Anggota Tri Koro Dharmo terdiri atas anak anak

Jakarta -

Menjelang Sumpah Pemuda, pergerakan pemuda diawali dengan berdirinya organisasi yang bernama Tri Koro Dharmo. Organisasi pemuda ini berdiri pada 7 Maret 1915 di Jakarta.

Show

Pendiri Tri Koro Dharmo adalah dr. Satiman Wiryosanjoyo. Tri Koro Dharmo memiliki arti Tiga Tujuan Mulia dan didirikan untuk mempersatukan pelajar-pelajar dari Pulau Jawa.

Kemudian organisasi itu bernama Jong Java dengan Semboyan Sakti, Budi, Bakti. Anggotanya kebanyakan murid-murid sekolah menengah asal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Melansir dari buku bertajuk 'Ringkasan Pengetahuan Sosial' yang ditulis oleh Rachmat dijelaskan tujuan Tri Koro Dharmpo, arti kata serta tokohnya, sebagai berikut:

Tujuan Tri Koro Dharmo1. Menggalang persatuan pemuda2. Memperluas pengetahuan

3. Membuktikan rasa cinta kepada bahasa dan kebudayaan Jawa

Tokoh Tri Koro Dharmo1. Dr. Satiman Wirjosandjojo (Ketua).2. Wongsonegoro (Wakil Ketua).3. Muslich (Anggota).4. Mosodo (Anggota).

5. Abdul Rahman (Anggota).

Arti Tri Koro Dharmo

1. Budi, dengan kepribadian bangsa Indonesia mengusir kaum penjajah.

2. Bakti, seluruh rakyat Indonesia punya kewajiban menyerahkan jiwa raga untuk membela Tanah Air.

3. Sakti, berarti dengan ilmu.

Tri Koro Dharmo lebih bersifat Jawa sentris. Sifat Jawa Sentris yang kental dalam Tri koro Dharmo menimbulkan ketidaksenangan di kalangan luar suku Jawa, seperti pemuda-pemuda suku Sunda dan Madura.

Untuk menghindari perpecahan antara pemuda-pemuda suku Jawa dan non-Jawa dalam tubuh Tri Koro Dharmo, pada kongresnya di Solo, pada 12 Juni 1912 Tri Koro Dharmo mengubah organisasinya menjadi Jong Java.
Menurut anggaran dasar yang ditetapkan pada kongres Jong Java keempat di Bandung (1921), Jong Java bertujuan membangun cita-cita Jawa Raya dengan jalan mengembangkan rasa bersatu di antara golongan-golongan orang Indonesia di Jawa, Madura, dan Bali untuk mencapai kemakmuran dan kekayaan batin.

Pada pertengahan tahun 1920 diadakan kongres yang ketiga di Solo. Dalam kongres-kongres itu tidak disebutkan bahwa Jong Java tidak akan ikut dalam aksi politik. Tetapi dalam kongres kelima di Solo tahun 1922 disebutkan bahwa Jong Java tidak akan mencampuri politik atau aksi politik.

Dalam kongres Jong Java tahun 1926 di Solo dengan suara bulat tujuan perkumpulan diubah, akan berusaha memajukan rasa persatuan para anggota dengan semua golongan bangsa Indonesia, akan bekerja sama dengan perkumpulan-perkumpulan pemuda Indonesia lainnya.

Nah, itulah awal mula berdirinya organisasi pemuda Tri Koro Dharmo yang kemudian berganti nama menjadi Jong Java. Semoga membantu ya, detikers.

Simak Video "Sejarawan Sebut Tak Ada Ikrar Sumpah Pemuda 1928"



(nwy/nwy)

Anggota Tri Koro Dharmo terdiri atas anak anak

Organisasi Sumpah Pemuda, Jong Java

Organisasi ini yang pada permulaan bernama “Tri Koro Darmo” (Tiga Tujuan mulia) didirikan tanggal 7 Maret 1915 dan diresmikan di Gedung Budi Utomo, atas prakarsa Dr. Satiman Wirjosandjojo yang kemudian menjadi ketuanya, wakil ketua Wongsonegoro, sekretaris Sutomo, anggotanya Muslich, Mosodo dan Abdul Rahman.

