Wilayah kekuasaan salahudin yang berada di wilayah afrika adalah

Show

FRANCONA.COM

Crac des Chevaliers, kastil pengikut setia Perang Salib.

Red: Damanhuri Zuhri

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Nashih NashrullahDinasti Ayubiyah adalah salah satu kerajaan yang didirikan oleh Salahudin al-Ayubi, seorang tokoh Kurdi yang berkebangsaan Suriah. Bersama Shirkuh, ia menaklukan Mesir untuk Raja Zengiyyah Nuruddin dari Damaskus pada 1169. Selama berkuasa pada abad ke-12 dan ke-13, dinasti ini memiliki daerah kekuasaan yang cukup luas meliputi Mesir, Suriah, Yaman (kecuali Pegunungan Utara), Diyar Bakr, Makkah, Hijaz, dan Irak utara. Salah satu prestasi terbesar yang pernah ditorehkan dinasti ini adalah memukul mundur dan membuat malu tentara Salib dalam Perang Hattin, yang bertujuan menaklukkan dan mengambil alih Baitul Maqdis dari tangan tentara Salib. Peristiwa itu terjadi pada 1187.Salahudin wafat pada 1193, dan perlahan laju kerajaan semakin melemah. Dinasti ini berakhir, setelah pada 1250 Turanshah, Sultan Ayubiyah terakhir terbunuh oleh budak Mamluk Aibeknya.Selama berkuasa, Dinasti ini memiliki armada dan benteng yang sangat kuat. Dinasti Ayubiyah mendirikan sejumlah benteng kokoh di sejumlah daerah yang pernah menjadi kekuasaannya.

Qal'at, Bertengger di Puncak Kairo 

Salahudin mendirikan benteng ini antara 1176 dan 1183 M, beberapa tahun setelah mengalahkan Dinasti Fatimiyah. Pendiriannya dimaksudkan untuk membendung dan melindungi Mesir dari tentara Salib. Seusai merampungkan benteng, ia membangun dinding yang mengelilingi dua pusat kota ketika itu, yaitu Kairo dan Fustat. Benteng itu hingga kini masih berdiri kokoh dan berlokasi tak jauh dari pusat Kota Kairo modern.

Jejak Saône di Suriah

Benteng Salahudin selanjutnya berada di Suriah yang lokasinya terletak di 7 km sebelah timur dari Kota Al-Haffah dan 30 km sebelah timur dari Kota Latakia. Lokasi tersebut sebetulnya telah dianggap strategis oleh para penguasa sebelumnya, setidaknya sejak abad ke-10.Situs ini pernah berada di bawah Kaisar Bizantium John I Tzimiskes. Pada awal abad ke-12, kaum Frank memegang kendali situs dan pada 1188 jatuh ke tangan pasukan Saladin setelah pengepungan tiga hari. Pada 2006, UNESCO memasukkannya dalam Situs Warisan Dunia di bawah Pemerintah Suriah. 

Benteng Taba di Perbatasan Laut

Benteng ini berlokasi 10 km dari Kota Al-Aqaba dan 250 meter dari perbatasan Mesir. Kastil ini memiliki peran strategis dan historis yang sangat signifikan karena terletak dekat perbatasan empat negara, yaitu Mesir, Arab Saudi, Jordon, dan Israel, atau Palestina. Selain itu, benteng yang dibangun oleh Salahudin pada 1171 M ini diperuntukkan guna melindungi Mesir dari serangan tentara salib yang datang dari Eropa.

  • mozaik
  • benteng pertahanan salahuddin al ayyubi
  • tentara salib
  • perang hattin

Wilayah kekuasaan salahudin yang berada di wilayah afrika adalah

Salahuddin Ayyubi atau Saladin atau Salah ad-Din (Bahasa Arab: صلاح الدين الأيوبي, Kurdi: صلاح الدین ایوبی) (Sho-lah-huud-din al-ay-yu-bi) (c. 1138 - 4 Maret 1193) merupakan seorang jendral dan pejuang muslim Kurdi dari Tikrit (daerah utara Irak ketika ini). Ia membangun Dinasti Ayyubiyyah di Mesir, Suriah, beberapa Yaman, Irak, Mekkah Hejaz dan Diyar Bakr. Salahuddin terkenal di dunia Muslim dan Kristen karena kepemimpinan, daya militer, dan sifatnya yang ksatria dan pengampun pada ketika ia berperang melawan tentara salib. Sultan Salahuddin Al Ayyubi juga merupakan seorang ulama. Ia memberikan catatan kaki dan beragam macam penjelasan dalam kitab hadits Sisa dari pembakaran Dawud

Latar belakang

Shalahuddin Al-Ayyubi berasal dari bangsa Kurdi.[1] Ayahnya Najmuddin Ayyub dan pamannya Asaduddin Syirkuh hijrah (migrasi) meninggalkan kampung halamannya tidak jauh Danau Fan dan pindah ke daerah Tikrit (Irak). Shalahuddin lahir di benteng Tikrit, Irak tahun 532 H/1137 M, ketika ayahnya dijadikan penguasa Seljuk di Tikrit. Ketika itu, adun ayah maupun pamannya mengabdi kepada Imaduddin Zanky, gubernur Seljuk bagi kota Mousul, Irak. Ketika Imaduddin berhasil merebut wilayah Balbek, Lebanon tahun 534 H/1139 M, Najmuddin Ayyub (ayah Shalahuddin) diangkatkan dijadikan gubernur Balbek dan dijadikan pembantu tidak jauh Raja Suriah Nuruddin Mahmud. Selama di Balbek inilah, Shalahuddin mengisi masa mudanya dengan menekuni teknik perang, strategi, maupun politik. Setelah itu, Shalahuddin melanjutkan pendidikannya di Damaskus bagi mempelajari teologi Sunni selama sepuluh tahun, dalam sekeliling yang terkait istana Nuruddin. Pada tahun 1169, Shalahudin diangkatkan dijadikan seorang wazir (konselor).

Di sana, ia mewarisi peranan sulit mempertahankan Mesir melawan penyerbuan dari Kerajaan Latin Jerusalem di bawah pimpinan Amalrik I. Posisi ia awalnya menegangkan. Tidak berada seorangpun menyangka ia mampu bertahan lama di Mesir yang pada ketika itu jumlah mengalami perubahan pemerintahan di beberapa tahun belakang oleh karena silsilah panjang anak khalifah mendapat perlawanan dari wazirnya. Bagi pimpinan dari prajurit asing Syria, ia juga tidak memiliki kontrol dari Prajurit Shiah Mesir, yang dipimpin oleh seseorang yang tidak dikenal atau seorang Khalifah yang lemah bernama Al-Adid. Ketika sang Khalifah meninggal bulan September 1171, Saladin mendapat pengumuman Imam dengan nama Al-Mustadi, kaum Sunni, dan yang paling penting, Abbasid Khalifah di Baghdad, ketika upacara sebelum Salat Jumat, dan daya kewenangan dengan gampang memecat garis keturunan lama. Sekarang Saladin menguasai Mesir, tetapi secara resmi berperan bagi wakil dari Nuruddin, yang sesuai dengan norma budaya adat mengenal Khalifah dari Abbasid. Saladin merevitalisasi perekonomian Mesir, mengorganisir ulang daya militer, dan mengikuti nasihat ayahnya, menghindari konflik apapun dengan Nuruddin, tuannya yang resmi, setelah ia dijadikan pimpinan asli Mesir. Ia menunggu hingga kematian Nuruddin sebelum memulai beberapa tingkah laku yang dibuat militer yang serius: Pertama melawan wilayah Muslim yang bertambah kecil, lalu mengarahkan mereka melawan para prajurit salib.

Wilayah kekuasaan salahudin yang berada di wilayah afrika adalah

Timur Tengah (1190 M.). Wilayah kekuasaan Shalahuddin (warna merah); Wilayah yang ditinggali kembali dari pasukan salib 1187-1189 (warna merah muda). Warna hijau terang menandakan wilayah pasukan salib yang sedang bertahan hingga meninggalnya Shalahuddin

Dengan kematian Nuruddin (1174) ia menerima gelar Sultan di Mesir. Disana ia memproklamasikan kemerdekaan dari kaum Seljuk, dan ia terbukti bagi penemu dari dinasti Ayyubid dan mengembalikan nasihat Sunni ke Mesir. Ia memperlebar wilayah ia ke sebelah barat di maghreb, dan ketika paman ia pergi ke Nil bagi mendamaikan beberapa pemberontakan dari kesan pendukung Fatimid, ia lalu melanjutkan ke Laut Merah bagi menaklukan Yaman. Ia juga dikata Waliullah yang berarti sahabat Allah bagi kaum muslim Sunni.

Aun 559-564 H/ 1164-1168 M. Semenjak itu Asaduddin, pamannya diangkatkan dijadikan Perdana Menteri Khilafah Fathimiyah. Setelah pamnnya meninggal, kedudukan Perdana Menteri dipercayakan Khalifah kepada Shalahuddin Al-Ayyubi.

Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil mematahkan serangan Tentara Salib dan pasukan Romawi Bizantium yang melancarkan Perang Salib kedua terhadap Mesir. Sultan Nuruddin memerintahkan Shalahuddin mengambil kekuasaan dari tangan Khilafah Fathimiyah dan mengembalikan kepada Khilafah Abbasiyah di Baghdad mulai tahun 567 H/1171 M (September). Setelah Khalifah Al-'Adid, khalifah Fathimiyah terakhir meninggal maka kekuasaan sepenuhnya di tangan Shalahuddin Al-Ayyubi.

Sultan Nuruddin meninggal tahun 659 H/1174 M, Damaskus diserahkan kepada puteranya yang sedang kecil Sultan Salih Ismail ditemani seorang wali. Dibawah seorang wali terjadi perebutan kekuasaan di selang putera-putera Nuruddin dan wilayah kekuasaan Nurruddin dijadikan terpecah-pecah. Shalahuddin Al-Ayyubi pergi ke Damaskus bagi membereskan keadaan, tetapi ia mendapat perlawanan dari pengikut Nuruddin yang tidak menginginkan persatuan. Habis Shalahuddin Al-Ayyubi melawannya dan mencetuskan diri bagi raja bagi wilayah Mesir dan Syam pada tahun 571 H/1176 M dan berhasil memperluas wilayahnya hingga Mousul, Irak anggota utara.

Naik ke kekuasaan

Di yang belakang sekali hari Saladin dijadikan wazir pada 1169, dan menerima tugas sulit mempertahankan Mesir dari serangan Raja Latin Yerusalem, khususnya Amalric I. Kedudukannya cukup sulit pada awalnya, sedikit orang yang beranggapan ia akan berada cukup lama di Mesir mengingat sebelumnya sudah jumlah terjadi pergantian pergantian kekuasaan dalam beberapa tahun terakhir disebabkan bentrok yang terjadi antar anak-anak Kalifah bagi posisi wazir. Bagi pimpinan dari pasukan asing Suriah, ia juga tidak memiliki kekuasaan atas pasukan Syi'ah Mesir yang sedang berada di bawah Khalifah yang lemah, Al-Adid. ,

Referensi

  1. ^ Ibn Khallikan says that Saladin's father and his family originated from Dvin, and "they were Kurds." See Vladimir Minorsky, The Prehistory of Saladin, Studies in Caucasian History, Cambridge University Press, 1957, pp. 124-132.

  • Alan K. Bowman, Egypt After the Pharaohs: 1986

Lihat pula

  • Kingdom of Heaven
  • Raja Richard I dari Inggris
  • Guy dari Lusignan
  • Nuruddin

Pranala luar


edunitas.com


Page 2

Salahuddin Ayyubi atau Saladin atau Salah ad-Din (Bahasa Arab: صلاح الدين الأيوبي, Kurdi: صلاح الدین ایوبی) (Sho-lah-huud-din al-ay-yu-bi) (c. 1138 - 4 Maret 1193) merupakan seorang jendral dan pejuang muslim Kurdi dari Tikrit (daerah utara Irak ketika ini). Ia membangun Dinasti Ayyubiyyah di Mesir, Suriah, beberapa Yaman, Irak, Mekkah Hejaz dan Diyar Bakr. Salahuddin terkenal di dunia Muslim dan Kristen karena kepemimpinan, daya militer, dan sifatnya yang ksatria dan pengampun pada ketika ia berperang melawan tentara salib. Sultan Salahuddin Al Ayyubi juga merupakan seorang ulama. Ia memberikan catatan kaki dan beragam macam penjelasan dalam kitab hadits Sisa dari pembakaran Dawud

Latar belakang

Shalahuddin Al-Ayyubi berasal dari bangsa Kurdi.[1] Ayahnya Najmuddin Ayyub dan pamannya Asaduddin Syirkuh hijrah (migrasi) meninggalkan kampung halamannya tidak jauh Danau Fan dan pindah ke daerah Tikrit (Irak). Shalahuddin lahir di benteng Tikrit, Irak tahun 532 H/1137 M, ketika ayahnya dijadikan penguasa Seljuk di Tikrit. Ketika itu, elok ayah maupun pamannya mengabdi kepada Imaduddin Zanky, gubernur Seljuk kepada kota Mousul, Irak. Ketika Imaduddin berhasil merebut wilayah Balbek, Lebanon tahun 534 H/1139 M, Najmuddin Ayyub (ayah Shalahuddin) diangkatkan dijadikan gubernur Balbek dan dijadikan pembantu tidak jauh Raja Suriah Nuruddin Mahmud. Selama di Balbek inilah, Shalahuddin mengisi masa mudanya dengan menekuni teknik perang, strategi, maupun politik. Setelah itu, Shalahuddin melanjutkan pendidikannya di Damaskus kepada mempelajari teologi Sunni selama sepuluh tahun, dalam sekeliling yang terkait istana Nuruddin. Pada tahun 1169, Shalahudin diangkatkan dijadikan seorang wazir (konselor).

Di sana, ia mewarisi peranan sulit mempertahankan Mesir melawan penyerbuan dari Kerajaan Latin Jerusalem di bawah pimpinan Amalrik I. Kedudukan ia permulaannya menegangkan. Tidak berada seorangpun menyangka ia mampu bertahan lama di Mesir yang pada ketika itu jumlah mengalami perubahan pemerintahan di beberapa tahun belakang oleh karena silsilah panjang anak khalifah mendapat perlawanan dari wazirnya. Kepada pimpinan dari prajurit asing Syria, ia juga tidak memiliki kontrol dari Prajurit Shiah Mesir, yang dipimpin oleh seseorang yang tidak dikenal atau seorang Khalifah yang lemah bernama Al-Adid. Ketika sang Khalifah meninggal bulan September 1171, Saladin mendapat pengumuman Imam dengan nama Al-Mustadi, kaum Sunni, dan yang sangat penting, Abbasid Khalifah di Baghdad, ketika upacara sebelum Salat Jumat, dan daya kewenangan dengan gampang memecat garis keturunan lama. Sekarang Saladin menguasai Mesir, tetapi secara resmi berperan kepada wakil dari Nuruddin, yang sesuai dengan norma budaya kebiasaan mengenal Khalifah dari Abbasid. Saladin merevitalisasi perekonomian Mesir, mengorganisir ulang daya militer, dan mengikuti nasihat ayahnya, menghindari konflik apapun dengan Nuruddin, tuannya yang resmi, setelah ia dijadikan pimpinan asli Mesir. Ia menunggu hingga kematian Nuruddin sebelum memulai beberapa tingkah laku yang dibuat militer yang serius: Pertama melawan wilayah Muslim yang bertambah kecil, lalu mengarahkan mereka melawan para prajurit salib.

Wilayah kekuasaan salahudin yang berada di wilayah afrika adalah

Timur Tengah (1190 M.). Wilayah kekuasaan Shalahuddin (warna merah); Wilayah yang ditinggali kembali dari pasukan salib 1187-1189 (warna merah muda). Warna hijau terang menandakan wilayah pasukan salib yang sedang bertahan hingga meninggalnya Shalahuddin

Dengan kematian Nuruddin (1174) ia menerima gelar Sultan di Mesir. Disana ia memproklamasikan kemerdekaan dari kaum Seljuk, dan ia terbukti kepada penemu dari dinasti Ayyubid dan mengembalikan nasihat Sunni ke Mesir. Ia memperlebar wilayah ia ke sebelah barat di maghreb, dan ketika paman ia pergi ke Nil kepada mendamaikan beberapa pemberontakan dari kesan pendukung Fatimid, ia lalu melanjutkan ke Laut Merah kepada menaklukan Yaman. Ia juga dikata Waliullah yang berarti sahabat Allah bagi kaum muslim Sunni.

Aun 559-564 H/ 1164-1168 M. Semenjak itu Asaduddin, pamannya diangkatkan dijadikan Perdana Menteri Khilafah Fathimiyah. Setelah pamnnya meninggal, kedudukan Perdana Menteri dipercayakan Khalifah kepada Shalahuddin Al-Ayyubi.

Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil mematahkan serangan Tentara Salib dan pasukan Romawi Bizantium yang melancarkan Perang Salib kedua terhadap Mesir. Sultan Nuruddin memerintahkan Shalahuddin mengambil kekuasaan dari tangan Khilafah Fathimiyah dan mengembalikan kepada Khilafah Abbasiyah di Baghdad mulai tahun 567 H/1171 M (September). Setelah Khalifah Al-'Adid, khalifah Fathimiyah terakhir meninggal maka kekuasaan sepenuhnya di tangan Shalahuddin Al-Ayyubi.

Sultan Nuruddin meninggal tahun 659 H/1174 M, Damaskus diserahkan kepada puteranya yang sedang kecil Sultan Salih Ismail ditemani seorang wali. Dibawah seorang wali terjadi perebutan kekuasaan di selang putera-putera Nuruddin dan wilayah kekuasaan Nurruddin dijadikan terpecah-pecah. Shalahuddin Al-Ayyubi pergi ke Damaskus kepada membereskan situasi, tetapi ia mendapat perlawanan dari pengikut Nuruddin yang tidak menginginkan persatuan. Habis Shalahuddin Al-Ayyubi melawannya dan mencetuskan diri kepada raja kepada wilayah Mesir dan Syam pada tahun 571 H/1176 M dan berhasil memperluas wilayahnya hingga Mousul, Irak anggota utara.

