Apa arti pms pada perempuan

Premenstrual Syndrome (PMS) mengacu pada beragam gejala fisik dan psikologis yang dialami seseorang sebelum memasuki periode menstruasi atau haid. Penyebab PMS masih belum dapat diketahui dengan pasti. PMS ditandai dengan adanya fluktuasi kadar hormon, yaitu progesteron dan esterogen, yang terjadi dalam satu hingga dua minggu sebelum menstruasi. Fluktuasi hormon inilah yang bertanggung jawab akan kemunculan gejala fisik dan psikologis. Gejala yang muncul pada fase PMS cenderung ringan dan tidak berbahaya. Lantas, bagaimana rasa sakit yang dialami selama PMS, apakah ada atau hanya muncul gejala ringan dari PMS saja?

Apa arti pms pada perempuan

Sakit, nyeri, atau bahkan kram pada perut merupakan gejala PMS yang paling sering wanita alami.

Baca Juga: Haid/ Menstruasi yang Sehat Seperti Apa?

Bagaimana Rasa Sakit PMS?

Menjelang menstruasi, seorang wanita akan merasakan gejala PMS, seperti sakit kepala, nyeri perut, sembelit, kelelahan, hingga timbulnya rasa nyeri pada otot. Rasa sakit PMS ini wajar terjadi, terutama pada satu hingga dua minggu sebelum menstruasi. Gejala-gejala PMS meliputi:

1. Perubahan Nafsu Makan

Pada fase PMS, wanita akan lebih mudah mengalami perubahan nafsu makan. Mereka akan cenderung makan dalam jumlah banyak atau bahkan tidak nafsu makan. Hal ini juga berpengaruh terhadap perubahan berat badan pada wanita.

2. Perubahan Tekstur pada Payudara

Perubahan tekstur payudara pada wanita juga sering terjadi. Payudara dapat menjadi lebih lembut atau bahkan membengkak dan keras. Perubahan tekstur payudara yang membengkak akan terasa sedikit sakit jika tersentuh.

3. Perut Terasa Kembung

Perut terasa kembung dan terisi oleh gas. Hal ini merupakan salah satu gejala yang dialami selama fase PMS. Perut akan menjadi sedikit membesar akibat terisi oleh gas.

Baca Juga: Menstruasi Tidak Teratur Kenali Penyebabnya

4. Sakit di Perut Bagian Bawah

Sakit, nyeri, atau bahkan kram pada perut merupakan gejala PMS yang paling sering dialami. Rasa sakit atau nyeri yang ditimbulkan sering dirasakan pada perut bagian bawah, tempat rahim berada.

5. Sembelit / diare

Wanita akan merasa perutnya seperti dililit dan ingin buang air besar. Sembelit atau diare juga sering terjadi pada wanita sebelum periode menstruasi dimulai, bahkan dapat berlangsung hingga periode menstruasi berlangsung.

6. Sakit Kepala

Kepala pusing hingga berdenyut merupakan ciri sakit kepala. Sakit kepala dapat dialami oleh para wanita pada fase PMS. Sakit kepala yang terjadi dapat mengganggu berjalannya aktivitas sehari-hari.

7. Kelelahan

Wanita pada fase PMS mengeluh bahwa dirinya sering merasa lelah atau bahkan tubuh terasa sakit. Rasa lelah berlebihan ini dapat membuat wanita lebih sering tidur dibandingkan hari biasanya.

Baca Juga: Apa Penyebab dan Ciri-Ciri Gangguan Kesuburan pada Wanita?

8. Kulit Berminyak dan Berjerawat

Munculnya jerawat dan minyak pada area wajah sangatlah menyebalkan. Namun, hal inilah yang sering dialami oleh para wanita pada fase PMS. Jerawat dan minyak akan menjadi masalah kulit yang cukup membandel. Selain itu, fase PMS juga dapat menimbulkan adanya perubahan suasana hati, seperti menjadi mudah menangis atau marah.

Mereka juga dapat merasakan stres, cemas, sulit tidur, hingga menarik diri dari lingkungan sosial. Hal-hal inilah yang menyebabkan, para wanita menjadi sulit untuk berkonsentrasi pada pekerjaan atau aktivitas lain. Kondisi kesehatan lainnya, seperti diabetes, depresi, sindrom radang ususmemburuk, dan usia juga dapat memengaruhi tingkat keparahan gejala PMS. Jika gejala PMS tidak kunjung mereda dengan rasa sakit yang semakin memburuk, maka segera periksakan ke dokter.

Apa arti pms pada perempuan

Munculnya jerawat dan minyak pada area wajah saat PMS.

Bagaimana Rasa Sakit PMS yang Intens?

