Apa dalil Alquran Hadis tentang optimis ikhtiar dan tawakal?

Tawakal bisa dibilang sebagai puncak tertinggi keimanan. Biasanya, sikap ini akan beriringan dengan optimis dan ikhtiar. Konon, sikap tawakal akan datang sendirinya jika keimanan seseorang sudah matang. Jadi, butuh proses dan ketakwaan yang tinggi supaya dapat menjadi pribadi yang tawakal. 

Pinhome – Namun perlu diketahui bahwa tawakal berbeda dengan pasrah. Sebab, seseorang yang bertawakal pun biasanya juga telah melakukan ikhtiar dan memiliki pandangan yang optimis. Sebagai panduan, berikut ini ada contoh sikap dan pengertian optimis, ikhtiar, dan tawakal yang perlu Pins ketahui. 

Pengertian Optimis, Ikhtiar, dan Tawakal

(Unsplash)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tawakal adalah pasrah diri kepada kehendak Allah SWT; percaya dengan sepenuh hati kepada Allah SWT baik dalam penderitaan dan sebagainya; berserah kepada Allah SWT. 

Jika dilihat dari segi bahasanya, tawakal berasal dari kata ‘tawakala’ yang berarti menyerahkan, mempercayakan, dan mewakilkan. Seseorang yang bertawakal akan menyerahkan dan mempercayakan urusan kepada Allah SWT saja. Namun sikap ini bukan berarti pasrah. 

Seseorang yang bertawakal akan selalu berikhtiar dan optimis terhadap takdir Allah SWT. Secara ringkas, ikhtiar sendiri adalah segala perilaku atau perbuatan manusia guna mencapai sesuatu yang ia dinginkan. Sementara, optimis adalah sikap atau orang yang selalu berpengharapan atau berpandangan baik dalam segala hal. 

Hadis Mengenai Tawakal, Ikhtiar, dan Optimis

(Unsplash)

Seorang muslim harus senantiasa menerapkan sikap tawakal dan berikhtiar semaksimal dalam prinsip hidupnya. Dengan demikian, ia akan dekat dengan surga-Nya. Hal ini sesuai dengan potongan ayat berikut: 

وَعَلَى اللّهِ فَتَوَكَّلُواْ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ

Artinya: “Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakal, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” – QS. Al Ma’idah: 23.

Perlu dipahami bahwa tawakal yang benar ialah tawakal yang disertai dengan ikhtiar yang sungguh-sungguh. Dua hal tersebut merupakan sebab akibat yang akan Pins dapatkan. Allah SWT berfirman: 

إِنَّ اللّهَ لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنْفُسِهِمْ

Artinya: “Sesungguhnya Allah SWT tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” – QS. Ar Ra’du: 11.

Meski dianjurkan untuk berikhtiar, tapi agama Islam juga memerintah umatnya untuk berusaha di jalan yang baik dan tidak merasa lemah. Sebuah hadis menyebutkan demikian:

اليَدُ العُلْيَا خَيْرٌ مِنَ اليَدِ السُّفْلَى، فَاليَدُ العُلْيَا: هِيَ المُنْفِقَةُ، وَالسُّفْلَى: هِيَ السَّائِلَةُ

Artinya: “Tangan diatas lebih baik dari tangan dibawah. Tangan diatas yaitu pemberi, sedang tangan dibawah yaitu peminta.” – HR. Bukhari Nomor 1429 dan Muslim Nomor. 1033.

Selain berikhtiar dalam kebenaran, Pins juga harus memiliki sikap optimis kepada Allah SWT dan ikhtiar yang sudah dilakukan. Dengan demikian, usaha dan pengharapan yang sudah Pins lakukan akan berbuah manis dan didengar oleh Allah SWT. 

Bentuk sikap optimis ini termuat dalam salah satu hadis, berikut bacaanya: 

وَعَنْ اَنَسٍ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: جَاءَرَجُلٌ اِلَى النَبِيَ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ قَالَ: يَارَسُوْلَ اللهِ اَصَبْتُ حَدًافَاَقِمْهُ عَلَيَ وَحَضَرَتِ الصَلاَةُ فَصَلَ مَعَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمْ فَلَمَا قَضَى الصَلاَةُ قَالَ يَارَسُوْلَ اللهِ اِنِى اَصَبْتُ حَدًافَاَقِمْ فِى كِتَابِ اللهِ قَالَ: هَلْ حَضَرْتَ مَعَنَاالصَلاَةَ؟ قَالَ: نَعَمْ, قَالَ: قَدْ غُفِرَلَكَ. متفق عليه

Artinya: “Dan dari Anas ra berkata: Seorang datang kepada Nabi SAW dan berkata, “Saya terkena hukuman Hadd, maka laksanakanlah atas diriku.” Ketika itu bertepatan dengan waktu shalat, maka ia shalat bersama Rasulullah. Dan sesudah selesai shalat, ia berkata, “Ya Rasulullah, saya telah terkena Hadd, maka laksanakan atas diriku.” Rasulullah SAW bertanya, “Apakah engkau telah shalat bersama kami?” Jawabnya, “Ya.” Sabda Nabi, “Telah diampuni bagimu.” – HR. Bukhari dan Muslim. 