Naik ke kekuasaan

Di akhir hari Saladin dijadikan wazir pada 1169, dan menerima tugas sulit mempertahankan Mesir dari serangan Raja Latin Yerusalem, khususnya Amalric I. Kedudukannya cukup sulit pada permulaannya, sedikit orang yang beranggapan ia akan berada cukup lama di Mesir mengingat sebelumnya sudah jumlah terjadi pergantian pergantian kekuasaan dalam beberapa tahun terakhir disebabkan bentrok yang terjadi antar anak-anak Kalifah kepada kedudukan wazir. Kepada pimpinan dari pasukan asing Suriah, ia juga tidak memiliki kekuasaan atas pasukan Syi'ah Mesir yang sedang berada di bawah Khalifah yang lemah, Al-Adid. ,

Referensi

  1. ^ Ibn Khallikan says that Saladin's father and his family originated from Dvin, and "they were Kurds." See Vladimir Minorsky, The Prehistory of Saladin, Studies in Caucasian History, Cambridge University Press, 1957, pp. 124-132.

  • Alan K. Bowman, Egypt After the Pharaohs: 1986

Lihat pula

  • Kingdom of Heaven
  • Raja Richard I dari Inggris
  • Guy dari Lusignan
  • Nuruddin

Pranala luar


edunitas.com


Page 3

Salahuddin Ayyubi atau Saladin atau Salah ad-Din (Bahasa Arab: صلاح الدين الأيوبي, Kurdi: صلاح الدین ایوبی) (Sho-lah-huud-din al-ay-yu-bi) (c. 1138 - 4 Maret 1193) merupakan seorang jendral dan pejuang muslim Kurdi dari Tikrit (daerah utara Irak ketika ini). Ia membangun Dinasti Ayyubiyyah di Mesir, Suriah, beberapa Yaman, Irak, Mekkah Hejaz dan Diyar Bakr. Salahuddin terkenal di dunia Muslim dan Kristen karena kepemimpinan, daya militer, dan sifatnya yang ksatria dan pengampun pada ketika ia berperang melawan tentara salib. Sultan Salahuddin Al Ayyubi juga merupakan seorang ulama. Ia memberikan catatan kaki dan beragam macam penjelasan dalam kitab hadits Sisa dari pembakaran Dawud

Latar belakang

Shalahuddin Al-Ayyubi berasal dari bangsa Kurdi.[1] Ayahnya Najmuddin Ayyub dan pamannya Asaduddin Syirkuh hijrah (migrasi) meninggalkan kampung halamannya tidak jauh Danau Fan dan pindah ke daerah Tikrit (Irak). Shalahuddin lahir di benteng Tikrit, Irak tahun 532 H/1137 M, ketika ayahnya dijadikan penguasa Seljuk di Tikrit. Ketika itu, elok ayah maupun pamannya mengabdi kepada Imaduddin Zanky, gubernur Seljuk kepada kota Mousul, Irak. Ketika Imaduddin berhasil merebut wilayah Balbek, Lebanon tahun 534 H/1139 M, Najmuddin Ayyub (ayah Shalahuddin) diangkatkan dijadikan gubernur Balbek dan dijadikan pembantu tidak jauh Raja Suriah Nuruddin Mahmud. Selama di Balbek inilah, Shalahuddin mengisi masa mudanya dengan menekuni teknik perang, strategi, maupun politik. Setelah itu, Shalahuddin melanjutkan pendidikannya di Damaskus kepada mempelajari teologi Sunni selama sepuluh tahun, dalam sekeliling yang terkait istana Nuruddin. Pada tahun 1169, Shalahudin diangkatkan dijadikan seorang wazir (konselor).

Di sana, ia mewarisi peranan sulit mempertahankan Mesir melawan penyerbuan dari Kerajaan Latin Jerusalem di bawah pimpinan Amalrik I. Kedudukan ia permulaannya menegangkan. Tidak berada seorangpun menyangka ia mampu bertahan lama di Mesir yang pada ketika itu jumlah mengalami perubahan pemerintahan di beberapa tahun belakang oleh karena silsilah panjang anak khalifah mendapat perlawanan dari wazirnya. Kepada pimpinan dari prajurit asing Syria, ia juga tidak memiliki kontrol dari Prajurit Shiah Mesir, yang dipimpin oleh seseorang yang tidak dikenal atau seorang Khalifah yang lemah bernama Al-Adid. Ketika sang Khalifah meninggal bulan September 1171, Saladin mendapat pengumuman Imam dengan nama Al-Mustadi, kaum Sunni, dan yang sangat penting, Abbasid Khalifah di Baghdad, ketika upacara sebelum Salat Jumat, dan daya kewenangan dengan gampang memecat garis keturunan lama. Sekarang Saladin menguasai Mesir, tetapi secara resmi berperan kepada wakil dari Nuruddin, yang sesuai dengan norma budaya kebiasaan mengenal Khalifah dari Abbasid. Saladin merevitalisasi perekonomian Mesir, mengorganisir ulang daya militer, dan mengikuti nasihat ayahnya, menghindari konflik apapun dengan Nuruddin, tuannya yang resmi, setelah ia dijadikan pimpinan asli Mesir. Ia menunggu hingga kematian Nuruddin sebelum memulai beberapa tingkah laku yang dibuat militer yang serius: Pertama melawan wilayah Muslim yang bertambah kecil, lalu mengarahkan mereka melawan para prajurit salib.

Wilayah kekuasaan salahudin yang berada di wilayah afrika adalah

Timur Tengah (1190 M.). Wilayah kekuasaan Shalahuddin (warna merah); Wilayah yang ditinggali kembali dari pasukan salib 1187-1189 (warna merah muda). Warna hijau terang menandakan wilayah pasukan salib yang sedang bertahan hingga meninggalnya Shalahuddin

Dengan kematian Nuruddin (1174) ia menerima gelar Sultan di Mesir. Disana ia memproklamasikan kemerdekaan dari kaum Seljuk, dan ia terbukti kepada penemu dari dinasti Ayyubid dan mengembalikan nasihat Sunni ke Mesir. Ia memperlebar wilayah ia ke sebelah barat di maghreb, dan ketika paman ia pergi ke Nil kepada mendamaikan beberapa pemberontakan dari kesan pendukung Fatimid, ia lalu melanjutkan ke Laut Merah kepada menaklukan Yaman. Ia juga dikata Waliullah yang berarti sahabat Allah bagi kaum muslim Sunni.

Aun 559-564 H/ 1164-1168 M. Semenjak itu Asaduddin, pamannya diangkatkan dijadikan Perdana Menteri Khilafah Fathimiyah. Setelah pamnnya meninggal, kedudukan Perdana Menteri dipercayakan Khalifah kepada Shalahuddin Al-Ayyubi.

Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil mematahkan serangan Tentara Salib dan pasukan Romawi Bizantium yang melancarkan Perang Salib kedua terhadap Mesir. Sultan Nuruddin memerintahkan Shalahuddin mengambil kekuasaan dari tangan Khilafah Fathimiyah dan mengembalikan kepada Khilafah Abbasiyah di Baghdad mulai tahun 567 H/1171 M (September). Setelah Khalifah Al-'Adid, khalifah Fathimiyah terakhir meninggal maka kekuasaan sepenuhnya di tangan Shalahuddin Al-Ayyubi.

Sultan Nuruddin meninggal tahun 659 H/1174 M, Damaskus diserahkan kepada puteranya yang sedang kecil Sultan Salih Ismail ditemani seorang wali. Dibawah seorang wali terjadi perebutan kekuasaan di selang putera-putera Nuruddin dan wilayah kekuasaan Nurruddin dijadikan terpecah-pecah. Shalahuddin Al-Ayyubi pergi ke Damaskus kepada membereskan situasi, tetapi ia mendapat perlawanan dari pengikut Nuruddin yang tidak menginginkan persatuan. Habis Shalahuddin Al-Ayyubi melawannya dan mencetuskan diri kepada raja kepada wilayah Mesir dan Syam pada tahun 571 H/1176 M dan berhasil memperluas wilayahnya hingga Mousul, Irak anggota utara.

Naik ke kekuasaan

Di akhir hari Saladin dijadikan wazir pada 1169, dan menerima tugas sulit mempertahankan Mesir dari serangan Raja Latin Yerusalem, khususnya Amalric I. Kedudukannya cukup sulit pada permulaannya, sedikit orang yang beranggapan ia akan berada cukup lama di Mesir mengingat sebelumnya sudah jumlah terjadi pergantian pergantian kekuasaan dalam beberapa tahun terakhir disebabkan bentrok yang terjadi antar anak-anak Kalifah kepada kedudukan wazir. Kepada pimpinan dari pasukan asing Suriah, ia juga tidak memiliki kekuasaan atas pasukan Syi'ah Mesir yang sedang berada di bawah Khalifah yang lemah, Al-Adid. ,

Referensi

  1. ^ Ibn Khallikan says that Saladin's father and his family originated from Dvin, and "they were Kurds." See Vladimir Minorsky, The Prehistory of Saladin, Studies in Caucasian History, Cambridge University Press, 1957, pp. 124-132.

  • Alan K. Bowman, Egypt After the Pharaohs: 1986

Lihat pula

  • Kingdom of Heaven
  • Raja Richard I dari Inggris
  • Guy dari Lusignan
  • Nuruddin

Pranala luar


edunitas.com


Page 4

Salahuddin Ayyubi atau Saladin atau Salah ad-Din (Bahasa Arab: صلاح الدين الأيوبي, Kurdi: صلاح الدین ایوبی) (Sho-lah-huud-din al-ay-yu-bi) (c. 1138 - 4 Maret 1193) merupakan seorang jendral dan pejuang muslim Kurdi dari Tikrit (daerah utara Irak ketika ini). Ia membangun Dinasti Ayyubiyyah di Mesir, Suriah, beberapa Yaman, Irak, Mekkah Hejaz dan Diyar Bakr. Salahuddin terkenal di dunia Muslim dan Kristen karena kepemimpinan, daya militer, dan sifatnya yang ksatria dan pengampun pada ketika ia berperang melawan tentara salib. Sultan Salahuddin Al Ayyubi juga merupakan seorang ulama. Ia memberikan catatan kaki dan beragam macam penjelasan dalam kitab hadits Sisa dari pembakaran Dawud

Latar belakang

Shalahuddin Al-Ayyubi berasal dari bangsa Kurdi.[1] Ayahnya Najmuddin Ayyub dan pamannya Asaduddin Syirkuh hijrah (migrasi) meninggalkan kampung halamannya tidak jauh Danau Fan dan pindah ke daerah Tikrit (Irak). Shalahuddin lahir di benteng Tikrit, Irak tahun 532 H/1137 M, ketika ayahnya dijadikan penguasa Seljuk di Tikrit. Ketika itu, adun ayah maupun pamannya mengabdi kepada Imaduddin Zanky, gubernur Seljuk bagi kota Mousul, Irak. Ketika Imaduddin berhasil merebut wilayah Balbek, Lebanon tahun 534 H/1139 M, Najmuddin Ayyub (ayah Shalahuddin) diangkatkan dijadikan gubernur Balbek dan dijadikan pembantu tidak jauh Raja Suriah Nuruddin Mahmud. Selama di Balbek inilah, Shalahuddin mengisi masa mudanya dengan menekuni teknik perang, strategi, maupun politik. Setelah itu, Shalahuddin melanjutkan pendidikannya di Damaskus bagi mempelajari teologi Sunni selama sepuluh tahun, dalam sekeliling yang terkait istana Nuruddin. Pada tahun 1169, Shalahudin diangkatkan dijadikan seorang wazir (konselor).

Di sana, ia mewarisi peranan sulit mempertahankan Mesir melawan penyerbuan dari Kerajaan Latin Jerusalem di bawah pimpinan Amalrik I. Posisi ia awalnya menegangkan. Tidak berada seorangpun menyangka ia mampu bertahan lama di Mesir yang pada ketika itu jumlah mengalami perubahan pemerintahan di beberapa tahun belakang oleh karena silsilah panjang anak khalifah mendapat perlawanan dari wazirnya. Bagi pimpinan dari prajurit asing Syria, ia juga tidak memiliki kontrol dari Prajurit Shiah Mesir, yang dipimpin oleh seseorang yang tidak dikenal atau seorang Khalifah yang lemah bernama Al-Adid. Ketika sang Khalifah meninggal bulan September 1171, Saladin mendapat pengumuman Imam dengan nama Al-Mustadi, kaum Sunni, dan yang paling penting, Abbasid Khalifah di Baghdad, ketika upacara sebelum Salat Jumat, dan daya kewenangan dengan gampang memecat garis keturunan lama. Sekarang Saladin menguasai Mesir, tetapi secara resmi berperan bagi wakil dari Nuruddin, yang sesuai dengan norma budaya adat mengenal Khalifah dari Abbasid. Saladin merevitalisasi perekonomian Mesir, mengorganisir ulang daya militer, dan mengikuti nasihat ayahnya, menghindari konflik apapun dengan Nuruddin, tuannya yang resmi, setelah ia dijadikan pimpinan asli Mesir. Ia menunggu hingga kematian Nuruddin sebelum memulai beberapa tingkah laku yang dibuat militer yang serius: Pertama melawan wilayah Muslim yang bertambah kecil, lalu mengarahkan mereka melawan para prajurit salib.

Wilayah kekuasaan salahudin yang berada di wilayah afrika adalah

Timur Tengah (1190 M.). Wilayah kekuasaan Shalahuddin (warna merah); Wilayah yang ditinggali kembali dari pasukan salib 1187-1189 (warna merah muda). Warna hijau terang menandakan wilayah pasukan salib yang sedang bertahan hingga meninggalnya Shalahuddin

Dengan kematian Nuruddin (1174) ia menerima gelar Sultan di Mesir. Disana ia memproklamasikan kemerdekaan dari kaum Seljuk, dan ia terbukti bagi penemu dari dinasti Ayyubid dan mengembalikan nasihat Sunni ke Mesir. Ia memperlebar wilayah ia ke sebelah barat di maghreb, dan ketika paman ia pergi ke Nil bagi mendamaikan beberapa pemberontakan dari kesan pendukung Fatimid, ia lalu melanjutkan ke Laut Merah bagi menaklukan Yaman. Ia juga dikata Waliullah yang berarti sahabat Allah bagi kaum muslim Sunni.

Aun 559-564 H/ 1164-1168 M. Semenjak itu Asaduddin, pamannya diangkatkan dijadikan Perdana Menteri Khilafah Fathimiyah. Setelah pamnnya meninggal, kedudukan Perdana Menteri dipercayakan Khalifah kepada Shalahuddin Al-Ayyubi.

Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil mematahkan serangan Tentara Salib dan pasukan Romawi Bizantium yang melancarkan Perang Salib kedua terhadap Mesir. Sultan Nuruddin memerintahkan Shalahuddin mengambil kekuasaan dari tangan Khilafah Fathimiyah dan mengembalikan kepada Khilafah Abbasiyah di Baghdad mulai tahun 567 H/1171 M (September). Setelah Khalifah Al-'Adid, khalifah Fathimiyah terakhir meninggal maka kekuasaan sepenuhnya di tangan Shalahuddin Al-Ayyubi.

Sultan Nuruddin meninggal tahun 659 H/1174 M, Damaskus diserahkan kepada puteranya yang sedang kecil Sultan Salih Ismail ditemani seorang wali. Dibawah seorang wali terjadi perebutan kekuasaan di selang putera-putera Nuruddin dan wilayah kekuasaan Nurruddin dijadikan terpecah-pecah. Shalahuddin Al-Ayyubi pergi ke Damaskus bagi membereskan keadaan, tetapi ia mendapat perlawanan dari pengikut Nuruddin yang tidak menginginkan persatuan. Habis Shalahuddin Al-Ayyubi melawannya dan mencetuskan diri bagi raja bagi wilayah Mesir dan Syam pada tahun 571 H/1176 M dan berhasil memperluas wilayahnya hingga Mousul, Irak anggota utara.

Naik ke kekuasaan

Di yang belakang sekali hari Saladin dijadikan wazir pada 1169, dan menerima tugas sulit mempertahankan Mesir dari serangan Raja Latin Yerusalem, khususnya Amalric I. Kedudukannya cukup sulit pada awalnya, sedikit orang yang beranggapan ia akan berada cukup lama di Mesir mengingat sebelumnya sudah jumlah terjadi pergantian pergantian kekuasaan dalam beberapa tahun terakhir disebabkan bentrok yang terjadi antar anak-anak Kalifah bagi posisi wazir. Bagi pimpinan dari pasukan asing Suriah, ia juga tidak memiliki kekuasaan atas pasukan Syi'ah Mesir yang sedang berada di bawah Khalifah yang lemah, Al-Adid. ,

Referensi

  1. ^ Ibn Khallikan says that Saladin's father and his family originated from Dvin, and "they were Kurds." See Vladimir Minorsky, The Prehistory of Saladin, Studies in Caucasian History, Cambridge University Press, 1957, pp. 124-132.

  • Alan K. Bowman, Egypt After the Pharaohs: 1986

Lihat pula

  • Kingdom of Heaven
  • Raja Richard I dari Inggris
  • Guy dari Lusignan
  • Nuruddin

Pranala luar


edunitas.com


Page 5

Salat (Bahasa Arab: صلاة; transliterasi: Shalat), merujuk kepada ritual ibadah pemeluk agama Islam. Menurut syariat Islam, praktik salat harus berlandaskan dengan segala petunjuk yang didapat tata cara Nabi Muhammad, sebagai figur pengejawantah perintah Allah.[1] Umat muslim diperintahkan untuk membangun salat, karena menurut Surah Al-'Ankabut mampu mencegah perbuatan keji dan mungkar:

...dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar, dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah semakin akbar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). (Al-Ankabut: 45)

Etimologi

Secara bahasa salat berasal dari bahasa Arab yang memiliki guna, doa. Sedangkan, menurut istilah, salat bermakna serangkaian aktivitas ibadah khusus atau tertentu yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.

Hukum Salat

Wilayah kekuasaan salahudin yang berada di wilayah afrika adalah

Muslim Indonesia tengah salat.

