Urine manusia umumnya bersifat asam. Pada saat aliran urine mengenai luka atau cedera di kulit sekitar lubang kencing, buang air kecil pun akan terasa perih dan panas. Hal ini dapat terjadi pada luka yang kecil sekalipun. Show
Area urea yang terluka dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti mencukur bulu kelamin, gesekan saat berhubungan seks, dan jerawat kecil. Cedera kecil biasanya hilang dengan sendirinya. Jika uretra terasa sakit, atau lukanya besar dan terinfeksi hingga menyebabkan demam, sebaiknya segera hubungi dokter. Interstitial cystitisInterstitial cystitis (sistitis) adalah penyakit kronis yang menyebabkan tekanan dan nyeri pada kandung kemih. Rasa sakit tersebut bisa menjalar hingga panggul, ginjal, dan area sekitarnya. Kondisi yang lebih sering dialami oleh wanita ini biasanya menimbulkan gejala berupa rasa panas atau sensasi tidak nyaman saat buang air kecil. Selain ketiga gangguan urologi yang telah disebutkan, kencing terasa panas juga bisa menjadi gejala dari masalah kesehatan lainnya, yakni:
Perubahan bau dan warna urinePenyebab perubahan bau dan warna urineAir kencing (urine) sebagian besar terdiri dari air. Bau dan warna urine dapat berubah sewaktu-waktu, tergantung makanan dan kondisi kesehatan Anda. Urine normal yang sehat tidak berbau. Hal ini dikarenakan air kencing mengandung lebih banyak air dan sedikit limbah beracun. Sementara itu, urine yang terlihat pekat dengan bau amonia yang kuat mengindikasikan bahwa limbah di dalamnya cukup tinggi dengan air yang sedikit. Selain bau, perubahan warna urine juga bisa menjadi gejala dari penyakit tertentu, termasuk masalah pada urologi Anda. Anda mungkin sesekali merasakan bau urine yang lebih menyengat dibandingkan biasanya. Bahkan, gejala dari penyakit urologi ini juga dapat disertai dengan perubahan warna urine. Begini, manusia memiliki warna urine yang cukup beragam, mulai dari jernih hingga kuning tua. Perubahan warna tersebut ternyata disebabkan oleh pigmen (pewarna) urine yang disebut urokrom dan urobilin. Warna urine juga dapat dipengaruhi oleh jumlah cairan dan makanan yang Anda konsumsi. Air kencing yang sehat biasanya berwarna jernih hingga kuning muda. Semakin banyak air yang diminum, semakin jernih warna urine yang akan terlihat. Jika Anda kurang minum air, urine akan berwarna kuning pekat hingga oranye. Di luar warna yang telah disebutkan, adakalanya kencing Anda berubah menjadi warna merah, hijau, hingga cokelat gelap. Kondisi ini dapat terjadi akibat berbagai penyakit yang berhubungan dengan urologi, yaitu: Sebagai contoh, infeksi saluran kencing dapat membuat kencing Anda berbau menyengat dan berwarna merah atau cokelat gelap. Bau yang kurang sedap ini kemungkinan berasal dari bakteri yang tumbuh di dalam saluran, sehingga membuat Anda terinfeksi. Cek apa arti warna dan bau urine Anda di sini. Bagaimana dengan endapan putih pada urine?Selain warna dan bau, Anda mungkin juga turut memperhatikan adanya endapan putih pada urine. Endapan putih pada urine memang tidak termasuk dalam perubahan warna urine. Pasalnya, kondisi ini dapat terjadi akibat pengaruh dari sistem kemih atau sistem reproduksi, baik pada pria maupun wanita. Lantas, penyakit urologi apa saja yang menyebabkan gejala berupa endapan putih pada urine? Jika Anda merasakan nyeri saat buang air kecil yang disertai dengan endapan putih dalam urine, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Kencing berbusaApa jenis penyakit urologi yang menyebabkan kencing berbusa?Beberapa dari Anda mungkin pernah menjumpai kencingnya terlihat berbusa. Jika demikian, sebaiknya Anda perlu berhati-hati karena kondisi ini termasuk salah satu gejala dari masalah urologi. Berbeda dengan nyeri saat buang air kecil, kencing berbusa ternyata bisa menjadi kondisi yang normal jika tidak sering terjadi. Apabila sering terjadi, mungkin menjadi pertanda tubuh