Maksudnya ialah mengadakan suatu tempat latihan untuk calon-calon pemuda nasional. Cinta tanah air harus menjadi dorongan, tanah air kekurangan sekali pemuda-pemuda yang cakap.Disamping itu berusaha menarik perhatian umum untuk kebudayaan Jawa seluruhnya, dan akan mempertebal persaudaraan diantara semua suku-suku bangsa Indonesia yang hidup disini.

Yang kebanyakan menjadi anggota ialah murid-murid sekolah menengah yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Murid-murid yang berasal dari Sunda ( Jawa Barat ) dan Madura berpendapat bahwa perkumpulan itu terlalu sempit.

Untuk menjernihkan kesalah-fahaman ini, dalam kongres I di Solo 12 Juni 1918, namanya dirubah menjadi “Jong Java”. Perubahan nama ini dimaksudkan supaya perkumpulan ini mendapat pengikut yang lebih luas termasuk Sunda, Madura dan Bali ( Daerah-daerah yang berdasarkan kebudayaan Jawa ).

Anggota Tri Koro Dharmo terdiri atas anak anak
Vandel Jong Java

Maksud dan tujuan perkumpulan Jong Java adalah membangunkan persatuan Jawa-Raya akan dicapai antara lain dengan jalan mengadakan suatu ikatan yang baik diantara murid-murid sekolah menengah bangsa Indonesia. Berusaha menambah anggota-anggota dan menimbulkan rasa cinta akan kebudayaan sendiri.

Oleh karena jumlah murid-murid Jawa merupakan anggota terbanyak, maka perkumpulan Jong Java tetap bersifat Jawa. Hal ini ternyata dalam kongres keduanya yang diadakan di Yogyakarta tahun 1919 hanya didatangi sedikit oleh anggota yang tidak berbahasa Jawa, tetapi kongres ini mendapat kunjungan yang besar, yang dibicarakan antara lain : soal milisi untuk bangsa Indonesia, mengubah bahasa Jawa lebih demokrasi, perguruan tinggi, kedudukan wanita Sunda, sejarah tanah Sunda dan arti pendirian nasional Jawa dalam pergerakan rakyat.

Pada pertengahan tahun 1920 diadakan kongres yang ketiga di Solo, dan pada pertengahan tahun 1921 kongres yang keempat di Bandung. Dalam kedua kongres itu tujuannya masih tetap yaitu membangunkan cita-cita Jawa Raya, dan mengembangkan rasa persatuan diantara suku-suku bangsa di Indonesia. Dalam kongres-kongres itu tidak disebutkan bahwa Jong Java tidak akan ikut dalam aksi politik. Tetapi dalam kongres kelima di Solo tahun 1922 disebutkan bahwa Jong Java tidak akan mencampuri politik atau aksi politik.

Dalam perkembangan selanjutnya Jong Java mau tidak mau harus mendapat pengaruh politik. Pengaruh politik pertama masuk kedalam Jong Java datang dari Serikat Islam ( S.I ) dibawah pengaruh “Haji Agus Salim”.

Dalam kongresnya pada tahun 1924 pengaruh S.I itu makin terasa, tapi akhirnya Jong Java nyaris terjadi perpecahan, dan mereka tetap mempertahankan pendiriannya meninggalkan perkumpulannya dan mendirikan “Jong Islamieten Bond”.

Dalam kongres Jong Java tahun 1926 di Solo dengan suara bulat tujuan perkumpulan dirubah, akan berusaha memajukan rasa persatuan para anggota dengan semua golongan bangsa Indonesia, akan bekerja sama dengan perkumpulan-perkumpulan pemuda Indonesia lainnya, ikut serta dalam menyebarkan dan memperkuat faham Indonesia bersatu. Ketuanya R.T Djaksodipuro kemudian bernama R.T Wongsonegoro beliau juga menjadi anggota “Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia ( P.P.P.I )”, tokoh-tokoh lainnya Koentjoro, Mawardi.

sumber : Buku Peranan Kramat Raya

Jakarta -

Menjelang Sumpah Pemuda, pergerakan pemuda diawali dengan berdirinya organisasi yang bernama Tri Koro Dharmo. Organisasi pemuda ini berdiri pada 7 Maret 1915 di Jakarta.

Pendiri Tri Koro Dharmo adalah dr. Satiman Wiryosanjoyo. Tri Koro Dharmo memiliki arti Tiga Tujuan Mulia dan didirikan untuk mempersatukan pelajar-pelajar dari Pulau Jawa.

