Apa wasiat luqman kepada anaknya dalam surat luqman ayat 13-14

وَإِذْ قَالَ لُقْمَٰنُ لِٱبْنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُۥ يَٰبُنَىَّ لَا تُشْرِكْ بِٱللَّهِ ۖ إِنَّ ٱلشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

Arab-Latin: wa iż qāla luqmānu libnihī wa huwa ya'iẓuhụ yā bunayya lā tusyrik billāh, innasy-syirka laẓulmun 'aẓīm

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".

— Surat Luqman Ayat 13

Diketemukan beragam penjabaran dari kalangan ulama tafsir mengenai isi surat luqman ayat 13-14, sebagiannya sebagaimana terlampir:

Ingatlah (wahai Rasul) nasihat Luqman kepada putranya saat dia menasihatinya, “Wahai anakku, janganlah mempersekutukan sesuatu dengan Allah, karena dengan itu kamu menzhalimi dirimu, sesungguhnya syirik benar-benar perbuatan dosa yang paling besar dan paling buruk.” (Tafsir al-Muyassar)

Ingatlah -wahai Rasul- tatkala Lukman berkata kepada anaknya, dan dia menginginkan anaknya mendapat kebaikan dan menghindarkannya dari keburukan, "Wahai anakku! ـanganlah engkau menyembah bersama Allah makhluk selain-Nya, sesungguhnya menyembah sesembahan lain selain Allah adalah kezaliman yang besar terhadap jiwa dengan melakukan dosa terbesar yang mengakibatkan kekal di dalam Neraka.” (Tafsir al-Mukhtashar)

Wahai Nabi, ingatlah ketika Luqman menasehati puteranya: “Wahai puteraku, jangan sekali-kali kamu menyekutukan Allah dengan apapun itu, sesungguhnya perbuatan syirik adalah kedzaliman yang besar. Dzalim adalah menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya. Adapun syirik adalah menyamakan Dzat Tuhan Pencipta yang Maha Memberi kenikmatan dengan makhluk yang tidak mampu memberi kenikmatan, bahkan tidak bisa berbuat apa-apa. (Tafsir al-Wajiz)

وَإِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِابْنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُۥ (Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya) Lukman menyampaikan kepada anaknya nasehat-nasehat yang mengajak kepada ketauhidan, adab-adab yang baik, dan melarangnya dari kesyirikan. يٰبُنَىَّ لَا تُشْرِكْ بِاللهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ(“Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”) Bahkan itu adalah kezaliman yang paling besar, sebab kezaliman adalah menyelewengkan suatu hak dari pemiliknya, dan hak ibadah adalah milik Allah semata, tidak ada yang berhak selain-Nya, sebab semua makhluk adalah makhluk-Nya dan segala urusan adalah urusan-Nya, sehingga menjadikan ibadah untuk selainnya merupakan pemberian hak kepada yang tidak berhak, maka itu menjadi kezaliman yang paling besar, meski tidak ada orang yang mampu memberi-Nya mudharat sedikitpun dan Dia Maha Kaya dan Maha Terpuji. (Zubdatut Tafsir)

وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَٰلُهُۥ فِى عَامَيْنِ أَنِ ٱشْكُرْ لِى وَلِوَٰلِدَيْكَ إِلَىَّ ٱلْمَصِيرُ

Arab-Latin: wa waṣṣainal-insāna biwālidaīh, ḥamalat-hu ummuhụ wahnan 'alā wahniw wa fiṣāluhụ fī 'āmaini anisykur lī wa liwālidaīk, ilayyal-maṣīr

Artinya: Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

— Surat Luqman Ayat 14

Dan Kami memerintahkan manusia agar berbakti dan berbuat baik kepada bapak ibunya. Ibunya mengandungnya dalam keadaan lemah di atas kelemahan, mengandungnya dan menyapihnya setelah menyusuinya selama dua tahun. Kami berfirman kepadanya, “Bersyukurlah kepada Allah kemudian berterima kasihlah kepada kedua orang tuamu. Hanya kepadaKu-lah kalian akan kembali, lalu Aku akan membalas masing-masing sesuai haknya.” (Tafsir al-Muyassar)

Dan Kami telah mewasiatkan kepada manusia agar menaati kedua orang tuanya dan berbakti kepada keduanya dalam urusan yang bukan maksiat terhadap Allah. Ibunya telah mengandungnya di dalam perutnya dengan berbagai kesusahan yang terus menerus, kemudian menyapihnya dari penyusuan setelah dua tahun. Dan Kami katakan kepadanya, “Bersyukurlah kepada Allah atas kenikmatan yang telah Dia berikan kepadamu, kemudian berterima kasihlah kepada kedua orang tuamu atas pendidikan dan perhatian yang telah mereka berikan kepadamu, hanya kepada-Ku sajalah tempat kembali kalian, kemudian masing-masing Aku beri balasan sesuai dengan haknya. (Tafsir al-Mukhtashar)

Juga Kami perintahkan mereka para manusia untuk senantiasa berbakti dan berbuat baik kepada kedua orang tua mereka. Bersyukur kepada Allah berkaitan dengan ungkapan syukur kepada kedua orang tua. Perintah untuk berbakti dan bersyukur kepada keduanya adalah bukti bahwa hak-hak orang tua itu sangat besar. Ibu telah mengandung dengan sangat payah. Kemudian menyapih anak-anak mereka ketika berumur dua tahun. Itu menunjukkan bahwa waktu menyusui adalah dua tahun. Kami mengilhamkan kepadanya untuk bersyukur kepada-Ku, karena Aku adalah sumber segala nikmat. Juga untuk bersyukur kepada kedua orang tua yang menjadi sebab kehidupan dan telah mendidik mereka hingga datangnya hari kiamat (Tafsir al-Wajiz)