Keutamaan Tawakal, Ikhtiar, dan Optimis 

(Unsplash)

Allah SWT menjanjikan ketenangan pada hamba-Nya yang benar-benar bertawakal dan berikhtiar. Dalam surah Ath Thalaq: 3, Allah SWT berfirman: 

وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْراً

Artinya: “Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” 

Selain itu, Rasulullah SAW pun bersabda: 

لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرُزِقْتُمْ كَمَا يُرْزَقُ الطَّيْرُ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا

Artinya: “Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya pasti Allah akan memberi kalian rezeki sebagaimana burung diberi rezeki. Keluar diwaktu pagi dalam keadaan lapar kemudian pulang dalam kondisi kenyang.” – HR. Tirmidzi no. 2344. Dishahihkan Albani.

Contoh Sikap Optimis, Ikhtiar, dan Tawakal 

(Unsplash)

Ada satu contoh kasus di mana seorang muslim bisa menerapkan perilaku optimis, ikhtiar, dan tawakal saat bersamaan, yakni ketika pandemi covid-19 melanda. 

Sebagai gambarannya, seorang muslim mestinya percaya bahwa pandemi covid-19 ialah ujian dari Allah SWT. Dengan demikian, maka ia harus bertawakal dan senantiasa berikhtiar agar pandemi ini segera berakhir. Caranya, yakni dengan menerapkan protokol kesehatan sebaik mungkin. Lalu , bentuk optimis yang dilakukan yakni dengan mempercayai bahwa pandemi ini akan berakhir atas kehendak Allah SWT melalui usaha yang kita lakukan. 

Untuk lebih rincinya, berikut ini ada beberapa contoh sikap optimis, ikhtiar, dan tawakal yang bisa Pins jadikan pedoman: 

Contoh optimis

  1. Yakin bahwa kamu akan lulus ujian karena sudah berusaha keras. 
  2. Selalu meyakini diri sendiri bahwa akan ada jalan terbaik dari setiap permasalahan. 
  3. Jika kehilangan sesuatu, kamu yakin bahwa Allah SWT akan menggantinya dengan sesuatu yang lain.

Contoh ikhtiar

  1. Menerapkan protokol kesehatan ketat supaya pandemi ini segera berakhir. 
  2. Belajar setiap hari sebelum menghadapi ujian. 
  3. Bersikap disiplin dan membiasakan diri untuk berolahraga supaya senantiasa sehat. 

Contoh tawakal 

  1. Belajar dengan sungguh-sungguh dan mempercayakan hasilnya kepada ketetapan Allah SWT. 
  2. Tidak mengeluh dan selalu mengusahakan yang terbaik karena Allah SWT akan memberikan yang baik pula. 
  3. Jika suatu ketika gagal, kamu meyakini bahwa kegagalan tersebut adalah ketentuan terbaik dari Allah SWT untukmu. Barangkali akan diganti dengan hal lain yang lebih baik. 

Contoh sikap optimis, ikhtiar, dan tawakal ini hanyalah segelintir peristiwa saja. Masih banyak sikap lain yang bisa Pins terapkan supaya dekat dengan jalan Allah SWT. 

Yuk, mulai terapkan sikap ini dalam kehidupan sehari-hari, agar semuanya lebih mudah.

Temukan pilihan rumah atau tanah seperti harga tanah di Bandung terlengkap di Aplikasi Pinhome. Untuk kamu agen properti independen atau agen kantor properti bergabunglah menjadi rekan agen properti bersama kami dan iklankan properti kamu di sini.

Kamu juga bisa belajar lebih lanjut mengenai properti di Property Academy by Pinhome. Gabung menjadi Rekan Jasa Pinhome melalui aplikasi Rekan Pinhome di App Store atau Google Play Store sekarang!

Hanya di Pinhome.id yang memberikan kemudahan dalam membeli properti. Pinhome PINtar jual beli sewa properti.

You're Reading a Free Preview
Pages 6 to 12 are not shown in this preview.

Tanpa banyak basa basi lagi, langsung saja silahkan simak daftar kumpulan hadits shahih tentang optimisme berikut. Simak secara lengkap dalam bahasa Arab, latin, dan terjemahan Indonesia sesuai sunnah.

