Apa maksud dari positve ischemic respone masalah jantung

Jika aliran darah tidak dipulihkan dengan cepat, bagian dari otot jantung akan mulai mati. Bahkan, tidak menutup kemungkinan bahwa Anda yang sudah mengalami kondisi ini akan mengalaminya lagi di kemudian hari.

Hal ini dapat terjadi apabila gaya hidup Anda yang dulu tidak diubah menjadi lebih sehat. Sekitar 20% pasien berumur 45 tahun ke atas berkesempatan tinggi untuk terkena serangan yang kedua. Hal tersebut umumnya terjadi sekitar 5 tahun setelah serangan yang pertama.

Jenis-jenis serangan jantung

Berikut beberapa jenis yang umum terjadi:

1. Serangan jantung akibat sumbatan total

Jenis serangan ini disebut dengan istilah meid ST-elevation myocardian infraction (STEMI) dan tergolong yang paling serius dibanding yang lain.

Saat mengalami STEMI, terjadi penyumbatan penuh pada pembuluh darah arteri hingga darah tidak bisa mengalir menuju jantung. Akibatnya, sebagian besar otot jantung tidak menerima pasokan darah hingga akhirnya berhenti berfungsi.

STEMI dianggap sebagai jenis serangan yang mematikan, karena pasien yang mengalaminya memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami kerusakan otot jantung hanya kurun waktu beberapa jam setelah penyumbatan terjadi.

Salah satu gejala yang paling sering muncul dari STEMI adalah sakit pada dada bagian tengah. Biasanya, dada terasa seperti ditekan atau diremas, bukan terasa seperti ditusuk saat mengalami STEMI.

2. Serangan jantung akibat sumbatan sebagian

Berbeda dengan STEMI, Non ST segment elevation myocardial infarction (NSTEMI) merupakan jenis serangan jantung yang ditandai dengan penyumbatan sebagian pada arteri koroner. Akibatnya, aliran darah ke jantung sangat terbatas.

Meskipun tingkatannya berada di bawah STEMI, jenis serangan yang satu ini bisa menyebabkan kerusakan permanen pada jantung jika tidak segera ditangani.

Gejala STEMI dan NSTEMI terlihat sama. Namun, untuk membedakan apakah Anda menderita STEMI atau NSTEMI, Anda perlu melakukan pemeriksaan ke dokter atau rumah sakit terdekat.

3. Serangan jantung akibat arteri yang kejang

Coronary artery spasm (CAS) atau disebut juga dengan kejang arteri koroner merupakan jenis serangan jantung tanpa adanya penyumbatan di arteri. Kondisi ini terjadi ketika salah satu arteri jantung mengalami kejang, sehingga aliran darah ke jantung berkurang drastis, bahkan terhenti sementara.

Seberapa umum serangan jantung terjadi?

Kondisi ini sangat umum terjadi dan menjadi salah satu dari banyak penyebab kematian bagi pria maupun wanita. Wanita di atas usia 55 dan pria di atas usia 45 tahun lebih berisiko mengalami kondisi ini. Meski begitu, bukan berarti serangan jantung tidak mungkin dialami di usia muda.

Tanda & gejala serangan jantung

Gejala serangan jantung adalah kondisi yang cukup bisa dirasakan. Dada terasa nyeri seperti tertimpa benda berat (dari sedang hingga parah) adalah gejala yang paling umum dirasakan oleh orang yang mengalami kondisi ini.

Rasa sakit juga dapat terjadi di rahang, pundak atau lengan (terutama lengan sebelah kiri). Rasa nyeri sering kali digambarkan seperti diremas, berat, atau tertekan. Gejala lain yang termasuk:

Dibandingkan pria, gejala serangan jantung pada wanita dan penderita diabetes agak sedikit berbeda, seperti napas pendek yang tidak disertai rasa nyeri di dada. Bahkan, tidak semua orang yang mengalami kondisi ini akan merasakan rasa nyeri di dada.

Ada beberapa tanda atau gejala yang tidak tercantum di atas. Jika Anda memiliki kekhawatiran terhadap gejala-gejala tersebut, mohon konsultasikan dengan dokter Anda.

Kapan harus periksa ke dokter?

Anda perlu menghubungi Unit Gawat Darurat (UGD) atau pergi ke rumah sakit terdekat secepatnya jika Anda merasakan gejala dari kondisi ini. Kunjungan rutin ke dokter juga sebaiknya dilakukan untuk memeriksa kondisi Anda dan risiko serangan pada jantung.

