Apa yang kamu ketahui tentang bermain seni musik khususnya

Apa yang kamu ketahui tentang bermain seni musik khususnya

Apa yang kamu ketahui tentang bermain seni musik khususnya
Lihat Foto

DragonImages

Ilustrasi anak bermain musik

KOMPAS.com— Ternyata, bernyanyi lagu-lagu anak bersama anak prasekolah sangat bagus untuk mereka.

Penelitian menunjukkan bahwa membuat dan mendengarkan musik membantu meningkatkan percaya diri dan keterampilan sosial anak-anak, dan bahkan dapat membantu anak-anak kecil fokus di sekolah.

Pada orang dewasa, bernyanyi dan membuat musik terbukti melepaskan stres, meningkatkan energi, dan membantu kita menjalin ikatan dengan orang lain. Hal itu rupanya juga berlau pada anak.

Ketika kita bicara perkembangan anak-anak dan keluarga yang bahagia, maka semakin banyak musik, semakin baik.

Kamu tidak perlu membayar untuk pelajaran musik biasa atau menyewa pengajar profesional untuk mengajar do-re-mi. Beberapa strategi sederhana ini dapat membantu kita memiliki lebih banyak kegiatan musik bersama sebagai keluarga.

1. Nyanyikan kata dan frasa penting

Setiap orang tua yang pernah mendengar lagu seperti “Baby Shark” akan merasa lagu tersebut tertahan di kepala dan selalu terngiang. Pengulangan memang membuat hafal.

Menurut Vincent Reina, instruktur musik dan salah satu pendiri sekolah musik Music To Your Home,  "Mempelajari lagu di usia muda meningkatkan keterampilan menghafal yang hebat."

Menempatkan frasa atau instruksi umum dengan nada bernyanyi bersama menciptakan pola yang mudah dikenali dan diingat anak-anak, dan membuat retensi menyenangkan.

Jadi ketika kamu ingin si kecil menangkap atau mengingat sesuatu, salah satu cara paling sederhana untuk melakukan ini adalah dengan membuat frase sederhana menjadi sebuah lagu.

Apa yang kamu ketahui tentang bermain seni musik khususnya

Apa yang kamu ketahui tentang bermain seni musik khususnya
Lihat Foto

KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia

Grup musik Kroncong Cafrinho Tugu yang sedang memainkan musik kroncong tugu. Musik kroncong tugu sendiri merupakan seni musik akulturasi dari budaya Prtugis, Melayu, Arab dan Betawi.

KOMPAS.com - Musik sudah sangat populer dan dekat di telinga masyarakat. Musik merupakan salah satu media untuk mengekspresikan diri.

Pengertian musik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), musik adalah ilmu atau seni menyusun nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan.

Kata musik berasal dari bahasa Yunani mousikos, melambangkan dewa keindahan yang menguasai bidang seni dan keilmuan. 

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), musik merupakan seni yang memadukan suara vokal atau instrumental untuk keindahan bentuk atau ekspresi emosial.

Biasanya sesuai dengan standar budaya irama, melodi, dan harmoni. Musik adalah seni yang menembus setiap masyarakat manusia.

Baca juga: Kok, Ambil Seni Musik? Mau Jadi Apa...?

Musik sudah dikenal manusia sejam zaman Homo Sapiens sekitar 180.000 hingga 100.000 tahun yang lalu.

Pada awal abad ke-20, musik dianggap sebagai hal biasa. Di mana nada musik ditandai oleh keteraturan getarannya.

Keseragamam tersebut memberinya nada yang tetap dan membedakan suaranya dari kebisingan.

Dalam buku Sejarah Musik dan Apresiasi di Asia (2012) karya Sila Widyatama, musik adalah penghayatan isi hati manusia yang diungkapkan dalam bentuk bunyi yang teratur dengan melodi atau ritme serta mempunyai unsur atau keselaran yang indah.

Istilah musik dikenal dari bahaya Yunani yaitu "musike". Musike berasal dari perkataan muse-muse, yaitu sembilan dewa-dewa Yunani di bawah dewa Apollo yang melindungi seni dan ilmu pengetahuan.

Apa yang kamu ketahui tentang bermain seni musik khususnya

BPPAUD dan Dikmas Sumatera Utara melaksanakan kegiatan pengimbasan programbelajar dari rumah (BDR) daring bagi tutor PAUD di Propinsi Sumatera Utara yang terbagi dalam 8 angkatan. Salah satunya angkatan 3 (tiga) yang dihadiri  sebanyak 450 orang peserta pendidik yang berasal dari Kab. Langkat, Kab. Mandailing Natal, Kab. Nias Barat dan Kab. Nias Selatan. Kegiatan pengimbasan dilakukan dari tanggal 22-24 Juni 2020 dilaksanakan secara daring menggunakan aplikasi Zoom.