قال النبي صلى الله عليه وسلم: لا طيرة وخيرها الفأل. قالوا: وما الفأل يا رسول الله ؟ قال: الكلمة الصالحة يسمعها أحدكم

Artinya:

Nabi Saw. bersabda: “tidak ada thiyarah dan yang terbaik adalah al-fa’l. Para sahabat bertanya, al-Fa’l itu apa wahai Rasul? Rasulullah Saw. bersabda: “kata yang baik yang salah seorang kalian perdengarkan.”

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم لا يتطير من شيء، ولكنه إذا أراد أن يأتي أرضا سأل عن اسمها فإن كان حسنا رؤي ذلك في وجهه. وكان إذا بعث رجلا سأل عن اسمه فإن كان حسن الاسم رئي البشر في وجهه، وإن كان قبيحا رئي ذلك في وجهه

Artinya:

Rasulullah Saw. itu tidak pernah meramal nasib sedikitpun. Tetapi jika ia ingin mendatangi suatu tempat, dia bertanya apa nama tempat itu. Jika nama tempat itu baik, ekspresi (kesenangannya) terlihat di wajahnya. Jika nama tempat itu buruk, eskpresi (ketidaksukaan juga) terlihat di wajahnya (H.R. Ahmad)

دعا النبي صلى الله عليه و سلم يوما بناقة فقال من يحلبها فقام رجل فقال أنا،

فقال ما اسمك؟

قال مرة،

قال اقعد،

ثم قام آخر فقال ما اسمك؟

قال جمرة

قال اقعد،

ثم قام رجل فقال ما اسمك؟

قال يعيش قال احلبها

Artinya:

Suatu hari Rasulullah Saw. meminta seseorang untuk memeras susu dari seekor unta. Rasulullah bertanya: “siapa yang memerasnya?”Ada yang menjawab: “Saya wahai Rasulullah.”

Rasulullah bertanya: “namamu?”

Laki-laki itu menjawab: “Murrah (masam)”

Rasulullah menjawab: “duduk saja (kalau begitu).”

Lalu yang lain mengajukan diri. Rasulullah kembali bertanya : « namamu ? »

Rasulullah bertanya: “namamu?”

Laki-laki itu menjawab: “Jamrah (bara api)”

Rasulullah menjawab: “duduk saja (kalau begitu).”

Lalu yang lain mengajukan diri. Rasulullah kembali bertanya : « namamu ? »

Laki-laki ketiga menjawab : « Ya’iisy »

Rasulullah Saw. pun menjawab : “silahkan peras susu unta ini!”

وَعَنْ اَنَسٍ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: جَاءَرَجُلٌ اِلَى النَبِيَ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ قَالَ: يَارَسُوْلَ اللهِ اَصَبْتُ حَدًافَاَقِمْهُ عَلَيَ وَحَضَرَتِ الصَلاَةُ فَصَلَ مَعَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمْ فَلَمَا قَضَى الصَلاَةُ قَالَ يَارَسُوْلَ اللهِ اِنِى اَصَبْتُ حَدًافَاَقِمْ فِى كِتَابِ اللهِ قَالَ: هَلْ حَضَرْتَ مَعَنَاالصَلاَةَ؟ قَالَ: نَعَمْ, قَالَ: قَدْ غُفِرَلَكَ. متفق عليه

Artinya:

Dan dari Anas ra berkata: Seorang datang kepada Nabi SAW dan berkata, “Saya terkena hukuman Hadd, maka laksanakanlah atas diriku.” Ketika itu bertepatan dengan waktu shalat, maka ia shalat bersama Rasulullah. Dan sesudah selesai shalat, ia berkata, “Ya Rasulullah, saya telah terkena Hadd, maka laksanakan atas diriku.” Rasulullah SAW bertanya, “Apakah engkau telah shalat bersama kami?” Jawabnya, “Ya.” Sabda Nabi, “Telah diampuni bagimu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

اليَدُ العُلْيَا خَيْرٌ مِنَ اليَدِ السُّفْلَى، فَاليَدُ العُلْيَا: هِيَ المُنْفِقَةُ، وَالسُّفْلَى: هِيَ السَّائِلَةُ

Artinya:

“Tangan diatas lebih baik dari tangan dibawah. Tangan diatas yaitu pemberi, sedang tangan dibawah yaitu peminta.” (HR. Bukhari no. 1429 dan Muslim no. 1033)

لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَوَ كَّلُوْنَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ، لَرُزِقْتُم كَمَا تُرْزَقُ الطَّيْرُ، تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوْحُ بِطَانًا

Artinya:

“Sungguh, seandainya kalian bertawakkal kepada Allah sebenar-benar tawakkal, niscaya kalian akan diberi rizki sebagaimana rizki burung-burung. Mereka berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang” (HR. At-Tirmidzi)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA