Apa makna yang terkandung dari syair Tombo Ati dan Lir Ilir

Jika kita membaca sejarah maka akan kita tahu bahwa media dakwah yang paling santai , dapat diterima dengan mudah, dan tidak terkesan menggurui yakni melalui kesenian (khususnya lagu). Para walisongo (sembilan wali) yang menyiarkan Agama Islam di tanah Jawa sekitar abad 15-16 M seperti Sunan Giri, Sunan Bonang, dan Sunan Kalijaga menggunakan lagu sebagai media berdakwah. Menurut informasi yang pernah saya baca, Cublak-cublak Suweng, Tombo Ati, dan Lir-Ilir termasuk nama-nama lagu yang merupakan karya para sunan tersebut.

Ketiga contoh lagu yang dibuat oleh para wali tadi sangat mengandung makna yang mendalam. Sebagai contoh saya mengambil lagu yang berjudul Cublak-cublak Suweng. Berikut ini terjemahan sajak dari lagu tadi (https://pgsd.binus.ac.id) :

Cublak-cublak suweng (tempat anting)

Suwenge ting gelenter (antingnya berserakan)

Mambu ketundhung gudel (berbau anak kerbau yang terlepas)

Pak empong lera-lere (bapak ompong yang menggeleng-geleng kepalanya)

Sapa ngguyu ndhelikake (siapa yang tertawa dia menyembunyikan)

Sir sir pong dhele kopong (kedelai yang kosong tidak ada isinya)

Makna yang terkandung dari lirik lagu Cublak-cublak Suweng adalah dalam mencari harta kita tidak boleh menurutkan hawa nafsu. Dengan menggunakan hati nurani yang bersih, kita tidak akan tersesat jalan hingga lupa akan kehidupan akherat. Dari lirik lagu yang sebenarnya simple/sederhana namun mengandung makna yang luar biasa. Menunjukkan bahwa si pengarang lagu memiliki pemikiran yang sangat tinggi. Sekarang, lagu-lagu tersebut menjadi khasanah budaya daerah khususnya Jawa (Jawa Tengah).

Sambil mencari inspirasi, saya membuka youtube untuk mencari-cari lagu bernuansa religi yang identik dengan suasana Ramadhan. Pikiran saya melayang ke masa kecil saat mendengarkan lagu-lagu religi dari grup gambus yang terkenal di era 80-an. Sebuah grup qasidah yang bernama Nasida Ria salah satunya. Lagu-lagu yang dibawakan oleh grup tersebut sangat populer dan sering kali saya dengar ketika waktu kecil. Saya memilih memutar album the bestnya. Pikiran saya seakan terbawa kembali terbawa ke masa lalu. Perdamaian, Kota Santri, Surga di Telapak Kaki Ibu merupakan judul lagu yang paling saya sukai. Semua lagu-lagu yang dibawakan oleh grup Qasidah Nasida Ria tidak lekang oleh waktu. Hingga saat inipun masih terasa enak untuk didengarkan. 

Kalau kita amati isi yang ada dalam setiap lagunya sangat banyak mengandung makna dan siar agama yang lekat serta ditambah dengan alunan musik yang khas kian membuat terpesona pendengarnya. Pada baris lagu yang berjudul Tahun 2000 yang  berbunyi :

KOMPASIANA ADALAH PLATFORM BLOG, SETIAP ARTIKEL MENJADI TANGGUNGJAWAB PENULIS.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mereka yang dibesarkan di jawa, khususnya jawa tengah pasti tak asing dengan tembang ilir-ilir yang dicipta Sunan Kalijaga. Melodi yang lembut, syair yang bermakna kuat telah menuai banyak simpati dan menjadikan lagu ini bagian dari folk music yang banyak digemari. Bagi anak-anak  tembang ilir-ilir lebih dipahami sebagai lagu dolanan.

Sekalipun mungkin mereka tidak begitu paham siratan maknanya, namanya juga anak-anak,  umumnya mereka anak pedesaan hafal syairnya. Tapi, lebih dari sekedar tembang dolanan, lagu ini dikenal juga sebagai lagu dakwah. Banyak dinyanyikan sebagai bagian dari musik religi. Tanya saja mbah google, akan banyak ditemukan streaming video versi religi atau campusari.