Dalam banyak hadis, Nabi Muhammad SAW telah memberikan peringatan keras kepada orang yang suka meninggalkan salat wajib, mereka akan dihukumi menjadi kafir[2] dan mereka yang meninggalkan salat karenanya pada hari kiamat akan disandingkan bersama dengan orang-orang, seperti Qarun, Fir'aun, Haman dan Ubay bin Khalaf.[3]

Hukum salat mampu dikategorisasikan sebagai berikut :

  • Fardu, Salat fardhu ialah salat yang diwajibkan untuk mengerjakannya. Salat Fardhu terbagi lagi menjadi dua, yaitu :
    • Fardu Ain: ialah kewajiban yang diwajibkan kepada mukallaf langsung berkaitan dengan dirinya dan tidak boleh dibiarkan lepas ataupun dilaksanakan oleh orang lain, seperti salat lima saat, dan salat Jumat (fardhu 'ain untuk pria).
    • Fardu Kifayah: ialah kewajiban yang diwajibkan kepada mukallaf tidak langsung berkaitan dengan dirinya. Kewajiban itu menjadi sunnah setelah ada sebagian orang yang mengerjakannya. Akan tapi bila tidak ada orang yang mengerjakannya karenanya kita wajib mengerjakannya dan menjadi berdosa bila tidak dikerjakan. Seperti salat jenazah.
  • Salat sunah (salat Nafilah) adalah salat-salat yang dianjurkan atau disunnahkan akan tapi tidak diwajibkan. Salat nafilah terbagi lagi menjadi dua, yaitu
    • Nafil Muakkad adalah salat sunah yang dianjurkan dengan penekanan yang kuat (hampir mendekati wajib), seperti salat dua hari raya, salat sunah witir dan salat sunah thawaf.
    • Nafil Ghairu Muakkad adalah salat sunah yang dianjurkan tanpa penekanan yang kuat, seperti salat sunah Rawatib dan salat sunah yang sifatnya insidentil (tergantung saat dan kondisi, seperti salat kusuf/khusuf hanya dikerjakan ketika terjadi gerhana).

Rukun Salat

Wilayah kekuasaan salahudin yang berada di wilayah afrika adalah

Salat Berjamaah

  1. Berdiri (bagi yang mampu),[4]
  2. Takbiratul ihram,[5]
  3. Membaca surat Al Fatihah pada tiap rakaat,[6]
  4. Rukuk dan tuma’ninah[7][8]
  5. Iktidal setelah rukuk dan tuma'ninah,[9][8]
  6. Sujud dua kali dengan tuma'ninah,[10][8]
  7. Duduk antara dua sujud dengan tuma'ninah,[11][8]
  8. Duduk dan membaca tasyahud akhir,[12]
  9. Membaca salawat nabi pada tasyahud akhir,[13]
  10. Membaca salam yang pertama,[14]
  11. Tertib (melakukan rukun secara berurutan),[15]

Salat Berjamaah

Salat tertentu dianjurkan untuk dilakukan secara bersama-sama (berjamaah). Pada salat berjamaah seseorang yang dianggap paling kompeten akan ditunjuk sebagai Imam Salat, dan yang lain akan berlangsung sebagai Makmum.

  • Salat yang mampu dilakukan secara berjamaah maupun sendiri antara lain :
    • Salat Fardu
    • Salat Tarawih
  • Salat yang mesti dilakukan berjamaah antara lain:
    • Salat Jumat
    • Salat Hari Raya (Ied)
    • Salat Istisqa'

Yaitu salat yang tidak wajib berjamaah tapi sebaiknya Berjamaah

Salat dalam kondisi khusus

Dalam situasi dan kondisi tertentu kewajiban memperagakan salat diberi pengurangan beban tertentu. Misalkan saat seseorang sakit dan saat terletak dalam perjalanan (safar).

Bila seseorang dalam kondisi sakit hingga tidak bisa berdiri karenanya beliau dibolehkan memperagakan salat dengan posisi duduk, sedangkan bila beliau tidak mampu untuk duduk karenanya beliau diperbolehkan salat dengan berbaring, bila dengan berbaring beliau tidak mampu memperagakan gerakan tertentu beliau mampu memperagakannya dengan isyarat.

Sedangkan bila seseorang sedang dalam perjalanan, beliau diperkenankan menggabungkan (jama’) atau meringkas (qashar) salatnya. Menjamak salat berfaedah menggabungkan dua salat pada satu saat yakni zuhur dengan asar atau maghrib dengan isya. Mengqasar salat berfaedah meringkas salat yang tadinya 4 rakaat (zuhur, asar, isya) menjadi 2 rakaat.

Salat dalam Alquran

Berikut ini adalah ayat-ayat yang membahas tentang salat di dalam Alquran, kitab suci agama Islam.

  • Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: Hendaklah mereka membangun salat, menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada hari itu tidak ada jual beli dan persahabatan (QS.Ibrahim :31)14:31
  • Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji (zina) dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah semakin akbar (keutamaannya dari ibadat-ibadat lain) Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan (al-‘Ankabut : 45) 29:45
  • Karenanya datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan salat dan memperturutkan hawa nafsunya, karenanya mereka kelak akan menemui kesesatan (Maryam: 59)19:59
  • Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila beliau ditimpa kesulitan beliau berkeluh-kesah, dan apabila beliau mendapat kegunaan beliau amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan salat, yang mereka itu tetap mengerjakan salatnya (al-Ma’arij : 19-23)70:19

Sejarah Salat Fardu

Salat yang mula-mula diwajibkan untuk Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya adalah salat malam, yaitu sejak diturunkannya Surat al-Muzzammil (73) ayat 1-19. Setelah beberapa lama kemudian, turunlah ayat berikutnya, yaitu ayat 20:

Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu, dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak mampu menentukan batas-batas waktu-waktu itu, karenanya Dia memberi pengurangan beban kepadamu, karenanya bacalah apa yang remeh (bagimu) dari Alquran. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berlangsung di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi bertempur di jalan Allah, karenanya bacalah apa yang remeh (bagimu) dari Al Quran dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang patut. Dan kegunaan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di bidang Allah sebagai balasan yang paling patut dan yang paling akbar pahalanya, dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Dengan turunnya ayat ini, hukum salat malam hukumnya menjadi sunnah. Ibnu Abbas, Ikrimah, Mujahid, al-Hasan, Qatadah, dan ulama salaf lainnya berucap mengenai ayat 20 ini, "Sesungguhnya ayat ini menghapus kewajiban Salat Malam yang mula-mula Allah wajibkan untuk umat Islam.

Ibadah Salat sebelum Islam dalam pandangan Islam

Keadaan ibadah Salat untuk umat Yahudi dan Kristen adalah sesuatu yang dibenarkan menurut keyakinan pokok Islam. Karena menurut keyakinan Islam semua Nabi melaksanakan Salat atas perintah Allah. Jadi Salat tidak khusus untuk Nabi Muhammad dan umatnya saja. Salat dalam Islampun telah dilakukan sejak awal diutusnya Nabi Muhammad, dan baru diwajibkan di lima saat setelah terjadinya peristiwa Isra dan mikraj. Dalam Isra' mi'raj tersebut diistilahkan bahwa Nabi Muhammad Salat terlebih dahulu di Al-Aqsha sebelum naik kelangit dan berjumpa para Nabi. Nabi Muhammad juga bertemu Nabi Musa dan dia menceritakan banyaknya banyak Salat yang dilakukan bani Israel dalam sehari.

Didalam Al-Qur'an juga disiratkan akan salat yang dilakukan Nabi-Nabi sebelum Islam, misalnya Ishak dan Ya'kub As.:

"Dan Kami telah memberikan kepada-nya (Ibrahim) lshak dan Ya'qub, sebagai suatu anugerah (daripada Kami). Dan masing-masingnya Kami jadikan orang-orang yang saleh. Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk yang didapat dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada, mereka mengerjakan kebajikan, membangun salat, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah."

— Al-Qur'an Surah Al-Anbiya':72-73[16]

Juga diistilahkan pula di dalam Al-Qur'an perintah Salat kepada yang selainnya, pada Ismail As. [17], pada Isa As. [18], pada Bani Israil [19], dan seluruh Ahlul Kitab [20].

Pada awal mulanya Salat umat muslim berkiblat ke Al-Aqsha di Yerusalem sebelum kesudahannya diperintah Allah untuk berpindah kiblat ke bangunan yang didirikan nabi Ibrahim dan Ismail yaitu Masjid Al-Haram Kakbah [21].

Lihat Pula

Catatan kaki

  1. ^ Rasulullah bersabda, Salatlah kalian berlandaskan dengan apa yang kalian lihat aku mempraktikkannya. Hadits riwayat Imam Bukhari no. 628, 7246 dan Imam Muslim no. 1533.
  2. ^ Muhammad bersabda: "Perjanjian yang memisahkan kita dengan mereka adalah salat. Barangsiapa yang meninggalkan salat, karenanya berfaedah dia telah kafir." Hadis riwayat Imam Ahmad dan Tirmidzi.
  3. ^ Muhammad bersabda: "Barangsiapa yang menjaga salat karenanya beliau menjadi cahaya, bukti dan keselamatan untuknya pada hari kiamat dan barangsiapa yang tidak menjaganya karenanya beliau tidak memperoleh cahaya, bukti dan keselamatan dan pada hari kiamat beliau akan bersama Qarun, Fir'aun, Haman dan Ubay bin Khalaf." Hadis shahih riwayat Imam Ahmad, At-Thabrani dan Ibnu Hibban.
  4. ^ “Shalatlah dalam kondisi berdiri. Jika tidak mampu, kerjakanlah dalam kondisi duduk. Jika tidak mampu lagi, karenanya kerjakanlah dengan tidur menyamping.” HR. Bukhari no. 1117, dari ‘Imron bin Hushain.
  5. ^ “Pembuka shalat adalah thoharoh (bersuci). Yang mengharamkan dari hal-hal di luar shalat adalah ucapan takbir. Sedangkan yang menghalalkannya kembali adalah ucapan salam.” HR. Abu Daud no. 618, Tirmidzi no. 3, Ibnu Majah no. 275. Syaikh Al Albani menyebut bahwa hadits ini shahih sebagaimana dalam Al Irwa’ no. 301.
  6. ^ “Tidak ada shalat (artinya tidak sah) orang yang tidak membaca Al Fatihah.” HR. Bukhari no. 756 dan Muslim no. 394, dari ‘Ubadah bin Ash Shomit.
  7. ^ “Kemudian ruku’lah dan thuma’ninahlah ketika ruku’.” HR. Bukhari no. 793 dan Muslim no. 397.
  8. ^ a b c d “Shalat tidaklah sempurna sampai salah seorang di antara kalian menyempurnakan wudhu, … kemudian bertakbir, lalu memperagakan ruku’ dengan menaruh telapak tangan di lutut sampai persendian yang ada dalam kondisi thuma’ninah dan tenang.” HR. Ad-Darimi no. 1329. Syaikh Husain Salim Asad menyebut bahwa sanad hadits ini shahih.
  9. ^ “Kemudian tegakkanlah badan (i’tidal) dan thuma’ninalah.”
  10. ^ “Kemudian sujudlah dan thuma’ninalah ketika sujud.”
  11. ^ “Kemudian sujudlah dan thuma’ninalah ketika sujud. Lalu bangkitlah dari sujud dan thuma’ninalah ketika duduk. Kemudian sujudlah kembali dan thuma’ninalah ketika sujud.”
  12. ^ “Jika salah seorang antara kalian duduk (tasyahud) dalam shalat, karenanya ucapkanlah “at tahiyatu lillah …”.” HR. Bukhari no. 831 dan Muslim no. 402, dari Ibnu Mas’ud.
  13. ^ “Jika salah seorang di antara kalian akan shalat, karenanya mulailah dengan menyanjung dan memuji Allah, lalu bershalawatlah kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu berdo’a setelah itu semau kalian.” Riwayat ini diistilahkan oleh Syaikh Al Albani dalam Fadh-lu Shalat ‘alan Nabi, hal. 86, Al Maktabah Al Islamiy, Beirut, cetakan ketiga 1977.
  14. ^ “Yang mengharamkan dari hal-hal di luar shalat adalah ucapan takbir. Sedangkan yang menghalalkannya kembali adalah ucapan salam.” HR. Abu Daud no. 618, Tirmidzi no. 3, Ibnu Majah no. 275. Syaikh Al Albani menyebut bahwa hadits ini shahih sebagaimana dalam Al Irwa’ no. 301.
  15. ^ Pembahasan rukun shalat ini banyak disarikan dari penjelasan Syaikh Abu Malik dalam kitab Shahih Fiqh Sunnah terbitan Al Maktabah At Taufiqiyah.
  16. ^ http://quran.com/21/72-73
  17. ^ http://quran.com/19/54-55
  18. ^ http://quran.com/19/30-31
  19. ^ http://quran.com/2/83
  20. ^ http://quran.com/2/3-4
  21. ^ http://quran.com/2/144

Pranala luar

 

Syahadat • Salat • Zakat • Saum • Haji


edunitas.com


Page 6

Tags (tagged): center of studies, unkris, prayer, munfarid, prayer munfarid, salat sunah, dikerjakan, sendiri baik masjid, sendiri diantaranya, sebagai, berikut salat, referensi, buku ayo, belajar, agama islam smp, kelas ix, tim, salat fardu salat, sunah rawatib, wudu, dhuha tahiyatul masjid, center of, studies, lainnya salat berjamaah, salat munfarid, rukun, salat prayer munfarid


Page 7

Salikin Mardi Hardjo (Malang, 1910 - Tongar, Aia Gadang, Pasaman, Pasaman Barat, Sumatera Barat, Juni 1993) ialah tokoh Jawa Suriname yang pada tahun 1930 menulis sejumlah artikel dengan nama samaran yang mengupas tentang pemerintahan kolonial di Suriname dan gaya tentang bagaimana para kuli kontrak Jawa diperlakukan. Di saat yang sama ia mengajukan usulan untuk membawa kembali mereka ke Indonesia. Pada tahun 1954, ia kembali bersama keluarganya dan memimpin ribuan orang Jawa dalam kapal KM Langkuas ke Sumatera dan tinggal di Tongar, yang sekarang masuk Kabupaten Pasaman Barat.

Masa kecil di Jawa

Salikin Hardjo merupakan putera dari Doelbasah, diketahui sebagai Doel, yang hanya berusia 14 tahun lebih tua. Doel mengerti bahwa pewarisan dan kerja keras merupakan cara untuk hingga kemakmuran. Ia bersekolah dan membuka bengkel reparasi jam. Keluarga tersebut diterpa persoalan keuangan sehingga Doel mengadu nasib dengan menjadi pemain dadu. Hingga kelahiran anak ke-3, seorang perempuan, ia berjeda berjudi. Setelah puterinya tersebut meninggal, Doel pun menginginkan segala sesuatu yang diajarkan seorang dukun. Dukun tersebut mengatakan bahwa keluarga tersebut harus pergi secepat mungkin dari Jawa Timur, ke arah barat. Keluarga tersebut melanglang sejumlah kawasan yang selisih di Jawa, hingga pertemuan Doel dengan seorang kawan lama yang memberitahu untuknya bahwa ia telah memutuskan kontrak 5 tahun di Suriname. Doel memutuskan untuk melakukan hal yang sama bersama keluarganya.

Moengo

Pada tanggal 4 Februari 1920, keluarga Hardjo tiba di Semarang bersama dengan 700 orang yang lain untuk berlayar ke Suriname. Doel dan kawannya Saman, seorang montir listrik, diletakkan untuk melakukan pekerjaan di Moengo, di mana tenaga mereka dibutuhkan di industri bauksit yang baru diungkapkan. Doel tinggal sebagai montir di rumah untuk sekeluarga yang lebih baik kondisinya daripada di Jawa, berkebalikan dengan pekerja tidak terlatih, yang tinggal di barak-barak yang panjang tanpa privasi atau higiene. Salikin berlatih menghitung dan baca-tulis bahasa Jawa dari ayahnya. Saat Gereja Moravia mengirimkan guru ke Moengo, pergilah ia untuk pertama kalinya ke sekolah landasan yang sesungguhnya. Di sana ia lulus secara memuaskan dalam usia 16 tahun. Setelah selesainya kontrak 5 tahunannya, Doel meneken kontrak untuk setahun lagi. Ia mendapatkan bonus dan perjalanan kembali gratis ke Jawa. Adinda Salikin yang bernama Samioen selanjutnya mengisahkan bahwa Doel kembali amat akan menjadi pemain dadu dan keluarga tersebut kembali menghadapi persoalan keuangan.

Paramaribo

Pada tahun 1926, keluarga tersebut tinggal di Paramaribo. Salikin Hardjo terus magang di tempat kerja berbakat besi hingga ia mendapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke MULO. Pada tahun 1930, ia lulus memuaskan, dan menjadi salah satu dari orang Jawa terpelajar terbaik di Suriname pada masa itu.

Ia bermasalah di pekerjaannya namun mengembangkan minat lebar atas kondisi politik dan ekonomi di negeri itu. Dari magang sebagai tukang seter di kantor percetakanlah ia berkembang. Ia mendapatkan kedudukan pimpinan harian di ruang set dan mengembangkan minat dalam jurnalistik. Ia mengikuti saling berargumentasi dan berita politik dari Belanda. Dari surat kabar dari Hindia-Belanda, ia juga membaca perkembangan pergerakan nasional di kampung halamannya, dan ia membagi gagasan Soekarno. Kantor cetak lain, Heyde, mencetak De Banier van Waarheid en Recht (Panji Kebenaran dan Hukum).

Bok Sark

Selang tahun 1932-1935, De Banier van Waarheid en Recht menerbitkan surat dari seorang wanita Jawa, Bok Sark. Ia menyatakan bahwa ia mempunyai di perkebunan bersama dengan suaminya dan menulis tentang sejumlah kekerasan di sana. Pemerintah mencoba menemukan siapa dia sesungguhnya. Hal ini tetap tidak jelas hingga awal tahun 1990. Harian Mutyama mengulas dalam edisi ke-2 bulan November 1990 atas wanita tersebut dan menerbitkan surat-suratnya secara terpisah. Atas provokasi tersebut, diselenggarakanlah diskusi di Weekkrant Suriname (Koran Hari pertama Suriname). Salah satu peserta dalam diskusi tersebut merupakan Klaas Breunissen. Pada tahun 2001, ia menerbitkan buku yang memuat riwayat hidup Salikin Hardjo. Penghabisannya terungkap, bahwa Bok Sark itu tidak lain merupakan Salikin Hardjo sendiri.