Kemudian organisasi itu bernama Jong Java dengan Semboyan Sakti, Budi, Bakti. Anggotanya kebanyakan murid-murid sekolah menengah asal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Melansir dari buku bertajuk 'Ringkasan Pengetahuan Sosial' yang ditulis oleh Rachmat dijelaskan tujuan Tri Koro Dharmpo, arti kata serta tokohnya, sebagai berikut:

Tujuan Tri Koro Dharmo1. Menggalang persatuan pemuda2. Memperluas pengetahuan

3. Membuktikan rasa cinta kepada bahasa dan kebudayaan Jawa

Tokoh Tri Koro Dharmo1. Dr. Satiman Wirjosandjojo [Ketua].2. Wongsonegoro [Wakil Ketua].3. Muslich [Anggota].4. Mosodo [Anggota].

5. Abdul Rahman [Anggota].

Arti Tri Koro Dharmo

1. Budi, dengan kepribadian bangsa Indonesia mengusir kaum penjajah.

2. Bakti, seluruh rakyat Indonesia punya kewajiban menyerahkan jiwa raga untuk membela Tanah Air.

3. Sakti, berarti dengan ilmu.

Tri Koro Dharmo lebih bersifat Jawa sentris. Sifat Jawa Sentris yang kental dalam Tri koro Dharmo menimbulkan ketidaksenangan di kalangan luar suku Jawa, seperti pemuda-pemuda suku Sunda dan Madura.

Untuk menghindari perpecahan antara pemuda-pemuda suku Jawa dan non-Jawa dalam tubuh Tri Koro Dharmo, pada kongresnya di Solo, pada 12 Juni 1912 Tri Koro Dharmo mengubah organisasinya menjadi Jong Java.
Menurut anggaran dasar yang ditetapkan pada kongres Jong Java keempat di Bandung [1921], Jong Java bertujuan membangun cita-cita Jawa Raya dengan jalan mengembangkan rasa bersatu di antara golongan-golongan orang Indonesia di Jawa, Madura, dan Bali untuk mencapai kemakmuran dan kekayaan batin.

Pada pertengahan tahun 1920 diadakan kongres yang ketiga di Solo. Dalam kongres-kongres itu tidak disebutkan bahwa Jong Java tidak akan ikut dalam aksi politik. Tetapi dalam kongres kelima di Solo tahun 1922 disebutkan bahwa Jong Java tidak akan mencampuri politik atau aksi politik.

Dalam kongres Jong Java tahun 1926 di Solo dengan suara bulat tujuan perkumpulan diubah, akan berusaha memajukan rasa persatuan para anggota dengan semua golongan bangsa Indonesia, akan bekerja sama dengan perkumpulan-perkumpulan pemuda Indonesia lainnya.

Nah, itulah awal mula berdirinya organisasi pemuda Tri Koro Dharmo yang kemudian berganti nama menjadi Jong Java. Semoga membantu ya, detikers.

Simak Video "Sejarawan Sebut Tak Ada Ikrar Sumpah Pemuda 1928"

[nwy/nwy]

TRIBUNNEWS – Tanggal 28 Oktober menjadi momen penting bagi bangsa Indonesia, dalam mengupayakan kemerdekaan.

Pada 28 Oktober diperingati Hari Sumpah Pemuda dan diketahui lahir pada 28 Oktober 1928.

Kini, bangsa Indonesia kembali memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-91, Senin [28/10/2019].

Banyak sosok dan organisasi pemuda yang muncul dalam perjalanan menuju lahirnya Hari Sumpah Pemuda.

Para pendiri Jong Java, sebelumnya Tri Koro Dharmo. Satiman Wirjosandjojo, pendiri dan ketua umum pertama Jong Java, menggagas pentingnya pendirian perguruan tinggi Islam modern. [Foto: Museum Sumpah Pemuda]

Satu di antaranya adalah Organisasi Tri Koro Dharmo.

Sosok penggagas dan pemprakarsanya adalah Satimin.

Baca: Sumpah Pemuda Jadi Momentum Prima Pemersatu Bangsa

Baca: Presiden Jokowi Senang Peresmian Jembatan Youtefa Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda

Dilansir dari Kompas.com, tujuh tahun setelah berdirinya Budi Oetomo pada 1908 misalnya, para pemuda mulai bangkit meskipun masih dalam suasana kesukuan.

Bangkitnya pemuda didasari seorang bernama Satiman yang memiliki semangat berkobar yang menjadi motor penggerak bagi pergerakan pemuda.

Tri Koro Dharmo menjadi wadah awal dari perhimpunan pemuda.

Kelak, para pemuda menyatukan tekadnya demi Indonesia dalam sebuah momentum yang dikenal dengan sebutan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.

Lihat Foto

museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id

Orgabisasi Jong Java

KOMPAS.com - Tri Koro Dharmo merupakan organisasi pemuda yang didirikan untuk mendidik pemuda calon penerus bangsa atas dasar nasionalisme.

Tri Koro Dharmo didirikan oleh Satiman Wiryosanjoyo, Kadarman, dan Sudarno pada 7 Maret 1915. Dalam buku 45 Tahun Sumpah Pemuda [1974] karya Sudiro dkk, Tri Koro Dharmo memiliki arti ‘tiga tujuan mulia’ yaitu, sakti, budi dan bakti.

Latar belakang pendirian Tri Koro Dharmo tidak dapat terlepas dari eksistensi organisasi Budi Utomo.

Kemunculan Budi Utomo sebagai organisasi pergerakan nasional telah mengilhami golongan cendekiawan untuk membentuk organisasi serupa dengan tujuan yang lebih praktis.

Selain itu, golongan cendekiawan merasa perlu membentuk sebuah organisasi yang mampu mewadahi pemuda-pemuda pribumi untuk mengembangkan kemampuan demi kemajuan bangsa Indonesia.

Baca juga: Sejarah Gabungan Politik Indonesia [GAPI]

Dilansir dari website resmi Museum Sumpah Pemuda, pendirian Tri Koro Dharmo bertujuan untuk menciptakan suatu tempat pelatihan dan pembinaan bagi para pemuda pribumi agar mampu berkontribusi dalam perjuangan nasionalisme Indonesia.

Tujuan lain dari Tri Koro Dharmo adalah memperkuat eksistensi kebudayaan Jawa serta membangun persaudaraan antar suku bangsa Indonesia.

Perkembangan

Organisasi Tri Koro Dharmo mendapat simpati dari banyak pemuda dan pelajar dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Untuk memfasilitasi antusiasme anggotanya, Tri Koro Dharmo membangun beberapa cabang organisasi di kota-kota besar.

Selain itu, Tri Koro Dharmo juga menerbitkan majalah yang berisi tentang gagasan-gagasan nasionalisme pemuda Jawa.

Tujuan utama penerbitan majalah ini adalah untuk mendekatkan pergerakan Tri Koro Dharmo dengan organisasi pemuda kedaerahan lain dan masyarakat pribumi.

Baca juga: Organisasi Pergerakan Perempuan di Indonesia

Jawaban yang tepat dari soal di atas yaitu A. Untuk lebih jelasnya, yuk simak penjelasan berikut:

Pada 7 Maret 1915 di Jakarta, Satiman Wiryosanjoyo, Kadarman, Sunardi, dan beberapa pemuda lainnya sepakat untuk mendirikan perkumpulan pemuda. Perkumpulan tersebut dinamakan Tri Koro Dharmo. Anggota Tri Koro Dharmo terdiri atas para pelajar sekolah menengah serta mahasiswa yang berasal dari Jawa dan Madura. Perkumpulan ini memiliki tujuan sebagai berikut:

  • Mencapai Jawa Raya dengan cara memperkokoh rasa persatuan antara pemuda Jawa, Sunda, Madura, Bali, dan Lombok.
  • Mempererat hubungan antara murid-murid bumiputra pada sekolah menengah dan perguruan kejuruan.
  • Menambah pengetahuan umum bagi anggota-anggotanya.
  • Membangkitkan bahasa dan kebudayaan Hindia Belanda.

