Apakah asap kayu bakar bisa membahayakan?

Apakah asap kayu bakar bisa membahayakan?
Jika Anda sedang fit, terpapar asap atau polusi udara dalam jangka pendek biasanya tidak akan berpengaruh pada kesehatan Anda. Namun alangkah bijaksana jika Anda bisa menghindarinya, apalagi setelah mengetahui bahaya asap bagi kesehatan. Asap adalah campuran kompleks dari bahan-bahan gas dan partikel-partikel halus yang terbentuk saat kayu atau bahan organik lain terbakar. 

Ancaman kesehatan terbesar dari asap berasal dari partikel-partikel halus ini. Partikel dalam skala mikro ini bisa masuk ke mata atau saluran pernafasan, memicu gangguan kesehatan seperti mata merah terbakar, pilek dan penyakit yang dikenal dengan nama bronchitis. Partikel-partikel halus ini juga bisa memperparah penyakit jantung dan paru-paru kronis – dan bisa memicu kematian mendadak bagi penderita.

Berikut adalah langkah-langkah untuk mencegah efek negatif dari polusi asap terhadap kesehatan Anda dan keluarga:

  1. Perhatikan laporan kualitas udara di wilayah Anda dan tetaplah waspada dengan memantau liputan media dan peringatan kesehatan terkait asap. 
  2. Gunakan logika. Hindari keluar rumah atau berolah raga di luar jika kondisi lingkungan Anda berasap. Saat-saat seperti itu juga tidak baik bagi anak-anak untuk bermain di luar rumah.
  3. Jika Anda disarankan untuk tetap berada di dalam rumah, lakukan upaya untuk menjaga udara dalam ruang sebersih mungkin. Tutup pintu dan jendela – kecuali jika udara sedang panas-panasnya di luar.
  4. Cek laporan Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index, AQI) di wilayah Anda, jika tersedia. IKU biasanya bersumber dari alat pemantau kualitas udara lokal. Laporan itu akan memberi Anda informasi tentang kualitas udara dan rekomendasi tindakan pencegahan yang bisa Anda lakukan untuk melindungi kesehatan.
  5. Jika polusi asap semakin memburuk, konsentrasi partikel di udara berubah. Anda harus segera melakukan tindakan untuk melindungi kesehatan Anda. Kunjungi situs kualitas udara lokal (jika ada) untuk mengetahui ramalan dan kondisi kualitas udara terkini.
  6. Nyalakan pendingin ruangan, jika ada. Jaga kebersihan udara segar yang masuk dengan menjaga filter tetap bersih sehingga asap tidak bisa masuk. Catatan: Jika Anda tidak mempunyai pendingin ruangan, tinggal di dalam rumah dengan jendela tertutup bisa berbahaya. Apalagi dalam kondisi panas yang ekstrem. Sebaiknya Anda mencari tempat berteduh lain. 
  7.  Jaga agar level partikel udara dalam ruang rendah. Saat konsentrasi asap tinggi, hindari membakar apapun di dalam ruangan. Seperti membakar kayu, memasak bahkan menyalakan lilin! Dan jangan pernah menggunakan penyedot udara yang akan menyebarkan partikel-partikel yang sudah ada di dalam rumah. 
  8. Dan jangan merokok. Merokok bisa semakin meracuni paru-paru Anda dan mereka yang ada di sekitar Anda. Jika Anda memiliki penyakit asma atau penyakit paru-paru lain, selalu ikuti anjuran dokter, jangan lupa mengonsumsi obat dan ikuti langkah-langkah untuk mengendalikan penyakit asma Anda. Pergi ke dokter jika gejala kesehatan Anda memburuk. 
  9. Jika Anda menderita gangguan jantung atau paru-paru, atau sudah berusia lanjut atau mempunyai anak, konsultasikan dengan dokter Anda apakah Anda perlu meninggalkan lingkungan yang sudah terpolusi. Saat lingkungan Anda terpapar asap tebal dalam jangka waktu lama, partikel-partikel asap bisa menempel di dalam ruangan walau Anda tidak menyadarinya. Sumber: Air Now 

Apakah asap kayu bakar bisa membahayakan?

Pixabay.com

Asap pembakaran kayu bakar ternyata berisiko memicu kanker.

GridHEALTH.id - Siapa sangka asap pembakaran kayu ternyata dapat memicu risiko kanker.

Hal itu diungkap oleh studi terbaru yang dilakukan di Athena, Yunani.

Dimana dalam studi tersebut terungkap bahwa tungku pembakaran kayu di daerah perkotaan berkontribusi terhadap paparan bahan kimia penyebab kanker yang ditemukan dalam partikel polusi udara.

Selain itu ditemukan juga bahwa terdapat kandungan polisiklik aromatik hidrokarbon (PAH) dalam partikel polusi kecil yang dihasilkan oleh pembakaran kayu dan memiliki efek karsinogenik.

