Apa manfaat mempelajari bahasa Pemrograman

Belajar coding seringkali dipersepsikan untuk anak Informatika. Terkadang diasosiasikan untuk kamu yang mau bekerja di perusahaan IT. Padahal mah belajar coding sangat  berguna untuk siapa saja, termasuk mahasiswa teknik. 

Zaman sekarang mahasiswa teknik gak perlu ambil mata kuliah bahasa pemrograman untuk belajar coding. Banyak lembaga non formal yang bisa ngajarin dasar-dasar bahasa pemrograman. Pilihannya juga beragam mulai dari yang gratis sampai berbayar. 

Kali ini Anak Teknik akan membahas keuntungan mahasiswa teknik jika bisa coding. Apa saja sih manfaat dari belajar bahasa pemrograman?

1. Melatih kemampuan berpikir sistematis

Apa manfaat mempelajari bahasa Pemrograman
Photo by Christina Morillo from Pexels

Kegiatan coding bertujuan untuk menerjemahkan logika diagram alur menjadi bahasa yang mudah dibaca oleh komputer. Agar program bisa berhasil maka harus mengikuti alur pengerjaan, gak bisa lompat-lompat. Sehingga programmer mau tidak mau harus berpikir sistematis untuk membuat program.

Kemampuan berpikir sistematis sangat penting untuk mahasiswa teknik. Walau sudah dibiasakan selama kuliah, bukan berarti masih sering kepleset atau kebablasan. Salah satu penyebabnya karena belum terbiasa berpikir sistematis. Untuk membiasakan diri memiliki cara berpikir yang sistematis bisa dengan belajar coding. 

2. Meningkatkan kemampuan public speaking

Apa manfaat mempelajari bahasa Pemrograman
Photo by Henri Mathieu-Saint-Laurent from Pexels

Apa hubungannya belajar coding dengan public speaking? Tentu ada hubungannya. Ada kalanya dimana programmer harus menjelaskan program yang sudah dibuat. Mau tidak mau, dia akan mempersiapkan materi untuk dipresentasikan pada khalayak umum baik secara langsung maupun tak langsung. Kebiasaan menyiapkan materi inilah yang akhirnya meningkatkan kemampuan public speaking. 

3. Meningkatkan rasa percaya diri

Apa manfaat mempelajari bahasa Pemrograman
Caption

Setelah kemampuan public speaking berkembang maka rasa percaya diri juga naik secara beriringan. Kenapa bisa begitu? Jawabannya adalah kebiasaan menyiapkan materi dan kedisiplinan untuk belajar dan membuat program. Kebiasaan baik ini nantinya berpengaruh pada mental dan berimbas pada rasa percaya diri. 

Perasaan ini juga bisa muncul ketika aplikasi yang dibuat disukai masyarakat. Ada kepuasan tersendiri ketika berhasil membuat program. Emosi positif ini bisa kamu bawa juga ke dalam kehidupan sosial.

4. Ada dorongan untuk terus meningkatkan kualitas diri

Apa manfaat mempelajari bahasa Pemrograman
Photo by Michael Burrows from Pexels

Perkembangan dunia digital yang dinamis memaksa para pelakunya untuk terus meningkatkan kualitas dirinya. Dalam setahun saja sudah ada pembaharuan teknologi digital. Hal ini jauh berbeda dengan bidang teknik lainnya yang cenderung lebih lambat. 

Hal ini terbukti dengan berbagai aplikasi yang meng-upgrade software secara berkala. Tujuannya agar memberikan pengalaman baru dan mampu bersaing dengan kompetitor.

Butuh dorongan untuk self upgrade? Mulailah belajar coding.

5. Paham cara kerja software

Apa manfaat mempelajari bahasa Pemrograman
Photo by luis gomes from Pexels

Perangkat lunak yang ada pada komputer, smartphone maupun mesin otomasi di industri dibuat dengan mengikuti diagram alur pemrograman. Untuk orang yang kurang familiar dengan coding akan kesulitan mempelajari sebuah program baru. Tetapi akan jauh lebih mudah ketika memiliki pengetahuan dasar-dasar pemrograman. 

Mengenali dasar-dasar pemrograman mempermudah untuk mempelajari sebuah program digital. Bukan hanya itu, keuntungan lainnya adalah mampu melihat kekurangan program dan mencari celah untuk mengembangkannya agar jauh lebih baik dari sebelumnya.

6. Membuka peluang karier baru

Apa manfaat mempelajari bahasa Pemrograman
Photo by Anete Lusina from Pexels

Perusahaan-perusahan di Indonesia maupun di dunia mulai beralih pada kegiatan digital. Tujuannya untuk mengurangi penggunaan kertas dan mempermudah kebutuhan admistrasi karyawan. Selain itu, perusahaan juga mulai menerapkan pemasaran secara digital (Digital Marketing).

