Bagaimana mewujudkan suasana sekolah yang kondusif dan aman untuk melaksanakan kegiatan belajar

Bagaimana mewujudkan suasana sekolah yang kondusif dan aman untuk melaksanakan kegiatan belajar
Tri Yuliastuti, S.Pd.SD.; Guru SD N 5 Kutukan, Blora. ISTIMEWA FOR RADAR KUDUS

MENURUT Darsono (1995), pengertian lingkungan adalah semua benda dan kondisi termasuk manusia dan kegiatan mereka, yang terkandung dalam ruang dimana manusia dan mempengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahtaraan manusia dan badan-badan hidup lainnya.

Lingkungan belajar menurut Saroni (2006) dan Kusmoro (2008). Terdiri dari dua hal utama, yaitu lingkungan fisik dan lingkungan social. Lingkungan belajar yang kondusif tidak bisa tercipta sendiri, namun perlu ditanam dan ditumbuh kembangkan. Di dalam lingkungan belajar yang kondusif menjadi faktor penting untuk memaksimalkan kesempatan belajar bagi anak. Lingkungan belajar yang dimaksud yaitu segala sesuatu yang berhubungandengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan. Lingkungan belajar dapat diciptakan sedemikian rupa untuk menumbuhkan minat atau motivasi anak anak dalam melaksanakan kegiatan  belajar.

Sedangkan kondusif artinya kondisi yang benar-benar nyaman serta mendukung kegiatan belajar mengajar. Kondusif dalam pembelajaran artinya suatu sikap tenang dalam melakukan aktivitas belajar, tertib dalam pelaksanaan berbagai tugas, dan mendukung semua kegiatan yang termasuk didalam proses pembelajaran.

Adapun proses pembelajaran yaitu interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya. Sehingga terjadilah proses informasi menjadi ketrampilan, pengetahuan dan sikap pada diri anak sebagai hasildari proses pembelajaran, mulai dari pola  interaksi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, siswa dengan sumber pembelajaran dan lainnya. Adapun cara untuk membangun lingkungan yang kondusif dalam pembelajaran diantaranya yaitu; Pertama menata ruang kelas belajar,untuk menciptakan pembelajaran kondusif, diperlukan penataan kelas yang baik dan tepat. Pasalnya ruang kelas merupakan lingkungan utama untuk menciptakan kegiatan belajar dan mengajar yang menyenangkan. Ruang belajar yang bersih, nyaman dan tertata dengan rapi akan mendukung pembelajaran lebih baik.

Baca Juga :  Pemkab Blora Bentuk Posko Aduan dan Tim Investigasi Perades

Kedua, suasana belajar dan mengajar. setelah menciptakan ruang kelas yang kondusif,selanjutnya menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Mulai dari cara mengajar guru,mood siswa,lingkungan dalam kelas yang lainnya. Meskipun begitu, guru berperan penting untuk menciptakan suasana yang menggairahkan dan memacu siswa semangat belajar.

Ketiga, lingkungan luar kelas. lingkungan luar kelas jauh berpengaruh terhadap proses pembelajaran siswa . lingkungan luar kelas yang kondusifmembuat siswa belajar dengan baik, namun sebaiknya, jika lingkungan luar  tidak kondusif dan terjadi masalah maka konsentrasi siswa akan terganggu. Untuk menciptakan lingkungan sekolah yang baik, diperlukan kerjasama yang baik antara pihak yang bersangkutan mulai dari siswa, guru, kepala sekolah , dan stafhingga petugas pembersih.

Keempat, komunikasi dan hubungan social. kegiatan belajar mengajar disekolah bersifat intern,dimana guru memiliki wewenang khusus untukmenjalankan proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Hal tersebut tidak akan berjalan dengan baik,tanpa didasari komunikasi serta hubungan sosial yang harmonis antara siswa dan guru.

Kelima, menjadi guru yang menyenangkan. peran guru bukan hanya mengajar siswa, melainkan menjadi orang tua siswa di sekolah,menjadi pendengar yang baik, menjadi penasihat,mendengarkan keluh kesah anak, memberi solusi, saran atau pendapat.

Keenam membiarkan siswa berkreasi. dalam hal ini berkreasi sesuai imajinasinya, seperti yang diketahui, guru merupakan fasilitator, mediator,motivator yang mendukung pembelajaran siswa. Guru tidah boleh bersifat otoriter dan menguasai pembelajaran,tetapi guru harus berani memberikan kesempatankedua untuk siswa terus berkreasi.

Suatu proses pembelajaran di sekolah yang penting bukan saja materi yang diajarkan atau pun siapa yang mengajarkan, melainkan bagaimana materi tersebut diajarkan. Bagaimana guru menciptakan suasana kondusif di kelas dalam proses pembelajaran tersebut. (*)

MENURUT Darsono (1995), pengertian lingkungan adalah semua benda dan kondisi termasuk manusia dan kegiatan mereka, yang terkandung dalam ruang dimana manusia dan mempengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahtaraan manusia dan badan-badan hidup lainnya.

Lingkungan belajar menurut Saroni (2006) dan Kusmoro (2008). Terdiri dari dua hal utama, yaitu lingkungan fisik dan lingkungan social. Lingkungan belajar yang kondusif tidak bisa tercipta sendiri, namun perlu ditanam dan ditumbuh kembangkan. Di dalam lingkungan belajar yang kondusif menjadi faktor penting untuk memaksimalkan kesempatan belajar bagi anak. Lingkungan belajar yang dimaksud yaitu segala sesuatu yang berhubungandengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan. Lingkungan belajar dapat diciptakan sedemikian rupa untuk menumbuhkan minat atau motivasi anak anak dalam melaksanakan kegiatan  belajar.

Sedangkan kondusif artinya kondisi yang benar-benar nyaman serta mendukung kegiatan belajar mengajar. Kondusif dalam pembelajaran artinya suatu sikap tenang dalam melakukan aktivitas belajar, tertib dalam pelaksanaan berbagai tugas, dan mendukung semua kegiatan yang termasuk didalam proses pembelajaran.

Adapun proses pembelajaran yaitu interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya. Sehingga terjadilah proses informasi menjadi ketrampilan, pengetahuan dan sikap pada diri anak sebagai hasildari proses pembelajaran, mulai dari pola  interaksi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, siswa dengan sumber pembelajaran dan lainnya. Adapun cara untuk membangun lingkungan yang kondusif dalam pembelajaran diantaranya yaitu; Pertama menata ruang kelas belajar,untuk menciptakan pembelajaran kondusif, diperlukan penataan kelas yang baik dan tepat. Pasalnya ruang kelas merupakan lingkungan utama untuk menciptakan kegiatan belajar dan mengajar yang menyenangkan. Ruang belajar yang bersih, nyaman dan tertata dengan rapi akan mendukung pembelajaran lebih baik.

Baca Juga :  Banyak Kelebihan Google Classroom saat PJJ

Kedua, suasana belajar dan mengajar. setelah menciptakan ruang kelas yang kondusif,selanjutnya menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Mulai dari cara mengajar guru,mood siswa,lingkungan dalam kelas yang lainnya. Meskipun begitu, guru berperan penting untuk menciptakan suasana yang menggairahkan dan memacu siswa semangat belajar.

Ketiga, lingkungan luar kelas. lingkungan luar kelas jauh berpengaruh terhadap proses pembelajaran siswa . lingkungan luar kelas yang kondusifmembuat siswa belajar dengan baik, namun sebaiknya, jika lingkungan luar  tidak kondusif dan terjadi masalah maka konsentrasi siswa akan terganggu. Untuk menciptakan lingkungan sekolah yang baik, diperlukan kerjasama yang baik antara pihak yang bersangkutan mulai dari siswa, guru, kepala sekolah , dan stafhingga petugas pembersih.

Keempat, komunikasi dan hubungan social. kegiatan belajar mengajar disekolah bersifat intern,dimana guru memiliki wewenang khusus untukmenjalankan proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Hal tersebut tidak akan berjalan dengan baik,tanpa didasari komunikasi serta hubungan sosial yang harmonis antara siswa dan guru.

Kelima, menjadi guru yang menyenangkan. peran guru bukan hanya mengajar siswa, melainkan menjadi orang tua siswa di sekolah,menjadi pendengar yang baik, menjadi penasihat,mendengarkan keluh kesah anak, memberi solusi, saran atau pendapat.

Keenam membiarkan siswa berkreasi. dalam hal ini berkreasi sesuai imajinasinya, seperti yang diketahui, guru merupakan fasilitator, mediator,motivator yang mendukung pembelajaran siswa. Guru tidah boleh bersifat otoriter dan menguasai pembelajaran,tetapi guru harus berani memberikan kesempatankedua untuk siswa terus berkreasi.

Suatu proses pembelajaran di sekolah yang penting bukan saja materi yang diajarkan atau pun siapa yang mengajarkan, melainkan bagaimana materi tersebut diajarkan. Bagaimana guru menciptakan suasana kondusif di kelas dalam proses pembelajaran tersebut. (*)