Tanyakan ke dokter mengenai gejala-gejala ini jika jantung terasa nyeri ketika bernapas, terjadi pembengkakan di kaki, atau sulit bernapas saat berbaring.

Penyebab serangan jantung

Penyebab utama serangan jantung adalah penyakit jantung koroner (PJK). Menurut Mayo Clinic, kondisi ini muncul ketika lemak, kolesterol, serta zat lain yang terdapat di dalam tubuh membentuk plak yang kemudian menumpuk di dalam arteri koroner.

Arteri inilah yang menyalurkan darah yang kaya akan oksigen menuju jantung. Saat plak menumpuk di dalam arteri selama bertahun-tahun, kondisi ini disebut juga dengan aterosklerosis. Pada akhirnya, area plak itu sendiri dapat pecah (terbuka) di dalam arteri dan menyebabkan terbentuknya gumpalan darah pada permukaan plak.

Gumpalan darah ini akan menyumbat pembuluh darah arteri, sehingga aliran darah tidak bisa mencapai jantung. Lama-kelamaan, otot jantung akan rusak dan mati karena tidak mendapatkan oksigen yang dibutuhkannya.

Apa yang menyebabkan penyakit jantung sering terjadi pagi hari?

Pada dasarnya, waktu terjadinya serangan jantung tidak pandang bulu. Artinya, serangan jantung bisa terjadi sewaktu-waktu. Meski demikian, para ahli menyatakan bahwa kondisi ini lebih sering terjadi di pagi hari. Salah satu alasannya yaitu jam biologis tubuh.

Setiap orang memiliki jam biologis tubuh, yaitu pemahaman bagi sel-sel di dalam tubuh terhadap aktivitas sehari-hari. Sel-sel di dalam tubuh akan menggunakan pemahaman tersebut untuk mengantisipasi apa yang akan terjadi pada tubuh selanjutnya.

Apa maksud dari positve ischemic respone masalah jantung
Sumber: The Strait Times

Setelah Anda menyelesaikan semua latihan, staf ahli akan memperlambat intensitas latihan secara perlahan untuk mendinginkan dan membantu menghindari mual atau kram karena tiba-tiba berhenti.

Anda akan duduk pada kursi, dan staf medis akan memantau EKG serta tekanan darah Anda hingga tekanan darah kembali normal atau mendekati normal.

Hal ini mungkin membutuhkan waktu hingga 10-20 menit. Setelah mengetahui hasil akhir EKG dan tekanan darah Anda, elektroda EKG dan alat tekanan darah yang menempel pada lengan akan lepas. Pada saat itu, Anda pun boleh mengenakan pakaian kembali.

Beberapa pasien mungkin tidak dapat melakukan latihan treadmill ataupun sepeda statis. Jika sudah demikian, dokter akan melakukan prosedur dobutamine stres EKG.

Ini adalah bentuk lain dari tes stres EKG. Hal yang membedakan keduanya adalah tim medis akan melakukan prosedur ini dengan cara memberikan obat yang merangsang jantung pada pasien membuat jantung mengira bahwa tubuh sedang berolahraga.

Anda mungkin merasa lelah dan tersengal-sengal selama beberapa jam setelah melakukan tes, terutama jika Anda jarang berolahraga. Jika Anda merasa lelah selama lebih dari sehari, segera hubungi dokter.

Hasil dari tes stres EKG

Menurut Harvard Health Publishing, hasil dari tes ini adalah normal dan abnormal. Jika hasil dari pemeriksaan yang Anda jalani menyatakan bahwa fungsi jantung tergolong normal, Anda tak perlu melakukan pemeriksaan lanjutan.

Namun, jika hasil menyatakan normal tetapi gejala yang Anda alami semakin parah, dokter mungkin akan merekomendasikan tes stres nuklir atau tes stres lainnya dengan menggunakan alat elektrokardiogram sebelum dan sesudah latihan. Namun, mungkin juga menggunakan obat untuk meningkatkan aliran darah ke jantung.

Tes-tes seperti ini tentu lebih akurat dan memberikan informasi yang lebih jelas mengenai fungsi jantung, tetapi biaya tes stres ini juga kemungkinan lebih mahal daripada jenis tes lainnya.

Iskemia adalah suatu keadaan kurangnya aliran darah ke organ tubuh tertentu, yang mengakibatkan organ tersebut kekurangan oksigen. Iskemia menyebabkan terjadinya defisiensi nutrisi dan oksigen pada jaringan atau organ tubuh yang sangat diperlukan untuk membantu proses metabolisme sel. 

Seluruh organ tubuh dapat mengalami kondisi ini. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan kematian sel.

Penyebab Iskemia

Penyebab yang sering terjadi disebabkan oleh aterosklerosis, ketika plak yang sebagian besar mengandung lemak menghambat aliran darah. Begitu kondisi ini terjadi arteri yang terhambat dapat mengeras dan menyempit (aterosklerosis). 

Kondisi lain yang dapat menimbulkan iskemia adalah bekuan darah yang terbentuk dari pecahan plak dan berpindah ke pembuluh darah yang lebih kecil, sehingga dapat menghentikan aliran darah secara tiba-tiba.

Faktor Risiko Iskemia

Beberapa faktor risiko iskemia, antara lain:

Mengidap penyakit tertentu seperti diabetes, hipertensi, hipotensi, kolesterol tinggi, obesitas, gangguan pembekuan darah, anemia sel sabit, penyakit Celiac, dan gagal jantung dapat menempatkan seseorang pada risiko iskemia.

Memiliki kebiasaan merokok bisa menempatkan seseorang pada risiko iskemia. Ini disebabkan kandungan zat berbahaya pada rokok dapat menghambat aliran darah.

Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri (aterosklerosis). Penumpukan ini dapat mengurangi aliran darah. 

Penyalahguna narkoba memiliki peningkatan risiko stroke hemoragik dan iskemik. Selain itu penyalahgunaan obat sering menjadi penyebab stroke pada orang dewasa muda.

Jarang berolahraga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami penyumbatan aliran darah. Orang yang aktif berolahraga peredaran darahnya jauh lebih baik ketimbang orang yang tidak aktif secara fisik. 

Gejala Iskemia

Gejala iskemia bergantung pada organ tubuh yang terkena, seperti pada:

Gejala-gejala di atas umumnya dialami oleh pengidap iskemia. Namun, tak semua organ tubuh yang mengalami iskemia akan menunjukkan gejala (silent ischemia).

 

Diagnosis Iskemia

Dokter akan melakukan diagnosis dengan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang, antara lain:

Ini dilakukan untuk mengetahui kadar kolesterol dalam darah dan profil pembekuan darah yang terjadi.

Suatu pemeriksaan yang dilakukan untuk merekam aktivitas listrik jantung.

Tes untuk melihat struktur bentuk dan gerakan jantung.

Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat tingkat keparahan hambatan pada pembuluh darah.

Perlu diketahui kalau pemeriksaan iskemia dilakukan berdasarkan organ tubuh yang mengalaminya. Misalnya:

Meliputi CT scan untuk melihat kemungkinan penyakit jantung koroner, serta tes tekanan (stress test) dengan menggunakan EKG dan treadmill.

Dokter akan menggunakan USG Doppler untuk memeriksa lebih jauh aliran pembuluh darah di usus.

Dilakukan CT scan untuk memastikan iskemia menyebabkan kematian jaringan otak.

Tes tekanan darah pada pergelangan kaki dilakukan untuk membandingkan tekanan darah pada lengan dan kaki (ankle-brachial index), sedangkan USG Doppler digunakan untuk mengetahui kondisi hambatan pada arteri di tungkai.

 

Pengobatan Iskemia

Pengobatan bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Jika disebabkan oleh sumbatan, penanganan terhadap sumbatan tersebut perlu dilakukan terlebih dulu agar darah dapat kembali mengalir dengan lancar, sesuai dengan area tempat terjadi sumbatan. Caranya adalah dengan:

Untuk mencegah terjadinya penggumpalan darah. Antikoagulan adalah salah satu contoh obat yang dikonsumsi. Obat ini umumnya diberikan untuk waktu yang lama pada kasus iskemia akut.

Dapat dilakukan untuk menghilangkan gumpalan massa yang menjadi penghambat peredaran darah, sehingga membantu memulihkan organ tubuh yang mengalami penyakit ini.

Komplikasi Iskemia

Iskemia yang dibiarkan tanpa penangan bisa menimbulkan gangguan kesehatan lain. Beberapa komplikasinya antara lain amputasi tungkai, stroke, atau serangan jantung.

 

Pencegahan Iskemia

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kondisi ini, antara lain:

 

Kapan Harus ke Dokter?

Jika mengalami tanda dan gejala di atas, segera buat janji pemeriksaan di rumah sakit lewat aplikasi Halodoc. Belum punya aplikasinya? Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2022. What is Ischemia?
Heart.org. Diakses pada 2022. Silent Ischemia and Ischemic Heart Disease

Diperbarui pada 12 Mei 2022