Supaya berhasil maka perusahaan perlu merekrut orang IT atau siapapun yang bisa coding. Kebutuhan ini akan selalu ada dan dicari oleh perusahaan besar maupun UMKM. Terkadang proses rekrutmen adalah dengan menguji kompetensinya dalam membuat program. 

7. Alternatif untuk mendapatkan pekerjaan sampingan

Apa manfaat mempelajari bahasa Pemrograman
Photo by Lukas from Pexels

Terkadang orang mencari pekerjaan sampingan untuk meningkatkan taraf kehidupannya. Kendala besarnya adalah waktu dan pekerjaan apa yang bisa dikerjakan dalam waktu senggang. Selain itu ada kebutuhan agar dapat bekerja remote tanpa terganggu lokasi. Bekerja sebagai programmer adalah salah satu solusinya. 

Banyak lowongan programmer lepas bertebaran di situs freelancer. Terutama bagi yang memiliki skill tentang Pytton, HTML, CSS dan SQL.

Mulailah dengan membuat portofolio agar mampu menarik perhatian user. Jika dilakukan dengan baik tentunya dapat menghasilkan banyak uang. 

8. Langkah awal untuk menjadi wirausaha

Apa manfaat mempelajari bahasa Pemrograman
Photo by Startup Stock Photos from Pexels

Menjadi wirausaha di era digital pasti membutuhkan website. Kenapa harus punya website? Pasalnya website menjadi tempat untuk menawarkan produk,tempat customer mencari informasi, dan sarana costomer untuk membeli produk. Walau bisa dengan akun sosial media tetapi akan jauh lebih maksimal dengan website.

Sebagian orang berpikir lebih baik membayar programmer untuk membuat website. Namun bagaimana jika tidak punya uang untuk membayar programmer? Satu-satunya cara adalah membuat website sendiri. Keuntungan dari membuat website sendiri adalah bisa membuat sesuai selera dan idealisme.

Ternyata banyak juga manfaat yang diperoleh mahasiswa teknik apabila mau belajar coding. Apakah sudah mulai tumbuh motivasi untuk belajar coding?

Apa manfaat mempelajari bahasa Pemrograman

Apa manfaat mempelajari bahasa Pemrograman
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK

Ilustrasi mahasiswa

KOMPAS.com - Sama seperti belajar bahasa Inggris, memahami bahasa coding dan pemrograman juga tak kalah penting untuk perkembangan karier di era digital.

Kini, semakin banyak data yang perlu dianalisis perusahaan untuk mengembangkan bisnis, sehingga membutuhkan sumber daya untuk membantu pengelolaan data tersebut. Dengan demikian, dibutuhkan banyak calon talenta data untuk membantu menyambut revolusi industri 4.0.

Bahasa coding sendiri merupakan salah satu sub ilmu Data Science yang menerjemahkan bahasa manusia ke dalam bahasa komputer, dapat berupa angka, huruf atau simbol yang ada di komputer.

Baca juga: 9 Rumus Excel yang Sering Digunakan di Dunia Kerja, Mahasiswa Wajib Tahu

Berikut sejumlah alasan mengapa mahasiswa maupun fresh graduate perlu belajar bahasa coding tanpa memandang latar belakang jurusan atau pendidikan, merangkum DqLab UMN:

1. Menanamkan critical thinking

Dalam melakukan coding, salah satu skill yang akan terus diasah adalah critical thinking. Karena kamu akan diminta untuk menganalisis data menjadi sebuah data yang bermanfaat.

Pada proses analisis, critical thinking akan membuat kamu menganalisis suatu data secara masuk akal dan tidak bias. Kamu akan belajar konsep listing atau membuat sebuah daftar pro dan kontra secara kritis.

2. Mampu membuat data menjadi suatu yang bernilai

Memasuki era digital di mana hampir seluruh manusia menggunakan internet, setiap menit hingga dalam hitungan detik saja, ada banyak data yang diproduksi.

Adapun bahasa coding menjadi salah satu cara mengubah sebuah data menjadi nilai berguna seperti menciptakan aplikasi yang bermanfaat dan membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sebagai contoh aplikasi ojek online, aplikasi gim, aplikasi belanja daring, dan lainnya.

Baca juga: Mahasiswa Dapat Rp 9 Juta Per Semester, Ini Cara Daftar KJMU Tahap II 2021

Dengan memahami bahasa coding, kamu berkesempatan untuk membantu memudahkan aktivitas banyak orang.

3. Tingkatkan peluang kerja

Kini, hampir semua perusahaan di berbagai sektor sudah mulai mencari sumber tenaga yang terampil dalam bahasa coding, karena aktivitas mereka sudah berbasis digital dan tidak semua orang dapat memahami data dengan benar.