Sebutkan contoh limbah keras yang dapat digunakan untuk membuat kerajinan

tirto.id - Dari pengertiannya, limbah keras mengacu pada limbah yang berwujud keras, padat, tidak mudah berubah bentuk, tidak mudah diolah, dan tidak mudah terurai dalam tanah. Contoh limbah keras yang dapat ditemukan di lingkungan sekitar adalah tulang hewan, pecahan kaca, hingga kaleng bekas.

Jika diolah dengan kreatif, limbah keras bisa dimanfaatkan menjadi kerajinan yang bernilai ekonomis.

Masyarakat dapat mengolah ulang sampah sisa tersebut menjadi bahan kerajinan berdaya jual, baik itu menjadi produk niaga, atau sekadar usaha sampingan.

Pada dasarnya, limbah keras relatif sulit terurai atau hanya sebagian saja yang dapat terurai, itu pun memerlukan waktu relatif lama, bahkan hingga puluhan tahun.

Kemudian, dari pembagiannya, jenis limbah keras dibagi menjadi dua, yaitu limbah keras organik dan anorganik.

Dengan mengetahui pengertian dan jenis limbah keras tersebut, individu yang tertarik memanfaatkannya dapat memilah limbah keras sesuai fungsi dan ketersediaan di lingkungan sekitar.

Selain itu, ia juga dapat memproyeksikan target sasaran konsumen yang kiranya potensial untuk membeli kerajinan limbah keras yang akan dibuat tersebut.

1. Limbah Keras Organik dan Contohnya

Limbah keras organik merupakan limbah yang berasal dari sumber daya alam laut dan daratan, baik dari tumbuhan maupun hewan yang bersifat keras, padat, pejal, solid serta memerlukan waktu yang cukup lama untuk terurai.

Secara umum, limbah jenis ini berasal dari limbah domestik, yaitu dari sampah rumah tangga. Di antara contoh limbah keras organik, yaitu:

  • Tulang hewan
  • Tempurung kelapa
  • Cangkang kerang
  • Potongan Kayu
  • Sisik Ikan
  • Tulang hewan berkaki empat (sapi, kerbau, kambing)

Limbah di atas dapat diolah menjadi beberapa bentuk kerajinan, seperti:

  • Kerajinan cangkang kerang
  • Kerajinan sisik ikan
  • Kerajinan tulang ikan
  • Kerajinan tempurung kelapa

2. Limbah Keras Anorganik dan Contohnya

Jenis selanjutnya adalah limbah keras anorganik yang umumnya berasal dari kegiatan industri dan pertambangan. Beberapa ciri yang ditemukan dari limbah keras anorganik, yaitu:

  • Berwujud keras
  • Padat
  • Sangat sulit atau bahkan tidak bisa diuraikan
  • Tidak bisa membusuk
  • Tidak mudah dihancurkan dengan alat biasa, kecuali dengan teknologi tertentu yang dapat memanaskan, membakar, dan menghancurkan limbah keras tersebut.

Di antara contoh limbah keras anorganik, yaitu:

  • Pelat-pelat dari logam
  • Pecah-pecahan keramik
  • Pecahan kaca
  • Wadah/botol plastik
  • Kaleng bekas

Baca juga:

  • Mengenal Strategi Promosi Usaha Kerajinan: Tujuan dan Manfaatnya
  • Contoh Kerajinan dari Limbah Kertas dan Teknik Membuatnya

Limbah anorganik di atas dapat diolah menjadi kerajinan limbah. Beberapa contoh kerajinan limbah keras non-organik, yaitu:

  • Kerajinan Botol Plastik
  • Kerajinan Pecahan Keramik
  • Kerajinan Kaca

Teknik Pengolahan Limbah Keras

Hampir semua limbah keras organik dapat dimanfaatkan kembali menjadi produk kerajinan. Hanya saja, diperlukan peralatan yang cukup kuat untuk membantu proses pengolahannya.

Demikian juga limbah keras anorganik turut membutuhkan suatu teknologi khusus untuk mengolahnya hingga dapat dimanfaatkan ulang, seperti teknologi pemanasan, pembakaran, dan penghancuran untuk memproses ulang limbah anorganik tersebut.

Meskipun begitu, tidak semua limbah keras dapat diolah kembali menjadi karya kerajinan karena keterbatasan alat dan teknologi.

Pada dasarnya pengolahan limbah masih berkaitan dengan prinsip 3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle. Di sisi lain, terdapat pula prinsip 5R, yaitu Reduce, Reuse, Recycle, Recovery, dan Disposal.

1. Reduce

Prinsip reduce atau pengurangan dilakukan dengan cara mengurangi produksi limbah. Hal itu dapat dimulai dengan cara sederhana seperti dengan membawa kantung belanja sendiri.

2. Reuse

Prinsip reuse dilakukan dengan cara memanfaatkan kembali material yang aman untuk digunakan, salah satunya dengan cara membuat kerajinan tangan atau proses upcycle.

3. Recycle

Prinsip recycle dilakukan dengan cara mendaur ulang limbah, dilakukan dengan meleburkan, mencacah, hingga melelehkannya untuk dibentuk kembali menjadi produk baru yang dapat digunakan ulang.

4. Recovery

Selanjutnya, recovery dilakukan dengan cara menghasilkan energi atau material baru dari hasil proses sampah-sampah yang tidak bisa didaur ulang tersebut (residu).