وَوَصَّيْنَا الْإِنسٰنَ بِوٰلِدَيْهِ (Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya) Allah menyandingkan rasa syukur bagi kedua orangtua dengan rasa syukur kepada Allah, dan ini menunjukkan bahwa hak kedua orangtua adalah salah satu hak yang paling besar yang ditanggung oleh seorang anak. حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ (ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah) Yakni ibunya mengandungnya dalam keadaan lemah yang semakin bertambah. Pendapat lain mengatakan yang dimaksud dengan ayat ini adalah bahwa seorang perempuan adalah makhluk yang lemah, kemudian bertambah lemah karena kehamilannya. وَفِصٰلُهُۥ فِى عَامَيْنِ (dan menyapihnya dalam dua tahun) Yakni penyapihannya. أَنِ اشْكُرْ لِى وَلِوٰلِدَيْكَ(Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu) Ini merupakan isi dari wasiat Allah terhadap kedua orangtua. إِلَىَّ الْمَصِيرُ(hanya kepada-Kulah kembalimu) Dan tidak kepada selain-Ku, maka perhatikanlah apakah kamu telah menjalankan wasiat-Ku dengan sebenar-benarnya? (Zubdatut Tafsir)

Dapatkan pahala jariyah dan rahasia rezeki berlimpah, klik di sini sekarang

Demikian aneka ragam penafsiran dari beragam pakar tafsir terhadap makna dan arti surat luqman ayat 13-14 (arab, latin, artinya), semoga berfaidah untuk ummat. Support kemajuan kami dengan memberikan backlink menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Luqman Al Hakim adalah orang yang disebut dalam Al-Qur’an pada Surat Luqman. Beliau terkenal karena nasihat yang diberikan pada anaknya. Menurut Imam Qatadah rahimahullah, Luqman Al Hakim bukanlah nabi dan dia tidak diberi wahyu. Kemudian Imam Mujahid rahimahullah juga berkata, jika Luqman adalah seorang lelaki yang salih namun bukanlah seorang nabi.

Riwayat lain menyebutkan jika beliau berasal dari Nubah dan ada yang berpendapat dari Sudan. Surat Luqman terdapat 34 ayat, 7 nasihat Luqman Al Hakim untuk anaknya yang tertuang di dalamnya.

Apa wasiat luqman kepada anaknya dalam surat luqman ayat 13-14
Apa wasiat luqman kepada anaknya dalam surat luqman ayat 13-14
Pexels/AliArapoğlu

Al Ahad merupakan nama Allah dalam Asmaa-ul Husna yang artinya esa. Esa berarti Allah hanya satu, tidak ada Tuhan selain Allah karena Dia adalah tunggal dan hanya Allah zat yang patut kita sembah. Jadi ketika menyembah selain Allah, dapat dikatakan sudah mempersekutukan Allah. Seperti tertuang dalam Surat Lukman ayat 13 yang artinya: 

"Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, ”Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar."

Baca Juga: 5 Hal yang Perlu Kamu Tahu Tentang Membaca Al-Qur'an di Bulan Ramadan

Apa wasiat luqman kepada anaknya dalam surat luqman ayat 13-14
Apa wasiat luqman kepada anaknya dalam surat luqman ayat 13-14
pexels/anastasiyagepp

Rida orang tua adalah rida Allah, sehingga sudah menjadi keharusan bagi kita untuk berbuat baik dan berbakti pada orang tua. Mereka sudah berjasa dalam mendidik dan memberikan kasih sayang. 

Ibu telah mengandung dalam keadaan lemah, melahirkan dan menyapih dalam usia dua tahun. Sehingga kita dianjurkan untuk bersyukurlah kepada Allah dan kepada kedua orang tua kita. Akan tetapi jika sekalipun orang tua memaksa kita untuk mempersekutukan Allah, janganlah kita menaatinya namun tetaplah bersikap baik kepada mereka. 

Apa wasiat luqman kepada anaknya dalam surat luqman ayat 13-14
Apa wasiat luqman kepada anaknya dalam surat luqman ayat 13-14
Pexels/RM

Kita sebagai manusia haruslah taat pada Sang Pencipta. Menyadari bahwa segala perbuatan kita semasa hidup akan dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, berperilakulah yang baik karena kita selalu dalam pengawasan Allah SWT. 

Apa wasiat luqman kepada anaknya dalam surat luqman ayat 13-14
Apa wasiat luqman kepada anaknya dalam surat luqman ayat 13-14
verywellmind.com

Berbuat kebaikan kepada orang lain akan mendapatkan manfaat darinya, selain mendapatkan pahala. Allah sudah memerintahkan makhluk-Nya agar menjauhi kemungkaran karena akan berakibat pada keburukan. Perbuatan seberat biji sawi pun akan mendapatkan balasan, karena Allah Maha Teliti.

Apa wasiat luqman kepada anaknya dalam surat luqman ayat 13-14
Apa wasiat luqman kepada anaknya dalam surat luqman ayat 13-14
Unsplash/BrookeCagle

Setiap makhluk pasti akan mendapatkan cobaan dan ujian dari Allah sesuai kemampuannya. Ketika kita mampu bersabar dan yakin akan rencana Allah yang indah di balik cobaan dan ujian, maka derajat kita akan semakin tinggi di hadapan Allah. Sesuai firman Allah dalam Al-Qur'an surat Al Baqarah ayat 45 yang artinya:

"Dan mintalah pertolongan dengan sabar dan salat"

Baca Juga: 7 Kebaikan yang Kamu Dapatkan Jika Rutin Membaca Al-Qur'an

Baca Artikel Selengkapnya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.