Apa tujuan perusahaan melakukan cek latar belakang

‍Setelah mendapat beberapa kandidat, tahap berikutnya adalah background check. Mengapa hal ini penting dilakukan dan apa saja yang harus divalidasi?  

Seperti diketahui, karyawan merupakan satu dari sekian aset perusahaan yang menentukan keberhasilan bisnis Anda di masa mendatang. Itu sebabnya proses rekrutmen wajib diselenggarakan secara cermat dengan mempertimbangkan banyak hal. Salah satunya dengan melakukan background check dalam proses rekrutmen. 

Apa yang dimaksud background check? Seperti apa contoh background checking karyawan dan aspek apa saja yang harus divalidasi? Simak ulasan selengkapnya di sini.

Pengertian Background Check

Careerbuilder.com menyebutkan bahwa sekitar 58% surat lamaran kerja memuat data yang dipalsukan atau tidak sesuai kenyataan. Situasi ini membuat bagian SDM harus ekstra cermat memilah pelamar. Artinya, Anda tidak bisa percaya begitu saja pada CV pelamar dan harus melakukan background checking for employment. 

Background check adalah tahapan proses rekrutmen yang dilakukan untuk meneliti kebenaran informasi yang disampaikan kandidat melalui surat lamaran kerja. Termasuk di dalamnya, verifikasi identitas, pemeriksaan detail perusahaan sebelumnya, latar belakang pendidikan, verifikasi alamat, dan verifikasi ulang semua data.

Untuk memperoleh informasi mendalam, proses background check karyawan bisa berlangsung dua sampai empat hari kerja. Namun, ini tergantung pada luas dan sifat latar belakang yang dibutuhkan perusahaan. Jadi, aspek yang divalidasi bisa beragam, tetapi mayoritas menyangkut pekerjaan sebelumnya, referensi, pendidikan, profil media sosial, serta catatan kriminal dan skrining narkoba.

Mengapa Perusahaan Perlu Memeriksa Latar Belakang Kandidat?

Apa tujuan perusahaan melakukan cek latar belakang

© pexels.com

Ada beberapa alasan mengapa perusahaan perlu melakukan pengecekan background seseorang, yaitu:

  1. Menekan risiko terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan

Memeriksa latar belakang kandidat bisa mengungkap bagaimana perilaku yang bersangkutan di masa lalu, khususnya terkait pekerjaan. Langkah ini menjadi cara perusahaan terhindar dari kerugian atau masalah hukum yang mungkin akan muncul di waktu mendatang. 

Contoh, Anda mendapati seorang pelamar dari perusahaan A, salah satu rekanan. Tentu Anda bisa bertanya tentang pelamar ini, mengapa ia resign dan bagaimana kinerjanya. Begitu Anda mendapat informasi bahwa ia berhenti kerja karena ketahuan menggelapkan uang kantor, pasti Anda tidak akan memasukkannya dalam daftar pendek.

  1. Menemukan orang yang tepat

Hasil proses seleksi dapat memberi gambaran bagaimana karakter kandidat. Namun, pemeriksaan latar belakang mereka akan memperkuat hasil proses seleksi, apakah benar sejalan atau justru berlawanan. Dengan begitu Anda akan memperoleh kandidat sesuai kualifikasi dan kebutuhan perusahaan.

Misalnya, Anda mendapati salah satu kandidat pelayan restoran pernah bekerja di hotel besar. Dari situ Anda melihat pengalamannya berbuah kecakapan dan kecepatan dalam melayani pelanggan. Ia bisa saja jadi kandidat tepat untuk menduduki posisi manajer restoran milik Anda. 

  1. Memperkuat penilaian karakter seseorang

Verifikasi data dapat membantu Anda memperkuat penilaian karakter seseorang. Ketika ada kandidat potensial tetapi ia tidak jujur menuliskan resume atau menjawab pertanyaan wawancara, bisa jadi ia akan bertindak serupa di tempat kerja.

Meski apa yang Anda lihat dan temukan tidak selalu sesuai, berusahalah menggali sebanyak mungkin informasi dari kandidat atau referensi kolega. Perkuat data hasil seleksi dengan temuan lain, seperti profil media sosial dan rekam jejak kandidat di perusahaan lama. Gunakan intuisi Anda saat harus memutuskan sambil mempertimbangkan semua aspek sehingga Anda bisa memperoleh kandidat yang tepat. 

Apa yang Perlu Disiapkan untuk Melakukan Background Check

Untuk melakukan pemeriksaan latar belakang kandidat, Anda bisa menyiapkan beberapa hal berikut.

  1. Minta kandidat menuliskan nama kolega yang bersedia memberikan referensi.
  2. Pastikan kandidat sudah menyiapkan dokumen pendukung, seperti ijazah, transkrip nilai, SKCK, maupun slip gaji di perusahaan sebelumnya.
  3. Cek profil media sosial kandidat, teliti apa yang diunggah, atau googling nama kandidat.

Aspek Apa yang Akan Divalidasi Saat Background Check? 

Seperti disebutkan di atas, proses pemeriksaan latar belakang akan meneliti beberapa aspek dari apa yang telah disampaikan kandidat dalam berkas lamaran kerja. Beberapa aspek tersebut adalah:

Pengecekan riwayat kerja adalah pilihan tepat untuk memastikan kebenaran informasi dalam resume calon karyawan. Anda dapat menelusuri kembali apa saja tanggung jawab kandidat tadi di perusahaan lama, berikut gaji yang diperoleh dan alasan berhenti. 

  1. Latar belakang pendidikan 

Menghubungi institusi pendidikan secara langsung untuk mengecek gelar akademis, tahun pendidikan dan kelulusan, serta prestasi kandidat bisa jadi pilihan bijak. Apalagi, jika Anda merasa ragu dengan keabsahan dokumen ijazah yang diterima mengingat ijazah dan transkrip nilai termasuk informasi pelamar yang cukup mudah dipalsukan.

  1. Catatan kriminal dan kasus pidana

Mempekerjakan seseorang yang memiliki catatan kriminal dan kasus pidana memang berisiko terhadap reputasi bisnis Anda. Pemeriksaan terhadap catatan pelanggaran hukum pun jadi salah satu aspek penting yang harus divalidasi, terutama pada tindakan kriminal berikut: 

  • Korupsi
  • Penipuan
  • Penggelapan
  • Pencurian
  • Pelecehan seksual
  • Kekerasan. 
  1. Mengecek referensi yang diberikan

Anda bisa meminta kandidat untuk memberikan referensi dari nama kolega di tempat kerja lama, biasanya rekan kerja atau mantan atasan. Beberapa informasi tentang kandidat yang bisa digali lewat pemberi referensi adalah kualitas dan etos kerja serta perilakunya saat bekerja. 

Terutama untuk kompetensi pekerjaan yang butuh keahlian khusus lewat keberadaan sertifikasi. Anda bisa mengecek bagaimana reputasi instansi atau lembaga yang menerbitkan sertifikat tersebut. Alternatif lain, lakukan tes kompetensi untuk menguji langsung kandidat sebagai bukti ia benar menguasai keterampilan tertentu. 

Mayoritas perusahaan besar memasukkan tes pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kandidat mempunyai kondisi kesehatan prima. Beberapa penyakit tertentu bisa menghambat produktivitas karyawan saat bekerja nantinya. Selain itu, perusahaan bisa menganggap kandidat  risiko kesehatan tinggi sebagai beban, terutama jika perusahaan memberikan tunjangan berupa asuransi kesehatan. 

Tentu saja ini bukan bentuk stalking jika Anda melakukannya dengan tetap menghormati privasi kandidat. Namun, apa pun yang diunggah kandidat di media sosial pasti meninggalkan jejak digital. Cukup googling nama kandidat, Anda sudah bisa menemukan seperti apa interaksi kandidat dengan orang lain, perspektif mereka, topik apa saja yang kerap diunggah, serta bagaimana cara mereka merespons suatu isu.

Demikian penjelasan tentang pentingnya melakukan pemeriksaan latar belakang atau background check karyawan. Untuk melengkapi sistem rekrutmen yang Anda lakukan, pilih Bukugaji sebagai aplikasi andalan mengelola SDM. Pembuatan jadwal, pengecekan kehadiran, serta perhitungan dan pembayaran gaji karyawan pasti lebih mudah dengan aplikasi gratis ini. Tunggu apa lagi, yuk, download Bukugaji sekarang!

Apa tujuan perusahaan melakukan cek latar belakang

Jangan sampai merekrut karyawan yang salah. Background check adalah salah satu cara Anda menghindari risiko tersebut.

Karyawan adalah aset perusahaan yang berharga karena akan menjadi faktor penentu keberhasilan suatu perusahaan. Oleh karena itu, proses rekrutmen karyawan harus dilakukan secara hati-hati dan matang. Background check adalah tahap yang sangat penting dalam proses rekrutmen untuk memastikan karyawan yang masuk akan menjadi konstruktif untuk perusahaan.

Dilansir dari Careerbuilder.com, lebih dari 58% surat lamaran kerja (CV) berisi data yang tidak sesuai atau dipalsukan. Tentu ini bukan angka yang sedikit sehingga perusahaan khususnya HRD tidak dapat bergantung sepenuhnya pada informasi yang ada pada CV kandidat karyawan. Selain kroscek fakta yang terdapat di CV, ada informasi lainnya yang harus digali selain hal-hal yang tidak dituliskan di CV. Di sinilah perlunya background checking.