5. Disposal/Pembuangan

Limbah produk sisa dari proses recovery yang umumnya berupa abu atau material sisa lainnya dibawa ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) untuk diolah dan diproses ulang agar tidak merusak lingkungan.

Baca juga:

  • Apa Saja Tujuan dari Kemasan Produk Kerajinan Limbah Keras?
  • Rangkuman Materi Kerajinan Bahan Limbah Keras, Jenis & Prinsipnya
  • Contoh Limbah Keras Organik dan Anorganik serta Ciri-ciri Bahannya

Baca juga artikel terkait KERAJINAN LIMBAH KERAS atau tulisan menarik lainnya Anisa Wakidah
(tirto.id - wkd/hdi)


Penulis: Anisa Wakidah
Editor: Abdul Hadi
Kontributor: Anisa Wakidah

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Jakarta -

Kerajinan bahan limbah keras adalah kerajinan yang menggunakan bahan baku dari limbah keras.

Dikutip dari buku Prakarya SMP kelas 8 edisi revisi 2017 semester 2 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, limbah keras adalah limbah yang berwujud keras, padat, tidak mudah berubah bentuk, tidak mudah diolah, dan tidak mudah terurai dalam tanah.

Limbah keras terbagi menjadi dua yaitu limbah keras organik dan anorganik. Limbah keras organik adalah limbah yang berasal dari alam, bersifat keras, padat, dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk terurai dalam tanah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Limbah keras anorganik adalah jenis limbah yang berwujud keras, padat, sangat sulit atau bahkan tidak bisa untuk diuraikan atau tidak bisa membusuk.

Contoh limbah keras anorganik adalah plastik, pecahan keramik, pecahan kaca, dan baja.

Nah, kalau bahan kerajinan limbah keras organik adalah kerajinan dari bahan limbah aneka cangkang kerang, sisik ikan dan tulang ikan, dan tempurung kelapa.

Produk kerajinan bahan limbah keras antara lain dari cangkang kerang yakni pelapis tempat sabun, penghias frame foto atau cermin, kap lampu, kotak perhiasan,dan aneka lampu.

Untuk limbah sisik ikan, produk kerajinan limbah keras organik yang dihasilkan yakni aksesori seperti anting-anting, cincin, kalung, bros, dan gelang.

Dari dari limbah tulang ikan ini menghasilkan produk hiasan dinding/ruang, bunga, miniatur kendaraan, dan miniatur tokoh.

Sementara dari tempurung kelapa bisa dihasilkan suvenir pernikahan,perabotan rumah tangga, seperti sendok sayur, tempat minum, gayung air, asbak rokok, dan piring. Selain itu tempurung kelapa juga bisa dibuat berbagai aksesori seperti kalung, pigura, miniatur kendaraan, dan ukiran.

Sedangkan bahan kerajinan dari limbah keras anorganik adalah botol plastik, pecahan keramik dan pecahan kaca.

Produk kerajinan dari limbah plastik berupa aneka perabotan rumah tangga, hiasan interior, vas, kap lampu, maupun bentuk baru berupa mainan anak baik laki-laki maupun perempuan, antara lain, kendaraan, senjata, mainan masak-masakan, dan boneka.

Produk kerajinan limbah pecahan keramik yang banyak dibuat orang hanya sebatas pelengkap estetika sebuah benda. Misalnya vas yang ditambah hiasan mozaik pecahan keramik sebagai unsur hiasan.

Dinding dan potongan-potongan lantai yang dibuat dengan cara yang sama sebagai elemen keindahan interior. Namun, ada yang dijadikan koleksi jika produk yang dihasilkan memang benar-benar unik.

Sekarang ini kerajinan dari pecahan keramik sudah menjadi komoditi ekspor. Orang asing banyak yang menyukai hal hal yang klasik terutama yang berasal dari pecahan keramik.

Prinsip pengolahan limbah terdiri dari reduce, reuse dan recycle. Prinsip tersebut harus selalu dijalankan untuk meminimalisir sampah yang dihasilkan.

Proses Pengolahan

Proses pengolahan masing-masing bahan limbah keras secara umum sama. Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun
mesin.

Di bawah ini proses pengolahan sederhana yang dapat dilakukan untuk bahan limbah keras:

1. Pemilahan bahan limbah

Seleksi bahan limbah keras perlu dilakukan sebelum proses produksi.

2. Pembersihan limbah

Keadaan limbah keras biasanya tidak cukup bersih. Oleh karena itu, perlu dilakukan pencucian dengan menggunakan detergen agar
zat bekas makanan atau minuman dapat larut dan limbah keras menjadi bersih.

3. Pengeringan

Pengeringan dilakukan secara konvensional yaitu menggunakan sinar matahari langsung atau dapat juga secara langsung dengan
dibersihkan menggunakan lap kering.

4. Pewarnaan

Pewarnaan pada limbah keras dapat dilakukan dengan cara disemprot atau dikuas dengan cat.

5. Pengeringan setelah pewarnaan

Setelah diberi warna, bahan limbah harus dikeringkan kembali dengan sinar matahari langsung atau diangin-anginkan.

6. Penghalusan bahan agar siap pakai

Bahan limbah yang sudah kering dapat difinishing agar mudah diproses menjadi karya. Proses finishing juga berbagai macam caranya, seperti dipotong, ditempa, dilem, digerinda, dan diamplas.

Selamat mencoba membuat kerajinan bahan limbah keras!

Simak Video "Pesona PURE.D, Kekasih JAY B GOT7"


[Gambas:Video 20detik]
(nwy/pal)