Anton de Kom

Pada tahun 1933, Anton de Kom tiba di Suriname. Dalam waktu singkat, datanglah sejumlah himpunan orang Jawa untuk menginginkan segala sesuatu yang diajarkan. Penangkapannya menimbulkan unjuk rasa besar-besaran. Pemerintah kolonial melancarkan tembakan ke arah masa yang mengitari De Kom yang diberi keleluasaan, dan sejumlah orang tewas belakang suatu peristiwa peristiwa itu. Hardjo menilai bahwa harapan orang Jawa untuk kembali ke tanah cairannya dan perasaan mistiknya akan menggerakkan mereka. Dari sini terilhami De Kom "raja Jawa yang sesungguhnya yang telah beradaptasi dengan warna kulit hitam, dan orang Jawa akan akan dibawa kembali ke kampung halamannya". Salikin dan saudaranya Samioen persangkaan skeptis di sini. Menurut gagasan mereka, tidak seorang pun mampu kembali sepanjang kondisi tidak menguntungkan.

Indonesische Islamitische Vereniging

Pada tahun 1932, dibentuklah Indonesische Islamitische Vereniging (Perhimpunan Islam Indonesia). Organisasi ini menarik banyak anggota. Dengan mempunyainya sumbangan, dibangunlah masjid dengan arah kiblat ke timur karena Makkah mempunyai di timur Suriname. Namun, orang Jawa yang datang dari Jawa tetap salat dengan menghadap ke barat. Salikin Hardjo menulis surat untuk konsulat Belanda di Jeddah (Arab Saudi) atas kepercayaannya tentang arah yang aci yang dipilih. Konsulat tersebut mengkonfirmasikan hal tersebut. Pada tahun 1935 dibangun mesjid dan menjadi yang pertama dengan arah kiblat ke timur di Suriname. Ketidaksepahaman mengakhiri riwayat Islamitische Vereniging, dan hingga sekarang, Muslimin Jawa Suriname terpecah dalam 2 himpunan dengan arah kiblat masing-masing.

Hardjo kehilangan minat dalam perhimpunan itu dan mengalihkan perhatian ke politik. Pada tahun 1940, ia ikut membangun PBIS (Pergerakan Bangsa Indonesia Suriname, Beweging van de Indonesische Bevolking in Suriname). PBIS selanjutnya bertukar nama sebagai KTPI di bawah pimpinan Iding Soemita, seorang orator berbakat yang berjanji untuk membawa kembali orang Jawa ke Hindia-Belanda. Menurut Breunissen, 'Hardjo mengabarkan realitas, dan Soemita memungkinkan orang bermimpi'. Hardjo terilusi terus, khususnya saat anggota KTPI dan PBIS berhadapan satu sama lain. KTPI mengalahkan PBIS yang diperkeras dengan pemilu pada bulan Mei 1949. Hardjo memutuskan kembali ke Indonesia.

Kembali ke Indonesia

Setelah konferensi di Indonesia pada tahun 1951 (di mana Iding Soemita juga bertindak sebagai delegasi) dan 1953 serta persipan dari Belanda, Hardjo kembali bersama keluarganya dan juga ribuan orang Jawa lain di kapal KM Langkuas yang disewa secara khusus menuju Sumatera dan berdiam di Tongar, Sumatera Barat. Dengan kerja keras mereka membangun warga namun terganggu belakang suatu peristiwa peristiwa PRRI di Sumatera selang tahun 1957-1959. Banyak yang pergi dari desa itu ke tempat lain, contohnya ke Duri yang di sana mempunyai perusahaan minyak Caltex Pacific Oil Company (sekarang Chevron Pacific Indonesia), Padang yang mempunyai Portland Cement, dan ke Jakarta. Pada tahun 1967, desa tersebut diperluas dengan mempunyainya sejumlah transmigran dari Jawa.

Pembangunan kembali berlangsung dan pada tahun 1988 'desa Suriname' dinyatakan sebagai desa sangat maju di Sumbar. Dari generasi mudanya, bermunculanlah dokter, insinyur, pengusaha, dan juga bekas duta akbar Indonesia untuk Amerika Serikat. Hardjo tetap tinggal di Tongar hingga kematiannya pada bulan Juli 1993. Salah satu pendiri desa, J.W. Kariodimedjo, yang membuka Perwakilan Negara Republik Indonesia pertama di Suriname, juga ikut ke Indonesia hingga hingga kedudukan tinggi di Pertamina dan tinggal di Yogyakarta.

Sumber

  • Breunissen K. Ik heb Suriname altijd liefgehad: Het leven van de Javaan Salikin Hardjo, Leiden, KITLV Uitgeverij, 2001. ISBN 90-6718-183-8

edunitas.com


Page 8

Salikin Mardi Hardjo (Malang, 1910 - Tongar, Aia Gadang, Pasaman, Pasaman Barat, Sumatera Barat, Juni 1993) ialah tokoh Jawa Suriname yang pada tahun 1930 menulis sejumlah artikel dengan nama samaran yang mengupas tentang pemerintahan kolonial di Suriname dan gaya tentang bagaimana para kuli kontrak Jawa diperlakukan. Di saat yang sama ia mengajukan usulan untuk membawa kembali mereka ke Indonesia. Pada tahun 1954, ia kembali bersama keluarganya dan memimpin ribuan orang Jawa dalam kapal KM Langkuas ke Sumatera dan tinggal di Tongar, yang sekarang masuk Kabupaten Pasaman Barat.

Masa kecil di Jawa

Salikin Hardjo merupakan putera dari Doelbasah, diketahui sebagai Doel, yang hanya berusia 14 tahun lebih tua. Doel mengerti bahwa pewarisan dan kerja keras merupakan cara untuk hingga kemakmuran. Ia bersekolah dan membuka bengkel reparasi jam. Keluarga tersebut diterpa persoalan keuangan sehingga Doel mengadu nasib dengan menjadi pemain dadu. Hingga kelahiran anak ke-3, seorang perempuan, ia berjeda berjudi. Setelah puterinya tersebut meninggal, Doel pun menginginkan segala sesuatu yang diajarkan seorang dukun. Dukun tersebut mengatakan bahwa keluarga tersebut harus pergi secepat mungkin dari Jawa Timur, ke arah barat. Keluarga tersebut melanglang sejumlah kawasan yang selisih di Jawa, hingga pertemuan Doel dengan seorang kawan lama yang memberitahu untuknya bahwa ia telah memutuskan kontrak 5 tahun di Suriname. Doel memutuskan untuk melakukan hal yang sama bersama keluarganya.

Moengo

Pada tanggal 4 Februari 1920, keluarga Hardjo tiba di Semarang bersama dengan 700 orang yang lain untuk berlayar ke Suriname. Doel dan kawannya Saman, seorang montir listrik, diletakkan untuk melakukan pekerjaan di Moengo, di mana tenaga mereka dibutuhkan di industri bauksit yang baru diungkapkan. Doel tinggal sebagai montir di rumah untuk sekeluarga yang lebih baik kondisinya daripada di Jawa, berkebalikan dengan pekerja tidak terlatih, yang tinggal di barak-barak yang panjang tanpa privasi atau higiene. Salikin berlatih menghitung dan baca-tulis bahasa Jawa dari ayahnya. Saat Gereja Moravia mengirimkan guru ke Moengo, pergilah ia untuk pertama kalinya ke sekolah landasan yang sesungguhnya. Di sana ia lulus secara memuaskan dalam usia 16 tahun. Setelah selesainya kontrak 5 tahunannya, Doel meneken kontrak untuk setahun lagi. Ia mendapatkan bonus dan perjalanan kembali gratis ke Jawa. Adinda Salikin yang bernama Samioen selanjutnya mengisahkan bahwa Doel kembali amat akan menjadi pemain dadu dan keluarga tersebut kembali menghadapi persoalan keuangan.

Paramaribo

Pada tahun 1926, keluarga tersebut tinggal di Paramaribo. Salikin Hardjo terus magang di tempat kerja berbakat besi hingga ia mendapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke MULO. Pada tahun 1930, ia lulus memuaskan, dan menjadi salah satu dari orang Jawa terpelajar terbaik di Suriname pada masa itu.

Ia bermasalah di pekerjaannya namun mengembangkan minat lebar atas kondisi politik dan ekonomi di negeri itu. Dari magang sebagai tukang seter di kantor percetakanlah ia berkembang. Ia mendapatkan kedudukan pimpinan harian di ruang set dan mengembangkan minat dalam jurnalistik. Ia mengikuti saling berargumentasi dan berita politik dari Belanda. Dari surat kabar dari Hindia-Belanda, ia juga membaca perkembangan pergerakan nasional di kampung halamannya, dan ia membagi gagasan Soekarno. Kantor cetak lain, Heyde, mencetak De Banier van Waarheid en Recht (Panji Kebenaran dan Hukum).

Bok Sark

Selang tahun 1932-1935, De Banier van Waarheid en Recht menerbitkan surat dari seorang wanita Jawa, Bok Sark. Ia menyatakan bahwa ia mempunyai di perkebunan bersama dengan suaminya dan menulis tentang sejumlah kekerasan di sana. Pemerintah mencoba menemukan siapa dia sesungguhnya. Hal ini tetap tidak jelas hingga awal tahun 1990. Harian Mutyama mengulas dalam edisi ke-2 bulan November 1990 atas wanita tersebut dan menerbitkan surat-suratnya secara terpisah. Atas provokasi tersebut, diselenggarakanlah diskusi di Weekkrant Suriname (Koran Hari pertama Suriname). Salah satu peserta dalam diskusi tersebut merupakan Klaas Breunissen. Pada tahun 2001, ia menerbitkan buku yang memuat riwayat hidup Salikin Hardjo. Penghabisannya terungkap, bahwa Bok Sark itu tidak lain merupakan Salikin Hardjo sendiri.

Anton de Kom

Pada tahun 1933, Anton de Kom tiba di Suriname. Dalam waktu singkat, datanglah sejumlah himpunan orang Jawa untuk menginginkan segala sesuatu yang diajarkan. Penangkapannya menimbulkan unjuk rasa besar-besaran. Pemerintah kolonial melancarkan tembakan ke arah masa yang mengitari De Kom yang diberi keleluasaan, dan sejumlah orang tewas belakang suatu peristiwa peristiwa itu. Hardjo menilai bahwa harapan orang Jawa untuk kembali ke tanah cairannya dan perasaan mistiknya akan menggerakkan mereka. Dari sini terilhami De Kom "raja Jawa yang sesungguhnya yang telah beradaptasi dengan warna kulit hitam, dan orang Jawa akan akan dibawa kembali ke kampung halamannya". Salikin dan saudaranya Samioen persangkaan skeptis di sini. Menurut gagasan mereka, tidak seorang pun mampu kembali sepanjang kondisi tidak menguntungkan.

Indonesische Islamitische Vereniging

Pada tahun 1932, dibentuklah Indonesische Islamitische Vereniging (Perhimpunan Islam Indonesia). Organisasi ini menarik banyak anggota. Dengan mempunyainya sumbangan, dibangunlah masjid dengan arah kiblat ke timur karena Makkah mempunyai di timur Suriname. Namun, orang Jawa yang datang dari Jawa tetap salat dengan menghadap ke barat. Salikin Hardjo menulis surat untuk konsulat Belanda di Jeddah (Arab Saudi) atas kepercayaannya tentang arah yang aci yang dipilih. Konsulat tersebut mengkonfirmasikan hal tersebut. Pada tahun 1935 dibangun mesjid dan menjadi yang pertama dengan arah kiblat ke timur di Suriname. Ketidaksepahaman mengakhiri riwayat Islamitische Vereniging, dan hingga sekarang, Muslimin Jawa Suriname terpecah dalam 2 himpunan dengan arah kiblat masing-masing.

Hardjo kehilangan minat dalam perhimpunan itu dan mengalihkan perhatian ke politik. Pada tahun 1940, ia ikut membangun PBIS (Pergerakan Bangsa Indonesia Suriname, Beweging van de Indonesische Bevolking in Suriname). PBIS selanjutnya bertukar nama sebagai KTPI di bawah pimpinan Iding Soemita, seorang orator berbakat yang berjanji untuk membawa kembali orang Jawa ke Hindia-Belanda. Menurut Breunissen, 'Hardjo mengabarkan realitas, dan Soemita memungkinkan orang bermimpi'. Hardjo terilusi terus, khususnya saat anggota KTPI dan PBIS berhadapan satu sama lain. KTPI mengalahkan PBIS yang diperkeras dengan pemilu pada bulan Mei 1949. Hardjo memutuskan kembali ke Indonesia.

Kembali ke Indonesia

Setelah konferensi di Indonesia pada tahun 1951 (di mana Iding Soemita juga bertindak sebagai delegasi) dan 1953 serta persipan dari Belanda, Hardjo kembali bersama keluarganya dan juga ribuan orang Jawa lain di kapal KM Langkuas yang disewa secara khusus menuju Sumatera dan berdiam di Tongar, Sumatera Barat. Dengan kerja keras mereka membangun warga namun terganggu belakang suatu peristiwa peristiwa PRRI di Sumatera selang tahun 1957-1959. Banyak yang pergi dari desa itu ke tempat lain, contohnya ke Duri yang di sana mempunyai perusahaan minyak Caltex Pacific Oil Company (sekarang Chevron Pacific Indonesia), Padang yang mempunyai Portland Cement, dan ke Jakarta. Pada tahun 1967, desa tersebut diperluas dengan mempunyainya sejumlah transmigran dari Jawa.

Pembangunan kembali berlangsung dan pada tahun 1988 'desa Suriname' dinyatakan sebagai desa sangat maju di Sumbar. Dari generasi mudanya, bermunculanlah dokter, insinyur, pengusaha, dan juga bekas duta akbar Indonesia untuk Amerika Serikat. Hardjo tetap tinggal di Tongar hingga kematiannya pada bulan Juli 1993. Salah satu pendiri desa, J.W. Kariodimedjo, yang membuka Perwakilan Negara Republik Indonesia pertama di Suriname, juga ikut ke Indonesia hingga hingga kedudukan tinggi di Pertamina dan tinggal di Yogyakarta.

Sumber

  • Breunissen K. Ik heb Suriname altijd liefgehad: Het leven van de Javaan Salikin Hardjo, Leiden, KITLV Uitgeverij, 2001. ISBN 90-6718-183-8

edunitas.com


Page 9

Salikin Mardi Hardjo (Malang, 1910 - Tongar, Aia Gadang, Pasaman, Pasaman Barat, Sumatera Barat, Juni 1993) ialah tokoh Jawa Suriname yang pada tahun 1930 menulis sejumlah artikel dengan nama samaran yang mengupas tentang pemerintahan kolonial di Suriname dan gaya tentang bagaimana para kuli kontrak Jawa diperlakukan. Di saat yang sama ia mengajukan usulan untuk membawa kembali mereka ke Indonesia. Pada tahun 1954, ia kembali bersama keluarganya dan memimpin ribuan orang Jawa dalam kapal KM Langkuas ke Sumatera dan tinggal di Tongar, yang sekarang masuk Kabupaten Pasaman Barat.

Masa kecil di Jawa

Salikin Hardjo merupakan putera dari Doelbasah, diketahui sebagai Doel, yang hanya berusia 14 tahun lebih tua. Doel mengerti bahwa pewarisan dan kerja keras merupakan cara untuk hingga kemakmuran. Ia bersekolah dan membuka bengkel reparasi jam. Keluarga tersebut diterpa persoalan keuangan sehingga Doel mengadu nasib dengan menjadi pemain dadu. Hingga kelahiran anak ke-3, seorang perempuan, ia berjeda berjudi. Setelah puterinya tersebut meninggal, Doel pun menginginkan segala sesuatu yang diajarkan seorang dukun. Dukun tersebut mengatakan bahwa keluarga tersebut harus pergi secepat mungkin dari Jawa Timur, ke arah barat. Keluarga tersebut melanglang sejumlah kawasan yang selisih di Jawa, hingga pertemuan Doel dengan seorang kawan lama yang memberitahu untuknya bahwa ia telah memutuskan kontrak 5 tahun di Suriname. Doel memutuskan untuk melakukan hal yang sama bersama keluarganya.

Moengo

Pada tanggal 4 Februari 1920, keluarga Hardjo tiba di Semarang bersama dengan 700 orang yang lain untuk berlayar ke Suriname. Doel dan kawannya Saman, seorang montir listrik, diletakkan untuk melakukan pekerjaan di Moengo, di mana tenaga mereka dibutuhkan di industri bauksit yang baru diungkapkan. Doel tinggal sebagai montir di rumah untuk sekeluarga yang lebih baik kondisinya daripada di Jawa, berkebalikan dengan pekerja tidak terlatih, yang tinggal di barak-barak yang panjang tanpa privasi atau higiene. Salikin berlatih menghitung dan baca-tulis bahasa Jawa dari ayahnya. Saat Gereja Moravia mengirimkan guru ke Moengo, pergilah ia untuk pertama kalinya ke sekolah landasan yang sesungguhnya. Di sana ia lulus secara memuaskan dalam usia 16 tahun. Setelah selesainya kontrak 5 tahunannya, Doel meneken kontrak untuk setahun lagi. Ia mendapatkan bonus dan perjalanan kembali gratis ke Jawa. Adinda Salikin yang bernama Samioen selanjutnya mengisahkan bahwa Doel kembali amat akan menjadi pemain dadu dan keluarga tersebut kembali menghadapi persoalan keuangan.

Paramaribo

Pada tahun 1926, keluarga tersebut tinggal di Paramaribo. Salikin Hardjo terus magang di tempat kerja berbakat besi hingga ia mendapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke MULO. Pada tahun 1930, ia lulus memuaskan, dan menjadi salah satu dari orang Jawa terpelajar terbaik di Suriname pada masa itu.

