Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu,SE mendampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati,SE.M.Si dalam lawatannya ke Kabupaten Rote, selasa (05/07/2022). Tercatat Bupati Paulina dan Menteri PPPA melakoni beberapa rangkaian kegiatan di daerah ini. Diantaranya melaunching Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) di gedung auditorium Ti’i Langga, kunjungan ke kelompok perempuan tenun ikat serta membuka Jambore PAR GMIT ke VI Tahun 2022 yang dipusatkan di Gereja Bethania Ba’a. Bupati Paulina mengungkapkan perhatian Pemda Rote Ndao untuk perempuan dan anak cukup besar. Dihadapan
Menteri Ayu Bintang dan Ketua DPRD NTT Ir. Emilia J. Nomleni, Bupati Paulina menjelaskan lewat visi dan misi Kabupaten Rote Ndao tahun 2019-2024, perempuan dan anak turut menjadi prioritas. Menurutnya, intervensi program dan kegiatan pemerintah daerah ditujukan untuk memastikan perempuan yang mampu berdaya saing, anak yang terlindungi dan
terpenuhi haknya serta keluarga yang menjadi lebih sejahtera. Untuk kaum perempuan, upaya-upaya yang dilakukan pemda Rote Ndao bisa terlihat dari semakin bertumbuhnya peran perempuan dalam memberdayakan ekonomi keluarga. Bupati Paulina menjelaskan komposisi
kelompok usaha pemberdayaan yang dikelolah secara langsung oleh kaum perempuan. Sementara terkait penanganan stunting yang berkaitan langsung dengan anak, kepada Menteri PPPA Bupati Paulina menyampaikan beberapa inovasi yang dilakukan pemda
Rote Ndao yang sudah diakui ditingkat provinsi. Diantaranya yang popular adalah Gerakan Kaka Angkat Adik Asuh (GKA3) dan Mama Bo’I sebagai Gerakan cinta kasih untuk eliminasi kasus kematian ibu dan anak. Harapan kami kiranya ibu Menteri juga bisa menjadi Kaka Angkat bagi anak stunting di Rote Ndao dan tentunya juga ibu ketua DPRD NTT juga bisa ambil bagian mendukung Pemkab Rote Ndao menurunkan angka stunting di Rote Ndao. Bupati Paulina mengapresiasi program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DPPA) yang digagas kementerian PPPA dan Kementerian Desa PDTT yang juga dilaunching di Kabupaten
Rote Ndao. Bupati Paulina yakin DRPPA ini memberikan akses terhadap rasa aman dan nyaman bagi perempuan dan anak sampai ke tingkat desa. Bupati
Rote Ndao Paulina Haning-Bullu,SE mengajak peserta Jambora PAR GMIT ke VI tahun 2022 saat pembukaan acara di Gereja Bethania Ba’a untuk memaknai kegiatan ini sebagai wadah rohani untuk saling berbagi suka dan duka. Juga sebagai momentum untuk menimba pengalaman dalam mendidik dan membesarkan anak dengan iman. Hal ini disampaikan Bupati Paulina dihadapan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati,SE.M.Si dan peserta Jambore PAR GMIT ke VI. Jambore ini sebagai wadah pertemuan antara anak dan remaja dan pelayanan PAR GMIT yang dilaksanakan empat tahun sekali. Untuk itu Ia meyakini bahwa ada nilai tambah yang dapat dibagi sesama peserta dan sebaliknya ada kesan baik yang dapat dibawa pulang oleh
para peserta. Bupati Paulina juga mengungkapkan terkait penangnan stunting sebagai bagian dari pelayanan kepada anak. Pemda Rote Ndao lewat Gerakan Kaka Angkat Adik Asuh (GKA3) dengan kebijakan yang melibatkan semua ASN menjadi Kaka Angkat
bagi Anak-Anak stunting sehingga ada penekanan penurunan angka stunting. Kegiatan dibuka oleh Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati,SE.M.Si. dan dihadiri oleh Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu,SE dan Wakil Bupati Stefanus M. Saek,SE.M.Si, Ketua DPRD NTT Ir. Emilia J. Nomleni, Kepala Dinas PPPA NTT Dra. Bernadete Usboko,M.Si serta Forkompimda Kabupaten Rote Ndao. Sekretaris Daerah Drs. Jonas M. Selly selaku ketua umum panita pelaksana kegiatan.(Kom_DKISP) Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati,SE.M.Si hadir di Ba’a ibukota Kabupaten Rote Ndao untuk membuka Jambore Pelayanan Anak dan Remaja (PAR) GMIT ke VI Tahun 2022 di Gereja Bethania Baa, selasa (05/07/2022). Menteri Ayu Bintang didampingi Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu,SE dan Ketua Sinode GMIT Pdt.DR. Mery Kolimon, Ketua DPRD NTT Ir. Emilia J. Nomleni, Forkompimda Kabupaten Rote Ndao dan Anggota DPRD Kabupaten Rote Ndao Denison Mooy. Kepada anak-anak PAR yang menjadi peserta Jambore
ini. Menteri Ayu Bintang menyampaikan selamat atas terselenggaranya Jambore PAR GMIT ke VI ini. Ia secara khusus mengapresiasi dicetuskannya Program Gereja Ramah Anak. Gereja Ramah Anak adalah sebuah konsep pelayan yang membangun paradigma seluruh umat terhadap pemenuhan hak-hak anak dan melindungi anak dari segala bentuk kekerasan. Menteri Ayu menambahkan, terkait konsep Gereja Ramah Anak ini juga adalah bagaimana memberdayakan forum anak di Gereja. Sehingga ia sangat merasa berbangga beberapa bulan lalu pernah bertemu dan berdiskusi
dengan forum anak Gereja dengan perannya sebagai pelopor dan pelapor. “ Kami ini orang dewasa, mama dan bapa, tentu akan siap melindungi kalian, tentu akan siap memenuhi hak-hak kalian seperti yang Bunda sampaikan. Tapi tugas kalian adalah bagaimana menghormati orang tua kalian, bagaimana kalian menghormati wali dan guru, bagaimana kalian mencintai keluarga, masyarakat dan menyayangi teman. Juga kalian harus tanamkan dalam diri kalian bagaimana kalian mencintai tanah air, bangsa dan negara yang kita cintai,” ungkap menteri ayu diamini peserta Jambore. Jambore PAR GMIT ke VI Tahun 2022 dibuka Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati,SE.M.Si ditandai dengan pelepasan sepasang burung merpati oleh Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu,SE dan Wakil Bupati Stefanus M. Saek,SE.M.Si. Kegiatan pembukaan juga diisi dengan parade peserta Jambore dari setiap Klasis.(Kom_DKISP) Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati,SE.M.Si melaunching Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) di Kabupaten Rote Ndao, bertempat di Auditorium Ti’i Langga, selasa (05/07/2022). Secara khusus Menteri Ayu Bintang memberikan apresiasi kepada pemda Rote Ndao atas berbagai program dan upaya nyata dalam bidang pemberadayaan perempuan dan perlindungan anak. Menteri Ayu Bintang juga ingin DRPPA yang dilaunching di Kabupaten Rote Ndao dapat terimplementasi dengan baik. Kedepan diharapkan pemanfaatkan anggaran pembangunan di desa untuk berspektif ramah perempuan dan peduli anak. Terkait dengan DRPPA, Menteri Ayu Bintang menjelaskan ada beberapa tahapan yang harus diikuti untuk model DRPPA. Tahapan pertama adalah melaunching DRPPA itu sendiri. Tapi tentu tidak hanya sampai di tahapan launching saja namun harus diimplementasikan untuk mewujudkan yang namananya DRPPA ini. Setelah launching DRPPA, lanjut Menteri Ayu Bintang, tahapan selanjutnya adalah fasilitator daerah. Lalu akan diikuti dengan Pelatihan SAPA (Sahabat Perempuan dan Anak), rembuk desa dan kemudian akan dilihat perkembangan sejauh mana pemberdayaan perempuan dan pemenuhan hak anak yang ada di desa model DRPPA ini. Serta melihat bagaimana
peningkatan peran dan partisipasi perempuan yang ada di desa. Lanjut Menteri Ayu Bintang, mewujudkan DRPPA sebagai bentuk upaya nyata pemberdayaan perempuan dan pemenuhan hak anak sebagaimana lima arahan
bapak Presiden terkait isu yang berkaitan dengan pemberdayaan perempuan dan peduli anak ini. Pertama, pemberdayaan perempuan dibidang kewirausahaan dalam perspektif gender. Kedua, peranan ibu dan keluarga dalam pendidikan dan pengasuhan anak, penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak, penurunan pekerja anak dan pencegahan perkawinan anak. Selain melaunching Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA), Menteri Ayu Bintang didampingi Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu,SE dan Wakil Bupati Stefanus M. Saek,SE.M.Si, Ketua DPRD NTT Ir. Emilia J. Nomleni, Kepala Dinas PPPA NTT Drs. Bernadete Usboko,M.Si serta Forkompimda
Kabupaten Rote menyempatkan menyerahkan bantuan kepada perwakilan perempuan dan anak serta bantuan kepada Forum Peduli Perempuan dan Anak Kabupaten Rote Ndao. Menteri Ayu Bintang mengunjungi kelompok perempuan pengrajin dan selanjutnya membuka Jambore PAR GMIT ke VI tahun 2022. Disaat bersamaan, Bupati Paulina juga mengesahkan relawan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) Kabupaten Rote Ndao tahun 2022 serta penandatangan komitmen implementasi DRPPA di Kabupaten Rote dengan perwakilan Camat dan Kepala Desa.(DKISP) |