dosis acetylcysteine berdasarkan bentuk obatnya: Bentuk tablet effervescent, kapsul, sirop kering, dan granul Kondisi: Mengencerkan dahak
Kondisi: Keracunan paracetamol
Bentuk larutan inhalasi Kondisi: Mengencerkan dahak
Selain bentuk sediaan obat minum dan larutan inhalasi, acetylcysteine juga memiliki bentuk sediaan suntik. Khusus untuk bentuk sediaan suntik, obat akan diberikan langsung oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Cara Menggunakan Acetylcysteine dengan BenarIkuti anjuran dokter dan aturan penggunaan obat yang tertera pada label kemasan. Jangan menambahkan atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter. Acetylcysteine sebaiknya dikonsumsi dengan makanan atau sesudah makan. Minum kapsul acetylcysteine dengan air putih. Jangan mengunyah atau menghancurkan tablet karena dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping. Untuk acetylcysteine bentuk granul, larutkan 1 sachet granul acetylcysteine ke dalam air putih sesuai dengan takaran yang dianjurkan pada label. Aduk larutan sampai merata sebelum diminum. Untuk acetylcysteine tablet effevescent, larutkan terlebih dahulu ke dalam segelas air sebelum dikonsumsi. Obat ini harus diminum tidak lebih dari 2 jam setelah dilarutkan. Untuk acetylcysteine sirop kering, kocok botol terlebih dahulu sebelum sirop dikonsumsi. Larutkan isi botol sirop kering menggunakan air putih dengan takaran yang sesuai petunjuk pada label, lalu aduk sampai merata. Usahakan untuk mengonsumsi acetylcysteine pada jam yang sama setiap harinya, agar efek pengobatan maksimal. Bila lupa mengonsumsi acetylcysteine, segera konsumsi jika jadwal berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis. Acetylcysteine suntik hanya boleh diberikan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Dokter akan menyuntikkan acetylcysteine sesuai kondisi pasien. Acetylcysteine larutan inhalasi digunakan dengan cara dihirup lewat mulut menggunakan alat nebulizer. Untuk mengobati keracunan paracetamol, pemberian acetylcysteine harus diberikan di rumah sakit dan di bawah pengawasan dokter. Hal ini karena penderita keracunan paracetamol perlu mendapat pemantauan ketat serta pemeriksaan kadar paracetamol dalam darah, uji fungsi hati, dan tes darah lengkap secara berkala. Simpan acetylcysteine pada suhu ruangan dan di dalam wadah tertutup untuk menghindari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak. Interaksi Acetylcysteine dengan Obat LainAda beberapa efek interaksi obat yang dapat terjadi jika acetylcysteine digunakan bersama obat-obatan lain, di antaranya:
Efek Samping dan Bahaya AcetylcysteineEfek samping yang mungkin timbul setelah menggunakan acetylcysteine adalah:
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping di atas tidak kunjung mereda. Segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau muncul efek samping yang lebih serius, seperti: |