Ia bermasalah di pekerjaannya namun mengembangkan minat lebar atas kondisi politik dan ekonomi di negeri itu. Dari magang sebagai tukang seter di kantor percetakanlah ia berkembang. Ia mendapatkan kedudukan pimpinan harian di ruang set dan mengembangkan minat dalam jurnalistik. Ia mengikuti saling berargumentasi dan berita politik dari Belanda. Dari surat kabar dari Hindia-Belanda, ia juga membaca perkembangan pergerakan nasional di kampung halamannya, dan ia membagi gagasan Soekarno. Kantor cetak lain, Heyde, mencetak De Banier van Waarheid en Recht (Panji Kebenaran dan Hukum).

Bok Sark

Selang tahun 1932-1935, De Banier van Waarheid en Recht menerbitkan surat dari seorang wanita Jawa, Bok Sark. Ia menyatakan bahwa ia mempunyai di perkebunan bersama dengan suaminya dan menulis tentang sejumlah kekerasan di sana. Pemerintah mencoba menemukan siapa dia sesungguhnya. Hal ini tetap tidak jelas hingga awal tahun 1990. Harian Mutyama mengulas dalam edisi ke-2 bulan November 1990 atas wanita tersebut dan menerbitkan surat-suratnya secara terpisah. Atas provokasi tersebut, diselenggarakanlah diskusi di Weekkrant Suriname (Koran Hari pertama Suriname). Salah satu peserta dalam diskusi tersebut merupakan Klaas Breunissen. Pada tahun 2001, ia menerbitkan buku yang memuat riwayat hidup Salikin Hardjo. Penghabisannya terungkap, bahwa Bok Sark itu tidak lain merupakan Salikin Hardjo sendiri.

Anton de Kom

Pada tahun 1933, Anton de Kom tiba di Suriname. Dalam waktu singkat, datanglah sejumlah himpunan orang Jawa untuk menginginkan segala sesuatu yang diajarkan. Penangkapannya menimbulkan unjuk rasa besar-besaran. Pemerintah kolonial melancarkan tembakan ke arah masa yang mengitari De Kom yang diberi keleluasaan, dan sejumlah orang tewas belakang suatu peristiwa peristiwa itu. Hardjo menilai bahwa harapan orang Jawa untuk kembali ke tanah cairannya dan perasaan mistiknya akan menggerakkan mereka. Dari sini terilhami De Kom "raja Jawa yang sesungguhnya yang telah beradaptasi dengan warna kulit hitam, dan orang Jawa akan akan dibawa kembali ke kampung halamannya". Salikin dan saudaranya Samioen persangkaan skeptis di sini. Menurut gagasan mereka, tidak seorang pun mampu kembali sepanjang kondisi tidak menguntungkan.

Indonesische Islamitische Vereniging

Pada tahun 1932, dibentuklah Indonesische Islamitische Vereniging (Perhimpunan Islam Indonesia). Organisasi ini menarik banyak anggota. Dengan mempunyainya sumbangan, dibangunlah masjid dengan arah kiblat ke timur karena Makkah mempunyai di timur Suriname. Namun, orang Jawa yang datang dari Jawa tetap salat dengan menghadap ke barat. Salikin Hardjo menulis surat untuk konsulat Belanda di Jeddah (Arab Saudi) atas kepercayaannya tentang arah yang aci yang dipilih. Konsulat tersebut mengkonfirmasikan hal tersebut. Pada tahun 1935 dibangun mesjid dan menjadi yang pertama dengan arah kiblat ke timur di Suriname. Ketidaksepahaman mengakhiri riwayat Islamitische Vereniging, dan hingga sekarang, Muslimin Jawa Suriname terpecah dalam 2 himpunan dengan arah kiblat masing-masing.

Hardjo kehilangan minat dalam perhimpunan itu dan mengalihkan perhatian ke politik. Pada tahun 1940, ia ikut membangun PBIS (Pergerakan Bangsa Indonesia Suriname, Beweging van de Indonesische Bevolking in Suriname). PBIS selanjutnya bertukar nama sebagai KTPI di bawah pimpinan Iding Soemita, seorang orator berbakat yang berjanji untuk membawa kembali orang Jawa ke Hindia-Belanda. Menurut Breunissen, 'Hardjo mengabarkan realitas, dan Soemita memungkinkan orang bermimpi'. Hardjo terilusi terus, khususnya saat anggota KTPI dan PBIS berhadapan satu sama lain. KTPI mengalahkan PBIS yang diperkeras dengan pemilu pada bulan Mei 1949. Hardjo memutuskan kembali ke Indonesia.

Kembali ke Indonesia

Setelah konferensi di Indonesia pada tahun 1951 (di mana Iding Soemita juga bertindak sebagai delegasi) dan 1953 serta persipan dari Belanda, Hardjo kembali bersama keluarganya dan juga ribuan orang Jawa lain di kapal KM Langkuas yang disewa secara khusus menuju Sumatera dan berdiam di Tongar, Sumatera Barat. Dengan kerja keras mereka membangun warga namun terganggu belakang suatu peristiwa peristiwa PRRI di Sumatera selang tahun 1957-1959. Banyak yang pergi dari desa itu ke tempat lain, contohnya ke Duri yang di sana mempunyai perusahaan minyak Caltex Pacific Oil Company (sekarang Chevron Pacific Indonesia), Padang yang mempunyai Portland Cement, dan ke Jakarta. Pada tahun 1967, desa tersebut diperluas dengan mempunyainya sejumlah transmigran dari Jawa.

Pembangunan kembali berlangsung dan pada tahun 1988 'desa Suriname' dinyatakan sebagai desa sangat maju di Sumbar. Dari generasi mudanya, bermunculanlah dokter, insinyur, pengusaha, dan juga bekas duta akbar Indonesia untuk Amerika Serikat. Hardjo tetap tinggal di Tongar hingga kematiannya pada bulan Juli 1993. Salah satu pendiri desa, J.W. Kariodimedjo, yang membuka Perwakilan Negara Republik Indonesia pertama di Suriname, juga ikut ke Indonesia hingga hingga kedudukan tinggi di Pertamina dan tinggal di Yogyakarta.

Sumber

  • Breunissen K. Ik heb Suriname altijd liefgehad: Het leven van de Javaan Salikin Hardjo, Leiden, KITLV Uitgeverij, 2001. ISBN 90-6718-183-8

edunitas.com


Page 10

Salikin Mardi Hardjo (Malang, 1910 - Tongar, Aia Gadang, Pasaman, Pasaman Barat, Sumatera Barat, Juni 1993) ialah tokoh Jawa Suriname yang pada tahun 1930 menulis sejumlah artikel dengan nama samaran yang mengupas tentang pemerintahan kolonial di Suriname dan gaya tentang bagaimana para kuli kontrak Jawa diperlakukan. Di saat yang sama ia mengajukan usulan untuk membawa kembali mereka ke Indonesia. Pada tahun 1954, ia kembali bersama keluarganya dan memimpin ribuan orang Jawa dalam kapal KM Langkuas ke Sumatera dan tinggal di Tongar, yang sekarang masuk Kabupaten Pasaman Barat.

Masa kecil di Jawa

Salikin Hardjo merupakan putera dari Doelbasah, diketahui sebagai Doel, yang hanya berusia 14 tahun lebih tua. Doel mengerti bahwa pewarisan dan kerja keras merupakan cara untuk hingga kemakmuran. Ia bersekolah dan membuka bengkel reparasi jam. Keluarga tersebut diterpa persoalan keuangan sehingga Doel mengadu nasib dengan menjadi pemain dadu. Hingga kelahiran anak ke-3, seorang perempuan, ia berjeda berjudi. Setelah puterinya tersebut meninggal, Doel pun menginginkan segala sesuatu yang diajarkan seorang dukun. Dukun tersebut mengatakan bahwa keluarga tersebut harus pergi secepat mungkin dari Jawa Timur, ke arah barat. Keluarga tersebut melanglang sejumlah kawasan yang selisih di Jawa, hingga pertemuan Doel dengan seorang kawan lama yang memberitahu untuknya bahwa ia telah memutuskan kontrak 5 tahun di Suriname. Doel memutuskan untuk melakukan hal yang sama bersama keluarganya.

Moengo

Pada tanggal 4 Februari 1920, keluarga Hardjo tiba di Semarang bersama dengan 700 orang yang lain untuk berlayar ke Suriname. Doel dan kawannya Saman, seorang montir listrik, diletakkan untuk melakukan pekerjaan di Moengo, di mana tenaga mereka dibutuhkan di industri bauksit yang baru diungkapkan. Doel tinggal sebagai montir di rumah untuk sekeluarga yang lebih baik kondisinya daripada di Jawa, berkebalikan dengan pekerja tidak terlatih, yang tinggal di barak-barak yang panjang tanpa privasi atau higiene. Salikin berlatih menghitung dan baca-tulis bahasa Jawa dari ayahnya. Saat Gereja Moravia mengirimkan guru ke Moengo, pergilah ia untuk pertama kalinya ke sekolah landasan yang sesungguhnya. Di sana ia lulus secara memuaskan dalam usia 16 tahun. Setelah selesainya kontrak 5 tahunannya, Doel meneken kontrak untuk setahun lagi. Ia mendapatkan bonus dan perjalanan kembali gratis ke Jawa. Adinda Salikin yang bernama Samioen selanjutnya mengisahkan bahwa Doel kembali amat akan menjadi pemain dadu dan keluarga tersebut kembali menghadapi persoalan keuangan.

Paramaribo

Pada tahun 1926, keluarga tersebut tinggal di Paramaribo. Salikin Hardjo terus magang di tempat kerja berbakat besi hingga ia mendapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke MULO. Pada tahun 1930, ia lulus memuaskan, dan menjadi salah satu dari orang Jawa terpelajar terbaik di Suriname pada masa itu.

Ia bermasalah di pekerjaannya namun mengembangkan minat lebar atas kondisi politik dan ekonomi di negeri itu. Dari magang sebagai tukang seter di kantor percetakanlah ia berkembang. Ia mendapatkan kedudukan pimpinan harian di ruang set dan mengembangkan minat dalam jurnalistik. Ia mengikuti saling berargumentasi dan berita politik dari Belanda. Dari surat kabar dari Hindia-Belanda, ia juga membaca perkembangan pergerakan nasional di kampung halamannya, dan ia membagi gagasan Soekarno. Kantor cetak lain, Heyde, mencetak De Banier van Waarheid en Recht (Panji Kebenaran dan Hukum).

Bok Sark

Selang tahun 1932-1935, De Banier van Waarheid en Recht menerbitkan surat dari seorang wanita Jawa, Bok Sark. Ia menyatakan bahwa ia mempunyai di perkebunan bersama dengan suaminya dan menulis tentang sejumlah kekerasan di sana. Pemerintah mencoba menemukan siapa dia sesungguhnya. Hal ini tetap tidak jelas hingga awal tahun 1990. Harian Mutyama mengulas dalam edisi ke-2 bulan November 1990 atas wanita tersebut dan menerbitkan surat-suratnya secara terpisah. Atas provokasi tersebut, diselenggarakanlah diskusi di Weekkrant Suriname (Koran Hari pertama Suriname). Salah satu peserta dalam diskusi tersebut merupakan Klaas Breunissen. Pada tahun 2001, ia menerbitkan buku yang memuat riwayat hidup Salikin Hardjo. Penghabisannya terungkap, bahwa Bok Sark itu tidak lain merupakan Salikin Hardjo sendiri.

Anton de Kom

Pada tahun 1933, Anton de Kom tiba di Suriname. Dalam waktu singkat, datanglah sejumlah himpunan orang Jawa untuk menginginkan segala sesuatu yang diajarkan. Penangkapannya menimbulkan unjuk rasa besar-besaran. Pemerintah kolonial melancarkan tembakan ke arah masa yang mengitari De Kom yang diberi keleluasaan, dan sejumlah orang tewas belakang suatu peristiwa peristiwa itu. Hardjo menilai bahwa harapan orang Jawa untuk kembali ke tanah cairannya dan perasaan mistiknya akan menggerakkan mereka. Dari sini terilhami De Kom "raja Jawa yang sesungguhnya yang telah beradaptasi dengan warna kulit hitam, dan orang Jawa akan akan dibawa kembali ke kampung halamannya". Salikin dan saudaranya Samioen persangkaan skeptis di sini. Menurut gagasan mereka, tidak seorang pun mampu kembali sepanjang kondisi tidak menguntungkan.

Indonesische Islamitische Vereniging

Pada tahun 1932, dibentuklah Indonesische Islamitische Vereniging (Perhimpunan Islam Indonesia). Organisasi ini menarik banyak anggota. Dengan mempunyainya sumbangan, dibangunlah masjid dengan arah kiblat ke timur karena Makkah mempunyai di timur Suriname. Namun, orang Jawa yang datang dari Jawa tetap salat dengan menghadap ke barat. Salikin Hardjo menulis surat untuk konsulat Belanda di Jeddah (Arab Saudi) atas kepercayaannya tentang arah yang aci yang dipilih. Konsulat tersebut mengkonfirmasikan hal tersebut. Pada tahun 1935 dibangun mesjid dan menjadi yang pertama dengan arah kiblat ke timur di Suriname. Ketidaksepahaman mengakhiri riwayat Islamitische Vereniging, dan hingga sekarang, Muslimin Jawa Suriname terpecah dalam 2 himpunan dengan arah kiblat masing-masing.

Hardjo kehilangan minat dalam perhimpunan itu dan mengalihkan perhatian ke politik. Pada tahun 1940, ia ikut membangun PBIS (Pergerakan Bangsa Indonesia Suriname, Beweging van de Indonesische Bevolking in Suriname). PBIS selanjutnya bertukar nama sebagai KTPI di bawah pimpinan Iding Soemita, seorang orator berbakat yang berjanji untuk membawa kembali orang Jawa ke Hindia-Belanda. Menurut Breunissen, 'Hardjo mengabarkan realitas, dan Soemita memungkinkan orang bermimpi'. Hardjo terilusi terus, khususnya saat anggota KTPI dan PBIS berhadapan satu sama lain. KTPI mengalahkan PBIS yang diperkeras dengan pemilu pada bulan Mei 1949. Hardjo memutuskan kembali ke Indonesia.

Kembali ke Indonesia

Setelah konferensi di Indonesia pada tahun 1951 (di mana Iding Soemita juga bertindak sebagai delegasi) dan 1953 serta persipan dari Belanda, Hardjo kembali bersama keluarganya dan juga ribuan orang Jawa lain di kapal KM Langkuas yang disewa secara khusus menuju Sumatera dan berdiam di Tongar, Sumatera Barat. Dengan kerja keras mereka membangun warga namun terganggu belakang suatu peristiwa peristiwa PRRI di Sumatera selang tahun 1957-1959. Banyak yang pergi dari desa itu ke tempat lain, contohnya ke Duri yang di sana mempunyai perusahaan minyak Caltex Pacific Oil Company (sekarang Chevron Pacific Indonesia), Padang yang mempunyai Portland Cement, dan ke Jakarta. Pada tahun 1967, desa tersebut diperluas dengan mempunyainya sejumlah transmigran dari Jawa.

Pembangunan kembali berlangsung dan pada tahun 1988 'desa Suriname' dinyatakan sebagai desa sangat maju di Sumbar. Dari generasi mudanya, bermunculanlah dokter, insinyur, pengusaha, dan juga bekas duta akbar Indonesia untuk Amerika Serikat. Hardjo tetap tinggal di Tongar hingga kematiannya pada bulan Juli 1993. Salah satu pendiri desa, J.W. Kariodimedjo, yang membuka Perwakilan Negara Republik Indonesia pertama di Suriname, juga ikut ke Indonesia hingga hingga kedudukan tinggi di Pertamina dan tinggal di Yogyakarta.

Sumber

  • Breunissen K. Ik heb Suriname altijd liefgehad: Het leven van de Javaan Salikin Hardjo, Leiden, KITLV Uitgeverij, 2001. ISBN 90-6718-183-8

edunitas.com


Page 11

Rurouni Kenshin
Wilayah kekuasaan salahudin yang berada di wilayah afrika adalah

Rurouni Kenshin
るろうに剣心 -明治剣客浪漫譚-
(Rurōni Kenshin -Meiji Kenkaku Rōmantan-)
GenreChanbara
Manga
Pengarang Nobuhiro Watsuki
Penerbit Shueisha
Penerbit bahasa Inggris Madman Entertainment Viz Media

Gollancz Manga

DemografiShōnen
MajalahWeekly Shōnen Jump
Tanggal Terbit2 September 19944 November 1999
Volume28 (Daftar volume)
Seri anime TV
Sutradara Kazuhiro Furuhashi
StudioStudio Gallop (episodes 1-66)Studio Deen (episodes 66 onwards)

SPE Visual Works

Pelisensi  Madman Entertainment AnimeWorks

Sony Entertainment (as 'Samurai X')

JaringanFuji TV, Animax
Jaringan bahasa Inggris Sci Fi Cartoon Network

Channel 'S'

Tayang perdana10 Januari 19968 September 1998
Episode95 (Daftar episode)
Film anime
Samurai X: The Motion Picture
Sutradara Hatsuki Tsuji
Produser Junichiro Hisaita
Ryuzo Shirakawa
Penulis Shinichi Tsuji
Yukiyoshi Ohashi
Penggubah Tarō Iwashiro
StudioStudio Gallop
Pelisensi  Madman Entertainment
ADV Films
Rilis20 Desember 1997
Durasi90 menit
Original video animation
  • Samurai X: Trust & Betrayal
  • Samurai X: Reflection
Portal Anime dan Manga

Samurai X memiliki judul asli Rurouni Kenshin (るろうに剣心) adalah manga dan anime karya Nobuhiro Watsuki yang berlatar belakangan awal dari era Meiji di Jepang. Manga ini terbit di majalah mingguan Shonen Jump dan telah dibukukan menjadi 28 seri buku. Di Indonesia manga ini diterbitkan oleh Elex Media Komputindo pada tahun 2002 dengan judul Samurai X.

Nama Samurai X pertama kali digunakan oleh ADV Films dalam merilis anime Rurouni Kenshin di Amerika. Nama ini diambil dari tanda codet berwujud X di wajah Kenshin.