Trikoro Dharmo merupakan organisasi pemuda yang didirikan oleh Satiman Wirjosandjojo Kadarman, dan Sunardi di Gedung STOVIA pada tanggal 7 Maret 1915. Tri Koro Dharmo yang diketui oleh R. Satiman Wiryosanjoyo merupakan organisasi pemuda pertama yang anggotanya terdiri atas para siswa sekolah menengah yang berasal dari Jawa dan Madura. Trikoro Dharmo memiliki tiga visi mulia, yaitu sakti yang berarti kekuasaan dan kecerdesan, budi yang berarti bijaksana, dan bakti yang berarti kasih sayang. Visi itu kemudian dikembangkan dalam tiga tujuan Trikoro Dharmo sebagai berikut.

  1. Mempererat tali persaudaraan antarsiwa-siswi bumiputra pada sekolah menengan dah kejuruan.
  2. Menambah pengetahuan umum bagi para anggotanya
  3. Membangkitkan dan mempertajam peranan untuk segala bahasa dan budaya.

Mesikpun demikian, tujuan sesungguhnya dari organisasi ini adalah mencapai Jawa Raya, dengan jalan memperkokoh rasa persatuan antara pemuda-pemuda Jawa, Sunda, Madura, Bali dan Lombok. 


Berdasarkan penjelasan di atas maka jawaban yang tepat adalah untuk mencapai Jawa Raya, dengan jalan memperkokoh rasa persatuan antara pemuda-pemuda Jawa, Sunda, Madura, Bali dan Lombok. 

carilah peristiwa proklamasi yang terjadi dikemerdekaan Indonesia​

peran politik negara kesatuan republik indonesia menghadapi era globalisasi​

̴̨̢̡̬̭̫̻͚̠̤̲̤͈̪̼̺̲̬̟̬̺ͯ̒̓ͧ̆̿ͯ͗ͮ̈́ͨ̿̑́̕͞͏̴̸̧͢͟͝͠҉̶̵̀ṟ̶̩̲͇̰̠̟͔̰͉͉̹͖̜̙͛̒̏̎͂̍̐͑ͤ́̈́̑ͣ͒̃ͧ̀̈ͯ͋̿̇̄̏́̅͊̆̋ͥ̌̈́̐̾͘҉̸̸̸̶̶̸̧̢̨̧̡̀́̕̕͢͢͢͜͟͡͞͞͞͏̷̀́́͘͟͠͡ ̈ͧ̒͐̏ͪ͗̈̔̈́̈ͪ͛ … ̶̧̧̨͓͍̻̭̮͔͔̜͉̻̯͙͇͉̭̜̮̱̜͓̟͙͔̯̻̲͇̤̠̘̳ͣ͒̈̿͑̈́̔̃ͣ̐̓̒ͨ́ͅ҉̸̸̷̸̶̴̸̢̡̧̡̨̛̛̛͘͢͜͢͡͠͞͞͝҉͢҉̨̛̛́͘͢͜͜͢͢͞͝͞͞ ̶̡̨̡̜́̊̑ͩ̌͛̋̏͋͏̸̵̴̴̸̵̨̧̡̨̧̢̡̕̕͘͜͜͜͠͞͝҉̶̶̸̡̡̧̛́́̕͘͜͜͠͝͞͡҉̕͏̛r̴̢͙̺͇͇̟͓͎͔̫̼̞̱͎̺͂ͩͧͤ͐̀̾͒̿̑͋̄̽ͥ̔ͦ̇̊ͫͪ͂͒͒ͭ̽̈̽̆͑̀͜҉̷̵̷̶̸̴̨̛̀́̀͘͘͘͘͢͜͟͞͡͝͝͡͡͠͝͠͝ ̵̷̸̷̵̢̨̡̨̡̧̡̡̛̛̲͚̙͇̣͔̥̬̹̳͖̮̝̗̱͉̪̺̞͔̲͉͍̱̹͖̘̙̮͇̪͖̯̳̥͈̣̉̑̽́́ͪ̀͘̕͟͟͡͝͠͠͠͞͝͞҉̴͘r̶̴̨̡̰̦̦̘̣̞̝̣̗̗͉͉̼̓͊̀̔̈́̑͐̒ͭ̃ͮ̇͐ͭ̉͆̑̅ͥ̒̑̋̓͘̕͟͠͠͏̷̷̶̨̡̡̡͜͢͝͠ ̴̵̵̡̨̯̱̠̞̪̖̯̫̥̞͖̭̪̗̗ͤ̈̀ͪ͑̈́̋͛͒̅̓ͣ̌ͧ̑̓̓̌͂̉̈́̑̄͊̒ͩͩ̑̔̌̉̇̈͂̋́̌͐̎ͭ̾͌̓ͮ̃͆̚̚͜͜͠͝r̶̛͍̥̞̖̗̝͕ͧ̏ͨ͂ͫ̏̽͛̆͂̀ͧͫ̾̓̇͌ͤ͛͒͋̓̍͒ͨ̾ͪͬ̓̏͋̓̌̒ͤ̆̈̚̕͟͟͢͢͠͞͏̷̢̛͢͜͢͏̴̶̡̧̛́́̕͜͟͠͡͡͝͡͏̷̴̡͘͘͟͜͜͡͞ ̵̸̶̴̧̧̨̢̡̛̼̩̼̘̒ͦ̆̑ͮ̊͗̇́͂̇̔ͩ́ͣͥ̇̿͌͒́ͬ͛ͥͤ̍̂͐̉̆̔̎̈ͯ̉̓̽ͪͬ́́́̀̀̚͘̕͘͢͜͟͠͝͞͝͞͏̧̢̛͘͜͠͡͝ţ̷̶̶͚̯̥͇̐ͪ̿̋̎͌ͥ͂̍̏ͦͪ̒̈̂̍ͨͫ̄̒͌ͧ͐́́̀̕҉̶̷̢͘͢͏̢̡̀͜҉̵̡ ̧̛̫̖̖̣͖̜͓̰̥̹̳̯͔̠̚͘͟͠t̵̵̵̷̴̢̧̡̢̨̛̛̛̗̣̼̳̣̹͚̟̹͖͒̓̍̍̌͂̅͗̈́̂ͫͧ͑ͦ͆͋ͯ͛̾̄̏̀́̀̕͟͜͢͢͟͢͜͡͠͠͠͠͡ͅ҉͘ ̷̛̩̥͇̭̥͖͇̤̮̥͇̥̲̫̬͍͈͊͂̽̈̌̊͑͊̎̈ͬͭͤ̎͂ͫ̇̋̓͂͆̊̉ͧ͆͗̍ͯ̈̃̊͋̉ͮ̆͛̃ͨ̓̚͟͝t̖͙̝̗͚͖̬̤͔̗̫͎͍̞̱̺̱͓̯̥̗̱̞̠̲̖̮̜̩̪̲̟͖̼̰̘͒̀ͤ͛ͨ̐͋͐͑͐ͦ̀̿̏̑̈́͂͑̍̚ͅͅ҉͏̕ ̸̴̷̵̢̙͉̦͚̫͉̻̦̪̺̱̣̮̭̹̯̩͓̺̭͔͖͓̠̖͙̺͈̮͍̜̐̓̽͊̌ͮ̀̀̚̕̕͘͢͞͞͞͞͏̡͏͞͝҉̡̛̀͡͏̵̨̛͞҉̴̴̷̸̷̴̨̡̡̡́̕͜͢͢͝ ini apa Hayo

