Yang tidak termasuk perilaku negatif yang sering dilakukan oleh remaja adalah

Merdeka.com - Penyebab perilaku menyimpang pada remaja dapat dipicu oleh dua faktor utama, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Sayangnya masih banyak orangtua yang masih salah dalam memahami anak-anaknya di periode transisi menuju dewasa ini.

Faktor internal perilaku menyimpang, seperti tingkat kecerdasan, usia, jenis kelamin, dan kedudukan anak dalam keluarga. Sedangkan faktor eksternal, termasuk kehidupan keluarga, lingkungan, pendidikan di sekolah, pergaulan, dan media massa.

Apalagi di era modern saat ini, tak jarang para remaja lebih memerhatikan gadget dibandingkan keluarganya sendiri.

Berdasarkan teori konflik, penyebab perilaku menyimpang berasal dari ketidaksetaraan sosial, politik, atau materi dalam suatu kelompok sosial. Seseorang akan menjadi menyimpang sebagai akibat dari pemaksaan identitas.

Perilaku menyimpang dipahami sebagai perilaku berulang yang melanggar norma sosial, tidak sejalan dengan nilai dan aturan konvensional, dinilai negatif oleh orang lain, mengarah pada maladaptasi individu. Bahkan merugikan dirinya sendiri maupun masyarakat.

Penyebab perilaku menyimpang pada remaja, sejatinya dapat dicegah dan diatasi. Terutama dari kesadaran orangtua sendiri, sebagai teladan di rumah. Baru kemudian para guru di sekolah, serta lingkungan pergaulan.

Berikut ini beberapa penyebab perilaku menyimpang pada remaja, seperti dihimpun dari jurnal 'Kenakalan Remaja dan Penanganannya' Universitas Padjajaran, Jumat (17/9).

2 dari 4 halaman

Yang tidak termasuk perilaku negatif yang sering dilakukan oleh remaja adalah

Ilustrasi remaja depresi, Shutterstock/Africa Studio

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa perilaku menyimpang dipicu oleh dua faktor utama. Faktor yang pertama, dari dalam atau disebut internal. Penyebab perilaku menyimpang ini karena tingkat kecerdasan, usia, jenis kelamin, dan kedudukan anak dalam keluarga.

Berikut ini penyebab perilaku menyimpang pada remaja dikutip dari jurnal Universitas Padjajaran:

1. Krisis Identitas

Penyebab perilaku menyimpang pada remaja acap kali hadir dari krisis identitas. Hal ini umum dialami oleh mereka, di masa transisi dari anak-anak menuju dewasa.
Krisis identitas ini terjadi karena di umur remaja, mereka akan mengalami perasaan untuk membutuhkan pengakuan dari lingkungannya, serta adanya identitas peran yang mulai dijalankan.

Umumnya saat kedua hal ini tak dapat dicapai oleh para remaja, maka muncul kecenderungan untuk melakukan pelanggaran norma. Tindakan melanggar ini tentu saja mengarah pada kenakalan remaja.

Tindakan menyimpang yang remaja lakukan sebagai alih-alih mencari perhatian, atau mencari identitas diri. Bahkan berbaur dengan lingkungan, yang terkadang tidak mereka sadari lingkungan tersebut dinilai negatif oleh masyarakat.

2. Kontrol Diri yang Lemah

Penyebab perilaku menyimpang pada remaja selanjutnya, bisa berasal dari kontrol diri yang lemah. Di masa transisi, mereka masih belum bisa mengatur emosi dan kemampuan diri dengan tepat.

Belum bisa sempurna membedakan, mana tingkah laku yang dapat diterima dan tidak di lingkungan masyarakat.

Sehingga remaja berpotensi melakukan tindakan melanggar norma atau perilaku buruk. Bahkan meskipun anak remaja sudah bisa membedakan dua tingkah laku itu, tetap bisa melakukan perilaku menyimpang saat tidak mampu mengembangkan kontrol diri dengan baik.

3 dari 4 halaman

Yang tidak termasuk perilaku negatif yang sering dilakukan oleh remaja adalah
©Shutterstock.com/Antonio Guillem

Sementara penyebab perilaku menyimpang pada remaja yang dipicu dari luar atau eksternal, bisa berupa kondisi keluarga, lingkungan rumah, pergaulan di sekolah, tindakan guru, dan masih banyak lagi.