Judul episode

  1. The Handsome Swordman of Legends! A Man Who Fights for Love
  2. Kid Samurai! A Big Ordeal And a New Student
  3. Swordman of Sorrow! The Man Who Slays His Past
  4. Bad! Introducing Sanosuke, Fighter-For-Hire
  5. The Reverse-Blade Sword vs The Zanbatou! Beyond the Battle
  6. The Apperance of Kurogasa! Visitor From The Shadows
  7. Deathmatch Under The Moon! Protect The One You Love
  8. A New Battle! The Mysterious Beauty From Nowhere
  9. The Strongest Group of Ninjas! The Horrible Oniwaban Group
  10. Aoshi! Someone so Beautiful it's Frightning
  11. Farewall, The Strongest Men! The Clash Between Light and Shadow
  12. The Birth of a Boy Swordman! The Battle of First Apprentice Yahiko
  13. Strive for The Grand Championship! Toramaru's Sumo Battle Log
  14. Save a Small Life: The Challenge of the Beautiful Doctor, Megumi!
  15. Assassination Group of Fire: Jinpuu Squad on the run
  16. A Promise from the Heart: The Secret Technique of the Shiden Renga Blade
  17. Blast to Your Dream! The Adventure of Marimo, The Flying Bullet.
  18. Run! Yahiko, Bring The Sakaba Sword Back
  19. Raijuta's Desire! Vision of a Forbidden Empire
  20. Shinko Ryu Revived! Show of Evil, Ultimate Killing Technique
  21. The Nightmare Falls Apart! Raijuta's Dream
  22. First Time! Crazy, Insane Steam Engine Train Trip
  23. Betrayed by Sanosuke?! Greeting of Fate
  24. Midnight Fight! Sanosuke vs Kenshin Again
  25. The Scarlet Pirate! Kenshin & Kaoru, Torn Apart!
  26. The Noble and Mysterious Female Pirate Shura
  27. Ferocious Fighting Island! Scarlet Pirate
  28. A Prelude to Threat! Shadow of the Wolf Draws Near
  29. The Ultimate Lethal Rival! Waylay of the Desperate Fangs
  30. Evil Has It's Revange! Shishio Makoto's Devilish Plot
  31. Can't Get Close… Kenshin's Journey!
  32. Turning Tears Into Courage! The Road Kamiya Kaoru Chose
  33. Ever The Stronges Warrior! Aoshi's New Battle
  34. The Little Thief! Makimachi Misao's Deceptive Looks!
  35. Occupied Village! Shishio Draws Ever Closer
  36. After The End of the Dynasty! The First Meeting of Kenshin and Shishio
  37. Yikes! Sakaba Sword Breaks! Soujiro The Tenken vs Kenshin
  38. Sanosuke, The Secret of Patience! Challenging the Hakaiso, Anjo
  39. The Man Who Forges a Sakaba! Shakku's Final Masterpiece
  40. Cold-blooded Assassin! Confronted With The Juppon Gatana, Cho
  41. Succession Technique of Hiten Mitsurugi Ryu! Reunion, Shishio Hiko Seijuro
  42. Alliance Agreed! Shisio and Aoshi United
  43. Between Life and Death! Mastering the Strongest Succession Technique, Ama Kakeru Ryu No Hirameki
  44. A Battle of Indignation! Gathering the Strongest Force, the Juppon Gatana
  45. Fly Like The Wind! Stopping the Sails og the Battleship Rengoku
  46. Burning Rengoku! Shishio Makoto's Prophecy
  47. Crush! Futae No Kiwami, Explotion og Sanosuke's Fist
  48. The Focus of his Guze, Anji's New Reflectoin
  49. A Wolf Sees the Shin Gan Explosive Zero Gatatsu
  50. Keeping Ones Promises! Kenshin and Aoshi Battle Once Again
  51. Now is the Time to Awaken! True and Final Outcome
  52. Miracle in the Making! The Battle at Aoiya Continues
  53. A Giant vs Superman! Saving Grace at Edge of Despair
  54. Hiten vs Shuku-chi Soujiro's, Gods gift to Nature
  55. Tragedy in the Storm! Soujiro's Past
  56. A Duel with an Extreme Moment
  57. Summer Special: To stop this devilish ambilion I return to Kyoto once more
  58. Two Men Bet Their Lives on the End og Dynasty! Shishio vs Kenshin, The Final Battle
  59. Will the Era Inherit Shishio? Kenshin's Most Crittical Moment!
  60. Luck hasn't Run Out Yet! Kenki (Warrior spirit) revived again
  61. The One Who Permits Victory! Shishio vs Kenshin, Last Battle
  62. Remaining Juppon Gatane, Choice og Life
  63. Kyoto… Engraved Memory… Starting with Fulfilled Feelings
  64. The Legend of the Fireflies
  65. The Birth of Prince Yahiko
  66. Find Out Missing Treasure! Great Treasure Hunting Dog, Notaro
  67. Happy Kaoru! Kenshin's Proposal
  68. Shining Legendary Sword! Mysterious Swordmaster Amakusa Shougo
  69. A Medallion of Destiny. Sanosuke and Sayo Meet
  70. The Place of Battle, Shimabaro! Judgement Day of Who is The Chooser
  71. Impact of The Rai Ryu Sen! Kenshin is Sentenced to The Dark
  72. Kaioh's Conspiracy. Shougo's Trapped
  73. Reminiscent Days. Shougo and Sayo's Painful Past
  74. Evil with a Sneer! Shouzo, Karyu's damaged in the Explosion
  75. Sanosuke's Tears! Eternal Separation Between Them
  76. Final Holy Battle Crash Together! Two Ama Kakeru Ryu No Hirameki
  77. The Sea of Departure. Hope will surf over the Sadness.
  78. Himura Dojo in Shimonoseki? Another Battousai appears.
  79. The girl who longs for her art student. Love shock on Hakone hot spring!
  80. Katsu Kaishu and Kenshin. Fated survivers from the ned of the Edo dynasty.
  81. Never ending of Edo dynasty. Kaishu's mission of fate.
  82. Beni Aoi's trap. Ghosts of the Edo dynasty haunt Kaishu!
  83. The Decision of Katsu Kaishu. The Truth Beyond the Era
  84. Yutaro Returns - The Ambitions of Black Knights Hide In the Shadows
  85. Sanada Ninja and the Divine Medicine. Their Leader, Misanagi's Goal
  86. A Puzzling Journey. The Trap of Holy Crossing has been Laid!
  87. Dancing Underground. Red Day Fly Cutthroat! Sanada Sannin Shu (trio)
  88. Schneider's Bet. Collapse of the Black Knights!
  89. Two Other Directions. Yahiko and Yutaro's Eternal Promise.
  90. To My Angel Misao… Special Delivery from Kyoto
  91. Fusui Surprise Attack! The Mystery of The Satanic Pentagram
  92. Resist the Fusui's Magical Power. Next target: the Kamiya Dojo!
  93. Tokyo's Under Martial Law! Strike of the Spiral Weapon, Ryu Myaku
  94. The Enemy Awaits in Senjo Gahara! Searching for the Hisui Crest
  95. The Elegy of the Wind and the Water. Now They Make Desperate Efforts Here!
  96. Lost Episode Wanderer's End.

Biografi Karakter

Aoshi Shinomori

Pemimpin depan group Oniwaban. Dia adalah tentara sewaan dalam revolusi. Dia harus mengalahkan Battousai si pembantai. Setelah dikalahkan oleh Kenshin, Aoshi berupaya bisa tentang kehidupan dan kehidupan itu untuk apa. Aoshi berkarakter semakin patut diam dan simpan pemikirannya untuk dia sendiri.

Hajime Saitou

Saitou adalah pemimpin 3 pasukan dari Shinsengumi pada Revolusi Meji. Dia melawan Battousai Si pembantai. Teknik pedangnya adalah Gatotsu.

Kaoru Kamiya

Kaoru adalah asisten pelatih dari jurus pedang gaya Kamiya Kasshin. Setelah insiden Gohei, tempat latihannya dibuka kembali hanya dengan 1 murid, dan selanjutnya 2. Berangkat dewasa dia sangat akrab dengan Kenshin. Dia bisa sakit hati dalam kondisi ini. Tapi dia sangat patut, dia menikah dengan Kenshin dan dikaruniakan seorang anak yang diberi nama Kenji.

Kenshin Himura

Kenshin adalah satu-satunya pembantai yang ditakutkan pada masa Revolusi Meiji. Setelah peperangan habis dan kematian Tomoe Himura yang adalah istrinya, dia berjanji tidak hendak membunuh lagi karena memorinya telah mati. Dia menjuluki dirinya adalah Kenshin dan menjadi seorang pengembara yang menggunakan pedang dengan mata pisau terbalik, dan dilahirkan hanya untuk menjaga orang yang dia cintai. Dia memiliki gaya berpedang Hiten Mitsurugi Ryu dari Seijuro Hiko.

Megumi Takani

Megumi adalah sesorang dokter yang pintar. Dia berganti hidupnya setelah diselamatkan oleh Sanosuke ketika dia mencoba untuk bunuh diri. Dia wanita yang cerewet.

Sanosuke Sagara

Sanosuke adalah seorang penjelajah, pemimpin, sekihou tai pada masa revolusi meji. Menjadi kenalan Kenshin setelah dia kalah dalam pertarungan melawan Kenshin. Dia berupaya bisa banyak tentang futail no kiwami dari biksu Anji. Setelah menjadi buronan di Jepang dia pindah ke Cina.

Seijuro Hiko

Seijuro Hiko adalah generasi kelima dari Hiten Mitsurugi Ryuu. Dia memberikan nama Kenshin yang sebelumnya adalah Shinta, karena nama itu tidak cocok untuk pejuang. Dia mengajarkan Kenshin ilmu pedang Hiten Mitsurugi Ryuu, KuzoRyuu Sen, dan Amakekeru Ryuu No Hirameki. Dia senang memanggil Kenshin “dengan perkataan murid yang bodoh”.

Shishio Makato

Shishio adalah musuh agung Battousai si pembantai.

Yahiko Myojin

Yahiko adalah ketua perkumpulan pencopet dan menjadi murid Kenshin dan Kaoru. Cita-citanya mau menjadi seperti Kenshin dan melindungi apa yang dia cintai. Dan selanjutnya dia yang mewariskan pedang mata terbalik milik Kenshin.

Penayangan di Indonesia

Film "Samurai X" atau nama aslinya "Rurounin Kenshin/Perjalanan Kenshin Si Jago Pedang" versi animasi ditayangkan pertama kalinya di SCTV yang bekerjasama dengan Animax. Anime ini diytayangkan pada hari Senin-Jumat pukul 15.00-15.30 WIB setelah acara BiBir Plus. Mulai tayang pada Senin, 6 Maret 2000 s.d. Kamis, 13 Juli 2000. Didistribusikan oleh perusahaan film "Columbia Pictures/Sony Pictures Television" dan NHK Jepang. Beberapa tahun kemudian ANTV, RCTI, Trans TV, TV7 menayang ulang kembali serial ini sampai kesudahan 2005. Kemudian Global TV sampai menengah tahun 2008. SCTV menayangkan anime ini setiap Senin s.d. Jumat pukul 15:00 - 16:00 wib mulai 6 maret 2000 sampai habis Juni 2001 yang ditutup dengan penayangan kartun Jackie Chan Adventure dan Sakura Wars sebelum habis tidak menayangkan kembali program khusus kartun tersebut. SCTV menayangkan anime ini sampai tamat dari musim pertama sampai ketiga. musim pertama "Kembalinya Sang Pengembara", musim kedua "Suksesor Batosai", dan diakhiri musim ketiga "Kepastian Akhir". Soundtrack Film juga ditampilkan secara utuh. Berlainan dengan kanal TV indonesia lainnya yang hanya menayangkan musim pertama sampai kedua saja dan tidak berurutan alur episodenya dan soundtrack-nya juga hanya ditampilkan sepotong saja.

Lagu tema

Lagu pembuka

  • "Sobakasu" oleh Judy & Mary (Episode 1-38)
  • "½" oleh Kawamoto Makoto (Episode 39-82)
  • "Kimi ni Fureru Dake de" oleh Curio (Episode 83-95)

Lagu penutup

  • "Tactics" oleh The Yellow Monkey (Episode 1-12)
  • "Namida wa Shitte iru" oleh Mayo Suzukaze (Episode 13-27)
  • "Heart of Sword ~ Yoake Mae" oleh T.M. Revolution (Episode 28-38, 43-49)
  • "Fourth Avenue Cafe" oleh L'Arc~en~Ciel (Episode 39-42)
  • "It's Gonna Rain" oleh Bonnie Pink (Episode 50-66)
  • "1/3 no Junjō na Kanjō" oleh Siam Shade (Episode 67-82)
  • "Dame!" oleh You Izumi (Episode 83-95)

edunitas.com


Page 12

Samurai X memiliki judul asli Rurouni Kenshin (るろうに剣心) adalah manga dan anime karya Nobuhiro Watsuki yang berlatar belakangan awal dari era Meiji di Jepang. Manga ini terbit di majalah mingguan Shonen Jump dan telah dibukukan menjadi 28 seri buku. Di Indonesia manga ini diterbitkan oleh Elex Media Komputindo pada tahun 2002 dengan judul Samurai X.

Nama Samurai X pertama kali digunakan oleh ADV Films dalam merilis anime Rurouni Kenshin di Amerika. Nama ini diambil dari tanda codet berwujud X di wajah Kenshin.

Judul episode

  1. The Handsome Swordman of Legends! A Man Who Fights for Love
  2. Kid Samurai! A Big Ordeal And a New Student
  3. Swordman of Sorrow! The Man Who Slays His Past
  4. Bad! Introducing Sanosuke, Fighter-For-Hire
  5. The Reverse-Blade Sword vs The Zanbatou! Beyond the Battle
  6. The Apperance of Kurogasa! Visitor From The Shadows
  7. Deathmatch Under The Moon! Protect The One You Love
  8. A New Battle! The Mysterious Beauty From Nowhere
  9. The Strongest Group of Ninjas! The Horrible Oniwaban Group
  10. Aoshi! Someone so Beautiful it's Frightning
  11. Farewall, The Strongest Men! The Clash Between Light and Shadow
  12. The Birth of a Boy Swordman! The Battle of First Apprentice Yahiko
  13. Strive for The Grand Championship! Toramaru's Sumo Battle Log
  14. Save a Small Life: The Challenge of the Beautiful Doctor, Megumi!
  15. Assassination Group of Fire: Jinpuu Squad on the run
  16. A Promise from the Heart: The Secret Technique of the Shiden Renga Blade
  17. Blast to Your Dream! The Adventure of Marimo, The Flying Bullet.
  18. Run! Yahiko, Bring The Sakaba Sword Back
  19. Raijuta's Desire! Vision of a Forbidden Empire
  20. Shinko Ryu Revived! Show of Evil, Ultimate Killing Technique
  21. The Nightmare Falls Apart! Raijuta's Dream
  22. First Time! Crazy, Insane Steam Engine Train Trip
  23. Betrayed by Sanosuke?! Greeting of Fate
  24. Midnight Fight! Sanosuke vs Kenshin Again
  25. The Scarlet Pirate! Kenshin & Kaoru, Torn Apart!
  26. The Noble and Mysterious Female Pirate Shura
  27. Ferocious Fighting Island! Scarlet Pirate
  28. A Prelude to Threat! Shadow of the Wolf Draws Near
  29. The Ultimate Lethal Rival! Waylay of the Desperate Fangs
  30. Evil Has It's Revange! Shishio Makoto's Devilish Plot
  31. Can't Get Close… Kenshin's Journey!
  32. Turning Tears Into Courage! The Road Kamiya Kaoru Chose
  33. Ever The Stronges Warrior! Aoshi's New Battle
  34. The Little Thief! Makimachi Misao's Deceptive Looks!
  35. Occupied Village! Shishio Draws Ever Closer
  36. After The End of the Dynasty! The First Meeting of Kenshin and Shishio
  37. Yikes! Sakaba Sword Breaks! Soujiro The Tenken vs Kenshin
  38. Sanosuke, The Secret of Patience! Challenging the Hakaiso, Anjo
  39. The Man Who Forges a Sakaba! Shakku's Final Masterpiece
  40. Cold-blooded Assassin! Confronted With The Juppon Gatana, Cho
  41. Succession Technique of Hiten Mitsurugi Ryu! Reunion, Shishio Hiko Seijuro
  42. Alliance Agreed! Shisio and Aoshi United
  43. Between Life and Death! Mastering the Strongest Succession Technique, Ama Kakeru Ryu No Hirameki
  44. A Battle of Indignation! Gathering the Strongest Force, the Juppon Gatana
  45. Fly Like The Wind! Stopping the Sails og the Battleship Rengoku
  46. Burning Rengoku! Shishio Makoto's Prophecy
  47. Crush! Futae No Kiwami, Explotion og Sanosuke's Fist
  48. The Focus of his Guze, Anji's New Reflectoin
  49. A Wolf Sees the Shin Gan Explosive Zero Gatatsu
  50. Keeping Ones Promises! Kenshin and Aoshi Battle Once Again
  51. Now is the Time to Awaken! True and Final Outcome
  52. Miracle in the Making! The Battle at Aoiya Continues
  53. A Giant vs Superman! Saving Grace at Edge of Despair
  54. Hiten vs Shuku-chi Soujiro's, Gods gift to Nature
  55. Tragedy in the Storm! Soujiro's Past
  56. A Duel with an Extreme Moment
  57. Summer Special: To stop this devilish ambilion I return to Kyoto once more
  58. Two Men Bet Their Lives on the End og Dynasty! Shishio vs Kenshin, The Final Battle
  59. Will the Era Inherit Shishio? Kenshin's Most Crittical Moment!
  60. Luck hasn't Run Out Yet! Kenki (Warrior spirit) revived again
  61. The One Who Permits Victory! Shishio vs Kenshin, Last Battle
  62. Remaining Juppon Gatane, Choice og Life
  63. Kyoto… Engraved Memory… Starting with Fulfilled Feelings
  64. The Legend of the Fireflies
  65. The Birth of Prince Yahiko
  66. Find Out Missing Treasure! Great Treasure Hunting Dog, Notaro
  67. Happy Kaoru! Kenshin's Proposal
  68. Shining Legendary Sword! Mysterious Swordmaster Amakusa Shougo
  69. A Medallion of Destiny. Sanosuke and Sayo Meet
  70. The Place of Battle, Shimabaro! Judgement Day of Who is The Chooser
  71. Impact of The Rai Ryu Sen! Kenshin is Sentenced to The Dark
  72. Kaioh's Conspiracy. Shougo's Trapped
  73. Reminiscent Days. Shougo and Sayo's Painful Past
  74. Evil with a Sneer! Shouzo, Karyu's damaged in the Explosion
  75. Sanosuke's Tears! Eternal Separation Between Them
  76. Final Holy Battle Crash Together! Two Ama Kakeru Ryu No Hirameki
  77. The Sea of Departure. Hope will surf over the Sadness.
  78. Himura Dojo in Shimonoseki? Another Battousai appears.
  79. The girl who longs for her art student. Love shock on Hakone hot spring!
  80. Katsu Kaishu and Kenshin. Fated survivers from the ned of the Edo dynasty.
  81. Never ending of Edo dynasty. Kaishu's mission of fate.
  82. Beni Aoi's trap. Ghosts of the Edo dynasty haunt Kaishu!
  83. The Decision of Katsu Kaishu. The Truth Beyond the Era
  84. Yutaro Returns - The Ambitions of Black Knights Hide In the Shadows
  85. Sanada Ninja and the Divine Medicine. Their Leader, Misanagi's Goal
  86. A Puzzling Journey. The Trap of Holy Crossing has been Laid!
  87. Dancing Underground. Red Day Fly Cutthroat! Sanada Sannin Shu (trio)
  88. Schneider's Bet. Collapse of the Black Knights!
  89. Two Other Directions. Yahiko and Yutaro's Eternal Promise.
  90. To My Angel Misao… Special Delivery from Kyoto
  91. Fusui Surprise Attack! The Mystery of The Satanic Pentagram
  92. Resist the Fusui's Magical Power. Next target: the Kamiya Dojo!
  93. Tokyo's Under Martial Law! Strike of the Spiral Weapon, Ryu Myaku
  94. The Enemy Awaits in Senjo Gahara! Searching for the Hisui Crest
  95. The Elegy of the Wind and the Water. Now They Make Desperate Efforts Here!
  96. Lost Episode Wanderer's End.

