Vesikula seminalis adalah salah satu organ reproduksi pada pria yang memiliki fungsi sebagai

Vesikula seminalis atau seminal vesicles adalah sepasang kelenjar yang terletak di bagian belakang kandung kemih dan merupakan bagian dari sistem reproduksi pria. Organ ini bertanggung jawab untuk memproduksi sebagian besar komponen yang membentuk air mani. Simak fungsi vesikula seminalis selengkapnya di bawah ini.

Vesikula seminalis adalah salah satu organ reproduksi pada pria yang memiliki fungsi sebagai
Vesikula seminalis adalah salah satu organ reproduksi pada pria yang memiliki fungsi sebagai

Berbagai Fungsi Kelenjar Vesikula Seminalis

Sebelum menjelaskan mengenai fungsi organ ini, hal penting yang juga harus diperhatikan adalah anatominya. Organ ini terletak di bawah kandung kemih dan di atas kelenjar prostat.

Organ ini terdiri dari tabung melingkar tunggal dari beberapa kantong bercabang. Setiap vesikel terdiri dari tabung melingkar dengan ukuran 3-5 cm yang berisi banyak kantong.

Selain itu, tabung seminal vesicle terdiri dari tiga lapisan yang berbeda:

  • Lapisan dalam yang lembap dari sel-sel khusus yang bekerja untuk menghasilkan cairan seminal vesicle.
  • Lapisan tengah jaringan otot polos.
  • Lapisan luar jaringan ikat.

Bagian dari seminal vesicle dan vas deferens bergabung membentuk ejaculatory duct, yang akhirnya mengalir ke bagian prostat. Selama ejakulasi, lapisan otot polos vesikula seminalis berkontraksi, melepaskan cairan ke dalam saluran ejakulasi.

Hal inilah yang membuat vesikula seminalis berfungsi memproduksi dan menyimpan cairan yang pada akhirnya menjadi air mani. Cairan ini sekitar 70 persennya merupakan cairan yang dilepaskan saat ejakulasi.

Cairan yang diproduksi di organ ini menyediakan lingkungan yang sangat penting untuk berfungsinya dan kelangsungan hidup sperma. Komponen utama dari cairan ini adalah:

  • Fruktosa, gula yang memberi sperma energi.
  • Cairan alkali, membantu menetralkan sifat asam dari uretra pria dan vagina wanita.
  • Protein seperti semenogelin, membantu membentuk lapisan pelindung seperti gel di sekitar sperma.
  • Fosfor dan potasium, dapat membantu sperma bergerak.
  • Prostaglandin, hormon yang berperan dalam menurunkan respon imun wanita terhadap air mani.

Baca Juga: Pengaruh Motilitas atau Pergerakan Sperma pada Kesuburan Pria

Tips agar Vesikula Seminalis Tetap Sehat

Setelah Anda mengetahui berbagai fungsi vesikula seminalis, hal lainnya yang penting untuk diperhatikan adalah apa saja yang bisa Anda lakukan agar organ ini tetap berfungsi dengan baik.

Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan agar vesikula seminalis tetap berfungsi optimal, di antaranya:

1. Aktivitas Seks yang Aman

Pastikan untuk mempraktikkan seks aman jika Anda melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang baru. Kondom tidak hanya mencegah kehamilan yang tidak direncanakan, tetapi juga dapat mencegah infeksi menular seksual. Infeksi dapat menyebabkan peradangan dan jaringan parut pada sistem urogenital, termasuk seminal vesicle.

2. Menjaga Berat Tetap Ideal

Indeks massa tubuh yang lebih tinggi dikaitkan dengan pergerakan dan jumlah sperma yang lebih rendah. Salah satu langkah yang bisa Anda lakukan untuk membantu menurunkan berat badan adalah rutin berolahraga.

3. Konsumsi Makanan yang Sehat

Anda harus berusaha untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan sayuran dan buah-buahan, antioksidan yang terdapat di dalamnya memiliki banyak manfaat bagi tubuh.

Sertakan juga biji-bijian dan daging tanpa lemak. Hindari makanan yang diproses, tinggi lemak jenuh, atau tinggi gula.

4. Berhenti Merokok

Merokok dapat membuat pergerakan sperma menjadi berkurang dan menurunkan jumlahnya. Meski bagi beberapa orang berhenti merokok adalah sesuatu yang sulit, akan tetapi berhenti merokok adalah sesuatu yang mungkin terjadi. Minta bantuan dokter untuk membuat rencana berhenti merokok yang tepat untuk Anda

5. Jangan Abaikan Gejala yang Muncul

Beberapa gejala berikut bisa menjadi tanda bahwa terdapat masalah pada organ ini, antara lain:

  • Sakit pada perut, panggul, atau penis.
  • Rasa sakit atau ketidaknyamanan saat ejakulasi.
  • Keluar darah saat ejakulasi.
  • Volume ejakulasi rendah.
  • Buang air kecil yang menyakitkan.
  • Darah dalam urine.

Penting untuk dicatat bahwa beberapa gejala di atas juga bisa menjadi indikasi masalah pada panggul, saluran kemih, atau organ reproduksi lainnya.

Jika Anda mengalami salah satu dari gejala di atas, konsultasi dengan dokter diperlukan untuk menentukan penyebab dan penanganan yang tepat.

