Apa yang akan terjadi bila harga melebihi atau berada dibawah tingkat keseimbangan pasar

Bicara tentang ekonomi tak akan ada habisnya. Ekonomi memiliki ruang lingkup dan cakupan yang begitu luas, baik yang bersifat mikro maupun makro. Dalam lingkup mikro saja, banyak hal yang bisa dibahas. Salah satunya adalah keseimbangan pasar.

Memahami Seluk-Beluk Keseimbangan Pasar

Keseimbangan pasar (market equilibrium) merupakan kondisi di mana jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu. Keseimbangan pasat juga dapat dipahami sebagai suatu kondisi di mana harga produk yang ditawarkan sama dengan harga produk yang diminta oleh konsumen.

Ketika titik keseimbangan pasar tercapai, maka tidak ada kecenderungan perubahan harga atau harga cenderung tetap. Harga ini disebut dengan harga keseimbangan. Terbentuknya harga keseimbangan ditentukan oleh kekuatan antara permintaan dengan penawaran. Jika permintaan lebih kuat dari penawaran, maka harga akan naik. Sebaliknya, apabila penawaran lebih kuat dari permintaan, maka harga akan turun.

Dalam proses tawar-menawar harga barang, keseimbangan pasar tercapai saat produsen dan konsumen telah saling sepakat dengan tingkat harga tertentu untuk barang yang menjadi objek transaksi, yaitu harga di mana produsen bersedia menjual barang sama dengan harga di mana konsumen bersedia untuk membeli barang tersebut.

Secara sederhana konsep keseimbangan pasar dipahami sebagai kesepakatan antara penjual atau produsen dengan pembeli atau konsumen. Namun secara lebih kompleks, keseimbangan pasar dapat diartikan sebagai titik potong sebagai hasil pertemuan antara fungsi permintaan dengan fungsi penawaran.

Fungsi dalam keseimbangan pasar

Keseimbangan pasar memiliki dua fungsi utama yang berperan penting dalam pembentukannya. Adapun fungsi dalam keseimbangan pasar mencakup:

Fungsi permintaan merupakan persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang diminta dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Fungsi ini bekerja sesuai dengan hukum permintaan, yaitu jika harga barang mengalami kenaikan maka permintaan akan barang tersebut menurun. Sebaliknya, apabila harga barang naik maka permintaan akan barang tersebut mengalami kenaikan.

Hubungan antara harga dengan jumlah barang dalam fungsi permintaan berbanding terbalik. Artinya, di saat harga barang turun, permintaan naik. Demikian pula sebaliknya. Oleh sebab itu, gradien fungsi permintaan selalu negatif.

Bagaimana jika harga barang yang berlaku di pasaran lebih rendah dari harga keseimbangan? Hal ini jelas akan mengakibatkan kelebihan permintaan (market shortage). Kelebihan permintaan merupakan kondisi di mana jumlah barang yang diminta lebih besar dibandingkan dengan jumlah barang yang ditawarkan pada harga pasar yang berlaku. Kondisi ini menimbulkan persaingan antar-konsumen untuk mendapatkan barang tersebut, karena barang yang tersedia terbatas. Konsekuensi lebih lanjut, harga akan terdongkrak naik sehingga jumlah permintaan dan penawaran akan terdorong ke arah keseimbangan.

Fungsi penawaran dapat dipahami sebagai persamaan yang menunjukkan hubungan antara harga barang dengan jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen. Fungsi penawaran bekerja sesuai dengan hukum penawaran, di mana kenaikan harga barang akan diikuti dengan kenaikan jumlah barang yang ditawarkan. Sebaliknya, penurunan harga barang akan diikuti dengan penurunan jumlah barang yang ditawarkan. Tentunya penerapan hukum penawaran ini menggunakan asumsi cateris paribus, yaitu faktor-faktor lain yang mempengaruhi dianggap tetap. Berkenaan dengan hal itu, antara harga dengan jumlah yang ditawarkan selalu menghasilkan hubungan yang positif.

Semakin tinggi harga barang bahkan melebihi harga keseimbangan, akan berdampak pada pergeseran keseimbangan pasar, di mana terjadi kelebihan penawaran atau market surplus. Kelebihan penawaran ini adalah kondisi yang memperlihatkan jumlah barang yang ditawarkan melebihi jumlah barang yang diminta pada harga pasar yang berlaku. Akibatnya, produsen atau penjual akan berlomba-lomba menawarkan barangnya karena stok melimpah. Di sisi lain, jumlah konsumen yang menginginkan barang tersebut sedikit. Konsekuensinya, harga akan turun sehingga mendorong jumlah permintaan dan penawaran ke arah titik keseimbangan.