Merekrut karyawan yang salah akan membuat perusahaan berisiko terhadap pencurian aset, korupsi, serta tindakan lain yang merugikan bahkan dapat merusak reputasi perusahaan. Background check adalah cara yang tepat untuk menghindari risiko tersebut.

Baca juga: 5 Tipe Karyawan di Kantor dan Bagaimana Memimpin Mereka

Background check adalah salah satu tahapan dalam proses rekrutmen untuk memeriksa apakah informasi yang diberikan oleh kandidat dalam surat lamaran berisi informasi yang benar atau tidak. Ini termasuk berbagai pemeriksaan seperti latar belakang pendidikan, detail perusahaan sebelumnya, verifikasi identitas, verifikasi ulang, dan verifikasi alamat.

Butuh lebih banyak waktu saat pemberi kerja mencari informasi mendalam. Bergantung pada sifat dan luas latar belakang yang diminta oleh perusahaan, background checking pekerjaan rata-rata biasanya akan memakan waktu dua hingga empat hari kerja untuk diselesaikan.

Lantas terdiri dari apa saja background checking tersebut? Dilansir dari Darwinbox, background check adalah berisi verifikasi pekerjaan, pemeriksaan referensi, pemeriksaan Pendidikan, pemeriksaan catatan kriminal, skrining narkoba, dan lain-lain.

Background Check adalah penting bagi proses rekrutmen karyawan

#1 Background checking pendidikan dan pekerjaan sebelumnya

Verifikasi dari latar belakang Pendidikan menjamin keabsahan ijazah dan dokumen lainnya. Selain itu perusahaan khususnya HRD akan mengonfirmasi di mana kandidat karyawan bekerja sebelumnya, jabatan, dan tanggal bekerja.

#2 Background check adalah: Cek catatan kriminal

Background checking catatan kriminal seorang pelamar sangat penting untuk mengetahui apakah kandidat karyawan seorang yang berbahaya, tidak dapat diandalkan, tidak dapat dipercaya, atau tidak cocok untuk dipekerjakan. HRD berhak mendapatkan informasi ini untuk membuat keputusan perekrutan yang tepat. Background checking kriminal dilakukan dalam kasus di mana seseorang atau perusahaan perlu mewaspadai aktivitas kriminal yang serius, seperti kekerasan atau pelanggaran seksual, penipuan, penggelapan, atau hukuman pidana.

#3 Background checking referensi

Pemeriksaan referensi dapat digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang seperti apa kandidat karyawan akan bekerja di kantor. Ini juga memungkinkan HRD untuk mengajukan pertanyaan tentang kinerja masa lalu dan memverifikasi semua yang kandidat katakan kepada mereka selama wawancara atau tentang aplikasi itu sendiri dari referensi yang disebutkan.

#4 Background checking pemeriksaan narkoba

Beberapa industri, seperti mengemudi atau penerbangan, memerlukan pengujian narkoba dan alkohol secara berkala. Jenis tes ini digunakan untuk menentukan apakah alkohol atau obat-obatan terlarang ada dalam tubuh seseorang. Jenis tes ini memastikan bahwa karyawan Anda saat ini atau di masa depan memiliki pola pikir yang sehat dan bersih serta dapat dipercaya.

#5 Background check adalah: Cek media sosial

Beberapa perusahaan mempertimbangkan untuk melihat akun dan postingan media sosial publik oleh kandidat karyawan untuk mempelajari lebih lanjut tentang mereka. Namun, ada banyak kekurangan yang harus Anda waspadai sebelum mengandalkan informasi yang dikumpulkan melalui pencarian media sosial internet seperti Facebook, Twitter, dan LinkedIn. Dimungkinkan untuk memperoleh informasi yang berguna tetapi belum diverifikasi tentang pencari kerja, tetapi harus tetap digunakan untuk memastikan bahwa informasi tersebut benar.

Background check adalah tahap untuk memberikan Anda gambaran lengkap dari pelamar

Sebagian besar pelamar mungkin menjadi aktor selama wawancara kerja. Tujuan dari setiap pencari kerja tentu untuk memikat pewawancara dan tampil sebagai orang yang ramah dan profesional. Hal ini bahkan dapat meluas ke resume, di mana pelamar mungkin mengecualikan pekerjaan tertentu atau informasi lainnya. Background checking dapat membantu Anda mencari tahu siapa orang ini sebenarnya, dan yang lebih penting, apakah mereka orang yang tepat untuk pekerjaan tersebut.

Sederhananya, tanpa background check, Anda tidak bisa mengetahui sebanyak mungkin tentang pelamar. Jadi, lakukan background checking untuk memastikan Anda membuat keputusan yang tepat, agar Anda tidak menyesal nantinya.

Sumber: Darwinbox, LinovHR