Anda sedang bermasalah. Hal ini dikarenakan busa dalam air kencing bisa menjadi tanda bahwa ada protein dalam urine atau proteinuria. Protein dalam urine akan bereaksi dengan udara, sehingga membentuk busa. Protein dalam urine bukan kondisi yang normal karena ginjal seharusnya telah menyaring protein dalam urine sebelum dikeluarkan tubuh. Alhasil, urine normal tidak mengandung protein karena senyawa ini akan tetap berada di aliran darah tubuh. Berikut ini beberapa gangguan pada urologi yang menyebabkan kencing Anda berbusa. Sulit menahan kencingApa penyebab tubuh sulit menahan kencing?Menahan kencing adalah kebiasaan yang sebenarnya tidak boleh sering dilakukan karena dapat menyebabkan masalah pada kandung kemih dan ginjal. Namun, ketika merasa kesulitan menahan kencing akhir-akhir ini hingga mengompol, Anda mungkin tengah mengalami penyakit urologi. Sulit menahan kencing mungkin lebih dikenal sebagai inkontinensia urine dalam dunia medis. Kondisi ini bukan sebuah penyakit, melainkan gejala yang disebabkan oleh berbagai masalah kesehatan, seperti:
Disfungsi ereksi dan masalah seksual priaPenyakit urologi yang ditandai dengan masalah seksual priaPercaya atau tidak, disfungsi ereksi dan masalah seksual pada pria ternyata bisa menjadi salah satu gejala dari penyakit urologi. Bagaimana bisa? Disfungsi ereksi atau impoten adalah kondisi ketika penis tidak dapat ereksi secara optimal untuk berhubungan seks. Masalah seksual pada pria ini memang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah dampak dari setelah operasi prostatektomi. Operasi prostat (prostatektomi) adalah prosedur pengangkatan sebagian atau seluruh kelenjar prostat akibat kanker prostat dan pembesaran prostat jinak (BPH). Salah satu efek samping dari metode pengobatan gangguan pada prostat ini adalah infeksi saluran kemih dan impoten. Oleh sebab itu, beberapa pria yang pernah menjalani prostatektomi mungkin mengalami impoten yang disertai dengan gejala penyakit urologi lainnya. DokterSehat.Com – Urine yang keluar dari uretra biasanya menunjukkan ada atau tidaknya gangguan pada tubuh. Urine yang normal biasanya berwarna bening agak kekuningan dengan aroma yang tidak terlalu pekat. Sementara itu urine yang berwarna kuning pekat atau memiliki bercak putih di dalamnya bisa jadi ada tanda penyakit tertentu. Kalau Anda merasa ada keanehan berupa endapan putih di dalam urine, segera lakukan pemeriksaan. Kondisi cukup parah di bawah ini bisa jadi sedang menyerang tubuh Anda diam-diam. 1. Ejakulasi retrogradeEjakulasi retrograde adalah ejakulasi terbaik. Seharusnya air mani keluar dari uretra setelah orgasme datang. Namun, karena ada gangguan di dalam sistem reproduksi, ejakulasi jadi masuk ke dalam dan akhirnya tertampung di kandung kemih. Saat pria mengalami ejakulasi jenis ini, urine yang keluar akan berwarna putih karena bercampur dengan air mani dan sperma. 2. Infeksi saluran kemihInfeksi saluran kemih menyebabkan munculnya bercak putih pada urine yang dikeluarkan Kondisi ini biasanya diikuti juga dengan nyeri panggul, rasa sakit atau panas saat kencing, dan ada bau busuk pada urine yang keluar. 3. Infeksi bakteri vaginaPerubahan flora normal yang terjadi pada vagina akibat bakteri menyebabkan adanya infeksi. Vagina bisa mengalami peradangan dan akhirnya mengeluarkan bercak putih saat kencing. 4. ProstatisProstatis adalah peradangan atau pembengkakan pada kelenjar prostat. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau non bakteri. Selain membuat kencing memiliki bercak putih. Kondisi ini juga menyebabkan adanya rasa sakit pada skrotum. 5. Penyakit menular seksualPenyakit menular seksual seperti klamidia dan gonore menyebabkan munculnya becak putih pada urine yang keluar. Kondisi bisa terjadi pada pria atau wanita yang melakukan seks degan tidak sehat. Nah, semoga lima kondisi di atas tidak terjadi pada kita semua. |