Bantuin kerjain tugas, ntar yg lengkap kejadian jawaban tercerdas​

3. Kewajiban menjaga lingkungan dapat kita laksanakan di sekolah. Contoh penerapannya adalah....a. menjaga nama baik sekolah dan mendukung kegiatan se … kolah b. menjaga kebersihan rumah dan mendukung kegiatan sekolah C. menjaga kebersihan rumah dan memelihara kelestarian lingkungan rumah d. menjaga nama baik sekolah dan memelihara kelestarian lingkungan rumaah​

Kerjasama telah berakar lama di Indonesia hal itu dapat di buktikan dengan..

Berikut adalah nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Sumpah Pemuda yang mendorong generasi muda untuk melestarikannya...a. Kebersamaan dan persaudar … aan b. Toleransi dan nasionalisme c. Wawasan pada pemuda tentang wilayah yang bernama Indonesia d. Jawaban a, b, dan c benar​

tempat untuk menaruh cat agar memudahkan seorang pelukis untuk melukis disebut akan bass B krayon c palet D pastel NOTE: JANGAN NGASALDI JAWAB DENGAN … CEPAT​

Pertanyaan:sebutkan faktor penyebab keberagaman bahasa daerah di Indonesia!​

tempat sejenis kain yang dipakai dalam melukis berfungsi sebagai media a kanvas B palet C. crayon D goni​