Tembang ilir-ilir tidak lepas dari peran Sunan Kalijaga dalam mengakomodasi budaya lokal untuk mengembangkan ajaran Islam. Kegemaran masyarakatt jawa akan seni musik, seni suara atau seni tradisionallain seperti pertunjukkan, menginspirasi sang wali melahirkan lagu ini.

Lagu ini sempat dipopulerkan kembali oleh kelompok musik dakwah kyai kanjeng. Dalam konteks tembang dakwah, meski tak sepopuler lagu tombo ati karya sunan Bonangyang melegenda serta banyak dinyanyikan sebagai shalawat tombo ati dakwah para ustad, tembang ilir-ilir tak kalah dalam maknanya untuk menggugah kehidupan manusia.  

Berikut syair lagu 'Ilir-ilir' dan makna lagu yang mungkin bisa dipetik :

lir ilir lir ilir tandure wus sumilir / tak ijo royo royo / tak sengguh penganten anyar

(bangunlah, bangunlah,  tanaman sudah  bersemi / dan menghijau /bak pengantin baru)

Bangunlah bermakna asosiatif untuk segera bangkit.  Bangun berasosiaisi juga dengan pagi hari yang bersimbol untuk mengawali hari yang baru. Bangun dan mengawali dari keterpurukan,  kemalasan atau kesalahan masa lalu. Memulai hari layaknya tanaman yang mulai bersemi (dan menghijau).  Mengawali dengan penuh gairah bak pengantin baru.

cah angon cah angon penekno blimbing kuwi / lunyu-luny penekno kanggo mbasuh dodot iro

(anak gembala, anak gembala panjatlah pohon belimbing itu / sekalipun licin (tetap) panjatlah, untuk membersihkan bajumu)

Kenapa pula 'cah angon' ? Bukan 'pak DPR' atau 'pak Menteri'? Pasti bukan karena 'pak DPR' atau menteri tidak pinter manjat pohon (belimbing),  atau karena mereka lebih pinter manjat proyek hehe...

Cah angon sejatinya bersimbol pada penggembalaan hati. Fitrah manusia untuk mengendalikan (hawa) nafsu. Bagi umat Islam bulan ramadhan menjadi puncak segala pengendalian itu, untuk menggapai (buah) belimbing. Buah gerigi lima dengan makna rukun Islam. Sekalipun harus susah payah untuk mencapainya, atau licin jalannya. Tetapkanlah hati untuk memperolehnya. Semua diperlukan  untuk membasuh dan mencuci (pakaian) diri, membasuh ketakwaan, membersihkan dari (hawa) nafsu atau kesalahan masa lalu.

Dodot iro dodot iro kumintir bedah ing pinggir /Dondomono jrumatono kanggo seba mengko sore

(Bajumu, bajumu sudah koyak di samping / jahitlah, benahilah untuk menghadap nanti sore)

Baju disimbolisasi sebagai iman, takwa atau kesetiaan yang telah koyak dan  berlubang.  Jadi dondomono.. jahitlah... jrumatono... benahi dan rawatlahuntuk bekal saat nanti menghadap (Allah Swt).

mumpung padang rembulane /mumpung jembar kalangane / yo surak’o surak hiyo

(Mumpung bulan [masih] bersinar terang /mumpung [masih] banyak waktu luang /maka bersoraklah dengan sorak  iya)

Semua yang harus dicapai itu lakukan saat ini juga.  Selagi pikiran masih terang... mumpung padang rembulane... selagi banyak waktu luang... mumpung jembar kalangane. Dan jika ada yang mengingatkan... bersorak dan berkatalah dengan sorakan iya..!

Mungkin itu bukan satu2nya makna tersirat dalam lagu Ilir-ilir.  Ada beberapa kajian yang memberi makna asosiatif berbeda. Tapi umumnya makna ini tidak jauh dari ajakan untuk bangkit dan membersihkan hati. Merevisi kesalahan diri. Makna yang  menarik banyak antusiasme musikus-sastra.