Pada kegiatan tersebut Narasumber Evarita Parhusip, M.Pd (Pamong Belajar BPPAUD dan Dikmas Sumatera Utara) menyampaikan materi “ Bermain Seni Kriya, Bermain Musik dan Gerak, dan Dukungan Psikologi Awal (DPA).

  1. Materi “Bermain Seni Kriya “

Seni adalah sebuah proses pelibatan  diri dalam kegiatan melalui  ekpresi dan kreativitas. Melalui seni, anak  memiliki kesempatan untuk terlibat aktif  untuk menggali, mengekspresikan dan  mendatangkan pemahaman mereka melalui cara  yang menyenangkan. Seni kriya adalah kegiatan menghasilkan  karya seni menggunakan tangan melalui  beragam media-media seni. Melalui seni kriya  ini, anak mengidentifikasi, membangun dan menghubungkan antara pengetahuan, minat dan  pengalaman dan kemudian mengekspresikannya  melalui sebuah karya. Kegiatan seni kriya memberikan kesempatan  yang sangat luas bagi anak bereksplorasi,  berkesperimen dan mencari tahu dengan  menggunakan seluruh inderanya. Seni kriya dapat mengembangkan aspek kognitif, motorik, bahasa, sosial emosional anak usia dini. Kegiatan seni kriya dapat  digunakan sebagai media penyaluran emosi-emosi  pada anak dengan cara yang positif, tetapi kegiatan  seni kriya yang dilakukan di sekolah atau di rumah. Kegiatan seni kriya yang dapat dilakukan dirumah adalah :

  • Bermain dengan balok-balok

Anak dapat menghasilkan sebuah karya seni  dengan menggunakan balok-balok, sebagai pilihan  alat main guru/orang tua dapat menyediakan : Potongan-potongan kayu, Tripleks/papan, Sponge, Lego, pipa bekas, tutup botol/ botol plastik, kardus-kardus dan lain-lain.

  • Menggambar, melukis dengan alat, melukis dengan jari.

Alat dan bahan yang dapat disediakan guru/orang tua adalah : 1)  Kuas, sponge, bulu ayam, cotton bud, daun/ranting  pohon, benang pelepah pisang, batu-batuan, kulit kerang,  dll; 2) Krayon, cat air, pewarna makanan, spidol, arang, dll; 3) Kertas, kardus bekas, daun pisang, daun-daun kering,  kain bekas, papan/triplek bekas.

  • Berkreasi dengan tanah liat dan pasir

Kegiatan ini dapat menggunakan tanah liat dapat diganti  dengan playdough buatan pabrik atau buatan guru/orang  tua, tepung terigu dan lain sebagainya.

Apa yang kamu ketahui tentang bermain seni musik khususnya

Materi  Musik dan Gerak

Musik dan gerak merupakan seni yang paling akrab  bagi anak usia dini,  karena musik  sangat dekat  dengan kehidupan manusia sehari-hari. Guru/orangtua jangan banyak memberikan instruksi kepada anak, tetapi berilah kebebasan pada anak berekspresi untuk mendukung tumbuhnya kreativitas anak. Kegiatan bermain musik dan gerak memiliki peran  penting bagi pencapaian perkembangan anak yang  optimal. Dengan musik dan gerak anak dapat menyalurkan  energinya, membangun keterampilan  sosial dengan cara ikut berpartisipasi, memberikan  ide dan membuat kesepakatan, misalnya kesepakatan  dalam kelompoknya tentang  gerakan dan  musik  yang digunakan.

Seni musik dan  gerak mampu  mengintegrasikan aspek fisik motorik, kognitif, bahasa,  sosial dan emosional terstimulasi secara bersama.  Kegiatan seni musik dan gerak melibatkan seluruh fungsi  indra, sehingga memperkaya rangsangan bagi syaraf-  syaraf kognitif anak, karena gerak bisa menghidupkan  pikiran dan musik bisa menjadi inspirasi untuk membuat  gerakan lebih bermakna. Manfaat dari kegiatan seni musik dan gerak adalah : meningkatkan kemampuan sosial.

Yang dapat dilakukan guru/orangtua di dalam sekolah/ rumah adalah :

  • Bermain seperti Grup Band. Berikan anak-anak bahan untuk membuat alat musik  atau benda-benda yang dapat mengeluarkan bunyi  (kertas, alat rumah tangga, alat tulis, dll); Bunyikan alat-alat tersebut bersama anak dan  ikutlah bernyanyi bersama anak; Guru/orang tua/anak juga dapat berperan seperti  pemimpin orchestra (derigent); Eksplorasi bunyi dapat dipimpin oleh dirigent.  Dirigent memberi aba-aba siapa dan main apa/  bagaimana; Buatlah iringan lagu dari semua sumber bunyi yang  telah dimainkan. Misalnya anak yang bernyanyi lalu  guru/orang tua yang mengiringi atau sebaliknya.
  • Bermain musik dan Kursi.  Kegiatan ini dapat dilakukan dengan menyusun beberapa kursi sesuai jumlah orang/anak  yang ikut bermain; Bunyikanlah music dengan alat-alat atau  menggunakan alat pemutar music; Hentikan suara atau musik, yang kemudian anak-  anak harus duduk di kursi yang disediakan, sediakan  kursi sesuai dengan jumlah anak.
  • Yuk menari sesuai dengan musik yang didengar dan permaian yang lain.

Ketika bermain musik dan gerak, guru/orangtua memberi respon yang positif ketika melihat anak  tertarik dan memulai aksinya, mendampingi anak bermain, berkomunikasi efektif  dan  positif ketika  bermain bersama anak, memberi pujian kepada anak. Dan lain sebagainya.

Materi “ Dukungan Psikologi Anak (DPA) bagi orangtua anak usia dini”

Dalam menjalani kehidupan ini kita pasti merasakan yang anamanya senang dan sedih. Semua silih berganti berdatangan memberi kita banyak pelajaran. Kita yakin bahwa dibalik situasi yang sulit atau yang tidak menyenangkan itu ada makna yang indah terselip didalamnya. Maka dari itu mari kita hadapi dengan hari yang tenang, sabar, berpikit positif dan tak lupa untuk berdoa untuk minta belas kasihan dari Tuhan yang Maha Esa.

Dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan lingkungan kerja, seringkali dihadapkan dengan berbagai situasi sulitseperti konflik sosial, bencana non alam atau pandemi Covid 19saat ini.  Berbagai situasi sulit itu antara lain : 1) Kesulitan menjalankan peran sebagai orang tua di rumah; 2) Kesibukan pekerjaan, konflik dengan rekan kerja, pelanggan yang berkurang, kerugian usaha, anggota keluarga sakit berat, dan yang Kehilangan pekerjaan, pengurangan penghasilan, ketidaksiapan  membagi waktu antara bekerja di rumah, dan mengurus rumah  tangga, mendampingi belajar anak. Pada masa sulit ini perlu dukungan psikologis anak (DPA) bagi orangtua anak usia dini seperti :

  • Penyediaan P3K (pertolongan pertama pada kondisi psikologis anak) dalam keluarga
  • Keterampilan mengelola diri bagi orang tua  untuk membantu menghadapi  masalah atau situasi sulit.
  • Membantu mencegah dan mengurangidampak psikologis yang lebih buruk saat menghadapi situasi tertentu.
  • Memberi kesempatan  mempercepat proses pemulihan  agar kesejahteraan diri tetap terjaga.

Manfaat keterampilan dukungan psikologis anak bagi orangtua

  • Memiliki kemampuan dan cara untuk mengelola diri ketika menghadapi situasi sulit
  • Membantu mendampingi anak saat mengalami kesulitan
  • Menjadi bagian dari solusi di keluarga dengan mengembangkan kemampuan empati

Langkah-langkah yang dapat  dilakukan untuk menerapkan psikologis anak pada orangtua  anak usia dini. Orangtua perlu mengetahui kondisi psikologis diri terlebih  dahulusebelum memberikan DPA kepada anggota keluarga  yang lain,  dapat dilakukan dengan :

1) mengenali dan memberikan perhatian pada anggota keluarga yangmengganggu   kenyamanan suasana dan memberikan perhatian agar tidak merasa sendiri;

 2)  Mendengarkan apa yang terjadi dan dirasakan tanpa menghakimi, mencemooh,  dan  menggurui. Memberi nasehat ketika diminta atau diperlukan. Selanjutnya,  orang tua melakukan hal-hal yang membuat suasana lebih nyaman;

3) Menghubungkan, orangtua perlu menghubungkan keLembaga yang dinilai mampu membantu, misalnya saudara atau teman yang  dipercaya, dokter, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak  (P2TP2A), psikolog, Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga).

Dari penjelasan diatas pendidik atau orangtua diharapkan dapat memberikan pembelajaran dan pendampingan yang asik dan menyenangkan bagi anak usia dini selama menjalankan pembelajaran dari rumah melalui dalam jaringan.