Biografi Karakter

Aoshi Shinomori

Pemimpin depan group Oniwaban. Dia adalah tentara sewaan dalam revolusi. Dia harus mengalahkan Battousai si pembantai. Setelah dikalahkan oleh Kenshin, Aoshi berupaya bisa tentang kehidupan dan kehidupan itu untuk apa. Aoshi berkarakter semakin patut diam dan simpan pemikirannya untuk dia sendiri.

Hajime Saitou

Saitou adalah pemimpin 3 pasukan dari Shinsengumi pada Revolusi Meji. Dia melawan Battousai Si pembantai. Teknik pedangnya adalah Gatotsu.

Kaoru Kamiya

Kaoru adalah asisten pelatih dari jurus pedang gaya Kamiya Kasshin. Setelah insiden Gohei, tempat latihannya dibuka kembali hanya dengan 1 murid, dan selanjutnya 2. Berangkat dewasa dia sangat tidak jauh dengan Kenshin. Dia bisa sakit hati dalam kondisi ini. Tapi dia sangat patut, dia menikah dengan Kenshin dan dikaruniakan seorang anak yang diberi nama Kenji.

Kenshin Himura

Kenshin adalah satu-satunya pembantai yang ditakutkan pada masa Revolusi Meiji. Setelah peperangan habis dan kematian Tomoe Himura yang adalah istrinya, dia berjanji tidak hendak membunuh lagi karena memorinya telah mati. Dia menjuluki dirinya adalah Kenshin dan menjadi seorang pengembara yang menggunakan pedang dengan mata pisau terbalik, dan dilahirkan hanya untuk menjaga orang yang dia cintai. Dia memiliki gaya berpedang Hiten Mitsurugi Ryu dari Seijuro Hiko.

Megumi Takani

Megumi adalah sesorang dokter yang pintar. Dia berganti hidupnya setelah diselamatkan oleh Sanosuke ketika dia mencoba untuk bunuh diri. Dia wanita yang cerewet.

Sanosuke Sagara

Sanosuke adalah seorang penjelajah, pemimpin, sekihou tai pada masa revolusi meji. Menjadi kenalan Kenshin setelah dia kalah dalam pertarungan melawan Kenshin. Dia berupaya bisa banyak tentang futail no kiwami dari biksu Anji. Setelah menjadi buronan di Jepang dia pindah ke Cina.

Seijuro Hiko

Seijuro Hiko adalah generasi kelima dari Hiten Mitsurugi Ryuu. Dia memberikan nama Kenshin yang sebelumnya adalah Shinta, karena nama itu tidak cocok untuk pejuang. Dia mengajarkan Kenshin ilmu pedang Hiten Mitsurugi Ryuu, KuzoRyuu Sen, dan Amakekeru Ryuu No Hirameki. Dia senang memanggil Kenshin “dengan perkataan murid yang bodoh”.

Shishio Makato

Shishio adalah musuh agung Battousai si pembantai.

Yahiko Myojin

Yahiko adalah ketua perkumpulan pencopet dan menjadi murid Kenshin dan Kaoru. Cita-citanya mau menjadi seperti Kenshin dan melindungi apa yang dia cintai. Dan selanjutnya dia yang mewariskan pedang mata terbalik milik Kenshin.

Penayangan di Indonesia

Film "Samurai X" atau nama aslinya "Rurounin Kenshin/Perjalanan Kenshin Si Jago Pedang" versi animasi ditayangkan pertama kalinya di SCTV yang bekerjasama dengan Animax. Anime ini diytayangkan pada hari Senin-Jumat pukul 15.00-15.30 WIB setelah agenda BiBir Plus. Mulai tayang pada Senin, 6 Maret 2000 s.d. Kamis, 13 Juli 2000. Didistribusikan oleh perusahaan film "Columbia Pictures/Sony Pictures Television" dan NHK Jepang. Beberapa tahun kemudian ANTV, RCTI, Trans TV, TV7 menayang ulang kembali serial ini sampai kesudahan 2005. Kemudian Global TV sampai menengah tahun 2008. SCTV menayangkan anime ini setiap Senin s.d. Jumat pukul 15:00 - 16:00 wib mulai 6 maret 2000 sampai habis Juni 2001 yang ditutup dengan penayangan kartun Jackie Chan Adventure dan Sakura Wars sebelum habis tidak menayangkan kembali program khusus kartun tersebut. SCTV menayangkan anime ini sampai berhenti dari musim pertama sampai ketiga. musim pertama "Kembalinya Sang Pengembara", musim kedua "Suksesor Batosai", dan diakhiri musim ketiga "Kepastian Akhir". Soundtrack Film juga ditampilkan secara utuh. Berlainan dengan kanal TV indonesia lainnya yang hanya menayangkan musim pertama sampai kedua saja dan tidak berurutan alur episodenya dan soundtrack-nya juga hanya ditampilkan sepotong saja.

Lagu tema

Lagu pembuka

  • "Sobakasu" oleh Judy & Mary (Episode 1-38)
  • "½" oleh Kawamoto Makoto (Episode 39-82)
  • "Kimi ni Fureru Dake de" oleh Curio (Episode 83-95)

Lagu penutup

  • "Tactics" oleh The Yellow Monkey (Episode 1-12)
  • "Namida wa Shitte iru" oleh Mayo Suzukaze (Episode 13-27)
  • "Heart of Sword ~ Yoake Mae" oleh T.M. Revolution (Episode 28-38, 43-49)
  • "Fourth Avenue Cafe" oleh L'Arc~en~Ciel (Episode 39-42)
  • "It's Gonna Rain" oleh Bonnie Pink (Episode 50-66)
  • "1/3 no Junjō na Kanjō" oleh Siam Shade (Episode 67-82)
  • "Dame!" oleh You Izumi (Episode 83-95)

edunitas.com


Page 13

Samurai X memiliki judul asli Rurouni Kenshin (るろうに剣心) adalah manga dan anime karya Nobuhiro Watsuki yang berlatar belakangan awal dari era Meiji di Jepang. Manga ini terbit di majalah mingguan Shonen Jump dan telah dibukukan menjadi 28 seri buku. Di Indonesia manga ini diterbitkan oleh Elex Media Komputindo pada tahun 2002 dengan judul Samurai X.

Nama Samurai X pertama kali digunakan oleh ADV Films dalam merilis anime Rurouni Kenshin di Amerika. Nama ini diambil dari tanda codet berwujud X di wajah Kenshin.

Judul episode

  1. The Handsome Swordman of Legends! A Man Who Fights for Love
  2. Kid Samurai! A Big Ordeal And a New Student
  3. Swordman of Sorrow! The Man Who Slays His Past
  4. Bad! Introducing Sanosuke, Fighter-For-Hire
  5. The Reverse-Blade Sword vs The Zanbatou! Beyond the Battle
  6. The Apperance of Kurogasa! Visitor From The Shadows
  7. Deathmatch Under The Moon! Protect The One You Love
  8. A New Battle! The Mysterious Beauty From Nowhere
  9. The Strongest Group of Ninjas! The Horrible Oniwaban Group
  10. Aoshi! Someone so Beautiful it's Frightning
  11. Farewall, The Strongest Men! The Clash Between Light and Shadow
  12. The Birth of a Boy Swordman! The Battle of First Apprentice Yahiko
  13. Strive for The Grand Championship! Toramaru's Sumo Battle Log
  14. Save a Small Life: The Challenge of the Beautiful Doctor, Megumi!
  15. Assassination Group of Fire: Jinpuu Squad on the run
  16. A Promise from the Heart: The Secret Technique of the Shiden Renga Blade
  17. Blast to Your Dream! The Adventure of Marimo, The Flying Bullet.
  18. Run! Yahiko, Bring The Sakaba Sword Back
  19. Raijuta's Desire! Vision of a Forbidden Empire
  20. Shinko Ryu Revived! Show of Evil, Ultimate Killing Technique
  21. The Nightmare Falls Apart! Raijuta's Dream
  22. First Time! Crazy, Insane Steam Engine Train Trip
  23. Betrayed by Sanosuke?! Greeting of Fate
  24. Midnight Fight! Sanosuke vs Kenshin Again
  25. The Scarlet Pirate! Kenshin & Kaoru, Torn Apart!
  26. The Noble and Mysterious Female Pirate Shura
  27. Ferocious Fighting Island! Scarlet Pirate
  28. A Prelude to Threat! Shadow of the Wolf Draws Near
  29. The Ultimate Lethal Rival! Waylay of the Desperate Fangs
  30. Evil Has It's Revange! Shishio Makoto's Devilish Plot
  31. Can't Get Close… Kenshin's Journey!
  32. Turning Tears Into Courage! The Road Kamiya Kaoru Chose
  33. Ever The Stronges Warrior! Aoshi's New Battle
  34. The Little Thief! Makimachi Misao's Deceptive Looks!
  35. Occupied Village! Shishio Draws Ever Closer
  36. After The End of the Dynasty! The First Meeting of Kenshin and Shishio
  37. Yikes! Sakaba Sword Breaks! Soujiro The Tenken vs Kenshin
  38. Sanosuke, The Secret of Patience! Challenging the Hakaiso, Anjo
  39. The Man Who Forges a Sakaba! Shakku's Final Masterpiece
  40. Cold-blooded Assassin! Confronted With The Juppon Gatana, Cho
  41. Succession Technique of Hiten Mitsurugi Ryu! Reunion, Shishio Hiko Seijuro
  42. Alliance Agreed! Shisio and Aoshi United
  43. Between Life and Death! Mastering the Strongest Succession Technique, Ama Kakeru Ryu No Hirameki
  44. A Battle of Indignation! Gathering the Strongest Force, the Juppon Gatana
  45. Fly Like The Wind! Stopping the Sails og the Battleship Rengoku
  46. Burning Rengoku! Shishio Makoto's Prophecy
  47. Crush! Futae No Kiwami, Explotion og Sanosuke's Fist
  48. The Focus of his Guze, Anji's New Reflectoin
  49. A Wolf Sees the Shin Gan Explosive Zero Gatatsu
  50. Keeping Ones Promises! Kenshin and Aoshi Battle Once Again
  51. Now is the Time to Awaken! True and Final Outcome
  52. Miracle in the Making! The Battle at Aoiya Continues
  53. A Giant vs Superman! Saving Grace at Edge of Despair
  54. Hiten vs Shuku-chi Soujiro's, Gods gift to Nature
  55. Tragedy in the Storm! Soujiro's Past
  56. A Duel with an Extreme Moment
  57. Summer Special: To stop this devilish ambilion I return to Kyoto once more
  58. Two Men Bet Their Lives on the End og Dynasty! Shishio vs Kenshin, The Final Battle
  59. Will the Era Inherit Shishio? Kenshin's Most Crittical Moment!
  60. Luck hasn't Run Out Yet! Kenki (Warrior spirit) revived again
  61. The One Who Permits Victory! Shishio vs Kenshin, Last Battle
  62. Remaining Juppon Gatane, Choice og Life
  63. Kyoto… Engraved Memory… Starting with Fulfilled Feelings
  64. The Legend of the Fireflies
  65. The Birth of Prince Yahiko
  66. Find Out Missing Treasure! Great Treasure Hunting Dog, Notaro
  67. Happy Kaoru! Kenshin's Proposal
  68. Shining Legendary Sword! Mysterious Swordmaster Amakusa Shougo
  69. A Medallion of Destiny. Sanosuke and Sayo Meet
  70. The Place of Battle, Shimabaro! Judgement Day of Who is The Chooser
  71. Impact of The Rai Ryu Sen! Kenshin is Sentenced to The Dark
  72. Kaioh's Conspiracy. Shougo's Trapped
  73. Reminiscent Days. Shougo and Sayo's Painful Past
  74. Evil with a Sneer! Shouzo, Karyu's damaged in the Explosion
  75. Sanosuke's Tears! Eternal Separation Between Them
  76. Final Holy Battle Crash Together! Two Ama Kakeru Ryu No Hirameki
  77. The Sea of Departure. Hope will surf over the Sadness.
  78. Himura Dojo in Shimonoseki? Another Battousai appears.
  79. The girl who longs for her art student. Love shock on Hakone hot spring!
  80. Katsu Kaishu and Kenshin. Fated survivers from the ned of the Edo dynasty.
  81. Never ending of Edo dynasty. Kaishu's mission of fate.
  82. Beni Aoi's trap. Ghosts of the Edo dynasty haunt Kaishu!
  83. The Decision of Katsu Kaishu. The Truth Beyond the Era
  84. Yutaro Returns - The Ambitions of Black Knights Hide In the Shadows
  85. Sanada Ninja and the Divine Medicine. Their Leader, Misanagi's Goal
  86. A Puzzling Journey. The Trap of Holy Crossing has been Laid!
  87. Dancing Underground. Red Day Fly Cutthroat! Sanada Sannin Shu (trio)
  88. Schneider's Bet. Collapse of the Black Knights!
  89. Two Other Directions. Yahiko and Yutaro's Eternal Promise.
  90. To My Angel Misao… Special Delivery from Kyoto
  91. Fusui Surprise Attack! The Mystery of The Satanic Pentagram
  92. Resist the Fusui's Magical Power. Next target: the Kamiya Dojo!
  93. Tokyo's Under Martial Law! Strike of the Spiral Weapon, Ryu Myaku
  94. The Enemy Awaits in Senjo Gahara! Searching for the Hisui Crest
  95. The Elegy of the Wind and the Water. Now They Make Desperate Efforts Here!
  96. Lost Episode Wanderer's End.

Biografi Karakter

Aoshi Shinomori

Pemimpin depan group Oniwaban. Dia adalah tentara sewaan dalam revolusi. Dia harus mengalahkan Battousai si pembantai. Setelah dikalahkan oleh Kenshin, Aoshi berupaya bisa tentang kehidupan dan kehidupan itu untuk apa. Aoshi berkarakter semakin patut diam dan simpan pemikirannya untuk dia sendiri.

Hajime Saitou

Saitou adalah pemimpin 3 pasukan dari Shinsengumi pada Revolusi Meji. Dia melawan Battousai Si pembantai. Teknik pedangnya adalah Gatotsu.

Kaoru Kamiya

Kaoru adalah asisten pelatih dari jurus pedang gaya Kamiya Kasshin. Setelah insiden Gohei, tempat latihannya dibuka kembali hanya dengan 1 murid, dan selanjutnya 2. Berangkat dewasa dia sangat tidak jauh dengan Kenshin. Dia bisa sakit hati dalam kondisi ini. Tapi dia sangat patut, dia menikah dengan Kenshin dan dikaruniakan seorang anak yang diberi nama Kenji.

Kenshin Himura

Kenshin adalah satu-satunya pembantai yang ditakutkan pada masa Revolusi Meiji. Setelah peperangan habis dan kematian Tomoe Himura yang adalah istrinya, dia berjanji tidak hendak membunuh lagi karena memorinya telah mati. Dia menjuluki dirinya adalah Kenshin dan menjadi seorang pengembara yang menggunakan pedang dengan mata pisau terbalik, dan dilahirkan hanya untuk menjaga orang yang dia cintai. Dia memiliki gaya berpedang Hiten Mitsurugi Ryu dari Seijuro Hiko.

Megumi Takani

Megumi adalah sesorang dokter yang pintar. Dia berganti hidupnya setelah diselamatkan oleh Sanosuke ketika dia mencoba untuk bunuh diri. Dia wanita yang cerewet.

Sanosuke Sagara

Sanosuke adalah seorang penjelajah, pemimpin, sekihou tai pada masa revolusi meji. Menjadi kenalan Kenshin setelah dia kalah dalam pertarungan melawan Kenshin. Dia berupaya bisa banyak tentang futail no kiwami dari biksu Anji. Setelah menjadi buronan di Jepang dia pindah ke Cina.