Rasa sakit PMS akan bertahan selama satu hingga dua minggu sebelum masa menstruasi. Namun, bagaimana rasa sakit PMS yang tidak kunjung hilang? Rasa sakit PMS yang tidak kunjung hilang sering dikenal dengan gangguan disforik pramenstruasi (PMDD). Sejumlah kecil wanita mungkin mengalami gejala PMS yang lebih parah atau dikenal sebagai PMDD. Gejala PMDD, mirip dengan PMS tetapi jauh lebih intens dan dapat memiliki dampak negatif yang besar pada kualitas hidup sehari-hari.

Gejalanya PMDD meliputi:

  • Gejala fisik, seperti kram, sakit kepala, nyeri atau sakit pada sendi dan otot.
  • Gejala perilaku, seperti perubahan pola makan dan masalah tidur (insomnia).
  • Gejala mental dan emosional, seperti merasa sangat cemas, marah, dan depresi. Pada beberapa kasus, seseorang dapat memikirkan atau mencoba bunuh diri.

Gejala PMS yang intens juga akan menimbulkan gangguan kesehatan lainnya:

  • Gangguan depresi dan kecemasan. Gejala depresi dan kecemasan memiliki kesamaan dengan gejala PMS. Gejala ini mungkin akan bertambah buruk sebelum atau selama periode menstruasi.
  • Ensefalomielitis mialgik atau sindrom kelelahan kronis (ME/CFS). Beberapa wanita melaporkan gejala mereka sering memburuk tepat sebelum menstruasi. Penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan ME/CFS juga lebih mungkin mengalami perdarahan menstruasi yang berat dan menopausedini atau prematur.
  • Sindrom iritasi usus (IBS). Sindrom iritasi usus atau IBS dapat menyebabkan kram, kembung, dan gas yang mengisi perut. Gejala IBS mungkin akan semakin memburuk tepat sebelum fase menstruasi.
  • Sindrom nyeri kandung kemih. Wanita dengan sindrom nyeri kandung kemih lebih cenderung mengalami kram yang menyakitkan selama PMS dan akan mengganggu kegiatan sehari-hari.

PMS juga dapat memperburuk beberapa masalah kesehatan yang diderita sebelumnya, seperti pada penderita asma, alergi, dan migrain. Kondisi ini membuat seseorang menjadi kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari secara normal dan memerlukan waktu untuk beristirahat. Berbicaralah kepada dokter jika gejala sudah tidak tertahankan, berlangsung dalam waktu lama, dan semakin memburuk. Dokter akan membantu untuk memberikan penanganan yang tepat.

Premenstrual Syndrome (PMS) mengacu pada gejala fisik dan psikologis yang dialami oleh seseorang sebelum memasuki periode menstruasi atau haid. Gejala fisik yang sering ditimbulkan, seperti kelelahan, sakit kepala, nyeri pada area perut, sembelit, payudara menjadi lembut atau bengkak, hingga perubahan nafsu makan.

Sedangkan, gejala psikologis yang muncul, seperti perubahan suasana hati, stres atau depresi, menarik diri dari lingkungan sosial, kesulitan berkonsentrasi, hingga menurunnya hormon seksual. Gejala PMS yang tidak kunjung menghilang dan semakin meradang dapat menimbulkan masalah kesehatan lainnya, yaitu gangguan kecemasan, sindrom kelelahan kronis, sindrom iritasi usus, dan sindrom nyeri kandung kemih. Segera hubungi dokter jika gejala PMS mulai tidak terkendali supaya bisa mendapatkan penanganan terbaik.

Telah direview oleh dr. Sony Prabowo

Source:

  • Sindrom Pramenstruasi
  • Sindrom Pramenstruasi (PMS)
  • Apa yang Anda Ketahui Tentang Sindrom Pramenstruasi (PMS)?

Apa perbedaan PMS dan haid?

PMS adalah gejala yang muncul menjelang menstruasi, sedangkan haid atau menstruasi adalah keluarnya darah dari vagina akibat peluruhan dinding rahim. Jadi, perbedaan PMS dan haid bisa terilhat jelas, bahwa PMS adalah gejala yang muncul sebelum haid, seperti muncul jerawat, mudah marah, dan kram perut.

Apa saja efek PMS?

Gejala PMS di antaranya kram, payudara mengeras, perubahan nafsu makan, kaki tangan membengkak, sakit kepala, hingga diare. Kondisi ini muncul sebelum menstruasi datang. Gejala PMS (premenstrual syndrome) adalah sekumpulan gejala fisik dan psikologis yang dirasakan oleh sebagian wanita menjelang menstruasi.