Carrol McLaughlin, profesor harpa dari Arizona University kagum dengan tembang ini dan sering memainkannya. Maya Hasan, pemain harpa Indonesia pernah mengatakan sangat ingin mengerti filosofi lagu ini. Mereka,  bersama Hiroko Saito (Jepang),  Kellie Marie Cousineau (Amerika Serikat),  dan Lizary Rodrigues (Puerto Rico) pernah berusaha menerjemahkannya dalam musik Jazz pada konser musik 'Harp to Heart'.

Sekedar refleksi diri di akhir pekan ramadhan.

dirangkum dari berbagai tulisan.

02.08.2013

1 min read

Lirik Tombo Ati – Syair Tombo Ati lengkap lirik dalam bahasa Jawa, bahasa Indonesia dan terjemahannya juga disertai video.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pada kesempatan kali ini kami akan berbagi lirik lagu religi atau tembang syair yang berjudul Tombo Ati.

Di tahun 90 an lagu ini menjadi makanan sehari-hari, karena hampir setiap hari terdengar di setiap musola, langgar atau TPA-TPA sambil menunggu waktu iqomah syair ini pasti dilantunkan.

Hingga seorang penyanyi Opick tertarik dan menggubahnya syair ini dalam bahasa Indonesia, dan pada saat itu lagu ini sangat terkenal diseluruh Indonesia.

Asal syair ini telah disusun atau diciptakan oleh Sunan Bonang, konon lagu itu diciptakan dan digunakan sebagai sarana dakwahnya di tanah Jawa pada saat itu, yang bertujuan agar masyarakat tanah Jawa lebih mudah untuk memahami, dan dilain riwayat syair ini ada yang nmengatakan diciptakan oleh Sunan Kalijaga.

Nah itulah sekilas mengenai asal mula syair Tombo Ati ini di ciptakan, kemudian dari pada itu, dalam kesempatan ini kami juga akan menuliskan lirik syairnya lengkap dengan terjemahan dan videonya.

Baca juga lirik : Ayo Sholawat Versi Sawangen

Lirik Tombo Ati Bahasa Jawa

Tombo ati iku limo perkaraneKaping pisan moco Qur’an lan maknaneKaping pindo sholat wengi lakononoKaping telu wong kang sholeh kumpulonoKaping papat kudu weteng ingkang luweKaping limo dzikir wengi ingkang suweSalah sawijine sopo bisa ngelakoni.

Mugi-mugi Gusti Allah nyembadani.

Baca juga: Lirik Kidung Wahyu Kolosebo

Lirik Tombo Ati Bahasa Indonesia

Obat hati ada lima perkaranya.Yang pertama baca Qur’an dan maknanya.Yang kedua sholat malam dirikanlah.Yang ketiga berkumpullah dengan orang sholeh.Yang keempat perbanyaklah berpuasa.Yang kelima dzikir malam perbanyaklah.Salahsatunya siapa bisa menjalani.

Moga-moga Gusti Allah mencukupi.

Baca juga: Lirik Sluku-Sluku Bathok

Video

Makna Syair Tombo Ati

Jika diperinci dan diterjemahkan maka “Tombo Ati” yakni ada lima perkara diantaranya sebagai berikut:

  • Yang kesatu membaca Al-quran dalam bahasa Jawa nya moco quran lan maknane yakni membaca Al-Quran dan belajar menghayati makna dari bacaan Al-quran tersbut.
  • Yang kedua, Sholat wengi lakonono atau bahasa latinnya mendirikan sholat malam baik sholat wajib maupun sholat-sholat sunnah dengan istiqomah.
  • Yang ketiga, wong kang sholeh kumpulono atau banyaklah kumpul dengan orang-orang sholeh dengan cara menuntut ilmu dan hal-hal baik lainnya.
  • Yang keempat, kudu weteng ingkang luwe yakni latihan mengurangi makan dan minum yang berlebihan dengan cara berpusa dan lainnya.
  • Yang kelima, zikir wengi ingkang suwe yakni memperbanyak zikir baik secara lisan dan hati.

Nah itulah sedikit keterangan mengenai makna yang terkandung di dalam syair ini, mudah-mudah kita mendapat pertolongan Allah untuk bisa melaksanakan lima obat hati tersebut.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan pada ulasan kali ini, mudah-mudahan dapat berguna untuk kita bersama.

Terima kasih dan wassallam.

Baca juga lirik dan syair lainnya: