Allah swt orang orang yang beriman dan Berilmu

Nasehat Dhuha, Rabu 24 Agustus 2022 | 26 Muharram 1444 H | Oleh : Sularto

Klikbmi, Tangerang – Kopsyah BMI memiliki Model BMI Syariah yang menjadikan pilar ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial, dan spiritual sebagai fundamen membangun kesejahteraan anggota dan masyarakat.  Pendidikan Paket C dilaksanakan untuk memberikan ilmu pengetahuan yang cukup bagi anggota dan masyarakat luas. Tegaknya pilar pendidikan melalui Program Kejar Paket C dibentangkan oleh Kopsyah BMI untuk menaikkan derajat ilmu sekaligus keimanan dari peserta didik. Program ini telah dijalankan sejak tahun 2011.

Berdasarkan keterangan Mohamad Suproni, Manajer Pemberdayaan Anggota, program beasiswa pendidikan Kejar Paket C ini telah berlangsung sejak tahun ajaran 2011-2012. Kopsyah BMI telah melaksanakan program ini sejak tahun ajaran 2011 – 2012  dengan jumlah peserta 500 orang.

Tahun ajaran 2012 – 2013  sebanyak 500 peserta. Tahun ajaran 2013 – 2014 jumlahnya 507 peserta. Tahun ajaran 2016 – 2017 sebanyak 296 peserta. Tahun ajaran 2017 – 2018 berjumlah 280 peserta. Tahun ajaran 2018 – 2019 sejumlah 246 peserta dan tahun ajaran 2019 – 2020 sebanyak 165 peserta. Sehingga sampai dengan tahun 2020 kita telah meluluskan sebanyak 2.494 peserta.

Baca juga : https://klikbmi.com/program-beasiswa-paket-c-kopsyah-bmi-dimulai-pesan-kambara-pegang-teguh-integritas/

Untuk tahun ajaran ini 2022-2023 peserta sebanyak 47 orang. Program ini sempat terhenti saat pandemi 2 tahun lalu, karena  dominan tatap muka sehingga sementara dihentikan. Mengapa Kopsyah BMI menjalankan program Beasiswa Pendidikan Paket C? Model BMI Syariah memberikan implikasi nyata, bahwa derajat ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial dan spiritual harus meningkat dengan berkoperasi.

Pesan Al Quran yang menyampaikan bahwa Allah SWT akan meninggikan orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat sungguh sangat jelas terdapat di QS. al-Mujadalah [58]: 11. Mari kita simak bersama lafadz dan artinya.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS. al-Mujadalah [l58]: 11).

Mengutip artikel  Arivaie Rahman di Kumparan 27 September 2020,  fokus penafsiran ayat di atas adalah tentang derajat orang yang beriman dan berilmu yang diangkat serta ditinggikan oleh Allah, “yarfaʼillahu alladzina amanū minkum walladzina ūtū al-ilma darajāt”. Beberapa tafsir untuk menjelaskan maksud potongan ayat tersebut, di antaranya: Tafsir Mafatih al-Ghaib, Tafsir al-Qurthubi, Tafsir al-Maraghi, Tafsir al-Munir, dan Tafsir Fath al-Qadir.

Fakhruddin al-Razi menerangkan, bahwa Allah mengangkat derajat orang beriman yang taat kepada Rasul-Nya dan orang-orang yang berilmu di antara mereka dengan derajat yang spesial. Lalu apa maksud dari diangkat derajatnya itu? Pertama, pendapat klasik mengatakan: diangkat kedudukannya sebagaimana orang yang pernah semajlis dengan Rasulullah. Kedua, pendapat yang populer: akan diberikan pahala, dan martabat yang diridhai Allah (Tafsir Mafatih al-Ghaib, 1420: 29/496). Pendapat pertama dan kedua merupakan pendapat yang menerangkan kedudukan kemuliaan bagi orang yang beriman dan berilmu.

Menurut imam al-Qurthubi, Allah akan memberikan pahala di akhirat dan kemuliaan ketika di dunia, maka diangkat derajat orang beriman atas orang yang tidak beriman, dan diangkat derajat orang berilmu atas orang yang tidak berilmu. Kata Ibn Mas’ud, melalui ayat ini Allah memuji kedudukan orang berilmu. Sedangkan derajat orang yang berilmu atas orang beriman yang tidak berilmu adalah derajat agama apabila mereka melakukan amal berdasarkan ilmu.

Pada ayat ini Allah mengangkat derajat seseorang karena keimanannya, kedua karena ilmunya (Tafsir al-Qurthubi, 1964: 17/299-230). Jadi yang diangkat derajatnya itu adalah orang berilmu yang telah beriman. Diangkat derajatnya karena keimanan, kemudian derajat kerena ilmu yang mereka miliki. Mereka ini akan mendapat kemuliaan di dunia dan balasan pahala di akhirat.

Al-Maraghi menegaskan bahwa Allah mengangkat derajat orang beriman adalah dengan menaikkan status mereka pada Hari Kiamat. Dan mengangkat derajat orang berilmu dengan derajat yang spesial, derajat dalam soal kemuliaan dan martabat yang tinggi (Tafsir al-Maraghi, 1365, 15/28). Wahbah al-Zuhaili menambahkan, Allah mengangkat derajat secara spesial berupa kemuliaan dan martabat yang tinggi bagi mereka yang memadukan antara ilmu dan amal, karena ilmu dan martabat yang tinggi menghendaki amaliyah dan peningkatan (Tafsir al-Munir, 1418: 28/38). Sampai di sini kita pahami bahwa kedudukan orang yang berilmu sangatlah mulia, kemuliaan tersebut tidak hanya mereka dapatkan ketika di dunia tatapi juga di akhirat, tetapi dengan catatan mereka mengaplikasikan ilmunya.

Al-Syaukani menjelaskan, ayat ini secara umum untuk setiap orang beriman dan orang yang berilmu agama, tidak ada pengkhususan bagi umat tertentu, ayat ini merupakan kemuliaan besar bagi orang yang berilmu, bahkan tentang kemuliaannya telah disebutkan dalam al-Qur’an maupun hadits Nabi. (Tafsir Fath al-Qadir, 1414: 5/226). Di antara hadits-hadits yang banyak dikutip oleh para mufasir terkait dengan kedudukan dan derajat orang yang berilmu antara lain, sebagimana yang terdapat dalam Tafsir al-Qurthubi:

وَرُوِيَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: (بَيْنَ الْعَالِمِ وَالْعَابِدِ مِائَةُ دَرَجَةٍ بَيْنَ كُلِّ دَرَجَتَيْنِ حَضْرُ الْجَوَادِ الْمُضَمَّرِ سَبْعِينَ سَنَةً). وَعَنْهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (فَضْلُ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ). وَعَنْهُ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: (يَشْفَعُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثَلَاثَةٌ الْأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الْعُلَمَاءُ ثُمَّ الشُّهَدَاءُ) فَأَعْظِمْ بِمَنْزِلَةٍ هِيَ وَاسِطَةٌ بَيْنَ النُّبُوَّةِ وَالشَّهَادَةِ بِشَهَادَةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.

Diriwayatkan dari Nabi Saw, sesunggunya ia bersabda: “Jarak antara orang yang berilmu dan seorang budak adalah seratus derajat, jarak antara dua derajatnya seperti tujuh puluh tahun perjalanan kuda”. Dan dari Nabi Saw, “Keutamaan orang berilmu atas seorang budak adalah laksana bulan purnama ketika malam atas sekalian bintang-gemintang”. Dan dari Nabi Saw: “Pada hari kiamat akan ada ada tiga golongan yang memberi syafaat: para nabi, para ulama, dan para syuhada”, maka tempat yang paling mulia adalah di pertengahan antara kenabian dan kesaksian Rasulullah (Tafsir al-Qurthubi, 1964: 17/ 300).

Dalil-dalil inilah yang setidaknya mendasari Kopsyah BMI melaksanakan program Beasiswa Kejar Paket C, Kopsyah BMI ingin menaikkan derajat seseorang menjadi semakin berilmu (Pilar Pendidikan) dan meningkat keimanannya (Pilar Spiritual). Meningkatnya ilmu dan iman inilah, sebagai prasyarat Allah SWT akan meningkatkan derajatnya.

Allah swt orang orang yang beriman dan Berilmu
Asisten Manajer Kopsyah BMI Cabang Klari Karawang Ahmad Ubadillah di depan meja kerjanya. Ia merupakan satu dari dua alumni Program Beasiswa Paket C Kopsyah BMI yang karirnya hingga Asisten Manajer.

Baca juga : https://klikbmi.com/kopsyah-bmi-adalah-orang-tua-kedua-dalam-hidup-saya/

Penulis mengajak Sobat BMI Kliker untuk selalu meningkatkan iman dan ilmu pengetahuan kita. Untuk selalu belajar baik formal maupun informal. Dengan meningkatnya iman dan ilmu maka kita akan mampu jika diberikan jenjang amanah pada pekerjaan pada level yang lebih tinggi. Dengan iman yang kuat kita akan amanah. Dengan ilmu yang semakin tinggi maka skill kita tentu akan meningkat.

Mari terus ber-ZISWAF (Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf) melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BSI eks BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela: 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI: 0000000888. (Sularto/Klikbmi)

إذا سمع واحد تسجيل الصوتي للقرآن وفيه آية السجده،وماذا سيفعل؟kak tolong bantu jawab ya..terimakasih banyak kak..​

sebelum membaca Alquran, disunnahkan untuk membaca istiazah, yaitu dengan mengucapkan:أ عوذ با الله من الشيطان الرجيمyang artinya...​

Surga anak itu ada di A. Kakak perempuan. B Adik Perempuan, C. Anak perempuan. D. Suami. E ibu​

tolong bantu menjawab . berikan penjelasan nama tajwid apa yang digunakan dan terdapat dimana tajwid tersebut ​

إِذَا صَلَى شَخْصٌ الظُهْر ثَلاَثُ رَكَعَات عَمْدًا،هَلْ تَصِيْحُ صَلَاتَهُ؟بَيٍّنْ!kak tolong bantu jawab ya..terimakasih banyak kak..​