Referensi

  1. Kampalath, Rony. 2021. The Anatomy of the Seminal Vesicles. https://www.verywellhealth.com/seminal-vesicles-anatomy-5176308. (Diakses pada 27 Januari 2022).
  2. Seladi-Schulman, Jill. 2018. What Are Seminal Vesicles and What is Their Purpose?. https://www.healthline.com/human-body-maps/seminal-vesicles/male. (Diakses pada 27 Januari 2022).

DokterSehat | © 2022 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi

tim | CNN Indonesia

Rabu, 16 Jun 2021 07:23 WIB

Vesikula seminalis adalah salah satu organ reproduksi pada pria yang memiliki fungsi sebagai

Pria dan wanita memiliki sistem reproduksi yang berbeda. Berikut pengertian, organ, dan fungsi sistem reproduksi pria.. (Foto: iStockphoto/Diy13)

Jakarta, CNN Indonesia --

Sistem reproduksi manusia berbeda antara perempuan dan laki-laki. Berikut pengertian, organ, dan fungsi sistem reproduksi pria.

Sistem reproduksi pria adalah sistem biologis yang terdiri dari organ dan jaringan yang digunakan reproduksi atau berkembang biak pada pria.

Pada sistem reproduksi pria terdapat alat reproduksi atau alat kelamin yang memproduksi sel untuk berkembang biak. Fungsi sistem reproduksi adalah untuk memproduksi sperma untuk berkembang biak.


Sperma akan bertemu dengan sel telur untuk pembuahan atau dikenal juga dengan fertilisasi. Proses fertilisasi akan menghasilkan zigot yang berkembang menjadi embrio dan kemudian menjadi janin.

Organ Reproduksi pria

Vesikula seminalis adalah salah satu organ reproduksi pada pria yang memiliki fungsi sebagai
Sistem reproduksi pria berfungsi untuk memproduksi sperma. Pada saat bereproduksi sperma akan bertemu dengan sel telur untuk melakukan pembuahan yang akan berkembang menjadi janin. (Foto: Istockphoto/BlackJack3D)

Proses reproduksi pada pria membutuhkan organ-organ reproduksi. Organ reproduksi pria terbagi menjadi dua bagian, yakni organ reproduksi bagian luar dan bagian dalam.

Berikut organ reproduksi bagian luar:

1. Penis

Merupakan organ seks pria yang digunakan dalam aktivitas seksual. Penis salah satu organ yang mengalami perubahan seiring pertumbuhan masa puber pria. Organ penis terbagi menjadi tiga bagian utama yakni:

  • Kepala penis: Pada awalnya bagian ini tertutupi oleh lapisan kulit.
  • Batang penis: Batang penis berfungsi untuk melakukan penetrasi ke dalam vagina. Selain itu berperan sebagai saluran sperma dan urine.
  • Buah Zakar: Posisi buah zakar berada tepat di ujung bawah batang penis. Buah zakar berfungsi memproduksi sperma dan hormon testosteron.
  • Lubang di ujung kepala penis: Saluran keluarnya air kemih dan sperma. Pada bagian ini juga terdapat banyak saraf sensitif.

2. Skrotum

Skrotum merupakan organ reproduksi yang berbentuk seperti kantong. Organ ini terletak di belakang atau pangkal penis. Skrotum juga merupakan tempat berdiamnya testikel atau buah zakar.

Skrotum dikelilingi banyak saraf yang berguna dalam mengatur suhu testis. Suhu yang tepat sangat diperlukan testis untuk memproduksi sperma.

3. Testis

Testis adalah organ vital dari sistem reproduksi pria. Organ ini berada di dalam skrotum dan berperan sebagai tempat produksi bagi sperma dan testosteron. Secara umum, pria memiliki dua buah testis yang berada di kanan dan kiri dengan berbentuk oval.

Pada remaja testosteron yang diproduksi berperan memberikan perubahan pada tubuh saat masa puber berlangsung.

Berikut organ reproduksi bagian dalam:

1. Epididimis

Epididimis merupakan saluran panjang yang berada di belakang testis. Epididimis berfungsi memasak atau mematangkan sperma setelah diproduksi agar bisa membuahi sel telur.

2. Vas deferens

Vas deferens merupakan organ berupa saluran panjang yang berguna mengantarkan sperma keluar saat ejakulasi terjadi. Vas deferens terletak di bagian belakang buah zakar.

3. Vesikula Seminalis

Vesikula seminalis terletak di bagian dasar kantung kemih. Vesikula seminalis berperan memberikan tenaga bagi sperma untuk aktif bergerak.

4. Kelenjar Prostat:

Kelenjar prostat berfungsi memproduksi cairan yang mendorong sperma saat ejakulasi akan terjadi. Kelenjar prostat juga menjaga agar sperma tetap sehat.

5. Uretra

Uretra memproduksi cairan untuk melumasi kantung kemih. Uretra juga berguna mengurangi tingkat keasaman pada saluran kemih setelah urine keluar.

Itulah sistem reproduksi pria yang berbeda dibandingkan sistem reproduksi wanita.

(imb/ptj)

Saksikan Video di Bawah Ini:

TOPIK TERKAIT

Selengkapnya

LAINNYA DARI DETIKNETWORK