Proses terbentuknya keseimbangan pasar

Bagaimana keseimbangan pasar terbentuk? Pada dasarnya setiap orang melakukan kegiatan ekonomi baik dalam perannya sebagai produsen atau penjual maupun pembeli atau konsumen. Sebagai produsen pasti menginginkan keuntungan maksimal, sehingga mereka menetapkan harga barang setinggi-tingginya. Sementara dari sisi konsumen, tentu menginginkan kepuasan membeli barang dengan harga serendah-rendahnya. Jika masing-masing pihak saling mempertahankan keinginannya, maka transaksi jual beli tidak akan pernah terjadi. Sebab itu, ada proses tawar-menawar.

Proses tawar-menawar bertujuan untuk mendapatkan kesepakatan harga diantara penjual dengan pembeli. Jika kedua belah pihak telah sepakat pada harga tertentu, maka transaksi jual beli dapat terealisasi pada harga kesepakatan, di mana harga kesepakatan tersebut mencerminkan harga keseimbangan.

Kesepakatan tingkat harga antara jumlah barang yang diminta dengan jumlah barang yang ditawarkan membentuk keseimbangan pasar. Ketika keseimbangan pasar terbentuk, maka tidak akan ada lagi barang yang tersisa pada penjual, dan tidak ada lagi konsumen yang tidak mendapatkan barang dalam upaya memenuhi kebutuhannya. Sebab itu, tak ada alasan untuk menaikan dan menurunkan harga barang dengan asumsi cateris paribus.

Terbentuknya keseimbangan pasar terjadi bersamaan dengan tercapainya harga keseimbangan, di mana produsen dan konsumen sama-sama tidak ingin menambah atau mengurangi barang yang dijual atau yang dikonsumsi. Harga keseimbangan ini terjadi ketika permintaan dan penawaran berada pada titik yang sama, tidak lebih dan juga tidak kurang. Artinya pasar tidak mengalami kelebihan permintaan ataupun kelebihan penawaran.

Saat keseimbangan pasar terbentuk, posisi jumlah permintaan akan sama dengan jumlah penawaran sehingga membentuk jumlah keseimbangan. Demikian pula dengan harga. Harga yang diminta akan sama dengan harga yang ditawarkan, sehingga terbentuk harga keseimbangan.

Sumber: www.blog.ruangguru.com

Dari ilustrasi di atas, jika kondisi keseimbangan pasar dinyatakan secara matematis akan menjadi seperti berikut.

Permintaan (Demand) = Penawaran (Supply)

QD = QS = QE

PD = PS = PE

Secara grafis, keseimbangan pasar terjadi pada titik potong antara kurva permintaan dengan kurva penawaran.

Pengendalian harga dalam pembentukan keseimbangan pasar

Kondisi pasar tidak menentu sehingga sering kali sulit diprediksi. Banyak faktor yang mempengaruhi sehingga keseimbangan pasar sulit terbentuk. Dengan asumsi cateris paribus, keseimbangan pasar dipersempit pada permintaan dan penawaran dengan mengabaikan faktor-faktor yang mempengaruhi lainnya.

Dalam transaksi ekonomi, harga berlaku ditentukan oleh mekanisme pasar. Oleh sebab itu, harga suatu barang sering kali fluktuatif. Harga yang fluktuatif mengakibatkan keseimbangan harga pasar sulit terbentuk. Harga yang terlalu tinggi akan merugikan konsumen, sedangkan harga yang terlalu rendah akan merugikan produsen.

Untuk menjaga agar harga barang stabil, perlu adanya kebijakan ekonomi sebagai wujud intervensi pemerintah. Kebijakan ini diperlukan agar harga-harga barang esensial terutama bahan pokok yang diperlukan masyarakat tetap terjangkau. Umumnya kebijakan ekonomi untuk menstabilkan harga barang adalah dengan melakukan pengendalian harga baik harga dasar maupun harga maksimum.

  • Pengendalian harga dasar atau terendah

Pengendalian harga dasar atau terendah merupakan penentuan batas maksimum harga terendah suatu barang yang boleh dijual oleh produsen. Kebijakan ini dilakukan saat harga jual barang terlalu rendah, sehingga berisiko merugikan produsen atau penjual. Dengan kebijakan ini, diharapkan konsumen akan mengurangi permintaannya. Di sisi lain, produsen bisa memanfaatkan untuk meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan.

Peningkatan jumlah barang yang ditawarkan berpotensi menimbulkan kelebihan penawaran sehingga terjadi surplus. Jika demikian, maka pemerintah akan membeli kelebihan tersebut, menyimpannya, dan dijual kembali di masa mendatang. Selain itu, kondisi surplus juga memungkinkan produsen untuk mengekspor barangnya guna memenuhi kebutuhan pasar luar negeri.

  • Pengendalian harga maksimum atau tertinggi

Penetapan harga maksimum atau tertinggi adalah penentuan harga jual maksimum yang diperkenankan untuk ditawarkan produsen kepada konsumen. Intervensi ini dilakukan ketika harga barang terlalu tinggi sehingga sulit dijangkau oleh konsumen. Batasan harga tertinggi ini harus dipatuhi oleh para produsen, sehingga dalam menawarkan barangnya dengan harga yang lebih tinggi dari batas harga tertinggi yang telah ditentukan pemerintah. Tujuan intervensi ini untuk menjaga stabilitas harga sehingga tetap terjangkau oleh masyarakat.