Alhasil tim peneliti pun mengatakan selain menjadi masalah utama penyebab buruknya kualitas udara perkotaan di seluruh Eropa, asap pembakaran kayu juga jadi pemicu munculnya kasus kanker di masyarakat.

"Pada dasarnya berhenti membakar kayu. Itulah intinya,” ujar salah satu peneliti dari Foundation for Research and Technology Hellas di Yunani, Athanasios Nenes dikutip dari The Guardian, Jumat (17/12/2021).

Baca Juga: Tak Hanya Berdampak Pada Kesehatan Ibu Hamil, Asap Rokok Juga Buruk Bagi Janin

Penelitian yang diterbitkan pada tahun lalu ini menunjukkan, bahwa pembakaran kayu dari rumah-rumah di Eropa menghasilkan polusi udara tiga kali lipat daripada asap kendaraan.

Di sisi lain, studi yang diterbitkan di jurnal Atmospheric Chemistry and Physics telah mengambil sampel udara di Athena setiap hari selama setahun, dengan menganalisis 31 PAH dan berbagai bahan kimia lainnya.

Akhirnya mereka menemukan 31 % zat PAH tahunan berasal dari pembakaran kayu, sebanyak 33 % dari solar dan minyak, dan 29 % dari bensin. Namun, beberapa PAH lebih bersifat karsinogenik daripada yang lain.

Sederhananya, ketika para peneliti memperhitungkan, proporsi risiko kanker pada manusia akibat pembakaran kayu naik menjadi 43 %, risiko kanker akibat solar dan minyak 36 %, dan dari bensin sekitar 17 %.

“Kami tahu bahwa (asap dari) pembakaran kayu jauh lebih beracun daripada jenis partikel lainnya,” ujar Nenes.

Mereka mengungkapkan tingkat polusi PAH di Athena sama besarnya seperti yang ditemukan dalam penelitian di Eropa dan Amerika Utara lainnya.

Sedangkan tingkat polusi udara yang jauh lebih tinggi, biasanya berada di wilayah China.

Lebih lanjut, peneliti berkata berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kandungan PAH di Athena diperkirakan akan menyebabkan tambahan 5 kasus kanker per 100.000 orang.

“Mengingat (paparan karsinogen) dan penggunaan pembakaran (kayu) yang lama di seluruh Eropa, misalnya Prancis, Jerman, Irlandia, dan Inggris, tindakan maupun kebijakan Eropa untuk regulasi emisi pembakaran (kayu) diperlukan, karena dapat bermanfaat bagi kesehatan masyarakat," tulis para peneliti.

Baca Juga: Diet Tinggi Lemak Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Payudara, Hati-hati

Sementara itu, Nenes mengatakan zat PAH bukan satu-satunya karsinogen dalam asap kayu, sebab masih banyak senyawa lain yang merusak kesehatan yang dihasilkan.

“Asap kayu menyebabkan semua jenis penyakit mulai dari kanker hingga stres oksidatif, yang menyebabkan serangan jantung dan stroke, obesitas, penuaan dini, diabetes, atau apa pun yang berkaitan dengan peradangan dalam tubuh. Jadi saya sangat khawatir tentang efek pembakaran kayu,” ungkapnya.

Peneliti dari Imperial College London yang tidak terlibat dalam studi, Gary Fuller mengatakan bahwa manusia cenderung berpikir pembakaran kayu tidak membahayakan, karena kayu adalah produk alami.

"Data Inggris tentang emisi benzo(a)pyrene, salah satu PAH utama, menunjukkan peningkatan (polusi sebanyak) 16 persen sejak tahun 2000, karena pembakaran kayu di rumah,” kata Fuller.

Sementara itu, penelitian terdahulu yang telah dilakukan Nenes dan timnya juga menemukan asap kayu yang dihasilkan pada malam hari akan teroksidasi menjadi senyawa yang lebih berbahaya dan jauh lebih cepat dari yang diperkirakan.

Sehingga, lebih berisiko membahayakan kesehatan.(*)

Baca Juga: 9 Khasiat Dahsyat Minyak Kayu Putih, Tidak Hanya Menghangatkan Badan

 Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Studi Terbaru Ungkap Asap Pembakaran Kayu Berisiko Memicu Kanker"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Video Pilihan

Apakah asap kayu bahaya untuk bayi?

"Penelitian ini mencakup beberapa temuan bahwa asap dari kayu yang dibakar dapat mengiritasi sistem pernapasan dan telah terbukti memiliki efek kesehatan buruk pada paru-paru anak-anak,” ujar George Thurston, direktur Particulate Matter Health Effects Research Center di New York.

Apakah asap dapur berbahaya?

Asap dapur berbahaya karena adanya pembakaran yang tidak sempurna. Hal ini membuat asap dari masakan memiliki kandungan monoksida (“CO”), nitrogen dioksida (“NO2”), serta sulfur dioksida (“SO2”). Semua zat ini dapat mengganggu sistem pernafasan secara langsung sehingga berbahaya.