Seijuro Hiko

Seijuro Hiko adalah generasi kelima dari Hiten Mitsurugi Ryuu. Dia memberikan nama Kenshin yang sebelumnya adalah Shinta, karena nama itu tidak cocok untuk pejuang. Dia mengajarkan Kenshin ilmu pedang Hiten Mitsurugi Ryuu, KuzoRyuu Sen, dan Amakekeru Ryuu No Hirameki. Dia senang memanggil Kenshin “dengan perkataan murid yang bodoh”.

Shishio Makato

Shishio adalah musuh agung Battousai si pembantai.

Yahiko Myojin

Yahiko adalah ketua perkumpulan pencopet dan menjadi murid Kenshin dan Kaoru. Cita-citanya mau menjadi seperti Kenshin dan melindungi apa yang dia cintai. Dan selanjutnya dia yang mewariskan pedang mata terbalik milik Kenshin.

Penayangan di Indonesia

Film "Samurai X" atau nama aslinya "Rurounin Kenshin/Perjalanan Kenshin Si Jago Pedang" versi animasi ditayangkan pertama kalinya di SCTV yang bekerjasama dengan Animax. Anime ini diytayangkan pada hari Senin-Jumat pukul 15.00-15.30 WIB setelah agenda BiBir Plus. Mulai tayang pada Senin, 6 Maret 2000 s.d. Kamis, 13 Juli 2000. Didistribusikan oleh perusahaan film "Columbia Pictures/Sony Pictures Television" dan NHK Jepang. Beberapa tahun kemudian ANTV, RCTI, Trans TV, TV7 menayang ulang kembali serial ini sampai kesudahan 2005. Kemudian Global TV sampai menengah tahun 2008. SCTV menayangkan anime ini setiap Senin s.d. Jumat pukul 15:00 - 16:00 wib mulai 6 maret 2000 sampai habis Juni 2001 yang ditutup dengan penayangan kartun Jackie Chan Adventure dan Sakura Wars sebelum habis tidak menayangkan kembali program khusus kartun tersebut. SCTV menayangkan anime ini sampai berhenti dari musim pertama sampai ketiga. musim pertama "Kembalinya Sang Pengembara", musim kedua "Suksesor Batosai", dan diakhiri musim ketiga "Kepastian Akhir". Soundtrack Film juga ditampilkan secara utuh. Berlainan dengan kanal TV indonesia lainnya yang hanya menayangkan musim pertama sampai kedua saja dan tidak berurutan alur episodenya dan soundtrack-nya juga hanya ditampilkan sepotong saja.

Lagu tema

Lagu pembuka

  • "Sobakasu" oleh Judy & Mary (Episode 1-38)
  • "½" oleh Kawamoto Makoto (Episode 39-82)
  • "Kimi ni Fureru Dake de" oleh Curio (Episode 83-95)

Lagu penutup

  • "Tactics" oleh The Yellow Monkey (Episode 1-12)
  • "Namida wa Shitte iru" oleh Mayo Suzukaze (Episode 13-27)
  • "Heart of Sword ~ Yoake Mae" oleh T.M. Revolution (Episode 28-38, 43-49)
  • "Fourth Avenue Cafe" oleh L'Arc~en~Ciel (Episode 39-42)
  • "It's Gonna Rain" oleh Bonnie Pink (Episode 50-66)
  • "1/3 no Junjō na Kanjō" oleh Siam Shade (Episode 67-82)
  • "Dame!" oleh You Izumi (Episode 83-95)

edunitas.com


Page 14

Rurouni Kenshin
Wilayah kekuasaan salahudin yang berada di wilayah afrika adalah

Rurouni Kenshin
るろうに剣心 -明治剣客浪漫譚-
(Rurōni Kenshin -Meiji Kenkaku Rōmantan-)
GenreChanbara
Manga
Pengarang Nobuhiro Watsuki
Penerbit Shueisha
Penerbit bahasa Inggris Madman Entertainment Viz Media

Gollancz Manga

DemografiShōnen
MajalahWeekly Shōnen Jump
Tanggal Terbit2 September 19944 November 1999
Volume28 (Daftar volume)
Seri anime TV
Sutradara Kazuhiro Furuhashi
StudioStudio Gallop (episodes 1-66)Studio Deen (episodes 66 onwards)

SPE Visual Works

Pelisensi  Madman Entertainment AnimeWorks

Sony Entertainment (as 'Samurai X')

JaringanFuji TV, Animax
Jaringan bahasa Inggris Sci Fi Cartoon Network

Channel 'S'

Tayang perdana10 Januari 19968 September 1998
Episode95 (Daftar episode)
Film anime
Samurai X: The Motion Picture
Sutradara Hatsuki Tsuji
Produser Junichiro Hisaita
Ryuzo Shirakawa
Penulis Shinichi Tsuji
Yukiyoshi Ohashi
Penggubah Tarō Iwashiro
StudioStudio Gallop
Pelisensi  Madman Entertainment
ADV Films
Rilis20 Desember 1997
Durasi90 menit
Original video animation
  • Samurai X: Trust & Betrayal
  • Samurai X: Reflection
Portal Anime dan Manga

Samurai X memiliki judul asli Rurouni Kenshin (るろうに剣心) adalah manga dan anime karya Nobuhiro Watsuki yang berlatar belakangan awal dari era Meiji di Jepang. Manga ini terbit di majalah mingguan Shonen Jump dan telah dibukukan menjadi 28 seri buku. Di Indonesia manga ini diterbitkan oleh Elex Media Komputindo pada tahun 2002 dengan judul Samurai X.

Nama Samurai X pertama kali digunakan oleh ADV Films dalam merilis anime Rurouni Kenshin di Amerika. Nama ini diambil dari tanda codet berwujud X di wajah Kenshin.

Judul episode

  1. The Handsome Swordman of Legends! A Man Who Fights for Love
  2. Kid Samurai! A Big Ordeal And a New Student
  3. Swordman of Sorrow! The Man Who Slays His Past
  4. Bad! Introducing Sanosuke, Fighter-For-Hire
  5. The Reverse-Blade Sword vs The Zanbatou! Beyond the Battle
  6. The Apperance of Kurogasa! Visitor From The Shadows
  7. Deathmatch Under The Moon! Protect The One You Love
  8. A New Battle! The Mysterious Beauty From Nowhere
  9. The Strongest Group of Ninjas! The Horrible Oniwaban Group
  10. Aoshi! Someone so Beautiful it's Frightning
  11. Farewall, The Strongest Men! The Clash Between Light and Shadow
  12. The Birth of a Boy Swordman! The Battle of First Apprentice Yahiko
  13. Strive for The Grand Championship! Toramaru's Sumo Battle Log
  14. Save a Small Life: The Challenge of the Beautiful Doctor, Megumi!
  15. Assassination Group of Fire: Jinpuu Squad on the run
  16. A Promise from the Heart: The Secret Technique of the Shiden Renga Blade
  17. Blast to Your Dream! The Adventure of Marimo, The Flying Bullet.
  18. Run! Yahiko, Bring The Sakaba Sword Back
  19. Raijuta's Desire! Vision of a Forbidden Empire
  20. Shinko Ryu Revived! Show of Evil, Ultimate Killing Technique
  21. The Nightmare Falls Apart! Raijuta's Dream
  22. First Time! Crazy, Insane Steam Engine Train Trip
  23. Betrayed by Sanosuke?! Greeting of Fate
  24. Midnight Fight! Sanosuke vs Kenshin Again
  25. The Scarlet Pirate! Kenshin & Kaoru, Torn Apart!
  26. The Noble and Mysterious Female Pirate Shura
  27. Ferocious Fighting Island! Scarlet Pirate
  28. A Prelude to Threat! Shadow of the Wolf Draws Near
  29. The Ultimate Lethal Rival! Waylay of the Desperate Fangs
  30. Evil Has It's Revange! Shishio Makoto's Devilish Plot
  31. Can't Get Close… Kenshin's Journey!
  32. Turning Tears Into Courage! The Road Kamiya Kaoru Chose
  33. Ever The Stronges Warrior! Aoshi's New Battle
  34. The Little Thief! Makimachi Misao's Deceptive Looks!
  35. Occupied Village! Shishio Draws Ever Closer
  36. After The End of the Dynasty! The First Meeting of Kenshin and Shishio
  37. Yikes! Sakaba Sword Breaks! Soujiro The Tenken vs Kenshin
  38. Sanosuke, The Secret of Patience! Challenging the Hakaiso, Anjo
  39. The Man Who Forges a Sakaba! Shakku's Final Masterpiece
  40. Cold-blooded Assassin! Confronted With The Juppon Gatana, Cho
  41. Succession Technique of Hiten Mitsurugi Ryu! Reunion, Shishio Hiko Seijuro
  42. Alliance Agreed! Shisio and Aoshi United
  43. Between Life and Death! Mastering the Strongest Succession Technique, Ama Kakeru Ryu No Hirameki
  44. A Battle of Indignation! Gathering the Strongest Force, the Juppon Gatana
  45. Fly Like The Wind! Stopping the Sails og the Battleship Rengoku
  46. Burning Rengoku! Shishio Makoto's Prophecy
  47. Crush! Futae No Kiwami, Explotion og Sanosuke's Fist
  48. The Focus of his Guze, Anji's New Reflectoin
  49. A Wolf Sees the Shin Gan Explosive Zero Gatatsu
  50. Keeping Ones Promises! Kenshin and Aoshi Battle Once Again
  51. Now is the Time to Awaken! True and Final Outcome
  52. Miracle in the Making! The Battle at Aoiya Continues
  53. A Giant vs Superman! Saving Grace at Edge of Despair
  54. Hiten vs Shuku-chi Soujiro's, Gods gift to Nature
  55. Tragedy in the Storm! Soujiro's Past
  56. A Duel with an Extreme Moment
  57. Summer Special: To stop this devilish ambilion I return to Kyoto once more
  58. Two Men Bet Their Lives on the End og Dynasty! Shishio vs Kenshin, The Final Battle
  59. Will the Era Inherit Shishio? Kenshin's Most Crittical Moment!
  60. Luck hasn't Run Out Yet! Kenki (Warrior spirit) revived again
  61. The One Who Permits Victory! Shishio vs Kenshin, Last Battle
  62. Remaining Juppon Gatane, Choice og Life
  63. Kyoto… Engraved Memory… Starting with Fulfilled Feelings
  64. The Legend of the Fireflies
  65. The Birth of Prince Yahiko
  66. Find Out Missing Treasure! Great Treasure Hunting Dog, Notaro
  67. Happy Kaoru! Kenshin's Proposal
  68. Shining Legendary Sword! Mysterious Swordmaster Amakusa Shougo
  69. A Medallion of Destiny. Sanosuke and Sayo Meet
  70. The Place of Battle, Shimabaro! Judgement Day of Who is The Chooser
  71. Impact of The Rai Ryu Sen! Kenshin is Sentenced to The Dark
  72. Kaioh's Conspiracy. Shougo's Trapped
  73. Reminiscent Days. Shougo and Sayo's Painful Past
  74. Evil with a Sneer! Shouzo, Karyu's damaged in the Explosion
  75. Sanosuke's Tears! Eternal Separation Between Them
  76. Final Holy Battle Crash Together! Two Ama Kakeru Ryu No Hirameki
  77. The Sea of Departure. Hope will surf over the Sadness.
  78. Himura Dojo in Shimonoseki? Another Battousai appears.
  79. The girl who longs for her art student. Love shock on Hakone hot spring!
  80. Katsu Kaishu and Kenshin. Fated survivers from the ned of the Edo dynasty.
  81. Never ending of Edo dynasty. Kaishu's mission of fate.
  82. Beni Aoi's trap. Ghosts of the Edo dynasty haunt Kaishu!
  83. The Decision of Katsu Kaishu. The Truth Beyond the Era
  84. Yutaro Returns - The Ambitions of Black Knights Hide In the Shadows
  85. Sanada Ninja and the Divine Medicine. Their Leader, Misanagi's Goal
  86. A Puzzling Journey. The Trap of Holy Crossing has been Laid!
  87. Dancing Underground. Red Day Fly Cutthroat! Sanada Sannin Shu (trio)
  88. Schneider's Bet. Collapse of the Black Knights!
  89. Two Other Directions. Yahiko and Yutaro's Eternal Promise.
  90. To My Angel Misao… Special Delivery from Kyoto
  91. Fusui Surprise Attack! The Mystery of The Satanic Pentagram
  92. Resist the Fusui's Magical Power. Next target: the Kamiya Dojo!
  93. Tokyo's Under Martial Law! Strike of the Spiral Weapon, Ryu Myaku
  94. The Enemy Awaits in Senjo Gahara! Searching for the Hisui Crest
  95. The Elegy of the Wind and the Water. Now They Make Desperate Efforts Here!
  96. Lost Episode Wanderer's End.

Biografi Karakter

Aoshi Shinomori

Pemimpin depan group Oniwaban. Dia adalah tentara sewaan dalam revolusi. Dia harus mengalahkan Battousai si pembantai. Setelah dikalahkan oleh Kenshin, Aoshi berupaya bisa tentang kehidupan dan kehidupan itu untuk apa. Aoshi berkarakter semakin patut diam dan simpan pemikirannya untuk dia sendiri.

Hajime Saitou

Saitou adalah pemimpin 3 pasukan dari Shinsengumi pada Revolusi Meji. Dia melawan Battousai Si pembantai. Teknik pedangnya adalah Gatotsu.

Kaoru Kamiya

Kaoru adalah asisten pelatih dari jurus pedang gaya Kamiya Kasshin. Setelah insiden Gohei, tempat latihannya dibuka kembali hanya dengan 1 murid, dan selanjutnya 2. Berangkat dewasa dia sangat akrab dengan Kenshin. Dia bisa sakit hati dalam kondisi ini. Tapi dia sangat patut, dia menikah dengan Kenshin dan dikaruniakan seorang anak yang diberi nama Kenji.

Kenshin Himura

Kenshin adalah satu-satunya pembantai yang ditakutkan pada masa Revolusi Meiji. Setelah peperangan habis dan kematian Tomoe Himura yang adalah istrinya, dia berjanji tidak hendak membunuh lagi karena memorinya telah mati. Dia menjuluki dirinya adalah Kenshin dan menjadi seorang pengembara yang menggunakan pedang dengan mata pisau terbalik, dan dilahirkan hanya untuk menjaga orang yang dia cintai. Dia memiliki gaya berpedang Hiten Mitsurugi Ryu dari Seijuro Hiko.

Megumi Takani

Megumi adalah sesorang dokter yang pintar. Dia berganti hidupnya setelah diselamatkan oleh Sanosuke ketika dia mencoba untuk bunuh diri. Dia wanita yang cerewet.

Sanosuke Sagara

Sanosuke adalah seorang penjelajah, pemimpin, sekihou tai pada masa revolusi meji. Menjadi kenalan Kenshin setelah dia kalah dalam pertarungan melawan Kenshin. Dia berupaya bisa banyak tentang futail no kiwami dari biksu Anji. Setelah menjadi buronan di Jepang dia pindah ke Cina.

Seijuro Hiko

Seijuro Hiko adalah generasi kelima dari Hiten Mitsurugi Ryuu. Dia memberikan nama Kenshin yang sebelumnya adalah Shinta, karena nama itu tidak cocok untuk pejuang. Dia mengajarkan Kenshin ilmu pedang Hiten Mitsurugi Ryuu, KuzoRyuu Sen, dan Amakekeru Ryuu No Hirameki. Dia senang memanggil Kenshin “dengan perkataan murid yang bodoh”.

Shishio Makato

Shishio adalah musuh agung Battousai si pembantai.

Yahiko Myojin

Yahiko adalah ketua perkumpulan pencopet dan menjadi murid Kenshin dan Kaoru. Cita-citanya mau menjadi seperti Kenshin dan melindungi apa yang dia cintai. Dan selanjutnya dia yang mewariskan pedang mata terbalik milik Kenshin.

Penayangan di Indonesia

Film "Samurai X" atau nama aslinya "Rurounin Kenshin/Perjalanan Kenshin Si Jago Pedang" versi animasi ditayangkan pertama kalinya di SCTV yang bekerjasama dengan Animax. Anime ini diytayangkan pada hari Senin-Jumat pukul 15.00-15.30 WIB setelah acara BiBir Plus. Mulai tayang pada Senin, 6 Maret 2000 s.d. Kamis, 13 Juli 2000. Didistribusikan oleh perusahaan film "Columbia Pictures/Sony Pictures Television" dan NHK Jepang. Beberapa tahun kemudian ANTV, RCTI, Trans TV, TV7 menayang ulang kembali serial ini sampai kesudahan 2005. Kemudian Global TV sampai menengah tahun 2008. SCTV menayangkan anime ini setiap Senin s.d. Jumat pukul 15:00 - 16:00 wib mulai 6 maret 2000 sampai habis Juni 2001 yang ditutup dengan penayangan kartun Jackie Chan Adventure dan Sakura Wars sebelum habis tidak menayangkan kembali program khusus kartun tersebut. SCTV menayangkan anime ini sampai tamat dari musim pertama sampai ketiga. musim pertama "Kembalinya Sang Pengembara", musim kedua "Suksesor Batosai", dan diakhiri musim ketiga "Kepastian Akhir". Soundtrack Film juga ditampilkan secara utuh. Berlainan dengan kanal TV indonesia lainnya yang hanya menayangkan musim pertama sampai kedua saja dan tidak berurutan alur episodenya dan soundtrack-nya juga hanya ditampilkan sepotong saja.

Lagu tema

Lagu pembuka

  • "Sobakasu" oleh Judy & Mary (Episode 1-38)
  • "½" oleh Kawamoto Makoto (Episode 39-82)
  • "Kimi ni Fureru Dake de" oleh Curio (Episode 83-95)

Lagu penutup

  • "Tactics" oleh The Yellow Monkey (Episode 1-12)
  • "Namida wa Shitte iru" oleh Mayo Suzukaze (Episode 13-27)
  • "Heart of Sword ~ Yoake Mae" oleh T.M. Revolution (Episode 28-38, 43-49)
  • "Fourth Avenue Cafe" oleh L'Arc~en~Ciel (Episode 39-42)
  • "It's Gonna Rain" oleh Bonnie Pink (Episode 50-66)
  • "1/3 no Junjō na Kanjō" oleh Siam Shade (Episode 67-82)
  • "Dame!" oleh You Izumi (Episode 83-95)

edunitas.com