Dalam praktiknya, penentuan harga maksimum akan mendorong peningkatan jumlah permintaan. Di sisi lain, jumlah penawaran barang oleh produsen justru menurun. Akibatnya, terjadilah kelebihan permintaan yang memicu kelangkaan barang. Untuk memenuhi permintaan domestik yang berlebih, maka dilakukan kebijakan impor atau mendorong peningkatan volume produksi atas barang yang mengalami kelangkaan. Langkah ini dilakukan dengan tujuan untuk menjaga ketersediaan barang.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang apa itu keseimbangan pasar, semoga bermanfaat bagi Anda semua.

Ilustrasi pendapatan. Foto: Pexels.com

Pengertian harga keseimbangan atau harga pasar (equilibrium price) adalah harga yang terjadi jika jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan. Pada dasarnya, harga terbentuk saat tingkat keseimbangan antara permintaan dan penawaran tercapai.

Apabali harga yang diminta pembeli dengan harga yang ditawarkan penjual untuk suatu barang yang sedang ditransaksikan menemui kesepakatan, keadaan ini selanjutnya disepakati sebagai harga keseimbangan pasar.

Pengertian harga keseimbangan jika ditunjukkan dalam bentuk kurva adalah perpotongan antara kurva permintaan dengan kurva penawaran. Harga keseimbangan menerapkan hukum permintaan dan penawaran yang berbunyi:

Bila jumlah permintaan lebih besar daripada jumlah penawaran, harga akan naik. Sedangkan bila jumlah penawaran lebih besar dari jumlah permintaan, harga akan turun.

Di bawah ini adalah contoh kurva keseimbangan yang dikutip dari Pengantar Ekonomi Mikro karya Lydia Goenadhi dan Nobaiti.

Kurva keseimbangan. Sumber: Buku Pengantar Ekonomi Mikro.

  • E = titik keseimbangan (dd=SS) saat terjadi harga keseimbangan

  1. Pada harga OP1 -> OP Pada OP1 ->OQd1 (demand) < OQS1 (Supply)-> terjadi Excess Supply (deficiency of demand), artinya ada penjual yang tidak dapat menjual barangnya, sehingga mereka bersedia untuk menjual barang tersebut dengan harga lebih rendah dari OP1.

  2. Pada harga OP2 < OP Pada OP2 -> OQd2 (demand) > OQS2 (supply) -> terjadi Excess Demand (deficiency of supply), artinya ada pembeli yang tidak bersedia untuk membeli barang tersebut dengan harga yang lebih tinggi dari OP2.

Cara Menganalisis Pasar dengan Keseimbangan

Pengertian harga keseimbangan yakni apabila jumlah barang yang ditawarkan pada harga tertentu sama dengan jumlah permintaan pada harga tertentu pula.

Berdasarkan Modul Teori Permintaan dan Penawaran, cara untuk melihat keseimbangan, yaitu dengan angka dan menggunakan grafik atau kurva permintaan dan kurva penawaran.

a. Keseimbangan secara angka.

Permintaan dan penawaran terjadi dengan kondisi yang berbeda-beda. Misalnya, kelebihan penawaran, yaitu jumlah barang yang ditawarkan di pasar melebihi permintaan.

Ada juga, kelebihan permintaan, yaitu jumlah barang yang diminta melebihi jumlah barang yang ditawarkan. Kondisi terakhir adalah keseimbangan, yaitu jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah permintaan.

b. Keseimbangan secara grafik

Tabel permintaan dan penawaran yang menentukan keseimbangan. Sumber: Modul Teori Permintaan dan Penawaran.

Cara yang kedua untuk menganalisis pasar adalah dengan grafik. Berdasarkan tabel di atas, grafik atau kurva permintaan dan penawaran menentukan keseimbangan. Selanjutnya lihat kurva permintaan dan penawaran sebagai berikut:

Kurva permintaan dan penawaran. Sumber: Modul Teori Permintaan dan Penawaran.

Kurva D menggambarkan permintaan barang X dan Kurva S mendeskripsikan penawaran barang X. Kedua kurva tersebut digambarkan berdasarkan data pada tabel di atas.

Pada harga Rp5.000 kurva penawaran berada di sebelah kanan kurva permintaan, berarti penawaran melebihi permintaan. Kondisi ini terbilang tidak stabil dan harga akan menurun.

Hal sebaliknya saat harga Rp1.000, keadaan akan menjadi sebaliknya. Jika kurva permintaan berada di sebelah kanan kurva penawaran, artinya permintaan melebihi penawaran. Keadaan ini pun cenderung tidak stabil dan harga akan meningkat.

Namun, ketika harga barang X adalah Rp3.000, kurva permintaan dan penawaran saling berpotongan, yaitu pada Titik E. Perpotongan antara permintaan dan penawaran ini berarti permintaan sama dengan penawaran, sehingga keadaan keseimbangan tercapai pada harga tersebut.