1. Kurangnya Perhatian dan Kasih Sayang

Penyebab perilaku menyimpang pada remaja yang umum terjadi ialah kurang perhatian dan kasih sayang dari orangtua. Seperti diketahui, keluarga merupakan lingkungan pendidikan paling pertama dan utama bagi.

Tanggung jawab besar para orangtua untuk mendidik anak mampu berperilaku baik di masyarakat. Sehingga di sini, anak remaja memerlukan pendampingan dan dukungan yang baik dari orangtua serta anggota keluarga lain.
Orangtua bisa memberi contoh perilaku baik, memberikan kasih sayang yang adil untuk setiap buah hatinya, dan banyak lagi.

Sebaliknya, anak dengan kondisi broken home, keluarga yang berantakan, atau akibat salah satu orangtua meninggal, ekonomi keluarga yang sulit, serta diliputi konflik keras. Sejumlah kasus ini bisa memberikan pengaruh buruk pada sikap dan perilaku remaja.

2. Kurangnya Pemahaman Agama

Penyebab perilaku menyimpang pada remaja berikutnya terjadi karena urangnya pemahaman agama. Masih mengenai peran orangtua, bagaimana menjadi teladan serta menanamkan nilai agama yang baik kepada anak sejak dini.

Melalui pendidikan agama, anak remaja bisa mendapatkan nilai-nilai moral yang berlaku di masyarakat. Dengan begitu, mereka mengerti apa saja yang memiliki nilai kebaikan.

Lalu mengenal perilaku yang bersifat merusak dan perlu dihindari. Jika pendidikan agama tak dapat ditanamkan ada anak dengan baik, mereka akan merasa kesulitan dalam menjalankan peran di masyarakat.

3. Tempat Pendidikan

Penyebab perilaku menyimpang pada remaja dari faktor luar bisa dari lingkungan pendidikan atau di sekolah. Dalam hal ini, sekolah merupakan lingkungan kedua yang berpotensi jadi tempat kenakalan remaja.

Mereka bisa saja melakukan berbagai tindakan atau sikap yang melanggar di jam-jam pelajaran.

Contoh perilaku menyimpang di sekolah, seperti membuat kegaduhan, berkelahi, serta menindas teman sekelas.

Dengan begitu, sekolah bertanggung jawab membina dan membimbing setiap siswa untuk berperilaku baik. Kemudian memanfaatkan waktu dengan baik.

Yang tidak termasuk perilaku negatif yang sering dilakukan oleh remaja adalah
©Shutterstock.com/Monkey Business Images

4. Lingkungan Pergaulan

Penyebab perilaku menyimpang pada remaja faktor eksternal yang lain, bisa berasal dari pengaruh lingkungan sekitar. Ini termasuk teman sepermainan atau sebaya.

Mereka memberikan peran penting bagi setiap remaja yang sedang berkembang dan melewati masa transisi. Seorang anak yang berada pada lingkungan pertemanan buruk, akan mendapat banyak pengaruh perilaku negatif juga.

Sebaliknya, remaja dengan lingkungan pertemanan baik dan suportif. Akan dapat saling membantu dan memberikan pengaruh baik satu sama lain. Hal ini perlu menjadi perhatian setiap orang tua.

4 dari 4 halaman

Yang tidak termasuk perilaku negatif yang sering dilakukan oleh remaja adalah
Ilustrasi keluarga ©Shutterstock

Berdasarkan temuan dari beragam literatur, berikut ini rekomendasi yang patut diperhatikan dilakukan untuk mencegah. Bahkan mengatasi perilaku menyimpang pada remaja, seperti dikutip dari EA Journals:

- Konseling keluarga harus ditanggapi dengan serius oleh semua konselor. Karena ini akan memberikan kesempatan bagi orang tua untuk belajar bagaimana menangani dan mengelola anak-anak mereka. Bahkan dibutuhkan kesadaran dan kemauan dari orangtuanya sendiri.

- Orang tua harus memantau apa yang ditonton anak-anaknya di televisi dan smartphone. Karena ada banyak hal negatif yang ditayangkan.

- Pemerintah dapat memberlakukan undang-undang terhadap perilaku menyimpang di sekolah menengah. Termasuk andil dalam mengawasi tayangan di televisi dan media. Ini dapat menghalangi siswa untuk terlibat dalam perilaku yang akan merusak akademik mereka.

- Menjalin kedekatan dengan remaja. Supaya memahami perubahan yang mereka alami selama periode transisi.

Tribratanews.kepri.polri.go.id – Remaja merupakan seorang anak yang memang masih berada pada usia tanggung, pada usia tersebut biasanya akan ada hal-hal yang membuat remaja menjadi seorang belum bisa mengetahui secara betul mengenai hal baik dan juga buruk, hal tersebut juga terjadi karena adanya pengaruh dari luar seperti pengaruh lingkungan dimana remaja tersebut berada. untuk itu peran orang dalam pembinaan anak remaja perlu dilakukan.

Remaja sudah tidak bisa dibilang anak-anak lagi, namun belum juga bisa kita katakan sebagai orang dewasa, sehingga pada usia tanggung seperti itu memang sangat membutuhkan perhatian yang betul-betul ekstra dari orang tua dan juga gurunya.

Karena bila tidak dijaga dengan baik, bukan tidak mungkin akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti salah satunya adalah kenakalan remaja.

Apabila yang namanya kenakalan remaja sudah dilakukan apalagi jika dampak negatif dari hal tersebut sudah mengarah pada sesuatu yang berbau kriminal, sehingga kemungkinan terburuknya pun para remaja ini bisa saja berurusan dengan hal yang berbau hukum. atau paling oarahnya bisa sampai terkena hukuman penjara, sehingga hal tersebut tentunya akan menghancurkan masa depan dari remaja tersebut.

Pentingnya pendidikan agama merupakan hal yang bisa dijadikan sebagai pondasi  dan cara mengatasi kenakalan remaja yang efektif sehingga untuk para remaja ini agar bisa terhindar dari yang namanya kenakalan remaja, karena jika sudah terjadi yang namanya kenakalan remaja akan sulit untuk diperbaiki lagi untuk itu dalam artikel ini kita akan membahas mengenai pengaruh negatif dari kenakalan remaja di masyarakat. diantaranya:

  1. Berimbas pada diri sendiri

Seperti kita ketahui saat seorang remaja terkena yang namanya kenakalan remaja, tentunya orang tersebut juga bisa berimbas pada anak itu sendiri, dnegan kata lain jika memang tidak dilakukan pengarahan yang tepat maka akan berimbas pada remaja tersebut, sehingga pada akhirnya anak tersebut akan tumbuh menjadi seorang pribadi yang sangat buruk.

2. Dikucilkan oleh lingkungan

Anak-anak remaja yang sering melakukan kenakalan remaja tentunya akan berimbas pada idirnya yang akan dikucilkan oleh beberapa orang, malah pada akhirnya anak tersebut pun akan dianggap sebagai sampah masyarakat yang disebut sebagai seorang penganggu yang tidak berguna.

3. Menanggung rasa malu

Tidak sedikit yang pada akhirnya harus menanggung malu pada kenakalan anak-anak tersebut, sehingga menyebakan keluarga harus menganggung rasa tidak nyaman hidup pada sebuah lingkungan social, karena tidak sedikit juga remaja yang melakukan kenakalan tersebut malah tidak emngerti dn merasa acuh atas rasa malu yang terjadi pada keluarganya.

Sehingga malah akan berdampak pada keluarganya yang harus menganggu rasa sedih secara berlarut-larut. Dna biasanya anak tersebut juga tidak akan bisa paham mengenai kesedihan dan beban yang tengah dirasakan oleh keluarganya.

4. Memiliki masa depan yang suram

Dampak nengatif yang yang terjadi pada kenakalan remaja ini memang sangat membuat setiap keluarga sedih, salah satunya adalah masa depan yang suram, contohnya saja pada beberapa remaja yang melakukan pergaulan bebas, tentunya sudah bisa dipastikan akan memiliki masa depan yang suram dan akan menghancurkan dirinya sendiri, dan secara perlahan hidup anak tersebut pun akan hancur dan tidak memiliki masa depan serta tujuan seperti layaknya anak remaja lain.

