Apa saja yang mesti tahu tentang pega platform

Apa saja yang mesti tahu tentang pega platform

Ilustrasi timbangan. (Photo by Vlad Kutepov on Unsplash)

Bola.com, Jakarta - Timbangan adalah satu di antara jenis alat untuk mengukur massa atau bobot suatu benda. Timbangan merupakan alat ukur yang sudah tidak asing lagi bagi hampir semua orang di dunia.

Berdasarkan cara kerjanya, timbangan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu timbangan digital, timbangan manual, dan timbangan hybrid.

Seiring berkembangnya zaman, timbangan pun saat ini juga beralih menjadi timbangan digital. Kendati demikian, bukan berarti timbangan manual tak lagi dipakai. Terbukti, masih banyak orang masih justru merasa nyaman menggunakan timbangan manual.

Selain banyak jenisnya, timbangan juga memiliki beragam fungsi dalam kehidupan sehari-hari. Itulah mengapa, penting bagi kita untuk bukan saja tahu mengenai macam-macam timbangan yang hendak kita pakai.

Hal tersebut tentunya penting diketahui untuk menghindari kekeliruan saat pemakaian. Apa saja jenis-jenis timbangan yang ada?

Berikut ini rangkuman tentang macam-macam timbangan beserta penjelasannya, seperti dilansir dari laman Netzlover, Jumat (19/2/2021).

Apa saja yang mesti tahu tentang pega platform

Ilustrasi timbangan badan. (Image by Tumisu from Pixabay)

1. Timbangan Manual

Timbangan manual merupakan jenis timbangan yang bekerja secara mekanis dengan sistem pegas. Umumnya jenis timbangan ini menggunakan indikator berupa jarum sebagai penunjuk ukuran massa yang telah terskala.

2. Timbangan Digital

Timbangan digital merupakan jenis timbangan yang bekerja secara elektronis dengan tenaga listrik. Biasanya timbangan ini menggunakan arus lemah dan indikatornya berupa angka digital pada layar bacaan.

3. Timbangan Hybrid

Timbangan hybrid merupakan timbangan yang cara kerjanya adalah perpaduan antara timbangan manual dan digital. Timbangan ini sering kali digunakan untuk lokasi penimbangan yang tidak ada aliran listrik.

Selain itu timbangan hybrid menggunakan diplay digital, tetapi bagian platform menggunakan plat mekanik.

Apa saja yang mesti tahu tentang pega platform

Ilustrasi timbangan. (Photo by Kurt Liebhaeuser on Unsplash)

4. Timbangan Badan

Timbangan badan adalah timbangan yang digunakan untuk mengukur berat badan. Timbangan ini mudah ditemui dan biasanya berasa di rumah sakit atau apotek. Cara menggunakan timbangan badan ini, yaitu dengan menginjak timbangan tersebut untuk dapat mengetahui dan membandingkan semua beban.

5. Timbangan Gantung

Sesuai namanya, timbangan jenis ini diletakkan dengan cara menggantung dan bekerja dengan prinsip tuas. Timbangan gantung biasanya digunakan untuk menimbang padi, kacang hijau maupun buah-buahan yang dimaksukkan ke karung.

6. Timbangan Emas

Timbangan emas bukan berarti timbangan ini terbuat dari emas. Namun, timbangan ini dibuat secara khusus untuk menimbang logam emas. Timbangan emas ini memiliki akurasi perhitungan yang sangat tinggi. Timbangan ini terdiri dari dua jenis, yaitu timbangan versi digital dan manual.

7. Timbangan Duduk

Timbangan duduk adalah timbangan di mana benda yang ditimbang dalam keadaan duduk. Timbangan ini juga sering disebut sebagai platform scale. Jenis timbangan ini biasa digunakan di rice mill untuk menimbang berat beras dalam karung.

Kelebihan timbangan duduk adalah kapasitasnya yang bisa mencapai 500 kg. Ciri-ciri utama timbangan duduk adalah ada empat buah roda besi dan timbangan bandul geser kuningan.

Apa saja yang mesti tahu tentang pega platform

Ilustrasi timbangan. (Image by andreas N from Pixabay)

8. Timbangan Kodok

Neraca duduk atau neraca kodok adalah neraca yang sering kita lihat di pasar. Berdasarkan fungsinya, timbangan kodok digunakan untuk mengukur berat bahan-bahan makanan, rempah, buah-buahan atau yang lainnya.

Untuk menggunakan alat timbangan ini, ada anak batu yang perlu dipakai untuk mengukur berat. Anak batu yang tersedia terdiri dari beberapa ukuran, yakni 50 gr (1/2 ons), 100 gr(1 ons), 200 gr (2 ons), 500 gr (1/2 kg), dan terberat 1000 gr (1 kg). Kapasitas maksimal berat yang ditampung adalah 10 kg.

9. Neraca

Timbangan jenis ini biasanya terdapat di laboratorium dan sering digunakan untuk latihan penelitian di ruang lab sekolah. Neraca biasanya digunakan untuk menimbang benda kecil, seperti sample zat maupun obat.

Dengan menggunakan neraca, seseorang dapat mengukur massa benda yang sangat ringan yang tidak mungkin ditimbang menggunakan alat ukur biasa. Massa benda yang bisa diukur bisa di tingkat ketelitian 0,01 kg.

10. Timbangan Hewan

Timbangan jenis ini digunakan khusus untuk mengukur hewan-hewan ternak, seperti sapi, kerbau, dan kambing. Tentu saja kapasitas berat yang bisa ditimbang sangat tinggi antara ratusan kilo hingga per ton.

Cara menggunakannya sangat mudah, cukup naikkan hewan ternak ke atas papan timbangan. Kemudian data berat akan muncul.

Sumber: Netzlover

Namun, tak ada salahnya, kan, membekali diri terlebih dahulu sebelum beli timbangan? Nah, agar tak ada penyesalan di akhir, beberapa tips di bawah ini mungkin bisa jadi bahan pertimbangan sebelum Anda memutuskan membeli timbangan.

1. Pahami apa kebutuhan Anda

Hal pertama yang harus Anda ketahui sebelum beli timbangan adalah pastikan timbangan yang akan dibeli sesuai dengan kebutuhan Anda. Ada banyak jenis timbangan digital di pasaran, mulai dari timbangan untuk mengukur berat badan manusia/hewan, emas, hingga makanan. Tak hanya itu, bentuk timbangannya pun bisa beraneka ragam, dari yang digantung, duduk, maupun yang diletakkan di atas lantai.

Jadi, pastikan Anda ketahui dulu fungsinya lalu perhatikan jenisnya, apakah sudah sesuai dengan kebutuhan Anda atau tidak. Jangan sampai Anda membeli timbangan yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang Anda butuhkan.

2. Perhatikan kualitas bahannya

Tips satu ini jarang diperhatikan karena dinilai tidak penting. Padahal, memerhatikan kualitas bahan timbangan yang Anda beli adalah hal yang wajib. Pastikan timbangan yang akan Anda memiliki memiliki kualitas tinggi dan terbaik.

Tak hanya itu, pilihlah juga timbangan yang mudah digunakan, alias user friendly. Dengan begitu, Anda tak perlu ribet dan pusing ketika menggunakannya.

3. Kapasitas timbangan lebih besar dari kebutuhan

Salah satu penyebab timbangan Anda cepat rusak adalah beban yang ditimbang melebihi kapasitas timbangan itu sendiri. Nah, agar timbangan Anda awet dan tidak mudah rusak, sebaiknya pilihlah timbangan yang kapasitasnya 50 persen lebih besar dari beban maksimal yang bisa diukurnya.

Misalnya begini, jika berat maksimal benda yang akan Anda timbangan sekitar 50 kilogram, maka pilihlah timbangan yang memiliki kapasitas 100 kilogram. Tak hanya itu, pilihlah juga permukaan (platform) timbangan yang lebih lebar dari ukuran benda yang akan Anda timbang.

Hal ini dilakukan untuk menghindari kerusakan, sehingga timbangan yang Anda beli bisa digunakan dalam jangka panjang.

4. Pilihlah timbangan yang sudah terkalibrasi

Pastikan kalau timbangan yang Anda beli sudah terkalibrasi. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan supaya timbangan Anda tetap akurat. Biasanya timbangan yang sudah terkalibrasi memiliki segel atau stempel dari badan metrologi.