5. Kriminalitas

Kriminalitas merupakan salah satu efek atau dampak yang akan terjadi pada anak remaja. Dengan kenakalan yang dilakukan oleh anak tersebut tentunya bukan hal yang tidak mungkin malah akan melakukan hal-hal yang dilarang seperti sesuatu yang sudah mengearah kepada sesuatu yang sifatnya criminal.

Misalnya saja seperti perbuatan mencuri atau merampok, yang tentunya bisa menjerumuskan mereka pada paying hukum yang membuatnya dipenjara, sehingga masa depannya pun akan terganggu dan suram.

6. Pergaulan bebas

Pergaulan bebas juga merupakan hal negative dari kelakukan remaja yang tidak bertanggung jawab, imbasnya pun akan terjadi pada diri mereka sendiri, dan keluarga remaja tersbeut. Untuk itu cara mengatasi kenakalan remaja menurut psikologi diperlukan peran serta orang tua agar bisa menjaga anak dari situasi yang membuat anak tersebut terjerumus pada pegaulan bebas.

Orang tua juga memiliki peran penting agar bisa mengawasi anak-anak untuk melarang anak-anak tersebut melakukan hal- hal buruk.

7. Merusak ketentraman masyarakat

Efek negative lainnya dari kenakalan remaja ini adalah terjadinya kerusakan dna juga ketentraman dari masyarakat, mislanya saja anak-anak yang sellau meresahkan di tempat umum dnegan memalak, mencuri atau bahkan melakukan perampokan, sehingga masyarakat pun akan sangat terganggu dengan kelakuan anak-anak remaja tersebut.

8. Dapat menganggu ketertiban

Efek negatife lainnya yaitu bisa saja menagnggu ketertiban umum, misalnya saja pada anak-anak remaja yang melakukan kegiatan premanisme di jalanan atau sekitar masyarakat, tentunya hal tersebut selain sangat meresahkan akan snagat menganggu ketertiban umum.

9. Mempengaruhi dan juga menganggu orang lain.

Efek atau dmapak lainnya yang bisa terjadi adalah dengan menganggu orang lai serta mempengaruhi anak remaja lainnya, hal ini juga akan snagat meresahkan masyarakat tentunya, apalagi jika ank tersbeut bisa mempenagruhi anak-anak remaja lain yang tadinya tidak melakukan hal tidak baik tersebut.

10. Merusak bangunan milik umum.

Merusak bangunan milik umum juga merupakan efek negative dari kenakaln remaja yang umumnya seringkali terjadi. Remaja yang tidak bertanggung jawab ini umumnya akan melakukan hal-hal yang tidak aik seperti merusak banguann milik umum, mencoret-coret fasilitas umum  dan lain sebagaimanya.

11. Menggunakan obat-obatan terlarang

Hal-hal negative dalam kenakalan remaja merupakan hal yang harus dihindari, karena bisa berimabas dan memberikan dampak buruk bagi anak remaja, salah satunya adalah penggunaan obat-obat terlarang, hal buruk ini memang sangat relative mudah dilakukan apalagi jika anak-anak tersebut sangat mudah dipengaruhi oleh berbagai hal negative, sehingga aka nada keluarga yang sangat merasa malu nantinya.

12. Merasa redah diri

Rasa rendah diri bisa saja terjadi dari efek kenakalan remaja, biasanya hal ini terjadi pada anaka-anak yang tekena bullying saat masih dis ekolah, hal tersebut tentu akan sangat berpengaruh pada psikologis anak yang tekena bullying akibat dari kenakalan remaja, bahkan ada juga diantaranya yang merasa depresi dan juga tidak percaya diri, sehingga akan snagat menjatuhkan mental anak tersebut. untuk itu memang diperlukan pengarahan yang tepat dari orang tua dan juga lingkungannya

13. Melakukan pemberontakan

Pemberontakan ini juga sering terjadi pada anak-anak yang seringkali melakukan kenakalan remaha, akibatnya akan terjadi sulit rasa sulit menghormati kepada orang yang lebih tua, berbicara kasar dan juga kotor, dan sampai pada akhirnya akan mengabaikan hal-hal baik yang dinasihati oleh orang sekitarnya. sehingga perlu menjaga peran dalam perkembangan emosi remaja.*rds

Penulis        : Susi

Editor          : Tahang

Publisher    : Tahang